Anda di halaman 1dari 25

RESPON TANAMAN KEDELAI Glycine max (I.

) Merrill TERHADAP STRES GARAM


Disusun Oleh :

Latar Belakang
Stres atau cekaman merupakan suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman. Stres garam terjadi karena terdapat salinitas atau konsentrasi garam terlarut yang berlebihan. Stres garam termasuk stress bahan kimia yang meliputi garam, ion-ion, gas, herbisida dan insektisida. Garam yang menimbulkan stress pada praktikum ini adalah NaCl yang mengakibatkan pengaruh penurunan permeabilitas membran, menghambat biosintesis klorofil, menghambat pertumbuhan tanaman, daun akan mengalami penuaan dini, laju fotosintesis daun terhambat (Harjadi dan yahya, 1988).

Tujuan

Mengetahui pengaruh pemberian stres garam terhadap anatomi dan fisiologi tanaman Glycine max

Materi dan Metode


Materi Bahan : tanaman kedelai (Glycine max) varietas Slamet, NaCl, aceton 80 %, akuades, batang Carica papaya, biji Solanum tuberosum, Zea mays, kutek. Alat : spektrofotmeter, timbangan analitik, oven, mikroskop, kamera, gelas ukur, beker glass, kuvet, silet, label, pipe tetes, objek glass, cover glass, tissue, mikrometer objektif dan okuler, mikrometer square, mortal dan pastle, kertas saring, penggaris, gunting. Metode Parameter yang digunakan yaitu luas daun, tinggi tanaman, berat basah, berat kering, kandungan klorofil, tebal daun, tebal mesofil, jumlah stomata, panjang stomata dan lebar stomata.

Hasil dan Pembahasan


Luas daun
ANAVA Sumber Variasi MP Galat (a)

DB 1 4

JK

KT

Fhit

F0.05 F0.01 7.71 21.20

112,900.87 112,900.87 0.85 531,720.37 132,930.09

Sub Total
SP MPxSP

5
5 5

644,621.24
40,163.84 31,431.08 8,032.77 6,286.22 1.01 0.79 2.71 2.71 4.10 4.10

Galat (b)
Total

20
35

159,754.20 7,987.71
875,970.37

MP (main plot) menunjukkan hasil yang non signifikan, SP (sub plot) menunjukkan hasil yang non signifikan.Hal ini tidak sesuai dengan pernyataan harjadi dan yahya (1988), bahwa salinitas menyebabkan perubahan struktur yang mencakup luas daun yang lebih kecil.

Berat basah
ANAVA Sumber Variasi MP Galat (a) DB 1 4 JK 0.78 13.18 KT 0.78 3.30 Fhit 0.24 F0.05 7.71 F0.01 21.20

Sub Total
SP MPxSP Galat (b) Total

5
5 5 20 35

13.96
19.78 14.78 34.32 82.83 3.96 2.96 1.72 2.31 1.72 2.71 2.71 4.10 4.10

MP (main plot) menunjukkan hasil yang non signifikan, SP (sub plot) menunjukkan hasil yang non signifikan. Dalam penelitian Manurung (2001) mengenai pengaruh NaCl terhadap pertumbuhan dan produksi serta serapan hara pada tanaman kedelai menyatakan bahwa pengaruh NaCl terhadap berat 100 biji mempunyai hubungan linier yang negatif dimana penambahan NaCl menurunkan rata-rata berat 100 biji. Hal ini berati tidak sesuai dengan pengamatan berat basah.

Tebal daun
DB 1 4 5 JK KT Fhit 0.15 F0.05 F0.01 7.71 21.20

ANAVA Sumber Variasi MP Galat (a) Sub Total

2,207.89 2,207.89 57,905.84 14,476.46 60,113.73

SP
MPxSP Galat (b)

5
5 20

8,077.70 1,615.54
3,359.35 671.87 20,446.32 1,022.32

1.58
0.66

2.71
2.71

4.10
4.10

Total

35

91,997.09

MP (main plot) menunjukkan hasil yang non signifikan, SP (sub plot) menunjukkan hasil yang non signifikan.Hal ini tidak sesuai dengan pernyataan longstreth dan nobel (1979) bahwa Pemaparan tanaman dalam kondisi salinitas juga dapat memicu perubahan pada ketebalan daun. Daun menjadi lebih sukulen sebagai adaptasi terhadap cekaman NaCl.

Tebal mesofil
ANAVA Sumber Variasi DB JK KT Fhit F0.05 F0.01

MP

12,816.69

12,816.6 9 0.73 17,615.5 3

7.71

21.20

Galat (a) Sub Total SP MPxSP Galat (b) Total

4 5 5 5 20 35

70,462.12 83,278.82 12,345.91 13,822.51 53,591.29 163,038.53

2,469.18 0.92 2,764.50 1.03 2,679.56

2.71 2.71

4.10 4.10

MP (main plot) menunjukkan hasil yang non signifikan, SP (sub plot) menunjukkan hasil yang non signifikan. Menurut pernyataan Allard et al (1991) bahwa, terjadi pengurangan jumlah sel-sel esofil atau tebal mesofil sehingga helaian daun menjadi lebih tipis. Hal ini tidak sesuai dengan pengamatan praktikan.

