Djamil Padang
Pendahuluan
Kedaruratan adalah sesuatu yang datang tiba-tiba dan memerlukan tindakan segera Kedaruratan neurologi meliputi : Stroke akut Infeksi Susunan Saraf Pusat Status konvulsivus
I. Stroke
Definisi: Suatu keadaan hilangnya sebagian atau seluruh fungsi neurologis (defisit neurologi fokal atau global) yang terjadi secara mendadak, berlangsung lebih dari 24 jam atau menyebabkan kematian, yang semata-mata disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak karena berkurangnya suplai darah (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah secara spontan (stroke perdarahan)
Otak + 2% berat tubuh (1-1,2 kg) Butuh : 17% dari jumlah darah 20% dari jumlah oksigen Otak dialiri 50-60 ml/100gr jaringan otak/menit Bila suplai darah berkurang pada batas tertentu Bila cerebral blood flow menurun Iskemik otak - gangguan fungsi neuron - Kerusakan struktural (belum permanen) Iskemik lama infark : gangguan fungsi dan struktur neuron rusak
2.
Stroke iskemik : - Trombosis serebri - Emboli serebri Stroke perdarahan - Perdarahan intraserebral - Perdarahan subarachnoid
3.
Trombosis Serebri
Istirahat Gejala komplit dalam beberapa jam Hipertensi, DM, dislipidemia, obesitas Tidak terganggu
Kesadaran
Perdarahan intraserebral Onset (saat serangan) Kesadaran Sakit kepala Kaku kuduk Perdarahan subhyaloid Usia Sedang aktivitas Terganggu + Lebih tua
Gejala Stroke : Hemiparesis / hemiparalisis Hemihipestesia Disfasia Disathria Gangguan kesadaran Kelumpuhan nervi cranialis Hemianopsia dll
penumbra
core
1 hour
2 hour
3-4 hour
4-6 hour
4-5:1
?10-20:1
Penatalaksanaan Umum
Optimalkan sirkulasi
Optimalkan metabolisme umum Cegah peninggian tekanan intrakranial
1.
2.
3.
4.
Posisi kepala dan badan atas 20 -30 Bebaskan jalan nafas, bila perlu oksigen 1 2 l/mnt Kosongkan kandung kemih Penatalaksanaan tekanan darah secara khusus
Jika tekanan darah sistolik 180-230mmHg dan atau tekanan darah diastolik 105120mmHg, terapi darurat harus ditunda kecuali ditemukan gagal jantung kiri, infark miokard akut, gagal ginjal akut, edem paru dan ensefalopati hipertensi Jika TD menetap pada dua kali pengukuran selang waktu 60 menit, maka tekanan darah diturunkan dengan obat-obat oral
Bila TD sistolik > 230 mmHg dan / atau TD diastolik 121-140mmHg, tekanan darah diturunkan dengan obat-obat intravena Batas penurunan tekanan darah sebanyak-banyaknya sampai 20-25%
B.
Bila tekanan sistolik > 180 mmHg atau diastolik > 105mmHg, tekanan darah diturunkan dengan obat-obat intravena Pada fase akut tekanan darah tidak boleh diturunkan lebih dari 20%-25% Bila tekanan darah sistolik <90mmHg harus diberikan obat menaikan tekanan darah (vasopresor)
Nyeri
Hipoksia Peninggian tekanan intrakranial
5. Hiper/hipoglikemia Batas kadar gula darah yang dianggap aman 100 200 mg% 6. Suhu tubuh harus dipertahankan normal 7. Pemberian makanan peroral dilakuak setelah test menelan baik 8. Pertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
Penatalaksanaan Spesifik
Prinsip dasar : Memulihkan tekanan perifer otak Mencegah kematian sel otak Mengoptimalkan metabolisme otak Mencegah proses patologi yang mengiringi serangan otak
1. Stroke Iskemik
Trombolisis (rTPA atau plasmin) Antikoagulan heparan (LMWH) Obat haemoreologi Neuroprotektor Antiplatelet agregasi
2. Stroke Berdarah
Obati etiologi Turunkan tekanan intrakranial yang tinggi Berikan neuroprotektor Tindakan bedah diperlukan bila : - Perdarahan serebelum dengan diameter
2. Kejang, atasi dengan diazepam IV atau antikonvulsan lain. 3. Ulkus stress, atasi dg antagonis H2, antasida atau inhibitor pompa proton 4. Pneumonie hipostatik, cegah dg fisiothy atau obati dg AB 5. Edema paru 6. Hiponatremia (SIADH) 7. Komplikasi kardiak
Penyebab :
1.
