(RPP)
Nama Sekolah : SMK Negeri 5 Manado
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : XI/3 (ganjil)
Program keahlian : Akuntansi
Alokasi Waktu : 3 X 40 Menit
Tahun pelajaran : 2008/2009
Pertemuan Ke : 1
Standar Kompetensi : Menerapkan logika matematika dalam pemecahan
Kompetensi Dasar : 1. Menerapkan operasi pada bilangan real
Indikator : 1.1 Dua atau lebih bilangan bulat dioperasikan (dijumlah,
dikurang, dikali, dibagi) sesuai dengan prosedur
1.2 Dua atau lebih bilangan pecahan, dioperasikan
(dijumlah, dikurang, dikali, dibagi) sesuai dengan prosedur
M
masalah yang berkaitan dengan
pernyataan
majemuk dan pernyataan berkuantor
1. Mendeskripsikan pernyataan dan
bukan
pernyataan (kalimat terbuka)
2. Mendeskripsikan ingkaran,
konjungsi, disjungsi,
implikasi, biimplikasi dan
ingkarannya
3. Mendeskripsikan invers, konvers
dan kontraposisi
4. Menerapkan modus ponens,
modus tollens, dan
prinsip silogisme dalam menarik
kesimpulan
Memecahkan masalah yang
berkaitan dengan
fungsi, persamaan fungsi linier dan
fungsi kuadrat
1.Mendeskripsikan perbedaan
konsep relasi & fungsi
2. Menerapkan konsep fungsi linier
3. Menggambar fungsi kuadrat
4. Menerapkan konsep fungsi
kuadrat
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah kompetensi dasar ini diajarkan diharapkan siswa dapat :
A. Membedakan macam-macam bilangan riil
B. Mengoperasikan dua atau lebih bilangan bulat
C. Menjumlahkan dan mengurangkan dua atau lebih bilangan pecahan biasa.
D. Mengalikan dua atau lebih bilangan pecahan biasa
E. Membagi dua atau lebih bilangan pecahan biasa
F. Menjumlahkan dan mengurangkan dua atau lebih bilangan pecahan desimal
G. Mengalikan dua atau lebih bilangan pecahan desimal
H. Membagi dua atau lebih bilangan pecahan desimal
1
1. Bilangan real terdiri dari dua bagian yaitu bilangan rasional dan bilangan
irrasional.
2. Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk
a 2 3 75 0 0
, dengan a,b ∈ B dan b ≠ 0. Contoh 2 = , 0,75 = = ,0= = .
b 1 4 100 −1 1
3. Bilangan irrasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam
a
bentuk , dengan a,b ∈ B dan b ≠ 0. Contoh π, 2 , 7 .
b
B. Operasi pada bilangan bulat
1. Penjumlahan
Jika a dan b bilangan-bilangan bulat, maka :
a. (-a) + (-b) = -(a + b)
Contoh : (-2) + (-3) = -(2 + 3) = -5
b. a + (-b) = a – b, dengan a>b
Contoh : 4 + (-3) = 4 - 3 = 1
c. (-a) + b = -(a – b), dengan a>b
Contoh : (-4) + 3 = -(4 – 3) = -1
d. a + (-b) = -(b – a), dengan a<b
Contoh : 3 + (-4) = -(4 – 3) = -1
e. (-a) + b = b – a, di mana a<b
Contoh : -3 + 4 = 4 – 3 = 1
2. Pengurangan
Jika a dan b bilangan-bilangan bulat, maka rumus pengurangan sebagai
berikut :
a. (-a) – b = -(a + b)
Contoh : (-3) – 4 = -(3 + 4) = -7
b. (-a) – (-b) = (-a) + b
Contoh : (-3) – (-4) = (-3) + 4 = 1
c. a – (-b) = a + b
Contoh : 3 – (-4) = 3 + 4 = 7
3. Perkalian
Jika a dan b bilangan-bilangan bulat, maka :
a. (a) x (b) = (axb)
Contoh : (3) x (4) = (3 x 4) = 12
b. (a) x (-b) = -(a x b)
Contoh : (2) x (-3) = -(2 x 3) = -6
c. (-a) x (b) = -(a x b)
Contoh : (-2) x (3) = -(2 x 3) = -6
d. (-a) x (-b) = (a x b)
Contoh : (-2) x (-3) = (2 x 3) = 6
4. Pembagian
Jika a dan b bilangan-bilangan bulat dan b ≠ 0, maka :
a:b=n
a=bxn
Contoh 1 : (-4) : 2 = n
(-4) = 2n atau
2n = (-4)
n = -2
Contoh 2 : (-4) : (-2) = n
(-4) = -2n atau
-2n = (-4)
n=2
2
1. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan
a c
± =
b b
a ±c
Contoh : b
2 4 6
+ =
3 3 3
4 2 2
- =
3 3 3
a c ad ± bc
± =
b d bd
Contoh :
3 4 3.3 + 4.2 9 +8 17
+ = = =
2 3 2.3 6 6
5 3 5.4 −3.3 20 − 9 11
- = = =
3 4 3.4 12 12
2. Perkalian Pecahan
Untuk mengalikan dua atau lebih bilangan pecahan, kalikan pembilang dengan
pembilang dan penyebut dengan penyebut dari pecahan-pecahan tersebut.
