Anda di halaman 1dari 12

Pelajaran 8

*14-20 November 2009

Para Imam dan Orang Lewi

Sabat Petang
Untuk pelajaran pekan ini bacalah: Bil. 9, 18, 19; 1 Ptr. 2:9;
Why. 14:6-12.

Ayat Hafalan: “TUHAN berfirman kepada Harun: . . . Akulah ba-


gianmu dan milik pusakamu di tengah-tengah orang Israel” (Bilang-
an 18:20).

S
etelah pemberontakan Korah dan pengujian tongkat, menjadi penting
untuk menekankan lebih jauh perbedaan peran antara imam dan orang
Lewi. Masing-masing memiliki fungsi yang ditentukan Allah, dan Tuhan
membuat garis batas yang jelas antara fungsi-fungsi tersebut. Dan walaupun
semua peran dan fungsi tersebut sudah lama tidak digunakan lagi, masih tetap
ada pelajaran yang dapat kita tarik dari situ untuk diri kita sekarang ini.
Sebagai contoh, perhatikan bagaimana kudus dan khidmatnya peran-peran
tersebut. Dengan demikian kita dapat mempelajari untuk diri kita sendiri beta­
pa kita perlu bersungguh-sungguh dengan kepercayaan serta tanggung jawab
kita yang kudus, apa pun itu.
Perhatikan juga, bagaimana orang-orang ini saling tergantung satu sama lain
dan bangsa itu secara keseluruhan. Kita tentu dapat menarik pelajaran dari hal
itu untuk diri kita sekarang ini sebagai satu tubuh jemaat.
Juga perhatikan peran kasih karunia dalam pasal-pasal tersebut, khususnya
berkenaan dengan karunia-karunia yang didapatkan oleh orang-orang ini bukan
karena jasa mereka. Yaitu, mereka mendapatkan kedudukan ini hanya karena
Allah memberikannya kepada mereka, bukan karena nilai yang melekat di da-
lam dan dari diri mereka sendiri.
Sungguh suatu lambang Injil yang sangat kuat.

*Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 21 November.

90
Minggu 15 November
Pembagian Tugas
“Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku
dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta
kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang
empunya seluruh bumi. Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam
dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukata-
kan kepada orang Israel” (Kel. 19:5-6).

Bagaimanakah kita dapat menghubungkan kata-kata di atas kepada


diri kita sekarang ini, sebagai satu gereja yang dipanggil untuk memba-
wakan suatu pekabaran kepada dunia? Apakah panggilan ini tidak ber-
syarat? (Lihat 1 Ptr. 2:9; Why. 14:6-12).
________________________________________________________________
______________________________________________________________

Dalam Bilangan 18:1, Tuhan ingin memberikan kepastian kepada orang-


orang yang beribadah bahwa mereka tidak akan mati (Bil. 17:3), tetapi hanya
jika mereka mendekat ke kemah suci melalui para imam yang Dia pilih secara
khusus, yang akan bertindak sebagai pengantara antara mereka dan Tuhan. Ber-
beda dengan orang Lewi lainnya, para imam ini bertanggung jawab untuk me-
lihat agar tidak ada orang yang tidak berhak mendekat ke kemah suci, yang da-
pat mencemarkannya. Ini akan menghilangkan rasa takut dari perkumpulan itu
bahwa dengan mendekat ke kemah suci mereka bisa saja mati.

Baca Bilangan 18:1-7. Apakah perbedaan-perbedaan yang dibuat da-


lam peran yang diberikan kepada orang-orang ini?
________________________________________________________________
______________________________________________________________

Yang penting untuk diperhatikan di sini ialah bahwa walaupun seluruh bangsa
itu adalah suatu “kerajaan imam,” hanya orang-orang tertentu yang diizin­kan
memasuki peran-peran tertentu, sebagaimana yang kelihatan dalam pemisahan
orang Lewi dan keluarga Harun dari penduduk secara umum, dan kemudian
dalam pemisahan yang dibuat antara keluarga Harun dan orang-orang Lewi.
Sangat jelas bahwa di zaman Perjanjian Baru, peran-peran yang bersifat ketu-
runan, sebagaimana yang ditemukan pada orang-orang Lewi, sama sekali te-
lah ditiadakan, namun kita temukan dalam Perjanjian Baru peran-peran yang
berbeda-beda di gereja (1 Kor. 12:28-31, Ef. 4:11).

Karunia-karunia apakah yang Anda miliki dan bagaimanakah Anda


dapat menggunakan karunia-karunia itu lebih baik untuk melayani ge-
reja Anda?

