(RPP)
Nama Sekolah : SMK Negeri 5 Manado
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : X/2 (genap)
Program keahlian : Akuntansi
Alokasi Waktu : 3 X 40 Menit
Tahun pelajaran : 2008/2009
Pertemuan Ke : 1
Standar Kompetensi : Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep matriks
Kompetensi Dasar : 1.Mendeskripsikan macam-macam matriks
Indikator : 1.1 Matriks ditentukan unsur dan notasinya
1.2 Matriks dibedakan menurut jenis dan relasinya
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari uraian materi ini, siswa diharapkan :
Memiliki pemahaman mengenai pengertian matriks
Dapat membedakan matriks baris dan matriks kolom
Dapat menyebutkan notasi matriks
Dapat menyebutkan elemen-elemen matriks
Dapat menentukan ordo matriks
a1 1 a1 2 a1 3 . . . a. 1.n
a a a . . . a. .
2 1 2 2 2 3 2n
.
= .
A mxn
.
.
a a a . . . a. .
m1 m2 m3 m n
Di mana m disebut baris dan n disebut kolom, maka matriks tersebut
adalah matriks A dengan m baris dan n kolom.
3 6
3 1 2 3 2
Contoh : A=
2 5 1 B=
2 1
1
B. Matriks Baris dan Matriks Kolom
Matriks Baris adalah suatu matriks yang hanya terdiri atas 1 (satu)
baris.
Contoh : [2 3 4] ; [-1 0 2 1]
Matriks Kolom adalah suatu matriks yang hanya terdiri atas 1 (satu)
kolom.
0
5 1
3
Contoh : ;
2
4
7
C. Elemen-Elemen Matriks
Matriks tersusun atas unsure (elemen) dari baris dan kolom. Misalkan
elemen matriks a 41 , artinya elemen tersebut terletak pada baris
keempat dan kolom pertama.
D. Ordo Matriks
Suatu matriks seringkali dilambangkan dengan huruf besar.
Misalnya :
4 6 8 3 4
A=
B=
2 3 4 2 − 6
Ordo suatu matriks diberikan dengan menyatakan banyaknya baris
diikuti banyaknya kolom. Matriks A mempunyai 2 baris dan 3 kolom
dan dikatakan berordo 2x3 (dibaca “2 kali 3”). Kalau banyaknya baris
dan kolom dari suatu matriks sama, maka matriks tersebut disebut
dengan Matriks Bujur Sangkar, matriks B merupakan matriks bujur
sangkar berordo 2.
2 − 1
A = ( −1 0 1) B=
4 8
1 − 2
2. Berapakah banyaknya unsur/elemen dalam :
a. Matriks 3x3 b. Matriks 4x2
Jawab :
1. A 1x 3 ; B 3x2
2
2. a. 9 elemen b. 8 elemen
2 3 3
4
2 3 0
2
1 1 0
Misalkan, jika A = ; B= ; C=
1 5 2 1 5 0
Maka : A = B ; (A ≠ C, B ≠ C)?
3
6. Guru memberikan contoh soal yang berhubungan dengan
kesamaan matriks
7. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya.
8. Guru memberikan latihan soal.
9. Guru memberikan bimbingan bagi peserta didik yang
mengalami kesulitan.
C. Kegiatan penutup (5 menit)
1. Guru mengarahkan pada peserta didik untuk membuat rangkuman.
2. Peserta didik diberikan tugas rumah.
V. Alat/media dan Sumber
A. Media : Laptop, LCD Projektor
B. Sumber : 1. Modul Matriks
2. Suranto,Edy. 2007. Matematika Bisnis dan Manajemen
SMK Kelas X. Jakarta: Yudhistira
3.Masrihani, Tuti, dkk. 2008. Matematika Program Keahlian
Akuntansi dan Penjualan untuk SMK dan MAK Kelas X.