a c ac
x =
b d bd
Contoh :
4 3 4.3 12 6 1
x = = = =1
2 5 2.5 10 5 5
3 2 3.2 6
x = =
5 5 5.5 25
3. Pembagian Pecahan
c d
Untuk membagi dengan sama artinya dengan mengalikan , dengan
d c
kata lain untuk membagi pecahan dapat dilakukan dengan mengalikan pecahan
yang satu dengan kebalikan pecahan yang lain.
a c a d ad
: = x =
b d b c bc
Contoh :
3
3 2 3 3 9 1
: = x = =1
4 3 4 2 8 8
5 3 5 7 35 8
: = x = =3
3 7 3 3 9 9
Untuk perkalian bilangan pecahan desimal dilakukan dengan cara yang hampir
sama dengan perkalian pada bilangan bulat, hanya saja hasil akhirnya harus
memperhatikan letak koma (nilai tempatnya). Banyaknya bilangan di belakang
koma sama dengan jumlah dan banyaknya bilangan di belakang koma dari
bilangan desimal pertama dan bilangan desimal lainnya.
Contoh :
1, 2 x 3,26 = 3,912
2,03 x 11,35 = 23,0405
4
Untuk membagi bilangan pecahan campuran, caranya dengan merubah
bilangan pecahan campuran menjadi bilangan pecahan basa. Selanjutnya
dibagi sesuai dengan cara membagi pada bilangan pecahan biasa. Setelah itu
baru dirubah dalam bentuk bilangan pecahan campuran.
Contoh :
2 1 11 5 11 2 22 7
3 :2 = : = x = =1
3 2 3 2 3 5 15 15
5
3.Masrihani, Tuti, dkk. 2008. Matematika Program Keahlian
Akuntansi dan Penjualan untuk SMK dan MAK Kelas X.
Jakarta: Erlangga
VI. Penilaian (10 menit)
A. Penilaian proses dan sikap dilakukan selama proses belajar
B. Pemberian soal tes
SOAL JAWABAN SKOR
1. Selesaikan soal-soal di bawah ini
sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu 1. a. -9
10
hitung : b. -1
a. (-5) + (-4) = …. c. 4
b. 4 + (-5) = …. d. 45
c. (-5) – (-9) = …. e. -3
d. (-5) x (-9) = …. 2.
e. (-9) : (3) = …. 7 1
a. = 3
2. Selesaikan 2 2
6
3 4
a. + = …..
2 2 3
b. =1
3
8 5 8 2
b. - = ….. c. =
3 3 12 3
3. 34,225 2
4 2
c. x = …….
3 4
4. Selesaikan
1 4
3 - = ….
2 5
1 4
e. 2 x
3 6
= …….
Total Skor 20
Nilai Total Skor: 2 10
Skor lulus : apabila siswa memperoleh nilai ≥ 6.5 didasarkan atas analisa kriteria
ketuntasan minimal (KKM)
Tugas Rumah :
1.Selesaikan soal-soal di bawah ini sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu hitung :
a. (-6) + (-8) = ….
b. 7 + (-9) = ….
c. (-2) – (-1) =…
d. (-3) x 9 = ….
e. (-12) : (-3) = ….
6
3 2 4 1
a. + 4 = …. c. x 3 = ….
8 5 6 2
1 5 8 1
b. 4 - = …. d. : 3 = ….