91
Senin 16 November
Karunia Pelayanan Ilahi

Bila kita membaca petunjuk-petunjuk Tuhan dalam Bilangan 18:1-7, ada


beberapa hal menonjol. Pertama, Tuhan memperjelas bahwa Dialah yang meng-
angkat orang-orang untuk kedudukan-kedudukan tersebut. Barangkali pene-
kanan ini dibuat karena masalah-masalah sebelumnya, bukan hanya masalah
Korah dan kelompoknya tetapi juga masalah Miryam dan Harun. Meskipun
demikian, sekarang tidak akan ada pertanyaan seperti mengapa mereka men-
dapatkan peran tersebut. Mereka mendapatkannya karena Allah yang menem-
patkan mereka di sana—titik.
Perhatikan juga, alasan Tuhan ingin membuat pemisahan ini. Itu dibuat de-
mikian supaya “orang Israel jangan lagi tertimpa oleh murka-Nya” (Bil. 18:5).
Kembali di sini kita melihat kemurahan Allah bahkan di tengah-tengah peng-
hukuman yang hebat. Allah berusaha untuk menyelamatkan umat-Nya, tidak
menghukum dan membinasakan mereka. Keseluruhan rencana keselamatan
dari awal hingga akhir, menyatakan keinginan Tuhan untuk menyelamatkan
makhluk yang telah jatuh dalam dosa dari kehancuran yang diakibatkan oleh
dosa itu (Yoh. 3:16-18).
Istilah apakah yang digunakan untuk menggambarkan apa orang Lewi
bagi keimamatan, dan apakah keimamatan itu bagi keluarga Harun, dan
pelajaran apakah yang harus kita tarik dari hal itu?
Bila Anda berpikir tentang suatu karunia, Anda berpikir tentang sesuatu yang
bukan upah. Itu sepenuhnya rahmat. Ini adalah suatu kesempatan istimewa yang
diberikan kepada orang-orang tersebut, bukan karena jasa mereka tetapi hanya
melalui rahmat dan pemeliharaan Allah. Pada akhirnya, Tuhan butuh seseorang
untuk melakukan pekerjaan ini, dan dalam hikmat Ilahi-Nya orang-orang ter-
sebutlah yang Ia pilih.
Tentu, dengan tugas kudus ini muncul tanggung jawab kudus. Persoalan hidup
dan mati, baik fisik maupun rohani, tercakup di sini, karena kemah suci adalah
tempat di mana Allah tinggal di dunia. Kemah suci adalah juga gambaran dari
apa yang Yesus akan lakukan di dunia ini dan pelayanan-Nya di surga (Ibrani
9). Itu sama seperti sebuah miniatur Kalvari yang diperagakan dalam lambang
dan bayangan. Nasib jiwa-jiwa dipertaruhkan. Namun, kekhidmatan ditempat-
kan Tuhan pada peran yang diberikan pada orang-orang tersebut.
Pikirkan tentang talenta lahiriah Anda, apa pun itu. Tidak peduli be-
tapa kerasnya Anda bekerja untuk mengembangkan talenta itu, itu tetap-
lah karunia, sesuatu yang diberikan oleh Allah kepadamu. Apakah yang
Anda lakukan dengan karunia-karunia itu? Apakah Anda menggunakan-
nya bagi dirimu sendiri atau untuk kebaikan orang lain dan kemajuan pe-
kerjaan Tuhan? Barangkali Anda perlu melakukan beberapa perubahan
dan pencarian jiwa dengan serius?

92
Selasa 17 November
Sokongan Kemah Suci

Setelah memisahkan dua kelompok pekerja agama, berikutnya Tuhan mem-


berikan petunjuk tentang sokongan ekonomi untuk mereka. Sangat jelas bahwa
kedudukan mereka “purna waktu,” yaitu, mereka tidak “melayani meja” (Ki-
sah 6:2) untuk menyokong diri mereka sendiri. Sokongan harus berasal dari
tempat lain.

