Anda di halaman 1dari 18

PENDAHULUAN TINGKAT KOOPERATIF ANAK USIA PRA SEKOLAH (3 5 TAHUN) MELALUI TERAPI BERMAIN SELAMA MENJALANI PERAWAT AN DI RUMAH

H SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA Latar B !a"a#$ Ma'a!a, ermain adalah dunia anak+anak sebagai bahasa yang paling Oleh : Rahma dan Ni Putu Dewi Puspasari uni&ersal% meskipun tidak pernah dimasukkan sebagai salah satu dari ribuan bahasa yang ada di dunia. 0elalui bermain% anak+anak dapat mengekspresikan apapun yang mereka inginkan. Dilihat dari sudut pandang ABSTRACT psikologi% mulai tahun 1233+an bermain dipandang sebagai akti&itas yang Latar B !a"a#$ . Pelaksanaan asuhan keperawatan pada anak tidak dapat penting untuk anak. #ebelumnya% bermain hanya dipandang sebagai ekspresi terlepas dari pemberian terapi bermain sebagai upaya untuk meningkatkan perilaku dari kelebihan kooperatif energipada yang anak dimiliki dan anak+anak sebagai stimulasi atau sebagai bagibagian pertumbuhan dari rituall dan perkembangan anak usia prasekolah selama menjalani perawatan di rumah budaya dan agama. #eiring perkembangan waktu% pandangan para ahli sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai apakah ada tentang bermain pengaruh berubah daridan terapi bermain bermain dipandang terhadapsebagai tingkat perilaku kooperatif yang pada anak usia prasekolah selama menjalani perawatan di Ruang C ! "nak bermakna. 0isalnya% menurut 4roos )#/haefer et al% 1551- bermain Rumah #akit Panti Rapih $ogyakarta. M t%& . Penelitian dipandang sebagai ekspresi ini merupakan insting untuk penelitian berlatih eksperimental% peran di masa dalam mendatang penelitian ini menggunakan alat pengumpulan data berupa pedoman obser&asi dan yang penting untuk bertahan hidup )Nuryanti% !336-. analisa yang digunakan adalah uji paired t ' test. K '()*+!a# ermain : Tingkat juga menjadi kooperatif media pada terapi anakyang sebelum baik diberi bagi anak+anak terapi bermain kebanyakan termasuk dalam kategori kurang. (edua% Tingkat kooperatif pada bermasalah selain berguna untuk mengembangkan potensi anak. 0enurut anak setelah diberi terapi bermain kebanyakan termasuk dalam kategori baik% sedangkan)/it Nasution tingkat 0artin% kooperatif !332-%kurang bermain tidak adalah ada. (etiga% pekerjaan "daatau perubahan akti&itas tingkat anak kooperatif pada anak usia prasekolah )*+, tahun- sebelum dan sesudah yang sangat penting. 0elalui bermain akan semakin mengembangkan diberi terapi bermain selama menjalani perawatan di Ruang C ! "nak Rumah #akitdan kemampuan Panti keterampilan Rapih $ogyakarta.. motorik anak% kemampuan kognitifnya% melalui kontak dengan dunia nyata% menjadi eksis di lingkungannya% menjadi per/aya (atadan diri% kun/i masih : Terapi banyak bermain% lagi manfaat kooperatif% lainnya prasekolah )0artin% !332-. erdasarkan data dari Dinkes (abupaten #ikka menyebutkan jumlah balita yang kekurangan gi7i ter/atat sebanyak 6. 8,9 orang% terdiri dari gi7i buruk sebanyak 8,9 orang dan gi7i kurang sebanyak 6.333 balita. #ementara informasi sebelumnya menyebutkan pihak Depkes mengalokasikan dana sebesar Rp *!%1 miliar untuk perbaikan gi7i di pro&insi NTT dalam tahun anggaran !336 sebagai jawaban atas permintaan 4ubernur NTT Piet ". Tallo% #:. (epada pemerintah pusat ) http:;;www.depkes.go.id - . :al ini menunjukkan bahwa masalah kesehatan anak pra sekolah sangat memprihatinkan sehingga mereka perlu menjalani perawatan intensif di rumah sakit dalam jangka waktu yang lama. Permasalahan yang ada selama

