Anda di halaman 1dari 4

MODUL 2

MENCARI AKAR
Fitri. A Permatasari, 10211087
Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
E-mail : fitri.auliapermatasari@yahoo.com
Asisten : Andromeda Shiddik/10210097
Ariel Aldi Rahardi /10210054
Tanggal Praktikum : (17-02-2014)
Abstrak
Dalam dunia fisika terdapat banya persoalan fisis yang membutuhkan solusi dengan cara menentukan akar
akar persamaan. Namun, tidak semua persamaan fisis yang ada dapat dipecahkan secara analitik. Oleh karena
itu, diperlukan sebuah mode numerik untuk menyelesaikan akar persamaan. Pada percobaan ini dilakukan
penentuan akar persamaan dari sebuah persoalan fisis menggunakan dua metode yang berbeda. Metode
pertama merupakan metode iterasi sedangkan metode lainnya merupakan metode Newton rapshon. Sebelum
penentuan nilai akar secara numerik, persoalan fisis harus dimodelkan terlebih dahulu menjadi sebuah
persamaan matematis. Pada percobaan ini, didapatkan hasil nilai akar yang mendekati menggunakan kedua
metode tersebut. Namun, masing-masing metode ini memiliki keterbatasan untuk setiap nilai x tebakan yang
berbeda. Adapun penyelesaian persamaan tersebut dilakukan dengan membuat ode sederhana dari matlab
dengan memanfaatkan syntax while.

Kata Kunci :akar, iterasi, looping, newton-rapshon, while.

I. Pendahuluan
Percobaan ini dilakukan untuk
menentukan kode sederhana untuk
menentukan nilai akar dari sebuah persamaan
matematika secara numerik. Adapun metode
yang digunakan untuk mencari akar adalah
metode iterasi dan metode newton rapshon.
Jika sebuah persamaan dinyatakan dengan
variabel, misalkan fungsi satu variabel f(x) =
0, maka akar persamaan tersebut merupakan
titik perpotongan persamaan tersebut dengan
nilai x. Atau dengan kata lain, akar dari sebuah
persamaan f(x)=0 adalah nilai x yang
memenuhi persamaan tersebut
[1]
.
Secara numerik, penyelesaian persamaan
tersebut dapat dilakukan dengan
menggunakan metode iterasi. Proses iterasi
merupakan proses menghitung secara
berulang sampai dengan batas eror yang
diinginkan. Mencari akar dengan
menggunakan metode iterasi dapat dilakukan
dengan cara menyatakan nilai x dengan
sebuah persamaan yang sesuai dengan
persamaan awal. Kemudian, memasukan nilai
x awal ke dalam persamaan tersebut. Hasil
dari perhitungan pertama akan menjadi nilai x
awal bagi perhitungan kedua, dan seterusnya.
Proses ini akan terus berulang sampai
mencapai nilai :
x
+1
x

(1)
Dimana i merupakan indeks iterasi. Secara
matematis, kita dapat menyatakan
persamaan 1 dalam bentuk eror. Adapun
jenis eror yang dapat kita gunakan adalah
eror relatif atau eror mutlak. Pada
percobaan ini digunakan eror relatif sesuai
dengan persamaan :
c =
x
i+1
- x
i
x
i+1
(2)
Dimana e merupakan nilai eror relatif dari
nilai x yang diperoleh. Hal penting yang harus
diperhatikan dalam metode iterasi adalah
membentuk persamaan x yang konvergen.
Metode mencari akar lainnya, merupakan
metode Newton Rapshon. Metode ini sangat
baik digunakan untuk menentukan akar dari
persamaan yang kontinu. Pada dasarnya
metode ini menggunakan proses iterasi nilai x
yang memenuhi formula :
x
+1
= x


](x
i
)
]
|
(x
i
)
(3)
dimana f(xi) merupakan fungsi yang dicari
nilai akarnya dan f(xi) merupakan turunan
pertama dari fungsi yang dicari nilai akarnya.
Proses iterasi dilakukan dengan
menggunakan syntax while pada matlab.
Perintah while digunakan untuk melakukan
proses looping dengan batas looping yang
tidak ditentukan, atau looping berhenti saat
memenuhi syarat batas tertentu
[1]
. Adapun
kode while sebagai berikut :
while (ekspresi)
(statment)
End;


