Pel 8 (IV) - para Imam Dan Orang Lewi
Pel 8 (IV) - para Imam Dan Orang Lewi
Sabat Petang
Untuk pelajaran pekan ini bacalah: Bil. 9, 18, 19; 1 Ptr. 2:9;
Why. 14:6-12.
S
etelah pemberontakan Korah dan pengujian tongkat, menjadi penting
untuk menekankan lebih jauh perbedaan peran antara imam dan orang
Lewi. Masing-masing memiliki fungsi yang ditentukan Allah, dan Tuhan
membuat garis batas yang jelas antara fungsi-fungsi tersebut. Dan walaupun
semua peran dan fungsi tersebut sudah lama tidak digunakan lagi, masih tetap
ada pelajaran yang dapat kita tarik dari situ untuk diri kita sekarang ini.
Sebagai contoh, perhatikan bagaimana kudus dan khidmatnya peran-peran
tersebut. Dengan demikian kita dapat mempelajari untuk diri kita sendiri beta
pa kita perlu bersungguh-sungguh dengan kepercayaan serta tanggung jawab
kita yang kudus, apa pun itu.
Perhatikan juga, bagaimana orang-orang ini saling tergantung satu sama lain
dan bangsa itu secara keseluruhan. Kita tentu dapat menarik pelajaran dari hal
itu untuk diri kita sekarang ini sebagai satu tubuh jemaat.
Juga perhatikan peran kasih karunia dalam pasal-pasal tersebut, khususnya
berkenaan dengan karunia-karunia yang didapatkan oleh orang-orang ini bukan
karena jasa mereka. Yaitu, mereka mendapatkan kedudukan ini hanya karena
Allah memberikannya kepada mereka, bukan karena nilai yang melekat di da-
lam dan dari diri mereka sendiri.
Sungguh suatu lambang Injil yang sangat kuat.
90
Minggu 15 November
Pembagian Tugas
“Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku
dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta
kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang
empunya seluruh bumi. Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam
dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukata-
kan kepada orang Israel” (Kel. 19:5-6).
Yang penting untuk diperhatikan di sini ialah bahwa walaupun seluruh bangsa
itu adalah suatu “kerajaan imam,” hanya orang-orang tertentu yang diizinkan
memasuki peran-peran tertentu, sebagaimana yang kelihatan dalam pemisahan
orang Lewi dan keluarga Harun dari penduduk secara umum, dan kemudian
dalam pemisahan yang dibuat antara keluarga Harun dan orang-orang Lewi.
Sangat jelas bahwa di zaman Perjanjian Baru, peran-peran yang bersifat ketu-
runan, sebagaimana yang ditemukan pada orang-orang Lewi, sama sekali te-
lah ditiadakan, namun kita temukan dalam Perjanjian Baru peran-peran yang
berbeda-beda di gereja (1 Kor. 12:28-31, Ef. 4:11).
91
Senin 16 November
Karunia Pelayanan Ilahi
92
Selasa 17 November
Sokongan Kemah Suci
Banyak ide menarik muncul dari ayat-ayat ini. Contohnya, perhatikan be-
tapa dekatnya Tuhan menghubungkan persembahan yang dibawa kepada-Nya
dengan apa yang diberikan kepada imam-imam. Yaitu, walaupun persembahan
dan pemberian itu ditujukan kepada-Nya, Ia memberikannya kepada imam-
imam. Jadi, dengan memberikan persembahan kepada Tuhan, pada saat yang
sama mereka memberikannya kepada imam-imam. Ini menunjukkan eratnya
hubungan antara Tuhan dan keimamatan, yang melayani sebagai perantara an-
tara Allah dan manusia.
Pada saat yang sama kita bisa melihat kemanusiaan dari para imam juga.