ini adalah banyak anak menolak diajak ke rumah sakit% apalagi menjalani rawat inap dalam jangka waktu yang lama. Peralatan medis yang terlihat bersih dirasakan /ukup menyeramkan bagi anak+anak. egitu juga dengan bau obat yang menyengat dan penampilan para staf rumah sakit dengan baju rumah sakit dengan baju putihnya yang terkesan angker. <ntuk mengurangi ketakutan anak yang harus mengalami rawat inap di rumah sakit dapat dilakukan beberapa /ara salah satunya adalah lakukan permainan dokter+ dokteran dengan membiarkan anak bereksplorasi dengan alat+alat kedokteran% seperti jarum suntik dan stetoskop. "nak berperan menjadi dokter% sementara anak lain atau orang tua dspst menjadi pasiennya )=mam% !332-. Pada umumnya reaksi anak terhadap sakit adalah ke/emasan karena perpisahan% kehilangan% perlukaan tubuh% dan rasa nyeri. Pada masa prasekolah )usia *+, th- reaksi anak terhadap hospitalisasi adalah menolak makan% sering bertanya% menangis perlahan% tidak kooperatif terhadap petugas kesehatan. #ehingga perawatan di rumah sakit menjadi kehilangan kontrol dan pembatasan akti&itas. #ering kali hospitalisasi dipersepsikan oleh anak sebagai hukuman% sehingga ada perasaan malu% takut sehingga menimbulkan reaksi agresif% marah% berontak% tidak mau bekerja sama dengan perawat )>o&an% !336-. :asil dari studi pendahaluan yang dilakukan pada tanggal 15 0aret !332 melalui obser&asi pada 13 pasien anak umur *+, tahun di ruang C ! "nak kelas ! dan * Rumah #akit Panti Rapih $ogyakarta dan wawan/ara dengan perawat di ruang C ! "nak Rumah #akit Panti Rapih $ogyakarta. Dari hasil obser&asi didapatkan data bahwa dari 13 anak yang diobser&asi semuanya tidak kooperatif terhadap tindakan keperawatan yang diberikan seperti saat diinjeksi% dipasang termometer% saat perawat datang dengan membawa obat% saat diambil darah untuk di/ek laboratorim semua anak mengeluarkan respon seperti menangis% meronta+ronta% memeluk ibu% mengajak pulang% dan berteriak. #edangkan dari hasil wawan/ara% perawat di ruang C ! "nak mengatakan sebagian besar anak+anak tidak kooperatif terhadap tindakan keperawatan yang diberikan dan perawat lebih banyak

bekerjasama dengan orangtua;penunggu pasien saat melakukan tindakan keperawatan agar anak lebih kooperatif. Di Rumah #akit Panti Rapih khususnya di Ruang C ! "nak tidak menyiapkan terapi bermain dalam pemberian asuhan keperawatan pada anak. erdasarkan data yang diperoleh% jumlah pasien anak yang berusia *+, tahun di Ruang C ! "nak Rumah #akit Panti Rapih $ogyakarta pada tahun !332 yaitu% pada bulan >anuari sebanyak *8, anak% pada bulan ?ebruari sebanyak !6, anak. erdasarkan latar belakang masalah yang telah disusun% maka peneliti dapat menentukan rumusan masalah sebagai berikut : . agaimanakah tingkat kooperatif anak usia pra sekolah melalui terapi bermain yang sedang menjalani rawat inap di Rumah #akit Panti Rapih $ogyakarta @. T+-+a# P # !(t(a# Tujuan <mum penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kooperatif anak usia *+, tahun melalui terapi bermain yang dirawat di Rumah #akit Pantii Rapih $ogyakarta. #edangkan tujuan khususnya adalah : Pertama% diketahuinya tingkat koperatif anak usia prasekolah di ruang perawatan C ! "nak Rumah #akit Panti Rapih sebelum diberi terapi bermain. (edua% diketahuinya tingkat kooperatif anak usia prasekolah di ruang perawatan C ! "nak Rumah #akit Panti Rapih setelah diberi terapi bermain. METODE PENELITIAN J #(' P # !(t(a# Penelitian ini termasuk jenis penelitian dengan desain Auasi eksperimental dengan menggunakan ran/angan pra+pas/a test dalam satu kelompok atau One 4roup Pretest'Postest Design )Notoatmojo% !33!- adalah menggunakan hubungan sebab akibat dengan melibatkan satu kelompok subyek tanpa kontrol. (elompok subyek diukur tingkat kooperatifnya sebelum diberi terapi bermain% kemudian diukur lagi tingkat kooperatifnya setelah diberi terapi bermain.

P%*+!a'( &a# Sa)* ! Populasi pada penelitian ini adalah seluruh anak dengan umur *+, tahun yang dirawat di Ruang C ! "nak Rumah #akit Panti Rapih. Pengambilan sampel dilakukan dengan /ara non probability sampling dengan teknik purposi&e sampling )Nursalam% !33*-. "dapun kriteria inklusinya adalah :Pertama% anak berusia *+, tahun yang dirawat di ruang C ! "nak Rumah #akit Panti Rapih $ogyakarta. (edua% anak dapat diajak berkomunikasi. (etiga% bersedia menjadi responden. (eempat% anak yang dirawat diruang C ! "nak Rumah #akit Panti Rapih $ogyakarta kelas ! dan *. dan (elima adalah anak yang dirawat 1+6 hari. #edangkan kriteria eksklusii nya : anak dengan retardasi mental atau anak dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif )4PP:-% Pasien pas/a operasi !8 jam pertama% Pasien dengan fraktur% dan Pasien yang dirawat di kelas utama% B=P% dan kelas 1. 0enurut data rekam medik% jumlah pasien anak di ruang C ! "nak Rumah #akit Panti Rapih dalam dua bulan terakhir tahun !332 adalah >anuari sebanyak *8, anak dan ?ebruari sebanyak !6, anak. Rata+rata jumlah populasi adalah *13 anak. esar sampel dihitung dengan menggunakan rumus menurut "rikunto )!339- dengan mengambil sampell sebanyak 13C dari populasi yang ada dan didapatkan jumlah sampell sebesar *1 anak. L%"a'( &a# Wa"t+ P # !(t(a# Penelitian ini dilaksanakan di ruang C ! "nak kelas ! dan * Rumah #akit Panti Rapih $ogyakarta. Penelitian ini dilakukan selama satu bulan yaitu pada tanggal 1 sampai *10ei !332. T "#(" P #$+)*+!a# Data Cara pengumpulan data yaitu dengan mengambil data primer dengan melakukan obser&asi se/ara langsung terhadap perilaku kooperatif anak selama dirawat di rumah sakit. Obser&asi dilakukan sebelum )pretest- dan sesudah )post test- akti&itas bermain. #e/ara umum lembar obser&asi berisi tentang reaksi yang dimun/ulkan oleh anak saat perawat memberikan