3 2 3 4
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah kompetensi dasar ini diajarkan diharapkan siswa dapat :
A. Siswa dapat mengubah pecahan ke bentuk persen dan sebaliknya
B. Siswa dapat mengubah pecahan ke bentuk desimal dan sebaliknya
C. Siswa dapat menjelaskan pengertian perbandingan senilai dan berbalik
nilai
D. Siswa dapat menjelaskan pengertian skala
E. Siswa dapat menggunakan konsep perbandingan, skala dan persen
dalam penyelesaian perhitungan matematika
7
A. Konversi Bilangan
Konversi bilangan yaitu mengubah bentuk suatu bilangan ke bentuk bilangan
yang berbeda.
1. Konversi Pecahan ke Persen
Persen berarti perseratus, yaitu pecahan yang berpenyebut 100, ditulis (%).
Untuk mengubah bentuk pecahan biasa ke bentuk persen dapat dilakukan
dengan 2 cara, yaitu :
Dengan mengubah pecahan biasa menjadi pecahan yang senilai dengannya
dan berpenyebut 100.
Contoh :
3
=…%
4
3 3 25 75
= x = = 75%
4 4 25 100
Dengan mengalikan pecahan tersebut dengan 100%.
Contoh :
3
=…%
4
3 3 300
= x 100% = = 75%
4 4 4
Contoh :
25% = …
25 1
25% = =
100 4
3. Konversi Pecahan ke Desimal
Untuk mengubah bentuk pecahan biasa ke pecahan decimal dilakukan
dengan cara :
Mengubah pecahan biasa menjadi pecahan senilai dengan pecahan
tersebut dan
berpenyebut 10 atau kelipatan 10.
Contoh :
11
=…
5
11 11 2 22
= x = = 2,2
5 5 2 10
Menggunakan pembagian biasa sampai ke nilai tempat yang diminta.
Contoh : 7
0 1
0
7
0
3
5
3
5
1,5
5
0
0
105
0
=…
70
105
= 1,5
70
8
51
20,51 = 20
100
....
....
1. Perbandingan Senilai
Bentuk umum
a1 a 2
= atau a1 : b1 = a 2 : b2
b1 b2
Bentuk umum
a1 a2
= atau a1 : b2 = a 2 : b1
b2 b1
9
Suatu pekerjaan dapat diselesaikan oleh 4 orang tukang dalam waktu 20
hari. Jika pekerjaan itu harus diselesaikan dalam waktu 2 hari, berapa orang
tukang yang diperlukan untuk menyelesaikannya?
Penyelesaian:
Perhatikan bahwa semakin sedikit waktu yang digunakan mengakibatkan
semakin banyak tukang yang dipekerjakan, dengan kata lain berkurangnya
waktu yang dapat digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan
mengakibatkan bertambahnya banyak pekerja yang diperlukan. Dengan
demikian terdapat perbandingan berbalik nilai antara berkurangnya waktu
dan banyak pekerja.
Waktu yang diperlukan
Banyak pekerja (orang)
(hari)
4 20
x 2
Dengan demikian diperoleh perbandingan sebagai berikut:
4 2
=
x 20
4.20= 2.x
80 = 2.x
x = 40
Jadi banyak tukang yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut
dalam
waktu 2 hari adalah 40 orang.
3. Skala
Skala ialah perbandingan antara jarak atau panjang pada gambar dengan jarak
atau panjang yang sebenarnya.
10
17
17% x Rp 2.000.000,- = x Rp 2.000.000,00
100
= Rp 340.000,00
2. Diskon
Diskon adalah potongan harga yang diberikan dari harga yang
sebenarnya.
Misalnya : Menjelang 17 Agustus, Toko SAGA memberikan diskon
sebesar 15% untuk semua jenis barang sembako. Jika seorang
membeli barang sembako seharga Rp 800.000,00 berpa besar
diskon yang diberikan dan berapa ia harus membayar?
Jawab :
15
15% x Rp 800.000,00 = x Rp 800.000,00 = Rp
100
120.000,00
Yang harus dibayar = Rp 800.000,00 – Rp 120.000,00
= Rp 680.000,00
11
1. Guru menjelaskan tentang cara mengubah pecahan biasa ke bentuk
persen
2. Guru menjelaskan tentang cara mengubah persen ke bentuk pecahan
biasa
3. Guru menjelaskan cara mengubah pecahan ke bentuk desimal
4. Guru menjelaskan cara mengubah desimal ke bentuk pecahan.
5. Guru menjelaskan perbedaan perbandingan senilai dan berbalik nilai
melalui contoh
6. Guru menjelaskan pengertian skala melalui ilustrasi pada peta.
7. Guru memberikan contoh penerapan bilangan real dalam menyelesaikan
masalah program keahlian
8. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya.