Baca Bilangan 18:8-20. Hal-hal apakah yang kelihatannya paling


berkait­an bagi Anda?
________________________________________________________________
________________________________________________________________
_______________________________________________________________
______________________________________________________________

Banyak ide menarik muncul dari ayat-ayat ini. Contohnya, perhatikan be-
tapa dekatnya Tuhan menghubungkan persembahan yang dibawa kepada-Nya
dengan apa yang diberikan kepada imam-imam. Yaitu, walaupun persembahan
dan pemberian itu ditujukan kepada-Nya, Ia memberikannya kepada imam-
imam. Jadi, dengan memberikan persembahan kepada Tuhan, pada saat yang
sama mereka memberikannya kepada imam-imam. Ini menunjukkan eratnya
hubungan antara Tuhan dan keimamatan, yang melayani sebagai perantara an-
tara Allah dan manusia.
Pada saat yang sama kita bisa melihat kemanusiaan dari para imam juga.
Walaupun mereka berada pada kedudukan istimewa, mereka masih tetap meng-
gantungkan kelangsungan hidupnya pada orang-orang yang mereka layani. Ti-
dak diragukan, dengan datangnya orang-orang memberikan kepada mereka yang
terbaik dari minyak, anggur, padi dan lain sebagainya, imam terus-menerus di-
ingatkan tentang tugas mereka untuk melayani orang-orang ini dengan setia, dan
tidak mengambil keuntungan dari kedudukan yang telah mereka peroleh.
Juga, untuk menebus seorang anak atau seekor binatang dengan uang meru-
pakan salah satu dari cara-cara Tuhan mengajarkan orang Israel tentang peng-
gantian. Suatu hari nanti Kristus akan memberikan hidup-Nya sebagai Tebusan
bagi orang-orang berdosa (lihat 1 Ptr. 1:18, 19). Garam ditambahkan kepada
semua korban, merupakan suatu lambang yang menandakan keabadian perjan-
jian Allah dengan umat-Nya (lihat Im. 2:13).

Tanggung jawab suci apakah yang Anda pegang? Seberapa setiakah


Anda dalam tugas-tugas yang orang lain percayakan kepada Anda? Ba-
gaimanakah Anda dapat melakukan lebih baik dalam menjalankan tang-
gung jawab Anda dengan setia?

93
Rabu 18 November
Rencana Persepuluhan

Walaupun suku Lewi tidak memiliki tanah, mereka mendapatkan 48 kota,


13 di antaranya untuk keluarga para imam (Yos. 21:19). Tuhan mengumumkan
bahwa Dialah “bagian” atau milik pusaka mereka (Bil. 18:20).

Sebagai tambahan kepada bagian mereka dari persembahan korban,


rencana lain apakah yang Tuhan rencanakan untuk memelihara para imam
dan orang-orang Lewi? (Bil. 18:21-32).
______________________________________________________________
______________________________________________________________

Mengembalikan sepersepuluh dari pendapatan seseorang kepada Tuhan (Im.


27:30) adalah kebiasaan zaman dulu. Itu mula-mula disebutkan dalam Alkitab,
manakala Abraham memberikan persepuluhan kepada Melkisedek, Raja-imam
di Salem (Kej. 14:20; Ibr. 7: 1, 2). Yakub berjanji kepada Tuhan bahwa ia akan
mengembalikan “sepersepuluh” dari semua yang ia peroleh di masa depannya
(Kej. 28:22). Sekarang, Tuhan mengadaptasi penggunaan persepuluhan orang
Israel, memberikannya untuk menyokong keseluruhan suku Lewi—termasuk
keluarga imam-imam.
Bahkan orang-orang Lewi yang “dibayar” dengan persepuluhan, juga me-
ngembalikan persepuluhan, persepuluhan mereka diberikan kepada Harun.
Orang Lewi harus memberikan “bagian terbaik” dari apa yang mereka peroleh,
sebagai persepuluhan. Akan tetapi, persepuluhan tidak hanya ditujukan untuk
menyokong keimamatan, itu juga menyanggupkan orang-orang Lewi menya-
dari ketergantungan mereka kepada Allah, dan bahwa semua yang mereka te-
rima berasal dari Dia. Mereka juga perlu menunjukkan penghargaan mereka
oleh mengembalikan dengan setia “persepuluhan dari persepuluhan.” Jika umat
perlu untuk selalu mengingat ketergantungan mereka kepada Tuhan, betapa le-
bih lagi orang-orang Lewi?

Baca Bilangan 18:32. Poin apakah yang harus didapatkan dari hal itu
mengenai kudusnya panggilan mereka?
______________________________________________________________

Dalam rencana Allah ini, setiap orang memiliki peran, setiap orang ada se-
suatu yang harus dilakukan. Imam-imam dan orang Lewi memiliki tugas kudus
yang diemban sehubungan dengan kebaktian dan pelayanan dalam kemah suci,
sementara orang banyak memiliki tugas membayar persepuluhan dengan setia.
Persepuluhan adalah sesuatu yang kecil untuk diberikan, mengingat apa yang
orang Lewi dan imam-imam lakukan demi mereka. Dalam beberapa hal, semua
kelompok yang berbeda-beda ini saling bergantung pada fungsi satu sama lain,
dan semua bergantung pada Tuhan.