tindakan keperawatan )tingkat kooperatif- pada anak selama menjalani rawat inap. Obser&asi dilakukan oleh peneliti sendiri dengan sebelumnya memberikan penjelasan kepada orang tua atau saudara responden tentang maksud dan tujuan penelitian dan perlakuan apa yang akan diberikan lalu dilanjutkan dengan menandatangani lembar persetujuan menjadi responden oleh orang tua atau saudara responden. I#'tr+) # P # !(t(a# "lat ukur perilaku kooperatif ini berupa lembar pedoman obser&asi tingkat kooperatif anak selama menjalani perawatan. <ntuk mengukur tingkat kooperatif anak selama menjalani perawatan% maka para responden diobser&asi berdasarkan pedoman obser&asi yang telah disusun oleh peneliti sebelumnya yaitu Dia :erliana )!331- dan Dewi Distyorini )!339-. :asil obser&asi tersebut kemudian diskor% untuk pertanyaan positif )fa&orablejawaban E$". diberi nilai satu dan jawaban ET=D"(. diberi nilai nol. #edangkan pertanyaan negatif )unfa&orable- jawaban E$". diberi nilai nol dan jawaban ET=D"(. diberi nilai satu. Pengamat )obser&er- memberikan tanda /hek )&- di depan jawaban yang telah tersusun. Dembar obser&asi tingkat kooperatif terdiri dari empat item untuk perilaku anak pada saat perawat mengajak be/akap ' /akap atau bi/ara% lima item umtuk perilaku anak pada saat perawat datang dengan membawa alat ' alat perawatan% enam item untuk perilaku anak pada saat perawat melakukan prosedur pemeriksaan atau perawatan baik yang menyakitkan maupun tidak% tujuh item untuk perilaku anak pada saat perawat memerintahkan sesuatu sebagai salah satu prosedur perawatan. P #$%!a,a# &a# A#a!('a Data #etelah kegiatan pengumpulan data selanjutnya dilakukan pengeditan atau penyuntingan yang kemudian dilanjutkan penabulasian data% langkah selanjutnya menganalisa data sebagai berikut : Pertama% "nalisa uni&ariat untuk mengetahui persentase dari pen/apaian setiap responden sebelum

perlakuan dan sesudah perlakuan% kemudian diinterpretasikan ke dalam beberapa kategori . (edua% "nalisa bi&ariat yang menggunakan data yang berskala inter&al dan inter&al )Pre'test Post'test perilaku kooperatif -. "tas dasar kenyataan tersebut maka data dalam penelitian ini akan dianalisis dengan teknik statistik yaitu dengan uji Paired t Test% karena data yang dikumpulkan dari dua sampel yang saling berhubungan% artinya bahwa satu sampel akan mempunyai dua data )Riwidikdo% !339-. "da tidaknya pebedaan yang bermakna sebelum dan sesudah dilakukan inter&ensi dapat diketahui melalui dua /ara. Cara pertama harga t hitung dibandingkan dengan harga t table sehingga diperoleh interpretasi. (etentuan pengujian adalah bila harga t hitung lebih besar dari t table maka :o ditolak dan :a diterima. Cara yang kedua% digunakan nilai probabilitas berdasarkan tingkat kemaknaan 5,C )alpha 3%3,-. Dikatakan ada perbedaan bermakna sebelum dan sesudah perlakuan bila p F 3%3, )Riwidikdo% !339-. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kara"t r('t(" r '*%#& # erdasarkan kategori jenis kelamin yang terdapat paling banyak adalah responden yang berjenis kelamin laki+laki sebanyak 91%!5 C yaitu 15 anak.. erdasarkan kategori umur yang paling banyak adalah anak berumur * tahun sebanyak 81%58 C yaitu 1* anak. erdasarkan kategori lamanya anak dirawat yang paling banyak adalah anak yang dirawat *+9 hari sebanyak 98%,1C yaitu !3 anak. erdasarkan dukungan orangtua yang paling banyak adalah anak yang ditunggui oleh orang tuanya 5*%,8C yaitu !5 anak. erdasarkan diagnosa medis semua responden menderita penyakit infeksius sebanyak 133C yaitu *1 anak )tabel 1-. Peningkatan perilaku kooperatif berdasarkan jenis kelamin% yang paling tinggi adalah anak yang berjenis kelamin perempuan dengan jumlah anak sebelum diberi perlakuan untuk kriteria perilaku baik adalah 1 dan setelah diberi perlakuan jumlah anak yang berkriteria baik menjadi 11 anak. #edangkan untuk peningkatan perilaku kooperatif pada anak berjenis

