Anda di halaman 1dari 2

Dalam sistem DAS Bengawan Solo yang lintas regional memiliki pusat-pusat aktivitas ekologi yang saling ketergantungan

atau interdependency antar spatial, antara lain: Daerah hulu sungai Bengawan Solo, Pusat aktivitas permukiman, daerah lahan kritis dan daerah tangkapan air. Daerah hulu sungai Bengawan Solo merupakan mayoritas berada di daerah Hulu Kali Tenggar, Hulu
Kali Muning, Hulu Waduk Gajah Mungkur serta sebagian Kabupaten Wonogiri. Dinding sungai pada daerah hulu rata-rata bertebing curam dan tinggi. Karena banyak digunakan untuk pertanian, daerah sekitar sungai pada bagian ini banyak mengalami erosi dan sedimentasi yang cukup tinggi. Produksi Sedimen dan erosi lahan yang terjadi di Sub Das Bengawan Solo Hulu dan Kali Madiun terbesar berada di Waduk Gadjah Mungkur dengan volume erosi sebesar 4 juta m3/tahun. Daerah hulu sungai ini banyak dimanfaakan untuk lahan pertanian padi, jagung dan palawija sehingga tidak ada tempat untuk menyimpan air dan menahan erosi. Melalui saluran interaksi berupa arus sungai, air hujan yang jatuh langsung mengalir ke sungai sambil membawa tanah tanah permukaan, endapan material vulkanik dari Gunung Lawu Purba. Endapan lumpur makin parah akibat erosi memperlebar badan sungai. Bisa dikatakan sungai bengawan solo kini sudah menjadi pusat aktivitas manusia,

sehingga proses sedimentasi yang terjadi pun termasuk dalam kategori yang tinggi. Hal ini akan mempengaruhi luasan delta sungai bengawan solo yang berada di muara akan terjadi peningkatan luasan deltanya dalam kurun waktu sebentar. Perubahan penggunaan lahan dari kawasan lindung menjadi kawasan budidaya di daerah hulu menyebabkan banjir di daerah hilir Sungai Bengawan Solo. Banyak lahan kritis ini mayoritas terdapat pada di daerah hulu Sungai. Pusat permukiman, banyak terjadi di kelerengan rendah atau dalam hal ini adalah daerah tengah Bengawan Solo, dengan yang paling tinggi intensitanya adalah di sekitar Kota Surakarta. Limbah organik dan anorganik, seperti deterjen secara besar-besaran yang dihasilkan permukiman juga ikut dibawa oleh arus sungai yang menyebabkan penurunan kualitas air, serta ekosistem sungai. Polutan yang ada akan merangsang pertumbuhan

ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali. Hal ini akan menyebabkan permukaan air sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan merusak kehidupan ekosistem sungai.

bendungan bendungan di sungai termasuk nodal ga ya? diabberperan sebagai pintu2 keluar masuk aliran air kan? jangan kepatok sm cerita internet ti.. dikalimatin sendiri aja pake bahasa kita sendiri insyaAllah ibunya ngerti hehe maaf ya saat2 gini aku malah pergi :(

eh malah curhat di laporan lagi hehe maaf lagi yaaaa

Anda mungkin juga menyukai