9. Guru memberikan latihan soal.
10. Guru memberikan bimbingan bagi peserta didik yang mengalami
kesulitan.
C. Kegiatan penutup (5 menit)
1. Guru mengarahkan pada peserta didik untuk membuat rangkuman.
2. Peserta didik diberikan tugas rumah.
V. Alat/media dan Sumber
A. Media : Laptop, LCD Projektor
B. Sumber :1. Modul Bilangan Real
2. Suranto,Edy. 2007. Matematika Bisnis dan Manajemen SMK Kelas
X.
Jakarta: Yudhistira
3.Masrihani, Tuti, dkk. 2008. Matematika Program Keahlian
Akuntansi
dan Penjualan untuk SMK dan MAK Kelas X. Jakarta: Erlangga
VI. Penilaian (10 menit)
A. Penilaian proses dan sikap dilakukan selama proses belajar
B. Pemberian soal tes
SOAL JAWABAN SKOR
1. Bentuk persen dari 2/5 adalah.... 1. 40% 2
12
ukuran lebarnya?
30 20
=
6 x
20 2
5=
x
5. Jarak Jayapura ke Merauke dipeta 11,5 x=4
cm dengan skala 1:10.000.000. Jadi lebarnya 4 cm.
Berapakah jarak sebenarnya?
5. Skala 1 : 10.000.000, berarti
1 cm = 10.000.000 cm = 100
km
Jarak sebenarnya = 11,5 x 100
km = 1150 km
Nilai 10
Skor lulus : apabila siswa memperoleh nilai ≥ 6.5 didasarkan atas analisa kriteria
ketuntasan minimal (KKM)
Tugas Rumah :
1. Ubahlah pecahan berikut ke bentuk desimal dan persen
3
a.
40
b. 1 53
2. Ubahlah bilangan berikut ke bentuk pecahan dan persen
a. 0,56
b. 2,125
3. .Skala suatu peta adalah 1:500.000. Jika jarak sebenarnya antara 2 kota
adalah
30 km, maka jarak dua kota tersebut pada peta adalah…
13
Indikator : 2.1. Bilangan berpangkat dioperasikan sesuai dengan sifat-
sifatnya.
2.2. Bilangan berpangkat disederhanakan atau ditentukan
nilainya
dengan menggunakan sifat-sifat bilangan berpangkat
2.3. Konsep bilangan berpangkat diterapkan dalam
penyelesaian
masalah.
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah kompetensi dasar ini diajarkan diharapkan :
A. Siswa dapat menyebutkan pengertian bilangan berpangkat
B. Siswa dapat menentukan hasil operasi bilangan dengan menggunakan
sifat-sifat bilangan berpangkat
C. Siswa dapat mengoperasikan dua atau lebih bilangan berpangkat
D. Siswa dapat menyederhanakan bilangan berpangkat
Contoh :
(4 3 ) 2 = 4 3 x 2 = 4 6 = 4096
(p 3 ) 3 = p 3 x 3 = p 9
n n
3. (ab) = a b n
Contoh :
(2.3) 4 = 2 4 .3 4 = 16.81 = 1296
(p.g) 2 = p 2 .g 2
a an
4. ( ) n = n , b ≠ 0
b b
Contoh :
2 2 32 9
( ) = 2 =
5 5 25
a 3 a3
( ) = 3
b b
m
a
5. n
= a m−n , m > n dan a ≠ 0
a
Contoh :
25
=2 5−3 = 2 2 = 4
23
a4
= a 4−1 = a 3
a
Ada dua akibat yang berhubungan dengan teorema dari perpangkatan di
atas,
yaitu :
1. a = 1 (jika a ≠ 0)
0
14
1
2. a −n = (jika a ≠ 0)
an
15
2. Suranto,Edy. 2007. Matematika Bisnis dan Manajemen SMK Kelas
X.