kelamin laki ' laki lebih rendah bila dibandingkan dengan perempuan. (arena tidak ada anak yang berperilaku baik sebelum diberi perlakuan dan meningkat menjadi 16 anak setelah diberi perlakuan. =ni menyatakan bahwa dari 15 anak yang berjenis kelamin laki ' laki hanya 16 anak yang beperilaku baik setelah diberi perlakuan% sedangkan pada anak yang bejenis kelamin perempuan lebih mengalami peningkatan yaitu dari 1! anak ada 11 anak yang beperilaku baik )tabel !-. Peningkatan perilaku kooperatif berdasarkan umur% yang paling tinggi adalah pada anak umur 8 tahun dan , tahun. <ntuk anak umur 8 dan , tahun% tidak ada anak yang berperilaku baik sebelum diberi perlakuan% dan setelah diberi perlakuan jumlah anak yang berperilaku baik pada umur 8 tahun meningkat menjadi 11 anak dan pada anak yang berumur , tahun meningkat menjadi 6 anak. =ni berarti semua anak yang berumur 8 dan , tahun memiliki perilaku kooperatif yang baik setelah diberi perlakuan. #edangkan untuk perilaku kooperatif yang paling rendah yaitu pada anak umur * tahun% dengan jumlah anak sebelum diberi perlakuan untuk kriteria perilaku baik sebanyak 1 anak% dan setelah diberi perlakuan menjadi 5 anak. =ni berarti dari 1* anak yang berumur * tahun hanya 5 anak yang memiliki perilaku kooperatif baik setelah diberi perlakuan )tabel *-. Peningkatan perilaku kooperatif berdasarkan lamanya anak dirawat% yang paling tinggi adalah pada anak yang dirawat *+9 hari. Dimana sebelum diberi perlakuan jumlah anak yang perilaku kooperatif baik adalah 1 anak dan setelah diberi perlakuan menjadi !3 anak. =ni berarti semua anak yang dirawat *+9 hari memiliki perilaku kooperatif yang baik setelah diberi perlakuan. <ntuk peningkatan perilaku kooperatif yang rendah adalah pada anak yang dirawat 1+! hari dimana tidak ada anak yang berperilaku kooperatif baik sebelum diberi perlakuan dan mengalami peningkatan menjadi 6 anak setelah diberi perlakuan. =ni berarti dari 11 anak yang dirawat 1 ' ! hari hanya 6 anak yang memiliki perilaku kooperatif baik setelah diberi perlakuan )tabel 8-. Peningkatan perilaku berdasarkan dukungan orangtua )penunggu-% yang paling tinggi adalah pada anak yang ditunggu oleh orang tuanya dengan

jumlah anak sebelum diberi perlakuan% untuk kriteria perilaku baik adalah sebanyak 1 anak dan setelah diberi perlakuan menjadi !2 anak. =ni berarti !2 anak yang memiliki perilaku kooperatif baik setelah diberi perlakuan dari !5 anak. <ntuk peningkatan perilaku kooperatif anak yang ditunggu oleh saudaranya adalah rendah karena tidak ada anak yang berperilaku baik sebelum ataupun setelah diberi perlakuan )tabel ,-. "da perubahan tingkat kooperatif pada anak usia prasekolah )*+, tahunsebelum dan sesudah diberi terapi bermain. di Ruang C ! "nak Rumah #akit Panti Rapih $ogyakarta. Dari hasil output #P## diketahui bahwa t hitung +16%!!8% menunjukan bahwa sebelum pemberian terapi bermain lebih ke/il dari setelah pemberian terapi bermain. erdasarkan nilai signifikansi )p-% G3%333% yang lebih ke/il dari 3%3, )p F 3%3,-% maka :o ditolak dan :a diterima% artinya ada perbedaan rata+rata antara nilai sebelum pemberian terapi bermain dengan setelah pemberian terapi bermain. erikut ini disajikan tabulasi 1 sampai dengan , : Tabel 1 (arakteristik responden berdasarkan <mur% lamanya anak dirawat% Dukungan orangtua )penunggu-% Diagnosa medis di Ruang C ! "nak Rumah #akit Panti Rapih $ogyakarta pada bulan 0ei !332. (arakteristik ?rekuensi C 1. >enis kelamin a. Daki+laki b. Perempuan !. <mur a. * tahun b. 8 tahun /. , tahun *. Damanya anak dirawat a. 1+! hari b. *+9 hari 8. Dukungan orangtua)penunggua. Orangtua b. #audara 15 1! *1 133 1* 11 6 *1 133 11 !3 *1 133 91%!5 *2%63