94
Kamis 19 November
Lembu Betina Merah

Pengorbanan seekor lembu betina merah yang belum pernah kena kuk
adalah ritual paling aneh dalam sistem kemah suci Israel (Bil. 19). Pela-
jaran apakah yang dapat kita ambil dari sini?

Lembu betina merah ini, adalah lambang darah, darah Kristus tentunya.
Lembu itu harus tidak bercacat, dan tidak pernah kena kuk—lambang lain dari
Kristus, korban tak bernoda yang dengan sukarela datang untuk mengerjakan
pekerjaan penebusan. Tidak ada kuk wajib pada-Nya, karena Dia itu bebas dan
berada di atas semua hukum.
Korban lembu betina disembelih di luar perkemahan. Demikian pula Kristus
disiksa di luar gerbang Yerusalem (Ibr. 13:12), karena Kalvari berada di luar tem-
bok kota. Ini untuk menunjukkan bahwa Kristus tidak mati untuk orang Ibrani
saja, melainkan untuk semua manusia (Rm. 5:12-20). Ia mengumumkan kepada
dunia yang telah jatuh ini bahwa Ia telah datang untuk menjadi Penebus mereka,
dan meminta mereka untuk menerima keselamatan yang Ia tawarkan.
Setelah menyembelih lembu betina, imam yang berpakaian putih, mengam-
bil darah dengan jarinya saat darah itu mengalir dari tubuh korban, dan memer-
cikkannya ke kemah pertemuan sebanyak tujuh kali. Demikian pula Kristus da-
lam kebenaran-Nya yang tidak bernoda, setelah mencurahkan darah-Nya yang
mulia, memasuki bait suci surgawi untuk mengadakan pelayanan bagi orang
berdosa. Dan di sana darah-Nya dibawa ke dalam pelayanan untuk mendamai-
kan manusia kepada Allah (lihat Ibr. 10:21-23).
Tubuh lembu betina dibakar hingga menjadi abu, yang menandakan suatu kor-
ban yang lengkap dan cukup. Kemudian abunya dikumpulkan oleh seorang yang
tahir, dan meletakkannya di tempat yang tahir di luar perkemahan. Bilamana upa-
cara pembasuhan diadakan, abu tersebut diletakkan pada sebuah bejana berisi air
yang berasal dari sungai yang mengalir. Kemudian orang yang tahir dan bersih ini
mengambil kayu aras dengan kain kirmizi dan seikat hisop dan memercikkan isi
bejana itu ke atas kemah dan ke atas orang yang ada di sana. Upacara ini diulangi
tujuh kali agar sempurna, dan dilaksanakan sebagai penyucian dari dosa.
Air pentahiran dipercikkan ke atas orang yang tidak tahir, melambangkan da-
rah Kristus ditumpahkan untuk membasuh kita dari kenajisan moral. Pemercikan
berulang-ulang menggambarkan betapa telitinya pekerjaan yang harus dilakukan
untuk orang berdosa yang bertobat. Semua yang ia miliki harus disucikan. Bukan
hanya jiwa orang berdosa itu yang harus ditahirkan dan dibersihkan, tetapi ia ha-
rus mencari kesucian dan kemurnian dalam semua aspek keberadaannya.

Lihatlah kehidupan Anda. Hal-hal apakah yang masih perlu diserah-


kan kepada proses pentahiran? Apakah yang masih Anda pertahankan,
dan mengapa?

95
Jumat 20 November
Pendalaman: “Rencana Allah dalam sistem memberikan persepuluhan indah
dalam kesederhanaan dan kesamaannya. Semua boleh memegangnya dalam iman
dan keberanian, karena itu berasal dari Ilahi. Di dalamnya digabung kesederhanaan
dan kegunaan, dan tidak menuntut belajar secara mendalam untuk mengerti dan
melaksanakannya. Semua boleh merasa bahwa mereka dapat melakukan sebagian
dalam melaksanakan pekerjaan keselamatan yang indah. Setiap pria, wanita, dan
orang muda dapat menjadi seorang bendahara untuk Tuhan, dan dapat menjadi
seorang alat untuk memenuhi tuntutan terhadap perbendaharaan....
“Tujuan besar dicapai dengan sistem ini. Jika satu orang dan semua mau me-
nerimanya, masing-masing akan dijadikan seorang bendaharawan yang waspada
dan setia untuk Allah; dan tidak akan ada kekurangan uang untuk memajukan
pekerjaan besar mengumandangkan pekabaran peringatan terakhir kepada du-
nia.”— Ellen G. White, Pelayan Injil, hlm. 198.