Jakarta: Erlangga
VI. Penilaian (10 menit)
A. Penilaian proses dan sikap dilakukan selama proses belajar
B. Pemberian soal tes
SOAL JAWABAN SKOR
Jawablah pertanyaan a sampai dengan e untuk a. 3 baris 4 kolom 2
b. 5,6,7,8 2
1 2 3 4 c. 3,7,11 2
d. 8 2
e. 3 x 4 2
matriks A =
5 6 7 8
9 1 01 1 2
a. sebutkan banyaknya baris dan banyak kolom
b.tuliskan semua elemen baris kedua
c. tuliskan semua elemen kolom ketiga
d. tuliskan elemen baris kedua dan kolom
keempat
e. tuliskan ordo dari matriks di atas
Nilai 10
Skor lulus : apabila siswa memperoleh nilai ≥ 6.5 didasarkan atas analisa kriteria
ketuntasan minimal (KKM)
Tugas Rumah :
1. Buatkan 2 contoh matriks baris yang berisikan 5 kolom.
4
2. Buatkan 2 contoh matriks kolom yang berisikan 3 baris.
3. Manakah di antara matriks-matriks di bawah ini yang sama :
A = (1 2 3) B = (3 2 1) C = (1 2 3) D = (1 2 )
2 1 2 − 1 − 2 1 2
E =
F=
G=
H=
I=
− 1 2 1 − 3 − 4 3 4
1 3 1 2 2
J=
K=
L=
2 4 3 4
4. Tuliskan ordo masing-masing matriks pada soal 3.
1
5. Susunlah elemen-elemen ini menjadi sebuah matriks dan berapakah
ordo matriks tersebut ?
a11 = 0 a12 = 3 a13 = 8 a14 = 3 a15 = 4
a31 = 5 a 32 = 6 a33 = 2 a34 = 5 a 35 = 6
a 41 = 7 a 42 = 4 a 43 = 0 a 44 = 1 a 45 = 3
a 21 = 2 a 22 = 1 a 23 = 5 a 24 = 2 a 25 = 7
5
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Nama Sekolah : SMK Negeri 5 Manado
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : X/2 (genap)
Program keahlian : Akuntansi
Alokasi Waktu : 3 X 40 Menit
Tahun pelajaran : 2008/2009
Pertemuan Ke- : 2
Standar Kompetensi : Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep matriks
Kompetensi Dasar : 2.Menyelesaikan operasi matriks
Indikator : 2.1 Dua matriks atau lebih ditentukan hasil penjumlahan
dan pengurangannya
2.2 Dua matriks atau lebih ditentukan hasil perkaliannya
I. Tujuan Pembelajaran
A. Siswa memiliki pemahaman tentang penjumlahan matriks.
B. Siswa dapat menghitung penjumlahan matriks.
C. Siswa memiliki pemahaman tentang pengurangan matriks.
D. Siswa dapat menghitung pengurangan matriks.
E. Siswa memiliki pemahaman tentang perkalian skalar dengan matriks.
F. Siswa dapat menghitung perkalian skalar dengan matriks.
G. Siswa memiliki pemahaman tentang perkalian matriks dengan matriks.
H. Siswa dapat menghitung perkalian matriks dengan matriks.
I. Siswa dapat memiliki pemahaman tentang transpose matriks.
J. Siswa dapat membuat/menentukan transpose matriks
3 1 2 4 2 − 1 7 3 1
a).
+
=
5 0 7 − 3 8 2 2 8 9
6
a b p q a + p b + q
b).
+
=
c d r s c + r d + s
B. Pengurangan Matriks
Diketahui bahwa jika a dan b adalah dua buah bilangan real, maka a – b =
a +(-b). Dengan cara yang sama, karena setiap matriks mempunyai lawan,
maka dapat ditulis A + (-B) sebagai A – B ⇒ A − B = A + ( − B )
Contoh :
3 2 2 0
Jika P=
dan Q =
, berapakah P – Q ?