81%58 *,%82 !!%,2

*,%82 98%,1

!5 ! *1 133

5*%,8 9%8,

,. Diagnosa medis a. =nfeksius b. Non =nfeksius #umber : Data primer

*1 + *1 133

133 +

Tabel !. Peningkatan Perilaku (ooperatif berdasarkan >enis (elamin di Rumah #akit Panti Rapih $ogyakarta >enis kelamin ?rekuensi #ebelum #esudah Peningkatan perlakuan perlakuan perilaku kooperatif Daki + laki 15 aik G3 aik G 16 aik G 16 Cukup G 1 Cukup G ! Cukup G 1 (urang G 12 (urang G 3 (urang G 3 Perempuan 1! aik G1 aik G 11 aik G 13 Cukup G 8 Cukup G 1 Cukup G +* (urang G 6 (urang G 3 (urang G 3 #umber : Data primer% !332

Tabel *. Peningkatan Perilaku (ooperatif berdasarkan <mur di Rumah #akit Panti Rapih $ogyakarta <mur ?rekuensi #ebelum )tahunperlakuan * 1* aik G 1 Cukup G 1 (urang G 11 8 11 aik G3 Cukup G * (urang G 2 , 6 aik G3 Cukup G 1 (urang G 9 #umber : Data primer% !332 Tabel 8.Peningkatan Perilaku (ooperatif berdasarkan Damanya "nak Dirawat di Rumah #akit Panti Rapih $ogyakarta Dama ?rekuensi #ebelum anak perlakuan dirawat 1+! hari 11 aik G3 Cukup G1 #esudah perlakuan aik G6 Cukup G 8 Peningkatan perilaku kooperatif aik G 6 Cukup G * #esudah perlakuan aik G 5 Cukup G 8 (urang G 3 aik G 11 Cukup G 3 (urang G 3 aik G 6 Cukup G 3 (urang G 3 Peningkatan perilaku kooperatif aik G 2 Cukup G * (urang G 3 aik G 11 Cukup G 3 (urang G 3 aik G 6 Cukup G 3 (uang G 3

*+9 hari !3 aik

G1

(urang G13 (urang G 3 (urang G 3 aik G !3 aik G 15 Cukup G 8 Cukup G3 Cukup G 3 (urang G 1, (urang G 3 (urang G 3

#umber : Data primer% !332 Tabel , Peningkatan Perilaku berdasarkan Dukungan Orangtua )penunggudi Rumah #akit Panti Rapih $ogyakarta Dukungan orangtua )penunggu?rekuensi #ebelum perlakuan #esudah perlakuan Peningkatan perilaku kooperatif

Orangtua !5 aik

G1 Cukup G , (urang G !*

aik G !2 Cukup G 1 (urang G3 aik G 3 Cukup G ! (urang G 3

aik G !9 Cukup G +8 (urang G 3 aik G 3 Cukup G ! (urang G 3

#audara ! aik

G3 Cukup G 3 (urang G !

#umber : Data primer% !332 Tabel 9 Distribusi ?rekuensi Pemberian Terapi ermain terhadap Tingkat (ooperatif pada "nak di Ruang C ! "nak di Rumah #akit Panti Rapih $ogyakarta Tingkat #kor #ebelum #esudah kooperatif ?rekuensi C ?rekuensi C (ooperatif 6,+133C 1 3*%!! !6 26%35 baik (ooperatif /ukup ,9+6,C , 19%1! 8 1!%53 (ooperatif G,9C !, 23%98 3 3 kurang #umber : Data primer% !332 P ).a,a'a# S . !+) &(. r("a# t ra*( . r)a(# (Pr t 't) Dilihat dari segi umur anak% sebelum diberikan terapi bermain tingkat kooperatif anak sangat kurang terhadap tindakan keperawatan yang diberikan yaitu hanya 1 anak yang tingkat kooperatifnya baik saat diberikan tindakan keperawatan. egitu pula berdasarkan lamanya anak dirawat% saat perawat memberikan tindakan keperawatan reaksi anak sangat tidak kooperatif