Pertanyaan untuk didiskusikan:


nn Apakah berbagai isu mengenai persepuluhan di gereja dewasa ini? Me-
ngapa membawa persepuluhan itu begitu penting, bukan hanya untuk
fungsi gereja tetapi juga untuk kesejahteraan rohani dari orang yang
membawa persepuluhan itu?
oo Periksa kembali pelajaran hari Kamis tentang lembu betina merah. Ingat
apa yang pelajaran tersebut katakan kepada kita tentang kematian dan
pelayanan Kristus bagi kita. Apakah yang dikatakannya kepada kita
tentang kebutuhan kita untuk disucikan dari dosa? Apakah yang Kris-
tus telah lakukan yang menyanggupkan kita menang atas dosa?
pp Pikirkan tentang rumah Anda. Apakah ada hal-hal yang Anda perlu
sucikan, hal-hal yang dapat mencemarkannya? Buku-buku, DVD, lagu-
lagu, majalah-majalah, apa saja? Hal-hal apakah itu dan mengapa Anda
harus menyingkirkannya?
qq Apakah cara-cara agar kita dapat menolong orang lain, khususnya
orang-orang muda dalam gereja, menggunakan talenta-talenta mereka
untuk Tuhan? Yaitu, bagaimanakah kita dapat menolong anak-anak
yang memiliki bakat, menggunakan bakat-bakat mereka untuk tujuan-
tujuan yang benar? Apakah kewajiban kita menolong mereka?

Rangkuman: Karena pemberontakan Korah dan keinginannya untuk me-


megang jabatan imam, Allah menginstruksikan Musa (untuk orang banyak)
mengenai perbedaan antara imam dan orang Lewi. Keimamatan adalah karunia
dari Allah; orang Lewi adalah suatu karunia bagi keimamatan. Keduanya diso-
kong oleh sistem persepuluhan. Dengan abu dari lembu betina merah dicampur
dengan air, Tuhan menyediakan suatu ritual penyucian khusus, yang menandakan
rahmat Allah dalam menyucikan seseorang dari noda dosa.

96
Penuntun guru 8
Ringkasan Pelajaran
Ayat Inti: Bilangan 18:20.

Anggota Kelas Akan:


¾¾ Mengetahui: Betapa saksamanya Allah merencanakan pembagian pekerjaan
dan pembiayaan para imam dan orang Lewi, sebagai karunia-Nya.
¾¾ Merasakan: Sucinya peran para pemimpin rohani kita dan saling ketergan-
tungan kita satu sama lain.
¾¾ Melakukan: Berlaku setia dalam melakukan bagian kita untuk menyokong
para pekerja dalam pekerjaan Allah.

Garis Besar Pelajaran:


I. Mengetahui: Karunia Bekerja bagi Allah
A. Pekerjaan para imam dan orang Lewi adalah karunia dari Allah,
pelayanan mereka di bait suci adalah suatu karunia bagi Israel, dan
mereka ditopang oleh persepuluhan dan persembahan dari orang
banyak. Bagaimanakah karunia-karunia ini menunjuk kepada pela-
yanan Kristus dan bagian kita dalam pelayanan itu?
B. Bagaimanakah mengembalikan persepuluhan itu menggambarkan
kasih karunia?
C. Bagaimanakah sistem yang rumit yang ditujukan untuk menyuci-
kan hal-hal yang secara ritual najis karena kematian, berbicara ten-
tang kasih karunia?
II. Merasakan: Menghormati Pelayanan Kudus
Peraturan yang membedakan siapa yang bertanggung jawab untuk
apa dan bagaimana persembahan-persembahan ini digunakan untuk
menopang orang-orang yang melayani di bait suci dimaksudkan untuk
menyelamatkan Israel dari kematian karena ketidaktahuan. Mengapa
memupuk rasa hormat untuk hal-hal yang kudus itu begitu penting?
Bagaimanakah Anda memupuk rasa hormat untuk hal-hal yang kudus
di dalam keluarga dan gereja Anda?
III. Melakukan: Menopang Hamba-hamba Allah
A. Perubahan-perubahan apakah yang perlu dilakukan dalam karunia
memberi Anda sesuai penjelasan dari pelajaran-pelajaran tentang
persepuluhan dan persembahan dari kitab Bilangan?
B. Sementara kita tidak melakukan upacara-upacara penyucian yang
rumit setelah menghadiri atau bersentuhan dengan orang mati se-
karang ini apakah yang kita dapat lakukan untuk mengingatkan diri
kita akan pelajaran-pelajaran tentang abu lembu merah?
Rangkuman: Menyokong pekerjaan Allah adalah suatu tugas dan
kehormatan yang suci.

