Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

ANALISA PENCEMARAN TERHADAP LINGKUNGAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN PENANGGULANGANNYA Air merupakan sumber kehidupan di muka bumi ini, kita semua bergantung pada air. Salah satu sumber air dalam kehidupan adalah sungai. Pada saat ini di kota Samarinda terdapat sungai Mahakam. Sungai Mahakam sudah tidak layak digunakan sebagai sumber air karena telah tercemar oleh limbah-limbah pemukiman dan termasuk juga dari lingkungan kampus. Karena semua limbah dari lingkungan kampus yang berada di selokan kampus akan mengalir ke sungai mahakam sehingga dapat di deskripsikan bahwa lingkungan kampus telah tercemar akibat limbah dari semua sumber yang menghasilkan limbah di kampus. Dan di laporan ini kami lampirkan sekilas tentang kondisi air, tanah dan udara yang berada disekitar kampus khususnya Fakultas MIPA. Kondisi air selokan di sekitar Fakultas MIPA jika dilihat dari fisiknya berisi sampah-sampah dan warnanya yang keruh dan hitam, karena banyak zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan selokan sehingga perairan daerah tersebut akan semakin tercemar yang ditandai dengan bau menyengat dan warna yang tidak jernih lagi. Selain bau, limbah tersebut juga dapat menyebabkan tempat sekitarnya menjadi licin, sedangkan limbah detergen akan menyebabkan penumpukan busa yang sangat banyak dan menyebabkan air tersebut bersifat sadah. Pencemaran air di Fakultas MIPA bisa digolongkan termasuk kurang baik karena dilihat dari warna serta baunya telah melewati batas baku mutu air dan dilihat dari organisme yang berada di air tersebut kurang berkembang dengan baik. Pencemaran tanah di wilayah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dapat dikatakan tercemar atau rusak akibat sampah plastik yang dibuang sembarangan karena pada umumnya sampah plastik tidak mengalami proses penghancuran secara sempurna.. Pencemaran tanah mempunyai ciri yaitu adanya

perubahan tanah menjadi kering dan keras, hal ini disebabkan oleh jumlah kandungan garam yang sangat besar yang terdapat di dalam tanah. Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi.Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Di wilayah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dapat dilihat bahwa yang menyebabkan pencemaran udara di lingkungan ini ialah asap-asap dari kendaraan mahasiswa yang digunakan. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global. Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pencemaran lain yang termasuk disekitar kampus contohnya seperti penggunaan genset pada saat listrik mati sehingga menimbulkan polusi suara dan juga asap yang dikeluarkan mencemari udara disekitar kampus Fakultas MIPA dan mengganggu kegiatan dan kesehatan para mahasiswa. Perubahan ekosistem lingkungan kampus FMIPA yang paling utama disebabkan oleh perilaku mahasiswa atau masyarakat kampus Universitas Mulawarman yang kurang baik dalam pemanfaatan sumber-sumber daya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal inilah yang menyebabkan adanya perubahan ekosistem.

Dampak dari perubahan ekosistem lingkungan kamus akan berkurang jika mahasiswa mengetahui dan memahami fungsi dari suatu ekosistem tersebut. Kerusakan ekosistem membawa dampak bukan hanya pada keanekaragaman terhadap flora dan fauna juga dapat membawa pengaruh lain terhadap mahasiswa atau masyarakat kampus itu sendiri seperti longsor, banjir danerosi. Selain itu kerusakan lingkungan bisa di sebabkan oleh sampah sekitar kampus. Sampah yang semakin banyak dapat menimbulkan penguapan pada selokan-selokan di sekitar kampus dan kehabisan zat asam yang sangat dibutuhkan bagi mikroorganisme. Serta dapat pula disebabkan dari pembuangan limbah cair dari hasil pecucian piring di wilayah kantin kampus. Beberapa solusi yang dapat diambil untuk mencegah pencemaran air sebagai berikut: 1. Tidak mebuang sampah ke selokan sekeliling fakultas MIPA 2. Pengomposan sampah organik, 3. Pendaurulangan sampah anorganik. Menjadi konsumen yang bertanggung jawab merupakan tindakan yang bijaksana. Sebagai contoh, kritis terhadap barang yang dikonsumsi, apakah nantinya akan menjadi sumber bencana yang persisten, eksplosif, korosif dan beracun atau degradable (dapat didegradasi alam)? Apakah barang yang kita konsumsi nantinya dapat meracuni manusia, hewan, dan tumbuhan aman bagi makhluk hidup dan lingkungan? Teknologi dapat kita gunakan untuk mengatasi pencemaran air. Instalasi pengolahan air bersih, instalasi pengolahan air limbah, yang dioperasikan dan dipelihara baik, mampu menghilangkan substansi beracun dari air yang tercemar. Dari segi kebijakan atau peraturanpun mengenai pencemaran air ini telah ada. Bila kita ingin benar-benar hal tersebut dapat dilaksanakan, maka penegakan hukumnya harus dilaksanakan pula. Pada akhirnya, banyak pilihan baik secara pribadi ataupun social (kolektif) yang harus ditetapkan, secara sadar maupun tidak, yang akan mempengaruhi tingkat pencemaran dimanapun kita berada. Walaupun demikian, langkah pencegahan lebih efektif dan bijaksana.

Melalui penanggulangan pencemaran ini diharapkan bahwa pencemaran akan berkurang dan kualitas hidup manusia akan lebih ditingkatkan, sehingga akan didapat sumber air yang aman, bersih dan sehat.

Anda mungkin juga menyukai