Jawab :
− 1 4 − 1 5
3 2 2 0
P–Q=
-
− 1 4 − 1 5
3 2 − 2 0 1 2
+
=
− 1 4 1 − 5 0 − 1
C. Perkalian Skalar dengan Matriks
Skalar adalah sebuah bilangan real. Jika k bilangan real dan A suatu matriks,
maka kA adalah matriks yang diperoleh jika setiap unsure A dikalikan
dengan k.
Operasi perkalian k dengan A disebut perkalian skalar.
7
2 1 3 2 − 1 0
Contoh : A =
dan B =
, carilah dalam bentuk perkalian
sederhana dari
− 1 0 4
3A – 2B
3 4 5
Jawab :
2 1 3 2 − 1 0
3A – 2B = 3
- 2
− 1 0 4 3 4 5
6 3 9 4 − 2 0
=
-
− 3 0 1 2 6 8 1 0
2 5 9
=
− 9 8 2
D. Perkalian Matriks dengan Matriks
Syarat dalam perkalian matriks adalah banyaknya kolom pada matriks yang
kiri = banyaknya baris pada matriks kanan. Sehingga kita hanya dapat
mengalikan matriks mxp dengan matriks qxn, jika p = q dan hasil kalinya
merupakan matriks berordo mxn.
Contoh :
8
a b p q a b a ++ b p r q s
1.
x =
c d r s c d c ++ d p rq s
21 54
2. Jika P =
d Q= a n
, carilah PQ dan QP ?
13 02
Jawab :
9
1 2 4 5 4 + 5 0 8 5
PQ =
= =
3 12 0 1+2 01 2 5 4 5
10
4 5 1 2 4 + 1 8 5 1 5 9 3
QP =
= =
2 031 2+0 4 2 4
Dapat disimpulkan bahwa PQ ≠ QP, jadi pada perkalian matriks dengan
matriks tidak berlaku hukum komutatif.
E. Transpose Matriks
Dari suatu matriks A yang diketahui, kita dapat membentuk matriks baru
dengan menuliskan baris kesatu sebagai kolom kesatu, baris kedua sebagai
kolom kedua dan seterusnya. Matriks baru tersebut disebut Transpose A
dinyatakan dengan A’ (dibaca “transpose A”).
Contoh :
1 2
Misalkan A =
3 4 , tentukan A’?
5 6
11
1 3 5
Jawab : A’ =
2 4 6
12
1. Guru mengarahkan pada peserta didik untuk membuat rangkuman.
2. Peserta didik diberikan tugas rumah.
V. Alat/media dan Sumber
A. Media : Laptop, LCD Projektor
B. Sumber :1. Modul Matriks
2. Suranto,Edy. 2007. Matematika Bisnis dan Manajemen SMK Kelas
X.
Jakarta: Yudhistira
3.Masrihani, Tuti, dkk. 2008. Matematika Program Keahlian
Akuntansi
dan Penjualan untuk SMK dan MAK Kelas X. Jakarta: Erlangga
VI. Penilaian (10 menit)
A. Penilaian proses dan sikap dilakukan selama proses belajar
B. Pemberian soal tes
SOAL JAWABAN SKOR
1. Carilah jumlah dari 2 3 2
1.
matriks-matriks berikut ini : 4 6
−1 − 4
1 0 2 3
2
0 5
+
2. a. 2
7 1
0 1 4 5 0
− 2
2
2
b.
3 9
1 27
1 4
3. RS =
2 8
SR tidak dapat
dikalikan
13
1 2 3 − 2 4 2
4. x = 5 dan y = -4
2. Jika
A = 3 4 ; B = 1 5 ; C = 1 0 , tentukanlah :
5 6 4 6 − 3 5
a). B – C
b). A + (B – C)
5
2 3 4
3. Jika R =
d S= a0 n , carilah RS
5 4 3 1
dan SR ?
x 9 5 − 3
4. Dik. P =
dan Q =
,
− 3 y 9 − 4
14
carilah x dan y jika P’ = Q
Nilai 10
Skor lulus : apabila siswa memperoleh nilai ≥ 6.5 didasarkan atas analisa kriteria
ketuntasan minimal (KKM)
Tugas Rumah :
1 2 3 − 2 4 2
1. Diketahui
A = 3 4 ; B = 1 5 ; C = 1 0 , tentukan (A + B) - C
5 6 4 6 − 3 5
2. Selesaikan masing-masing persamaan di bawah ini, jika X adalah
matriks 2x2
6 − 3 3 1 9 5
a). 3X =
1 92
b).