97
Metode Belajar

Langkah 1—Memotivasi
Konsep Utama untuk Pertumbuhan Rohani: Karunia kepemimpinan rohani
berasal dari pilihan Allah, dan kita harus menyokongnya sebagai suatu keper-
cayaan yang suci.
Khusus untuk Guru: Gereja didirikan oleh Kristus sebagai pusat perbak-
tian dan penginjilan. Untuk tujuan ini Ia telah menyediakan para pemimpin
untuk membagikan pandangan-Nya kepada umat-Nya. Tidak semua orang
dipanggil kepada jenis tugas pelayanan yang sama, tetapi setiap orang me-
miliki suatu fungsi penting dalam tubuh Kristus.
Bila kecemburuan, kelalaian, kritikan, dan cinta diri diizinkan mempenga-
ruhi tubuh, maka keefektifan gereja itu berakhir. Ada tiga faktor yang dapat me-
nurunkan potensi untuk penyebaran pengaruh ini. Pertama, gereja perlu memi-
liki suatu pemahaman yang jelas tentang berbagai peran yang dimainkan oleh
anggota-anggota dalam gereja. Tangan tidak dapat melakukan apa yang men-
jadi tugas kaki, demikian juga jantung tidak dapat menggantikan paru-paru.
Namun, kita adalah suatu persekutuan orang percaya yang saling bergantung
satu sama lain, dan bila ada satu fungsi tubuh menderita, maka seluruh tubuh
jadi terganggu. Kedua, gereja memerlukan suatu apresiasi yang dalam untuk
berbagai pelayanan dan panggilan rohani. Bila sebagian pelayanan dilalaikan
atau diturunkan ke status boleh memilih, maka umat akan sakit, dan pekerjaan
Allah menderita. Ketiga, kuasa Kristus yang menyucikan adalah cukup berkuasa
untuk memurnikan motif-motif kita dan menyingkirkan iri hati, cemburu, dan
segala sesuatu yang, bila dibiarkan tidak diperiksa, akan dapat menyebabkan
perpecahan dalam gereja.

Aktivitas: Dengan menggunakan suatu model anatomi tubuh manusia


atau bagan tubuh manusia (bagus bila gambar yang dilapisi plastik bening,
seperti yang ada di buku-buku teks anatomi), diskusikan berbagai sistem
tubuh, seperti pencernaan, peredaran darah, pernapasan, reproduksi, in-
dera, kerangka tubuh, dll., atau bagian-bagian tubuh. Apakah kontribusi
tiap bagian tubuh itu kepada kesehatan tubuh secara keseluruhan? Bagian
tubuh manakah yang Anda tidak ingin memilikinya? Betapa pentingkah
agar sistem-sistem tubuh dan bagian-bagiannya bekerja sama?

Langkah 2—Selidiki
Komentar Alkitab
Khusus untuk Guru: Sebagai buntut dari pemberontakan Korah, Allah me-
minta perlunya suatu pemahaman yang jelas tentang peran-peran yang Ia ten-
tukan kepada berbagai kelompok di Israel. Sementara dalam pengertian yang

98
lebih luas Israel adalah suatu bangsa imam, Allah mengkhususkan peran-peran
tertentu untuk orang-orang tertentu. Setiap anggota masyarakat itu penting, te-
tapi tiap orang tidak dipanggil kepada tugas yang sama. Kesatuan tubuh sebagian
bergantung pada pemahaman yang jelas akan panggilan Allah. Juga dituntut ke-
murnian motif dan kata hati yang bebas dari cemburu dan menonjolkan diri.