Jakarta: Yudhistira
3.Masrihani, Tuti, dkk. 2008. Matematika Program Keahlian
Akuntansi
dan Penjualan untuk SMK dan MAK Kelas X. Jakarta: Erlangga
VI. Penilaian (10 menit)
A. Penilaian proses dan sikap dilakukan selama proses belajar
B. Pemberian soal tes
SOAL JAWABAN SKOR
1.Hitunglah nilai dari : 1. a. 27 2
a. 3 =
3 4
b. (−2) = b. 16
2. Ubahlah dalam bentuk tanda
akar : 2. a. 5 a 3
a.
3
b. 4
3
b. 4 2 3 2
2
5
a
3. Ubahlah dalam bentuk pangkat 4
pecahan : 3. a. a 3
a. 3 a 4 b. 4 2 3 3
b. 2 4 2
4.Sederhanakan :
a. ( 2 3 ) 2 b. ( p 2 g ) 3 4. a.64 b.
6 3
5.Tulislah bentuk paling p g
sederhana : 2
36 a8 5. a. 3 4
a. 2 b. −2 b. a 10
3 a 2
Nilai 10
Skor lulus : apabila siswa memperoleh nilai ≥ 6.5 didasarkan atas analisa kriteria
ketuntasan minimal (KKM)
Tugas Rumah :
1. Hitunglah nilai dari :
a. 4 3 = b. = (−3) 2
2. Ubahlah dalam bentuk tanda akar :
3 1
a. b.
a 5
52
3. Ubahlah dalam bentuk pangkat pecahan :
a. a 3 b. 5 63
16
4.Sederhanakan :
a. (5 4 ) 3 b. ( p 2 g ) 5
5.Tulislah bentuk paling sederhana :
49 b −3
a. b.
46 b −4
Manado, Juli 2008
Mengetahui
Kepala sekolah, Guru Mata Pelajaran,
17
Standar Kompetensi : Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep operasi
bilangan real
Kompetensi Dasar : 3. Menerapkan operasi pada bilangan irrasional
Indikator : 3.1. Bilangan bentuk akar dioperasikan sesuai dengan
sifat-sifatnya.
3.2.Bilangan bentuk akar disederhanakan atau ditentukan
nilainya
dengan menggunakan sifat-sifat bentuk akar
3.3.Konsep bilangan irasional diterapkan dalam
penyelesaian
masalah.
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah kompetensi dasar ini diajarkan diharapkan :
A. Siswa dapat menyebutkan kembali pengertian bilangan irrasional
B. Siswa dapat menentukan penjumlahan dan pengurangan dari dua atau
lebih bilangan irasional bentuk akar
C. Siswa dapat menentukan perkalian dan pembagian dari dua atau lebih
bilangan irasional bentuk akar
D. Siswa dapat merasionalkan penyebut dari pecahan bentuk akar
Contoh :
1. 252 = 5 karena 52 = 25
2. 4
16 = 2 karena 24 = 16
Contoh :
2 x3 2 = (1+3) 2 =4 2
- 2 =2 2 - 2 = 2
8
3. Merasionalkan Penyebut Pecahan Berbentuk Akar
a
a. Bentuk ,b≠0
b
18
Disederhanakan dengan jalan mengalikan pecahan tersebut dengan akar
a a b a b
sejenis dari penyebutnya. Secara umum : = x =
b b b b
Contoh :
2 4
Sederhanakan : a. b.
3 3 5
2 2 3 2 3
Jawab : a. = x =
3 3 3 3
4 4 5 4 5
b. = x =
3 5 3 5 5 15
c
b. Bentuk , a± b ≠ 0
a± b
Secara umum :
c c a− b c ( a − b)
= x =
a+ b a+ b a− b a 2 −b
c c a+ b c ( a + b)
= x =
a− b a− b a+ b a 2 −b
c
c. Bentuk , a± b ≠0
a± b
Secara umum :
c c a− b c ( a − b)
= x =
a+ b a+ b a− b a −b
c c a+ b c ( a + b)
= x =
a− b a− b a+ b a −b
19
2. Guru memberikan contoh soal mengenai bentuk akar
3. Guru menjelaskan cara menghitung operasi pada bentuk akar dengan
menggunakan sifat-sifatnya
4. Guru menjelaskan cara menyederhanakan bentuk akar
5. Guru menjelaskan cara merasionalkan bentuk akar
6. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
7. Guru memberikan latihan soal
8. Guru memberikan bimbingan bagi peserta didik yang mengalami
kesulitan.