dengan mengeluarkan perilaku seperti menangis% meronta+ronta dan memeluk ibunya. Dari *1 anak hanya 1 anak yang berperilaku baik yaitu pada anak yang dirawat selama *+9 hari. Perilaku yang tidak kooperatif juga diperlihatkan oleh anak saat menerima tindakan keperawatan% bila dilihat berdasarkan dukungan orangtua )penunggu- yaitu hanya 1 anak yang berespon baik saat diberikan tindakan keperwatan. Reaksi anak terhadap hospitalisasi% reaksi tersebut bersifat indi&idual dan sangat tergantung pada usia perkembangan anak% pengalaman sebelumnya terhadap sakit% system pendukung yang tersedia dan kemampuan koping yang dimiliknya% pada umumnya% reaksi anak terhadap sakit adalah ke/emasan karena perpisahan% kehilangan% perlukaan tubuh% dan rasa nyeri. Reaksi anak usia prasekolah terhadap hospitalisasi adalah menolak makan% sering bertanya% menangis perlahan% tidak kooperatif terhadap petugas kesehatan. #ering kali anak mempersepsikan hospitalisasi sebagai hukuman% sehingga ada perasaan malu% takut sehingga menimbulkan reaksi agresif% marah% berontak% tidak mau bekerja sama dengan perawat% dengan keadaan seperti itu sehingga perawatan di rumah sakit menjadi kehilangan kontrol dan pembatasan akti&itas. )>o&an% !336S t !a, &(. r("a# t ra*( . r)a(# (P%' t 't) #ebagian besar perilaku anak+anak mengalami perubahan yang baik saat menerima tindakan keperawatan setelah diberi terapi bermain. :al ini dibuktikan dengan data yang diperoleh saat penelitian yaitu berdasarkan umur setelah diberi terapi bermain anak+anak yang berperilaku baik saat diberikan tindakan keperawatan sebanyak !6 anak. #edangkan dilihat dari segi lamanya anak dirawat% anak+anak yang tingkat kooperatifnya baik meningkat menjadi !6 anak% peningkatan perilaku kooperatif menjadi baik pun terjadi pada anak+anak yang dilihat dari segi dukungan orangtua )penungguyaitu mengalami peningkatan sebanyak !2 anak. Dari hasil penelitian se/ara keseluruhan adalah diketahui bahwa terapi bermain dapat memberikan pengaruh terhadap tingkat kooperatif pada anak usia prasekolah )*+, tahun- di Ruang C ! "nak Rumah #akit Panti Rapih

$ogyakarta pada bulan 0ei !332. Dimana tingkat kooperatif anak meningkat setelah diberikan terapi bermain. P #$ar+, T ra*( B r)a(# T r,a&a* T(#$"at K%%* rat(/ A#a" S !a)a ) #-a!a#( * ra0ata# erdasarkan analisa% pemberian terapi bermain dapat meningkatkan perilaku kooperatif anak usia pra sekolah selama menjalani perawatan di ruang C ! "nak kelas ! dan * Rumah #akit Panti Rapih $ogyakarta. :al ini sesuai dengan teori bahwa terapi bermain adalah pemanfaatan permainan sebagai media yang efektif oleh terapis untuk membantu klien men/egah atau menyelesaikan kesulitan+kesulitan psikososial dan men/apai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal melalui eksplorasi dan ekspresi diri. )Nuryanti% !336(eberhasilan pemberian terapi bermain dalam meningkatkan perilaku kooperatif anak selama menjalani perawatan dipengaruhi oleh permainan yang disediakan peneliti adalah jenis permainan yang sesuai dengan tingkat tumbuh kembang anak% sehingga anak tertarik dengan permainan yang diberikan. Rasa tertarik anak terhadap permainan akan menimbulkan rasa senang selama menjalani perawatan dan rasa senang ini merningkatkan perilaku kooperatif anak. #elain itu keberhasilan terapi bermain ini dalam meningkatkan perilaku kooperatif juga dipengaruhi oleh karakteristik responden itu sendiri seperti umur% lama dirawat dan dukungan orang tua )penunggu-. Dimana berdasarkan hasil penelitian menurut umur% yang mengalami peningkatan perilaku kooperatif paling tinggi adalah anak usia 8 dan , tahun dibandingkan anak usia * tahun yang lebih rendah tingkat kooperatifnya. :al ini dikarenakan oleh setiap anak memiliki /iri+/iri umum yang berbeda sesuai dengan tahap perkembangannya )disamping /iri+/iri khusus sesuai dengan pribadinya- dan karena itu semua jenis perlakuan )perawatan- yang diberikan menyesuaikan pada hal ini. #ehingga 0enghadapi dan merawat anak yang berusia * tahun berbeda dengan anak usia 8 atau , tahun )4unarsa% !336-.

