Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN HASIL INTERVIEW

BAKPIA DJAVA
YOGYAKARTA

REPORTER :
I GEDE BUDI MAHENDRA (12501241010)
SYARIF BUDIAJI (12501241012)
AGUNG PRABOWO (12501241013)
RUDY RACHIDA (12501241035)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat melaksanakan kegiatan ini dengan lancar dan sebagai mana
mestinya.
Kegiatan wawancara ini merupakan salah satu tugas di bidang mata kuliah
kewirausahaan yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari pengusaha sukses yaitu
Bakpia Djava.
Dengan terlaksananya kegiatan wawancara ini, maka kami berharap telah memenuhi
tugas kewirausahaan dan mendapatkan nilai yang baik. Serta bermanfaat bagi teman-teman
sekalian.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan
dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sesuatu yang baru dan
berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keuanggulan untuk
dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan
nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan
berbeda.
Salah satu wirausahawan sukses di jogja adalah bakpia djava yang mempunyai cita rasa
berbeda dari bakpia-bakpia yang lain dengan menggunakan resep tempoe doloe. Bakpia
merupakan makanan tradisional yang berbentuk kue bundar, awalnya bakpia dibuat dengan
kacang hijau sebagai bahan isi bagian dalamnya tapi seiring dengan perkembangan zaman
banyak varian rasa yang dijadikan bahan isi dari bakpia seperti keju, coklat, durian, crispy
dan masih banyak lagi. Hal ini berhubungan dengan upaya memperluas pemasaran produk
yang sesuai dengan keinginan pasar.Bakpia merupakan makanan yang sangat populer dan
menjadi makanan khas Yogyakarta bahkan bakpia kini menjadi icon wisata kuliner di
Yogyakarta dan dijadikan oleh-oleh bagi pengunjung yang sedang berada di Yogyakarta. Saat
ini banyak industri yang memproduksi makanan bakpia, khususnya di daerah yang menjadi
pusat industri untuk makanan bakpia yaitu daerah patuk atau di JL.KS Tubun Yogyakarta
sehingga bakpia di Yogyakarta lebih dikenal dengan bakpia patuk.
Oleh karena wawancara wirausahawan sukses dilakukan pada salah satu industry
makanan yang sangat populer di jogja ini yaitu bakpia djava.

1.2 Tujuan
1.

Memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan.

2.

Mengetahui sejarah sukses dari bakpia djava

3.

Memperoleh informasi mengenai kiat sukses dalam berwirausaha.

1.3 Topik Wawancara


Kiat suskes bakpia djava
1.4 Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada:
Hari / Tanggal

: Sabtu, 1 Maret 2014.

Pukul

: 11.30 WIB s/d selesai.

Tempat

: Bakpia Djava Jl. Laksda Adisucipto KM 8,5 Yogyakarta.


Telp 0274 488761

BAB II
ISI
2.1 HASIL WAWANCARA
2.1.1 VISI DAN MISI
Visi:
Menjadi produsen spesial oleh-oleh makanan khas Jogja baik lokal maupun nasional dengan
tetap menjaga mutu atau kualitas produk, pelayanan, dan kebersihan atau higienis.
Misi:
Ikut melestarikan makanan tradisional lokal untuk diangkat ke permukaan agar menjadikan
makanan tradisional Indonesia menjadi tuan rumah di negaranya sendiri.Sejarah singkat
Bakpia Djava

2.1.2 SEJARAH SINGKAT


Berdiri pada tahun 2000, toko Bakpia Djava di Jl. Aipda KS Tubun No. 93, Pathuk,
Jogjakarta merupakan tonggak sejarah. Di kampung inilah Bakpia Djava lahir dan
berkembang.
Lahir lantaran permintaan yang terus meningkat, toko ini merupakan lompatan besar setelah
30 tahun kelahirannya. Bakpia Djava yang semula hanyalah industri rumahan dan dijajakan
keliling kampung berubah menjadi toko.

Kecil dan sederhana. Toko bakpia Djava Pathuk hanya berukuran 7x15m ditambah dapur
produksi yang hanya menampung sekitar 9 karyawan. Namun dari sinilah semua berawal.
Lesunya Pulau Bali oleh wisawatan pasca tragedi bom menggeser kiblat wisata ke Jogjakarta.

Tak hanya libur sekolah, natal dan tahun baru, setiap Sabtu dan Minggu wisatawan penuh
sesak di Jogjakarta.
Meningkatkan kunjungan wisatawan ini secara otomatis mendongkrak permintaan oleh-oleh.
Momentum inilah yang membuat Bakpia Djava berkembang cepat. Produksi bakpia terus
ditingkatkan dengan kualitas yang dijaga ketat.
Bakpia Djava mulai melengkapi diri dengan tidak hanya menjual bakpia sebagai
dagangan utama, tapi juga dengan penganan tradisional lain seperti yangko, geplak, peyek
tumpuk serta aneka minuman dari rempah-rempah. Terhitung, selain bakpia, toko ini
menyediakan lebih dari 134 jenis penganan tradisional sebagai oleh-oleh.

2.1.3 STRATEGI KIAT-KIAT SUKSES

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN

Anda mungkin juga menyukai