2X+ =
4 2 2 8
15
− 12 4
3. Diketahui
A= (3 5); B= ; C= . Manakah hasil kali AB, BA, BC, CB, AC
− 01 − 3
dan CA yang mungkin? Tentukan hasilnya!
− 1
3 2 4
0
4. Diketahui
A = 5 1 0 ; B = ( 4 3 2 ) ;6 C= , tentukanlah : A’, B’ ,C’!
3 2 3 3
5
Manado, Juli 2008
Mengetahui
Kepala sekolah, Guru Mata Pelajaran,
16
Kelas/Semester : X/2 (Genap)
Program keahlian : Akuntansi
Alokasi Waktu : 3 X 40 Menit
Tahun pelajaran : 2008/2009
Pertemuan Ke- : 3
Standar Kompetensi : Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep matriks
Kompetensi Dasar : 3. Menentukan determinan dan invers
Indikator : 3.1 Matriks ditentukan determinannya
3.2 Matriks ditentukan inversnya
I. Tujuan Pembelajaran
A. Siswa memiliki pemahaman tentang determinan.
B. Siswa dapat menghitung determinan dari matriks ordo dua.
C. Siswa memiliki pemahaman tentang invers matriks.
D. Siswa dapat membentuk invers dari suatu matriks.
E. Siswa dapat menyelesaikan himpunan penyelesaian persamaan linier
dengan matriks.
6 3
a). A =
⇒ det A = 6 – 6 = 0
2 1
2 − 1
b). B =
⇒ det B = 4 – (-1) = 5
17
a b
Diketahui A=
c d
d − b
A −1 =
1
− c a
det A
d − b
A −1 =
1
− c a
ad − bc
Contoh :
Tentukan invers dari matriks-matriks berikut ini :
6 3
a). A =
⇒ det A = 6 – 6 = 0. Karena det A = 0, maka
18
2 − 1
b). B =
⇒ det B = 4 – (-1) = 5. Karena det B ≠ 0, maka
2 1
B −1 =
1
det B
0 2
2 1
21
55
0 2
1
B −1 = =
5
0 2 5
C. Penggunaan Matriks untuk Menyelesaikan Persamaan Linier
3x + y 3 1 x
Karena
=
, maka system persamaan tersebut
3x + 2 y 3 2 y
dapat ditulis dalam bentuk persamaan matriks tunggal
19
3 1 x 9
=
3 2 y 1 2
Cari dulu determinan = 6 – 3 = 3
2 − 1
Kemudian cari inversnya =
1
,
− 3 3
3
2 − 1 3 1 x 2 − 1 9
Sehingga diperoleh :
1
=
1
− 3 3 3 2 y − 3 3 1 2
3 3
3 0 x 6
⇔
1
3
=
1
3
0 3 y 9
1 0 x 2 x 2
⇔
= ⇒ =
0 1 y 3 y
Jadi x = 2 dan y = 3
3
HP = {2 , 3}
20
- Siswa diberikan soal latihan untuk dikerjakan pada saat itu juga.