Jumlah stomata

ANAVA
Sumber Variasi MP Galat (a) Sub Total SP MPxSP Galat (b) Total DB 1 4 5 5 5 20 35 JK 1.94 KT 1.94 Fhit 0.03 F0.05 7.71 F0.01 21.20

244.14 61.04 246.08 102.48 20.50 24.87 4.97 1.42 0.35 2.71 2.71 4.10 4.10

287.77 14.39

661.20

MP (main plot) menunjukkan hasil yang non signifikan, SP (sub plot) menunjukkan hasil yang non signifikan. Menurut Allard et al (1991) percobaan dengan konsentrasi garam yang berbeda memperlihatkan jumlah stomata berkurang. Mengakibatkan penurunan kerapatan stomata pada kedua permukaan daun. Hal ini tidak sesuai dengan hasil pengamatan.

Panjang stomata
DB 1 JK 1,071.36 KT 1,071.36 Fhit F0.05 F0.01 0.67 7.71 21.20

ANAVA Sumber Variasi MP

Galat (a)
Sub Total

4
5

6,432.86
7,504.22

1,608.21

SP

3,800.89

760.18

3.28

2.71

4.10

MPxSP

3,204.94

640.99

2.77

2.71

4.10

Galat (b) Total

20 35

4,635.41 19,145.46

231.77

Lebar stomata
DB JK KT Fhit F0.05 F0.01

ANAVA
Sumber Variasi

MP Galat (a) Sub Total

1 4 5

976.15 931.19 1,907.34

976.15 232.80

4.19

7.71

21.20

SP
MPxSP Galat (b) Total

5
5 20 35

2,097.03
1,398.97 1,915.12 7,318.45

419.41
279.79 95.76

4.38

2.71

4.10

2.92

2.71

4.10

MP (main plot) menunjukkan hasil yang non signifikan. SP (sub plot) menunjukkan hasil yang signifikan untuk lebar dan panjang stomata sehingga dilakukan uji lanjut BNJ. Pengamatan terhadap ukuran stomata (panjang dan lebar) terdapat penurunan ukuran yang nyata karena pada umumnya stomata menjadi lebih pendek. Hal ini sesuai dengan Allard et al (1991)

Tinggi tanaman
DB 1 JK 192.01 KT 192.01 Fhit F0.05 F0.01

ANAVA Sumber Variasi MP

1.58

7.71

21.20

Galat (a) Sub Total


SP MPxSP Galat (b) Total

4 5
5 5 20 35

484.57 676.58
116.60 83.63 560.59 1,437.39

121.14

23.32 16.73 28.03

0.83 0.60

2.71 2.71

4.10 4.10

MP (main plot) menunjukkan hasil yang non signifikan, SP (sub plot) menunjukkan hasil yang non signifikan. Hal ini tidak sesuai dengan Maas dan Nieman (1978) bahwa salinitas menekan proses pertumbuhan tanaman dengan efek yang menghambat pembesaran dan pembelahan sel, produksi protein serta penambahan biomasa tanaman.

Berat kering
DB 1 4 5 5 5 20 35 JK 1.48 9.21 10.69 4.85 8.65 24.52 48.71 0.97 1.73 1.23 0.79 1.41 2.71 2.71 4.10 4.10 KT 1.48 2.30 Fhit 0.64 F0.05 7.71 F0.01 21.20

ANAVA Sumber Variasi MP Galat (a) Sub Total SP MPxSP Galat (b) Total

MP (main plot) menunjukkan hasil yang non signifikan, SP (sub plot) menunjukkan hasil yang non signifikan. Menurut Mcwilliams (2003) bahwa, penurunan aktivitas fotosintesis tanaman akan mempengaruhi pembentukan berat kering sehingga mengganggu pertumbuhan tanaman. Kebanyakan tanaman yang menderita stres garam menunjukkan penurunan pertumbuhan dan hasil tanaman.

Berdasarkan hasil pengamatan rasio klorofil A yang paling berpengaruh adalah 0,28194 pada konsentrasi 30 mM. Kloroplas pada tumbuhan tingkat tinggi selalu mengandung 2 jenis klorofil yaitu klorofil A dan klorofil B. Keduanya dibedakan oleh adanya gugus methyl CH3 pada klorofil A dan gugus aldehid (CHO) pada klorofil B sehingga rasio antara klorofil A dan klorofil B berbeda. Hal ini sesuai dengan Malkin dan Niyogi (2000)

Kesimpulan
Pengaruh stres garam terhadap tanaman kedelai (Glycine max) mempunyai pengaruh signifikan terhadap parameter panjang dan lebar stomata serta rasio klorofil A dan B, maksud dari signifikan di sini yaitu memiliki pengaruh yang nyata sehingga harus dilakukan uji lanjut BNJ. Parameter luas daun, tebal daun, tebal mesofil, jumlah stomata, tinggi tanaman, berat kering, berat basah mempunyai pengaruh yang non signifikan, maksudnya hanya mempunyai sedikit pengaruh terhadap tanaman kedelai (pengaruh tidak nyata).

DAFTAR PUSTAKA

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai