Kelompok 1 Amrul Ikhsan Esduo Ramadano L Muhammad Fajrul N Syahran Yasri Wahyu Munandar 1201103010150 1201103010114 1201103010136 1201103010125 1201103010078
Budaya organisasi sebagaimana dikemukakan oleh Robbin (2010;63) adalah sekumpulan nilai-nilai, prinsip, tradisi dan cara-cara bekerja yang dianut bersama oleh para anggota organisasi dan mempengaruhi cara mereka bertindak, sehingga membedakan antara suatu organisasi dengan organisasiorganisasi lainnya.
Budaya organisasi pada awalnya tumbuh dan berasal dari falsasah dan visi yang dimiliki oleh para pendiri organisasi tersebut. Hal ini yang kemudian diterapkan di dalam system penyeleksian tenaga kerja yang kelak bakal bekerja dan menjadi bagian dari organisasi yang mereka dirikan sebelumnya. Setelah semua visi dan misi awal sudah diterapkan kepada semua lini yang ada di organisasi maka seiring waktu akan terciptalah budaya tersendiri bagi organisasi tersebut
Sosialisasi
Manajemen Puncak
Budaya Organisasi
Perhatian pada detail Seberapa dalam ketelitian, analisis dan perhatian pada detail yang dituntut oleh organisasi dari para karyawannya. Orientasi hasil Seberapa besar organisasi menekankan pada pencapaian sasaran atau hasil dari pada proses (cara mencapai hasil) Orientasi manusia Seberapa jauh organisasi bersedia mempertimbangkan faktor manusia (karyawan) di dalam pengambilan keputusan manajemen.
Orientasi Tim Seberapa besar organisasi menekankan pada kerja tim dari pada kerja individu dalam menyelesaikan tugastugas. Agresivitas Seberapa besar organisasi mendorong karyawannya untuk saling bersaing dari pada bekerja sama. Stabilitas Seberapa besar organisasi menekankan untuk pemeliharaan status quo di dalam pengambilan keputusan dan tindakan. Inovsi dan pengambilan resiko Seberapa besar organisasi mendorong para karyawannya untuk bersikap inovatif dan berab mengambil resiko.
penting
organisasi mereka
Dua tingkat budaya dalam organisasi, yaitu budaya yang kasat mata dan budaya inti Budaya kasat mata (observable culture) adalah sesuatu yang dapat dilihat dan didengar di saat seseorang berkunjung ke organisasi tersebut Budaya kasat mata ini dapat dilihat pada penampilan kerja, bagaimana pengaturan ruang kantor, tingkah laku antar anggota serta cara memenuhi keinginan pelanggan.
Cerita (stories) Merupakan sejarah dan kisah yang diceritakan dari mulut ke mulut di antara para anggota organisasi tentang kisah yang dramatik dan berbagai peristtiwa yang terjadi dalam kehidupan oerganisasi. Pahlawan (Heroes) Merupakan seseorang yang mendapat perhatian khusus dan memiliki keberhasilan, mendapat pujian dan penghargaan di antara anggota organisasi yang lain. Upacara dan Ritual (Rites and Ritual) Merupakan tata cara dan pertemuan, terencana dan spontan, yang diadakan untuk merayakan peristiwa penting dan pencapaian kinerja yang tinggi. Simbol (Symbol) dan Bahasa (Language) Merupakan bahasa khusus yang digunakan dan ekspresi non verbal lainnya yang dgunakan untuk mengkomunikasikan hal-hal penting dalam kehidupan organisasi.
budaya inti (core culture), yaitu sesuatu yang dapat diamati secara langsung dalam keseharian organisasi. Budaya inti ini mengandung nilai-nilai dan kepercayaan yang mendasar yang mempengaruhi perilaku dan secara actual mendasari setiap aspek dari budaya kasat mata
Budaya organisasi terutama budaya yang kuat akan memberikan pengaruh dan batasan-batasan (faktor kendala) pada cara manajer menjalankan fungsi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian
Menciptakan budaya beretika Budaya organisasi yang paling mungkin untuk menggerakkan standar etika yang tinggi di kalangan anggota organisasi adalah budaya yang memberikan toleransi tinggi terhadap resiko, memberi ruang bagi agresivitas yang rendah atau sedang-sedang saja, dan memberikan tekanan yang kuat pada proses atau hasil.
1.
2.
3. 4. 5. 6. 7.
Menciptakan budaya inovatif Dalam kenyataan yang terjadi, kebanyakan dari perusahaan besar yang sukses pasti perusahaan yang mendukung budaya inovasi. Menurut Goren Ekvall, budaya yang inovatif pada umumnya memiliki ciri-ciri : Tantangan dan keterlibatan Kebebasan Kepercayaan dan keterbukaan Keceriaan /humor Penyelesaian konflik Silang pendapat Pengambilan resiko
Budaya yang mengedepankan kepuasan konsumen dan bahkan siap mendengar semua permasalahan yang diadukan.
Robbin dan Coulter (2010; 75) menyatakan bahwa organisasi-organisasi masa kini dicirikan oleh kebhinekaan tenaga kerja, yaitu mempekerjakan para karyawan dengan latar belakang yang heterogen baik dari segi jenis kelamin, ras, usia maupun karakteristik lainnya.