B. Penugasan
Siswa diberikan tugas untuk di kerjakan dirumah
21
− 2 3 3 − 2 1 1 − 3
2
A=
B=
2
4 − 1
A-1 =
5 1 − 1 − 5 7− 2
2
2 1 − 3 1
det B = 5
C=
D=
1 − 1 2
8 4 − 6 2 B-1 =
2. Carilah Himpunan penyelesaian
dari sistem persamaan di
bawah ini dengan
5 4 3
menggunakan matriks : det C = 0
3x + y = 7 C-1 = tidak ada
3x + 2y = 5 det D = 0
D-1 = tidak ada
2. HP = {3,-2}
Nilai 10
Skor lulus : apabila siswa memperoleh nilai ≥ 6.5 didasarkan atas analisa kriteria
ketuntasan minimal (KKM)
Tugas Rumah :
1. Carilah determinan dan inversnya dari matriks-matriks di bawah ini :
1 − 2 −1 1
A=
B=
− 3 4 3 − 4
2. Carilah Himpunan penyelesaian dari system persamaan di bawah ini
dengan menggunakan matriks :
a). 5x - 3y = 9
7x - 6y = 9
b). 10x + 5y + 3 = 0
5x + 10y + 9 = 0
c). 2x + 3y = 5
4x – 5y = 21
22
Manado, Juli 2008
Mengetahui
Kepala sekolah, Guru Mata Pelajaran,
23
Standar Kompetensi : Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep operasi
bilangan real
Kompetensi Dasar : 3. Menerapkan operasi pada bilangan irrasional
Indikator : 3.1. Bilangan bentuk akar dioperasikan sesuai dengan
sifat-sifatnya.
3.2.Bilangan bentuk akar disederhanakan atau ditentukan
nilainya
dengan menggunakan sifat-sifat bentuk akar
3.3.Konsep bilangan irasional diterapkan dalam
penyelesaian
masalah.
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah kompetensi dasar ini diajarkan diharapkan :
A. Siswa dapat menyebutkan kembali pengertian bilangan irrasional
B. Siswa dapat menentukan penjumlahan dan pengurangan dari dua atau
lebih bilangan irasional bentuk akar
C. Siswa dapat menentukan perkalian dan pembagian dari dua atau lebih
bilangan irasional bentuk akar
D. Siswa dapat merasionalkan penyebut dari pecahan bentuk akar
Contoh :
1. 252 = 5 karena 52 = 25
2. 4
16 = 2 karena 24 = 16
Contoh :
2 x3 2 = (1+3) 2 =4 2
- 2 =2 2 - 2 = 2
8
3. Merasionalkan Penyebut Pecahan Berbentuk Akar
a
a. Bentuk ,b≠0
b
24
Disederhanakan dengan jalan mengalikan pecahan tersebut dengan akar
a a b a b
sejenis dari penyebutnya. Secara umum : = x =
b b b b
Contoh :
2 4
Sederhanakan : a. b.
3 3 5
2 2 3 2 3
Jawab : a. = x =
3 3 3 3
4 4 5 4 5
b. = x =
3 5 3 5 5 15
c
b. Bentuk , a± b ≠ 0
a± b
Secara umum :
c c a− b c ( a − b)
= x =
a+ b a+ b a− b a 2 −b
c c a+ b c ( a + b)
= x =
a− b a− b a+ b a 2 −b
c
c. Bentuk , a± b ≠0
a± b
Secara umum :
c c a− b c ( a − b)
= x =
a+ b a+ b a− b a −b
c c a+ b c ( a + b)
= x =
a− b a− b a+ b a −b
25
2. Guru memberikan contoh soal mengenai bentuk akar
3. Guru menjelaskan cara menghitung operasi pada bentuk akar dengan
menggunakan sifat-sifatnya
4. Guru menjelaskan cara menyederhanakan bentuk akar
5. Guru menjelaskan cara merasionalkan bentuk akar
6. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
7. Guru memberikan latihan soal
8. Guru memberikan bimbingan bagi peserta didik yang mengalami
kesulitan.
C. Kegiatan penutup (5 menit)
1. Guru mengarahkan pada peserta didik untuk membuat rangkuman.
2. Peserta didik diberikan tugas rumah.
26
3
5+ 3
TOTAL SKOR 15
NILAI (SKOR : 15) X 10 10
Skor lulus : apabila siswa memperoleh nilai ≥ 6.5 didasarkan atas analisa kriteria
ketuntasan minimal (KKM)
Tugas Rumah :
1. Sederhanakan :
a. 3 .4 2 b. 2 5 .3 10
2. Sederhanakan :
a. 4 3 - 3 - 2 3 = ….
b. 2 18 - 8 + 2 = ….