:asil penelitian ini sesuai dengan /iri+/iri dan prinsip tumbuh kembang anak antara lain perkembangan menimbulkan perubahan yaitu perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan% setiap pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. 0isalnya perkembangan intelegensi pada anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf H Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan selanjutnya yaitu setiap anak tidak bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya H Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai ke/epatan yang berbeda yaitu sebagaimana pertumbuhan% perkembangan mempunyai ke/epatan yang berbeda+beda% baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan perkembangan pada masing+masing anak H Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan yaitu pada saat pertumbuhan berlangsung /epat% perkembangan pun demikian% terjadi peningkatan mental% memori% daya nalar% asosiasi dan lain+ lain. "nak sehat% bertambah umur% bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah kepandaiannya. Tahap perkembangan anak umur * ' , tahun berbeda ' beda% anak yang berumur *+8 tahun tahap perkembangannya adalah : berdiri 1 kaki ! detik% melompat kedua kaki diangkat% mengayuh sepeda roda tiga% menggambar garis lurus% menumpuk 2 buah kubus% mengenal !+8 warna% menyebut nama umur dan tempat% mengerti arti kata di atas% di bawah dan di depan% mendengarkan /erita% men/u/i dan mengeringkan tangan sendiri% bermain bersama teman dan mengikuti aturan permainan% mengenakan sepatu sendiri% mengenakan /elana panjang% kemeja dan baju. Tahap perkembangan anak umur 8+, tahun adalah : berdiri 1 kaki 9 detik% melompat+ lompat 1 kaki% menari% mengambar tanda silang% menggambar lingkaran% menggambar orang dengan * bagian tubuh% mengan/ing baju atau pakaian boneka% menyebut nama lengkap tanpa dibantu% senang menyebut kata+kata baru% senang bertanya tentang sesuatu% menjawab pertanyaan dengan kata+ kata yang benar% bi/aranya mudah dimengerti% bisa membandingkan sesuatu dari ukuran dan bentuknya% menyebut angka dam menghitung jari% menyebut

nama+nama hari% berpakaian sendiri tanpa dibantu% menggosok gigi tanpa dibantu% bereaksi tenang dan tidak rewel ketika ditinggal ibu )Rusmil% !332-. erdasarkan lamanya anak dirawat% yang mengalami peningkatan perilaku kooperatif paling tinggi adalah anak yang dirawat dalam waktu sedang yaitu *+9 hari dan yang paling rendah adalah anak yang dirawat dalam waktu singkat yaitu 1+! hari. #esuai dengan teori dari 4unarsa% !336 lamanya seorang anak dirawat dirumah sakit mempengaruhi pendekatan+ pendekatan yang harus dilakukan% sedangkan ketepatan melakukan pendekatan )yang merupakan bagian dari perawatan- akan mempengaruhi proses kesembuhan anak. Pada anak yang dirawat dalam waktu singkat% pemulihan diarahkan pada hal+hal yang traumatik dan anak yang dirawat dalam waktu singkat yaitu 1+! hari tentunya akan dihadapkan pada lingkungan yang baru yaitu lingkungan rumah sakit% sebagai patokan umum tetap berlaku tidak ada tempat% ruangan% kamar perawatan yang dirasakan nyaman bagi anak. erbagai peraturan jelas membatasi kebebasan anak% apalagi harus mengikuti prosedur perawatan dengan peralatan+peralatannya seperti pengambilan darah untuk pemeriksaan% injeksi% infus dan pemeriksaan lain dimana anak harus menyesuaikan yang kadang+kadang tidak mudah. #edangkan pada anak yang dirawat /ukup lama% bahkan mungkin tergolong lama% perlu diperhatikan adanya efek pembiasaan yaitu terbiasa dilayani% diperhatikan% dibantu% merasa disayang% sehingga mun/ul reaksi untuk mempertahankan sakitnya agar terus memperoleh perlakuan yang menyenangkan. :asil penelitian berdasarkan dukungan orangtua )penunggu- yang mengalami peningkatan perilaku kooperatif yang paling tinggi adalah anak yang ditunggui oleh orangtuanya dan yang mengalami peningkatan perilaku kooperatif yang paling rendah adalah anak yang ditunggui oleh saudaranya. :al ini sesuai dengan teori menurut 4unarsa )!336-% yaitu salah satu faktor psikologis pada anak yang dirawat adalah ke/emasan terpisah dimana khususnya pada anak yang masih ke/il keterikatan antara anak terhadap ibunya masih sangat kuat% maka dengan keadaaan terpisah akan menimbulkan ke/emasan.

anyak anak menolak diajak ke rumah sakit% apalagi menjalani rawat inap dalam jangka waktu yang lama. Rawat inap di rumah sakit menjadi sesuatu yang menakutkan dan menimbulkan kegelisahan. "gar hal itu tidak terjadi% orangtua harus mampu menjelaskan kapan dan mengapa anak harus dirawat dalam waktu lama. (epandaian orangtua dalam menjelaskan prosedur kepada anak yaitu dengan tidak panik dan tetap tenang dalam menjelaskan kepada anak akan membantu anak untuk tetap tenang dan tidak takut. Para ahli sepakat anak+anak yang telah dberi penjelasan yang lengkap tentang rawat inap di rumah sakit akan lebih siap. 0ereka biasanya akan menunjukan ke/emasan yang lebih sedikit% gampang menyesuaikan% mampu sembuh lebih /epat% dan mempunyai lebih sedikit kesulitan beradaptasi ketika kembali kerumah )=mam% !332-. :asil penelitian se/ara keseluruhan dapat diketahui melalui nilai t hitung G +16%!!8% menunjukan bahwa sebelum pemberian terapi bermain lebih ke/il dari setelah pemberian terapi bermain. #edangkan pemba/aan singkat berdasarkan harga signifikasi )p-% dimana nilai p G 3%333% dimana nilai tersebut )pF3%3,-% maka :o ditolak dan :a diterima% artinya ada beda rata+ rata antara nilaii sebelum pemberian terapi bermain dengan setelah pemberian terapi bermain. KESIMPULAN DAN SARAN K '()*+!a# (esimpulan yang diambil dalam penelitian ini adalah : Pertama% Tingkat kooperatif pada anak sebelum diberi terapi bermain kebanyakan termasuk dalam kategori kurang. (edua% Tingkat kooperatif pada anak setelah diberi terapi bermain kebanyakan termasuk dalam kategori baik% sedangkan tingkat kooperatif kurang tidak ada. (etiga% "da perubahan tingkat kooperatif pada anak usia prasekolah )*+, tahun- sebelum dan sesudah diberi terapi bermain selama menjalani perawatan di Ruang C ! "nak Rumah #akit Panti Rapih $ogyakarta ..