I. Pembagian Kerja dan Karunia Pelayanan Ilahi


(Bersama anggota kelas, tinjau kembali: Kel. 19:5, 6; Bil. 18:1-7; Yoh. 3:16-18;
Rm. 12:3–8; 1 Kor. 12:28-31; Ef. 4:11; Ibr. 5:4; 9; 1 Ptr. 2:9; Why. 14:6-12).
Allah telah memilih suatu umat untuk membawakan misi-Nya kepada dunia.
Dalam pengertian, bangsa Israel menjadi suatu “bangsa imam” untuk menyam-
paikan karunia Allah kepada suatu dunia yang telah jatuh. Israel adalah karunia
Allah kepada dunia. Di dalam karunia itu ada orang-orang yang Allah telah pilih
untuk tugas-tugas tertentu dalam menjalankan misi penyelamatan.
Jelaslah bukan setiap orang memiliki peran yang sama. Pandangan bahwa
peran imam yang lebih kelihatan sehingga lebih penting dibanding peran pe-
nyokong yang diemban oleh orang Lewi lainnya dalam sistem bait suci menun-
tun kepada ketidakpuasan dan itu menuntun Korah untuk memberontak. Sete-
lah Allah memadamkan pemberontakan, Ia menyatakan suatu gambaran yang
hati-hati tentang tanggung jawab-tanggung jawab dan peran para imam dan
orang Lewi. Daripada menjadi penyebab kecemburuan, persaingan, panggilan
suci mereka harus menjadi dasar untuk bersyukur. Memahami bagian mereka
akan dapat memudahkan kerja sama yang serasi.
Di jemaat Korintus ada juga faksi-faksi. Sebagian terpengaruh oleh kepri-
badian ini dan sebagian oleh kepribadian lainnya. Ada perdebatan tentang siapa
yang memiliki karunia rohani “yang paling baik.” Bukti-bukti mengatakan bahwa
sebagian orang menginginkan karunia, kesanggupan dan peran dari orang lain.
1500 tahun setelah zaman Musa, dalam suatu budaya yang berbeda (orang ka-
fir yang bertobat melawan orang Yahudi), dalam konteks rohani yang berbeda
(sesudah versus sebelum salib), kita mendapati umat pilihan Allah masih cek-
cok tentang siapa mendapat tugas apa, siapa mendapat kedudukan yang lebih
menonjol, dan siapa yang jadi pemimpin. Tentunya Allah begitu kecewa dengan
umat-Nya—umat Perjanjian Lama atau umat Perjanjian Baru!

Pikirkan ini: Karena Alkitab mengatakan bahwa karunia-karunia rohani be-


rasal dan diberikan oleh Allah, apakah seharusnya sikap orang Kristen terha-
dap kesanggupan dan tugas pribadinya? Seberapa rohanikah pendeta yang
selalu memikirkan soal “naik pangkat,” menjadi pendeta di gereja yang lebih
besar atau lebih makmur? Seberapa rohanikah ketua jemaat atau diakenes
yang selalu mendikte pendeta tentang apa yang perlu dilakukan, khususnya
dengan kesimpulan bahwa jika dia yang jadi pendeta maka segalanya akan
dilakukan secara berbeda? Seberapa besarkah rasa hormat yang kita tunjuk-
kan kepada Allah bila kita mengabaikan kesempatan-kesempatan kita se-
karang ini untuk melayani dan malahan mengejar “kehormatan yang lebih
tinggi”? Menurut Anda bagaimanakah perasaan Allah bila persaingan kita

99
menghalangi kita mencapai tujuan untuk menjangkau yang hilang dengan
berita keselamatan? Menurut Anda bagaimanakah perasaan-Nya jika kita
membuat hal-hal duniawi lebih penting daripada misi Allah?

II. Sokongan Bait Suci dan Rencana Persepuluhan


(Bersama anggota kelas, tinjau kembali: Kej 14:20; Im. 2:13, 27:30; Bil
18:8–32; Yos. 21:19; Mal. 3:8–12; Mat. 23:23; Kis. 6:2; 1 Kor. 9:6–14; Ibr.
7:1, 2; 1 Ptr. 1:18, 19; 28:22).
Dalam rancangan Allah satu dari dua belas suku itu akan menyerahkan diri
secara purna waktu dalam pelayanan bait suci, gambaran inti dalam pekerjaan
penyelamatan oleh Allah. Allah tidak puas dengan “orang-orang yang hanya
paruh waktu”—sekelompok orang yang hanya memberi sisa waktu mereka ke-
pada Allah sekaligus menanam, menuai, dan tugas-tugas lainnya selesai. Tugas
ini paling tinggi nilainya dan membutuhkan satu kelompok yang tugas utama
mereka adalah bait suci. Praktisnya ini berarti bahwa sebelas suku lainnya ha-
rus menyediakan tunjangan untuk kebutuhan-kebutuhan fisik orang-orang Lewi.
Mereka harus menyediakan makanan, tempat tinggal, dan kebutuhan mendasar
lainnya. Sementara suku-suku lain bebas memperkaya diri mereka menurut ke-
sanggupan mereka, suku Lewi harus bergantung kepada Tuhan dan orang-orang
yang setia kepada Tuhan untuk biaya hidup mereka. Sistem ini terdiri dari (1)
persembahan, dan (2) persepuluhan. Persembahan memiliki arti ritual tetapi
juga menyediakan makanan bagi para imam. Persepuluhan adalah sepersepu-
luh dari pendapatan seseorang.
Pikirkan Ini: Jika Saya menahan tunjangan bagi para pelayan Tuhan, ba-
gaimanakah hal itu menggambarkan penghargaan saya kepada rencana pe-
nebusan Allah?

III. Lembu Merah


(Bersama anggota kelas, tinjau kembali: Bil. 19; Ibr. 10:21-23; 13:12; Rm.
5:12-20).
Walaupun suatu gambaran yang jelas akan peran-peran kita dan sokongan
keuangan yang setia terhadap pekerjaan Allah itu sangat penting, tidak ada yang
lebih penting daripada kuasa Allah yang menyucikan, yang merupakan satu-sa-
tunya yang memurnikan motif kita dan melayakkan kita bagi pelayanan.
Pikirkan Ini: Bagaimanakah bisa seorang pemimpin yang disokong dengan
baik secara finansial menjadi berkompromi tanpa penyucian Allah?

Langkah 3—Menerapkan
Khusus untuk Guru: Sambil Allah menyatakan perbedaan tugas antara
imam-imam dan orang Lewi, Ia mengukuhkan kedudukan mereka. Panggilan
Allah kepada tugas atau pelayananlah yang membuat keikutsertaan kita sah.
Jika Allah yang menentukannya, siapakah yang bisa membantah? Surat untuk
Ibrani (Ibr. 5:4) mengatakan bahwa tugas keimamatan itu bukanlah tugas yang
diperjuangkan tetapi sesuatu yang diterima seseorang karena Allah yang me-

100
milih. Demikian pula dengan semua karunia rohani yang didaftarkan di selu-
ruh Perjanjian Baru. Walaupun bukan tugas kita untuk memilih karunia-karu­
nia mana yang Allah akan berikan kepada seseorang, kita dapat menguatkan
karunia-karunia yang Allah telah berikan kepada sesama kita orang percaya.
Bila kita menerima penguatan, kita bukanlah menginginkan karunia orang lain.
Bila kita memberikan penguatan, anehnya, hasilnya sama. Mengapa kita harus
iri hati dengan sesuatu pada orang lain yang kita telah kuatkan?
Tinjau kembali karunia-karunia rohani di jemaat Anda sebagai persiapan un-
tuk aktivitas berikut ini: Roma 12:6-8; 1 Korintus 7:10, 28; Efesus 4:11. Lihat
perbedaan antara karunia rohani dan talenta atau bakat alamiah. Talenta meli-
puti: musik, memasak, berbagai keterampilan teknik, seni, suara merdu, bakat
olahraga, persahabatan, pengetahuan Alkitabiah, dan lain-lain.

Aktivitas: Tulislah catatan menguatkan kepada sesama anggota kelas,
katakan kepada mereka karunia atau talenta mana yang Anda lihat ada
pada mereka. Katakan bagaimana menurut Anda karunia-karunia itu dapat
digunakan atau telah digunakan dalam misi gereja. Ini boleh dilakukan
dengan penugasan—sebagai contoh, Anda bisa meminta tiap anggota me-
nulis sesuatu tentang orang yang ada di sisi kirinya, atau orang yang ada
di hadapan dia, dll., atau boleh secara sukarela. Rencana terbaik mungkin
mendorong kedua jenis partisipasi agar tidak ada yang terlewatkan, men-
dorong anggota untuk menguatkan orang lain yang mereka pilih.

Langkah 4—Melatih Kreativitas


Khusus untuk Guru: Karena kita sangat mengasihi dan menghargai anak-
anak dan cucu kita , kita menunjukkan kasih sayang itu melalui mengambil gam-
bar, mengoleksi, dan memamerkan. Mengapa kita tidak menunjukkan betapa
kita menghargai dan mengasihi misi gereja Allah dengan cara yang sama?

Kegiatan Kelas: Kuatkan karunia-karunia jemaat Anda oleh membuat se-


buah majalah dinding berisi foto-foto kegiatan yang menggambarkan pelaksa-
naan karu­nia-karunia itu. Untuk tiap gambar, buat sedikit keterangan tentang
karunia yang sedang mereka tunjukkan. Kegiatan ini dapat dilakukan sebagai
proyek pribadi tetapi akan jauh lebih menyenangkan bila dilakukan secara ke-
lompok. Tanya kepada pendeta apakah majalah dinding ini dapat ditempelkan
di lobi gereja atau di ruangan persahabatan (fellowship center).

101

Anda mungkin juga menyukai