2.
3.
Penyebab akut dan progresif : stroke, meningitis/ensefalitis, cedera kepala, tumor otak, hipoksia, hipoglikemia, hiponatremia, intoksikasi Penyebab penyakit neurologi lama : stroke lama, SOL, pasca cedera kepala Idiopatik
Tatalaksana Umum Perbaiki keadaan umum : perbaiki oksigenasi, sirkulasi, pasang infus Tegakkan diagnosa, pem. Darah, urine Berikan obat untuk menghentikan konvulsi Obati komplikasi (ggn metabolik, ggn otonon, trauma)
Obat-obatan
Diazepam : obat pilihan utama Diazepam 10mg iv pelan-pelan, dapat diulang dalam 15 menit sebanyak 3 kali, - bila masih kejang diberikan 50-100mg/500ml NaCl 0,9%, setiap 510menit kolf cairan di bolak balik supaya selalu tercampur, karena pelarut dengan diazepam akan membentuk propilen glikol yang besifat cepat mengendap setiap 6 jam dibuat larutan baru oleh karena tidak stabil. Bila sudah masuk diazepam sampai 100g, kejang belum teratasi berikan fenitoin (dilantin : bolus 18mg/kg BB iv pelan-pelan plg cepat 50mg/mnt) dilanjutkan dengan 200-500mg/hr oral atau iv)
Penatalaksanaan
Bila masih kejang beri fenitoin iv 15-20mg.kg BB (kecepatan 50mg/mn) sampai kejang berhenti Setelah 20-30 menit kejang menetap : pasang intubasi, rekaman EEG, awasi suhu, pentobarbital 20mg/kg iv (100mg/mnt) Setelah 40-60mnt, msh kejang : fenobarbiton 5mg/kg iv (dosis awal) ditambah terus sampai kejang berhenti dilanjutkan 1mg/kg/jam Setelah 60 mnt msh kejang : dilakukan anestesi dgn pentobarbital, intubasi dan ventilator
Meningitis
Terbagi dua : 1. Meningitis tuberkulosa : reaksi peradangan yang mengenai selaput otak yang disebabkan oleh kuman tuberkulosa 2. Meningitis bakterial (meningitis purulenta): reaksi peradangan yang melibatkan piamater, arachnoid, ruangan subarachnoid dan dapat meluas ke permukaan otak dan medula spinalis disebabkan oleh kuman piogen (strep.pneumoniae.N.meningitidis, H.influenza, dll)
Terapi
Umum 2. Terapi kausal 3. Kortiko steroid Penyulit / komplikasi 1. Hidrosefalus 2. Kelumpuhan saraf kranial 3. Iskemik dan infark pada otak 4. Epilepsi
1.
Ensefalitis
Trias Ensefalitis)
Demam
Kesadaran Menurun
Defisit Neurologi (Kejang, Hemiparesis,
Etiologi
Virus
Kuman Spesifik Kuman Piogen
Diagnostik
Klinis
Lumbal Punksi
CT Scan
EEG
Tatalaksana
Tergantung etiologi
Kortikosteroid
Antikonvulsant
Komplikasi
Epilepsi
Hidrosefalus
Hemiparesis
Parkinson desease