DAFTAR PUSTAKA

"rikunto% #uharsimi. )!339-. Prosedur Penelitian #uatu Pendekatan Paktik. >akarta: Rineka Cipta adan Pusat #tatistik. )!331-. Profil (esehatan =bu dan "nak. >akarta: PT. umi Timur Nusaraya Depkes. )!336-. (esehatan 0asyarakat% Diambil pada tanggal 19 0aret !332% "&ailable: http:;;www.Depkes.go.id ?(<=% )!333-. =lmu (esehatan "nak 1% >akarta: =nfomedika 4unarsa% #inggih D. )!336-. Pendekatan #pikologis Terhadap "nak yang Dirawat dan #ikap Orang Tua% Diambil pada tanggal 3* 0aret !332% "&aiable: http:;;www.kalbe./o.id :erliana% D. )!331-. Pengaruh Pemberian Terapi ermain Terhadap Tingkat (ooperasi "nak <sia Prasekolah yang #edang 0engalami :ospitalisasi di =RN" == R#<P Dr. #ardjito $ogyakarta :erliyanti% Ifrita. )!33,-. :ubungan "ntara Dukungan (eluarga dengan Tingkat (ooperatif "nak <sia Prasekolah #aat Pelaksanaan Pemasangan infuse di =N#(" Rumah #akit Dr. #ardjito $ogyakarta :idayat% ".".". )!33,-. Pengantar =lmu (eperawatan "nak =. >akarta: #alemba 0edika =mam% #aeful. )!332-. >elaskan Prosedur 0edis "gar "nak Tidak Dagi 0enangis% Diambil pada tanggal !! ?ebruari !332% "&ailable: http:;;www.tabloid+nakita./om >o&an. )!336-. :ospitalisasi% Diambil pada tanggal !, ?ebruari !332% "&ailable: http:;;jo&and/.multiply./om (ompas. )!332-. Trauma 0odel Permainan% Diambil pada tanggal 15 >anuari !332% "&ailable: http:;;www.indonesianorphas./om (ountur% Ronny. )!336-. 0etode Penelitian. >akarta: uana Printing Distyorini% Dewi. )!339-. Pengaruh ermain Terhadap (emampuan #osialisasi "nak #elama 0enjalani Perawatan di R#<P Dr. #ardjito $ogyakarta 0artin. )!332-. ermain #ebagai 0edia Terapi% Diambil pada tanggal !3 ?ebruari !332% "&ailable: http:;;www.tabloid+nakita./om

0ujastuti% <pik. )!336-. Pengaruh Terapi ermain terhadap Tingkat (e/emasan pada "nak <sia Prasekolah )*+, th- di angsal "nggrek R#<D #aras :usada Purworejo 0akmun% #. )!33,-. Psikologi <mum =% Diambil pada tanggal 19 0aret !332% "&ailable: http:;;silabus.<p.edu Ngastiyah. )!33,-. Perawatan "nak #akit. Idisi !. >akarta: I4C Notoatmodjo% #oekidjo. )!33!-. 0etodologi Penelitian (esehatan. >akarta: Rineka Cipta Nursalam. )!33*-. (onsep dan Penerapan 0etodologi Penelitian =lmu (eperawatan. >akarta: #alemba 0edika Nursalam et al. )!33,-. "suhan (eperawatan #alemba 0edika ayi dan "nak. >akarta :

Nuryanti% Dusi. )!336-. Penerapan Terapi ermain agi Penyandang "utisme )1-% Diambil pada tanggal !3 ?ebruari !332% "&ailable: http:;;(linis.wordpress./om Riwidikdo% :andoko. )!339-. #tatistik (esehatan. $ogyakarta: 0itra Cendikia Press Rusmil% (usnadi. )!332-. Pertumbuhan dan Perkembangan "nak% Diambil pada tanggal 1 >uni !332% "&ailable : http:;;www.aAilaputri.ra/hdian./om #yukurmandiritama. )!336-. 0anfaat ermain% Diambil pada tanggal 31 0aret !332% "&ailable: http:;;syukurmandiritama.wordpress./om

Anda mungkin juga menyukai