C. Kegiatan penutup (5 menit)
1. Guru mengarahkan pada peserta didik untuk membuat rangkuman.
2. Peserta didik diberikan tugas rumah.
20
3
5+ 3
TOTAL SKOR 15
NILAI (SKOR : 15) X 10 10
Skor lulus : apabila siswa memperoleh nilai ≥ 6.5 didasarkan atas analisa kriteria
ketuntasan minimal (KKM)
Tugas Rumah :
1. Sederhanakan :
a. 3 .4 2 b. 2 5 .3 10
2. Sederhanakan :
a. 4 3 - 3 - 2 3 = ….
b. 2 18 - 8 + 2 = ….
3. Rasionalkan penyebut pecahan berikut :
2 5 2
a. b. +
5 7 5
21
4.2. Soal-soal logaritma diselesaikan dengan menggunakan
tabel
dan tanpa tabel
4.3. Permasalahan program keahlian diselesaikan dengan
menggunakan logaritma
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah kompetensi dasar ini diajarkan diharapkan :
A. Siswa dapat menjelaskan dengan kata-kata sendiri definisi
logaritma
B. Siswa dapat menentukan logaritma suatu bilangan dengan
daftar logaritma
C. Siswa dapat menentukan anti logaritma dari suatu
bilangan dengan daftar logaritma
D. Siswa dapat menyelesaikan soal-soal logaritma dengan
menggunakan sifat-sifat logaritma
B. SIFAT-SIFAT LOGARITMA
Dari hubungan pangkat dan logaritma ditemukan beberapa sifat logaritma yang
perlu diketahui, yaitu : jika a>0, a≠1, m>0, n>0 dan n ∈ R, maka :
1. a log a x = x
Contoh :
5
log 5 3 = 3
2
log 2 6 = 6
2. a log n = n
a
Contoh :
5 log 25 = 25
5
4 log 16 = 16
4
22
C. PENGGUNAAN SIFAT-SIFAT LOGARITMA
Contoh :
Sederhanakan :
1. 2 log 1 + 2 log 16 = …..
2. 2 log 12 + 2 log 8 - 2 log 3 = ….
Jawab :
1. 2 log 1 + 2 log 16 = 2 log 1.16 = 2
log 16 = 4
12 .8
2. 2
log 12 + 2
log 8 - 2
log 3 = 2
log = 2
log 32 = 5
3
Tentukan nilai dari :
1. log x + log 4 = log 32
2. log (2x – 3) + log 4 = log (2x + 6)
Jawab :
1. log x + log 4 = log 32
⇔ log (x.4) = log 32
⇔ 4x = 32
⇔ x=8
2. log (2x – 3) + log 4 = log (2x + 6)
⇔ log (2x - 3) (4) = log (2x + 6)
⇔ 4 (2x – 3) = 2x + 6
⇔ 8x – 12 = 2x + 6
⇔ 8x – 2x = 6 + 12
⇔ 6x = 18
⇔ x=3
log 72 = log (8 x 9)
= log 8 + log 9
= log 2 3 + log 3 2
= 3.log 2 + 2.log 3
= 3(0,3010) + 2(0,4771)
= 0,9030 + 0,9542
log 72 = 1,857
III. Metode Pembelajaran
A. Tanya Jawab
- Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal kurang
dimengerti/dipahami tentang apa yang baru saja di pelajari
- Siswa diberikan soal latihan untuk dikerjakan pada saat itu juga.
B. Penugasan
Siswa diberikan tugas untuk di kerjakan dirumah
23
1. Guru memberikan apersepsi, pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang
telah dipelajari sebelumnya.
2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
B. Kegiatan inti (100 menit)
1. Guru menjelaskan tentang konsep logaritma
2. Guru menjelaskan sifat-sifat logaritma dan contohnya
4. Guru menjelaskan cara menyederhanakan logaritma dengan
menggunakan sifat –sifat logaritma
5. Guru menjelaskan cara menggunakan tabel logaritma
6. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
7. Guru memberikan latihan soal
8. Guru memberikan bimbingan bagi peserta didik yang mengalami
kesulitan.
C. Kegiatan penutup (5 menit)
1. Guru mengarahkan pada peserta didik untuk membuat rangkuman.
2. Peserta didik diberikan tugas rumah.
4. Sederhanakan : 4. a. 2 4
a. 6 log 9 + 6 log 8 - 6
log 2 b. -8
24
1
b. 3. 4 log 2 – 5. 4
log 8 + 4
log
16
25