3. Rasionalkan penyebut pecahan berikut :
2 5 2
a. b. +
5 7 5
27
4.2. Soal-soal logaritma diselesaikan dengan menggunakan
tabel
dan tanpa tabel
4.3. Permasalahan program keahlian diselesaikan dengan
menggunakan logaritma
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah kompetensi dasar ini diajarkan diharapkan :
A. Siswa dapat menjelaskan dengan kata-kata sendiri definisi
logaritma
B. Siswa dapat menentukan logaritma suatu bilangan dengan
daftar logaritma
C. Siswa dapat menentukan anti logaritma dari suatu
bilangan dengan daftar logaritma
D. Siswa dapat menyelesaikan soal-soal logaritma dengan
menggunakan sifat-sifat logaritma
B. SIFAT-SIFAT LOGARITMA
Dari hubungan pangkat dan logaritma ditemukan beberapa sifat logaritma yang
perlu diketahui, yaitu : jika a>0, a≠1, m>0, n>0 dan n ∈ R, maka :
1. a log a x = x
Contoh :
5
log 5 3 = 3
2
log 2 6 = 6
2. a log n = n
a
Contoh :
5 log 25 = 25
5
4 log 16 = 16
4
28
C. PENGGUNAAN SIFAT-SIFAT LOGARITMA
Contoh :
Sederhanakan :
1. 2 log 1 + 2 log 16 = …..
2. 2 log 12 + 2 log 8 - 2 log 3 = ….
Jawab :
1. 2 log 1 + 2 log 16 = 2 log 1.16 = 2
log 16 = 4
12 .8
2. 2
log 12 + 2
log 8 - 2
log 3 = 2
log = 2
log 32 = 5
3
Tentukan nilai dari :
1. log x + log 4 = log 32
2. log (2x – 3) + log 4 = log (2x + 6)
Jawab :
1. log x + log 4 = log 32
⇔ log (x.4) = log 32
⇔ 4x = 32
⇔ x=8
2. log (2x – 3) + log 4 = log (2x + 6)
⇔ log (2x - 3) (4) = log (2x + 6)
⇔ 4 (2x – 3) = 2x + 6
⇔ 8x – 12 = 2x + 6
⇔ 8x – 2x = 6 + 12
⇔ 6x = 18
⇔ x=3
log 72 = log (8 x 9)
= log 8 + log 9
= log 2 3 + log 3 2
= 3.log 2 + 2.log 3
= 3(0,3010) + 2(0,4771)
= 0,9030 + 0,9542
log 72 = 1,857
III. Metode Pembelajaran
A. Tanya Jawab
- Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal kurang
dimengerti/dipahami tentang apa yang baru saja di pelajari
- Siswa diberikan soal latihan untuk dikerjakan pada saat itu juga.
B. Penugasan
Siswa diberikan tugas untuk di kerjakan dirumah
29
1. Guru memberikan apersepsi, pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang
telah dipelajari sebelumnya.
2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
B. Kegiatan inti (100 menit)
1. Guru menjelaskan tentang konsep logaritma
2. Guru menjelaskan sifat-sifat logaritma dan contohnya
4. Guru menjelaskan cara menyederhanakan logaritma dengan
menggunakan sifat –sifat logaritma
5. Guru menjelaskan cara menggunakan tabel logaritma
6. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
7. Guru memberikan latihan soal
8. Guru memberikan bimbingan bagi peserta didik yang mengalami
kesulitan.
C. Kegiatan penutup (5 menit)
1. Guru mengarahkan pada peserta didik untuk membuat rangkuman.
2. Peserta didik diberikan tugas rumah.
4. Sederhanakan : 4. a. 2 4
a. 6 log 9 + 6 log 8 - 6
log 2 b. -8
30
1
b. 3. 4 log 2 – 5. 4
log 8 + 4
log
16
31