Walaupun mereka berada pada kedudukan istimewa, mereka masih tetap meng-
gantungkan kelangsungan hidupnya pada orang-orang yang mereka layani. Ti-
dak diragukan, dengan datangnya orang-orang memberikan kepada mereka yang
terbaik dari minyak, anggur, padi dan lain sebagainya, imam terus-menerus di-
ingatkan tentang tugas mereka untuk melayani orang-orang ini dengan setia, dan
tidak mengambil keuntungan dari kedudukan yang telah mereka peroleh.
Juga, untuk menebus seorang anak atau seekor binatang dengan uang meru-
pakan salah satu dari cara-cara Tuhan mengajarkan orang Israel tentang peng-
gantian. Suatu hari nanti Kristus akan memberikan hidup-Nya sebagai Tebusan
bagi orang-orang berdosa (lihat 1 Ptr. 1:18, 19). Garam ditambahkan kepada
semua korban, merupakan suatu lambang yang menandakan keabadian perjan-
jian Allah dengan umat-Nya (lihat Im. 2:13).
93
Rabu 18 November
Rencana Persepuluhan
Baca Bilangan 18:32. Poin apakah yang harus didapatkan dari hal itu
mengenai kudusnya panggilan mereka?
______________________________________________________________
Dalam rencana Allah ini, setiap orang memiliki peran, setiap orang ada se-
suatu yang harus dilakukan. Imam-imam dan orang Lewi memiliki tugas kudus
yang diemban sehubungan dengan kebaktian dan pelayanan dalam kemah suci,
sementara orang banyak memiliki tugas membayar persepuluhan dengan setia.
Persepuluhan adalah sesuatu yang kecil untuk diberikan, mengingat apa yang
orang Lewi dan imam-imam lakukan demi mereka. Dalam beberapa hal, semua
kelompok yang berbeda-beda ini saling bergantung pada fungsi satu sama lain,
dan semua bergantung pada Tuhan.
94
Kamis 19 November
Lembu Betina Merah
Pengorbanan seekor lembu betina merah yang belum pernah kena kuk
adalah ritual paling aneh dalam sistem kemah suci Israel (Bil. 19). Pela-
jaran apakah yang dapat kita ambil dari sini?
Lembu betina merah ini, adalah lambang darah, darah Kristus tentunya.
Lembu itu harus tidak bercacat, dan tidak pernah kena kuk—lambang lain dari
Kristus, korban tak bernoda yang dengan sukarela datang untuk mengerjakan
pekerjaan penebusan. Tidak ada kuk wajib pada-Nya, karena Dia itu bebas dan
berada di atas semua hukum.
Korban lembu betina disembelih di luar perkemahan. Demikian pula Kristus
disiksa di luar gerbang Yerusalem (Ibr. 13:12), karena Kalvari berada di luar tem-
bok kota. Ini untuk menunjukkan bahwa Kristus tidak mati untuk orang Ibrani
saja, melainkan untuk semua manusia (Rm. 5:12-20). Ia mengumumkan kepada
dunia yang telah jatuh ini bahwa Ia telah datang untuk menjadi Penebus mereka,
dan meminta mereka untuk menerima keselamatan yang Ia tawarkan.
Setelah menyembelih lembu betina, imam yang berpakaian putih, mengam-
bil darah dengan jarinya saat darah itu mengalir dari tubuh korban, dan memer-
cikkannya ke kemah pertemuan sebanyak tujuh kali. Demikian pula Kristus da-
lam kebenaran-Nya yang tidak bernoda, setelah mencurahkan darah-Nya yang
mulia, memasuki bait suci surgawi untuk mengadakan pelayanan bagi orang
berdosa. Dan di sana darah-Nya dibawa ke dalam pelayanan untuk mendamai-
kan manusia kepada Allah (lihat Ibr. 10:21-23).
Tubuh lembu betina dibakar hingga menjadi abu, yang menandakan suatu kor-
ban yang lengkap dan cukup. Kemudian abunya dikumpulkan oleh seorang yang
tahir, dan meletakkannya di tempat yang tahir di luar perkemahan. Bilamana upa-
cara pembasuhan diadakan, abu tersebut diletakkan pada sebuah bejana berisi air
yang berasal dari sungai yang mengalir. Kemudian orang yang tahir dan bersih ini
mengambil kayu aras dengan kain kirmizi dan seikat hisop dan memercikkan isi
bejana itu ke atas kemah dan ke atas orang yang ada di sana. Upacara ini diulangi
tujuh kali agar sempurna, dan dilaksanakan sebagai penyucian dari dosa.
Air pentahiran dipercikkan ke atas orang yang tidak tahir, melambangkan da-
rah Kristus ditumpahkan untuk membasuh kita dari kenajisan moral. Pemercikan
berulang-ulang menggambarkan betapa telitinya pekerjaan yang harus dilakukan
untuk orang berdosa yang bertobat. Semua yang ia miliki harus disucikan. Bukan
hanya jiwa orang berdosa itu yang harus ditahirkan dan dibersihkan, tetapi ia ha-
rus mencari kesucian dan kemurnian dalam semua aspek keberadaannya.
95
Jumat 20 November
Pendalaman: “Rencana Allah dalam sistem memberikan persepuluhan indah
dalam kesederhanaan dan kesamaannya. Semua boleh memegangnya dalam iman
dan keberanian, karena itu berasal dari Ilahi. Di dalamnya digabung kesederhanaan
dan kegunaan, dan tidak menuntut belajar secara mendalam untuk mengerti dan
melaksanakannya. Semua boleh merasa bahwa mereka dapat melakukan sebagian
dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan yang indah. Setiap pria, wanita, dan
orang muda dapat menjadi seorang bendahara untuk Tuhan, dan dapat menjadi
seorang alat untuk memenuhi tuntutan terhadap perbendaharaan....
“Tujuan besar dicapai dengan sistem ini. Jika satu orang dan semua mau me-
nerimanya, masing-masing akan dijadikan seorang bendaharawan yang waspada
dan setia untuk Allah; dan tidak akan ada kekurangan uang untuk memajukan
pekerjaan besar mengumandangkan pekabaran peringatan terakhir kepada du-
nia.”— Ellen G. White, Pelayan Injil, hlm. 198.
96
Penuntun guru 8
Ringkasan Pelajaran
Ayat Inti: Bilangan 18:20.
97
Metode Belajar
Langkah 1—Memotivasi
Konsep Utama untuk Pertumbuhan Rohani: Karunia kepemimpinan rohani
berasal dari pilihan Allah, dan kita harus menyokongnya sebagai suatu keper-
cayaan yang suci.
Khusus untuk Guru: Gereja didirikan oleh Kristus sebagai pusat perbak-
tian dan penginjilan. Untuk tujuan ini Ia telah menyediakan para pemimpin
untuk membagikan pandangan-Nya kepada umat-Nya. Tidak semua orang
dipanggil kepada jenis tugas pelayanan yang sama, tetapi setiap orang me-
miliki suatu fungsi penting dalam tubuh Kristus.
Bila kecemburuan, kelalaian, kritikan, dan cinta diri diizinkan mempenga-
ruhi tubuh, maka keefektifan gereja itu berakhir. Ada tiga faktor yang dapat me-
nurunkan potensi untuk penyebaran pengaruh ini. Pertama, gereja perlu memi-
liki suatu pemahaman yang jelas tentang berbagai peran yang dimainkan oleh
anggota-anggota dalam gereja. Tangan tidak dapat melakukan apa yang men-
jadi tugas kaki, demikian juga jantung tidak dapat menggantikan paru-paru.
Namun, kita adalah suatu persekutuan orang percaya yang saling bergantung
satu sama lain, dan bila ada satu fungsi tubuh menderita, maka seluruh tubuh
jadi terganggu. Kedua, gereja memerlukan suatu apresiasi yang dalam untuk
berbagai pelayanan dan panggilan rohani. Bila sebagian pelayanan dilalaikan
atau diturunkan ke status boleh memilih, maka umat akan sakit, dan pekerjaan
Allah menderita. Ketiga, kuasa Kristus yang menyucikan adalah cukup berkuasa
untuk memurnikan motif-motif kita dan menyingkirkan iri hati, cemburu, dan
segala sesuatu yang, bila dibiarkan tidak diperiksa, akan dapat menyebabkan
perpecahan dalam gereja.
Langkah 2—Selidiki
Komentar Alkitab
Khusus untuk Guru: Sebagai buntut dari pemberontakan Korah, Allah me-
minta perlunya suatu pemahaman yang jelas tentang peran-peran yang Ia ten-
tukan kepada berbagai kelompok di Israel. Sementara dalam pengertian yang
98
lebih luas Israel adalah suatu bangsa imam, Allah mengkhususkan peran-peran
tertentu untuk orang-orang tertentu. Setiap anggota masyarakat itu penting, te-
tapi tiap orang tidak dipanggil kepada tugas yang sama. Kesatuan tubuh sebagian
bergantung pada pemahaman yang jelas akan panggilan Allah. Juga dituntut ke-
murnian motif dan kata hati yang bebas dari cemburu dan menonjolkan diri.
99
menghalangi kita mencapai tujuan untuk menjangkau yang hilang dengan
berita keselamatan? Menurut Anda bagaimanakah perasaan-Nya jika kita
membuat hal-hal duniawi lebih penting daripada misi Allah?
Langkah 3—Menerapkan
Khusus untuk Guru: Sambil Allah menyatakan perbedaan tugas antara
imam-imam dan orang Lewi, Ia mengukuhkan kedudukan mereka. Panggilan
Allah kepada tugas atau pelayananlah yang membuat keikutsertaan kita sah.
Jika Allah yang menentukannya, siapakah yang bisa membantah? Surat untuk
Ibrani (Ibr. 5:4) mengatakan bahwa tugas keimamatan itu bukanlah tugas yang
diperjuangkan tetapi sesuatu yang diterima seseorang karena Allah yang me-
100
milih. Demikian pula dengan semua karunia rohani yang didaftarkan di selu-
ruh Perjanjian Baru. Walaupun bukan tugas kita untuk memilih karunia-karu
nia mana yang Allah akan berikan kepada seseorang, kita dapat menguatkan
karunia-karunia yang Allah telah berikan kepada sesama kita orang percaya.
Bila kita menerima penguatan, kita bukanlah menginginkan karunia orang lain.
Bila kita memberikan penguatan, anehnya, hasilnya sama. Mengapa kita harus
iri hati dengan sesuatu pada orang lain yang kita telah kuatkan?
Tinjau kembali karunia-karunia rohani di jemaat Anda sebagai persiapan un-
tuk aktivitas berikut ini: Roma 12:6-8; 1 Korintus 7:10, 28; Efesus 4:11. Lihat
perbedaan antara karunia rohani dan talenta atau bakat alamiah. Talenta meli-
puti: musik, memasak, berbagai keterampilan teknik, seni, suara merdu, bakat
olahraga, persahabatan, pengetahuan Alkitabiah, dan lain-lain.
Aktivitas: Tulislah catatan menguatkan kepada sesama anggota kelas,
katakan kepada mereka karunia atau talenta mana yang Anda lihat ada
pada mereka. Katakan bagaimana menurut Anda karunia-karunia itu dapat
digunakan atau telah digunakan dalam misi gereja. Ini boleh dilakukan
dengan penugasan—sebagai contoh, Anda bisa meminta tiap anggota me-
nulis sesuatu tentang orang yang ada di sisi kirinya, atau orang yang ada
di hadapan dia, dll., atau boleh secara sukarela. Rencana terbaik mungkin
mendorong kedua jenis partisipasi agar tidak ada yang terlewatkan, men-
dorong anggota untuk menguatkan orang lain yang mereka pilih.
101