II. Metode Percobaan
Pada percobaan ini, fungsi yang akan
dicari nilai akarnya adalah :
f(x) = x
2
-2x+1 (4)
f(x) = 0.5sin(x)-(0.5x+0.25)
-0.5
+ 0.5 (5)
Pemecahan nilai akar dari fungsi diatas
menggunakan metode iterasi dilakukan
dengan cara mengubah nilai f(x) menjadi nilai
x secara analitik. Kemudian nilai x tebakan
awal yang diinputkan dimasukan ke fungsi
yang menyatakan nilai .

Gambar 1. Diagram alir mencari akar menggunakan
metode iterasi
Setelah itu, dihitung nilai eror relatifnya,
kemudian dibandingkan dengan nilai eror
yang diinput. Jika nilai eror relatif lebih dari
nilai eror input maka proses perhitungan
dilakukan berulang sehingga mendapatkan
nilai x yang menghasilkan nilai eror yang
lebih kecil dari nilai eror input.
Menentukan akar menggunakan metode
Newton rapshon, secara prinsip sama dengan
metode iterasi. Perbedaannya terletak pada
cara mendefinisikan persamaan nilai x yang
menggunakan fungsi dasar dan fungsi
turunannya. Adapun diagram alir metode ini
dijelaskan pada gambar 2.



Gambar 2. Diagram alir mencari akar menggunakan
metode Newton Rapshon

III. Data dan Pengolahan Data
Pemodelan fungsi x dan y pada soal
tugas praktikum.
Tinjau sistem benda 1 :
Diketahui : :
0
= t +u.S
Sumbu x GLB
x
1
= :
x
. t
x
1
= t (6)
Sumbu y gerak osilasi pegas
Dengan frekuensi getar (w)
= _
k
m
= 1 roJs
y
1
= u.Ssint (7)
Dengan mensubstitusi persamaan 6 ke 7
didapat kurva parametrik :
y
1
= u.Ssinx
1
(8)

Tinjau sistem benda 2 :
Diketahui : :
0
= 4t +2
Sumbu x GLBB, dengan percepatan (a)
F = m. o
o =
P
m
= 16
m
s
2

x
2
= x
20
+:
0
. t +
1
2
o. t
2

x
2
= 4t +8t
2
(9)
Dengan mensubstitusi persamaan 9 ke 8
didapat kurva parametrik :
x
2
= 2(y
2
+y
2
2
)
Dengan menggunakan metode kuadrat
sempurna, persamaan diatas dapat diubah
menjadi :
y
2
= _
x
2
2
+
1
4

1
2
(10)

Adapun syarat benda 1 dan benda 2 bertemu
adalah : (x
1
, y
1
) = (x
2
, y
2
)
sehingga persamaan 8 dan 10 dapat direduksi
menjadi :
1
2
stnx _
x
2
+
1
4
+
1
2
= (11)
Posisi kedua benda saat bertemu dapat didapat
dengan memecahkan nilai akar dari
persamaan 11.
Dengan memplot persamaan gerak benda 1
dan 2 seperti pada persamaan (8) dan (10)
didapat grafik seperti pada gambar 3.

Gambar 3. Grafik posisi benda
Metode iterasi
Persamaan yang akan dipecahkan yaitu
persamaan (4) dan (5) harus diubah menjadi
sebuah persamaan baru yang akan menjadi
fungsi untuk mendapatkan nilai x. Dengan
mendefinisikan nilai x dari persamaan
didapatkan :
untuk persamaan (4) :
x = 2x 1 (12)
untuk persamaan (5) :
x = 2_[
1
2
sinx +
1
2

1
4
_ (13)

Gambar 4. Source code mencari akar persamaan (5)
menggunakan metode iterasi
Metode Newton Rapshon
Pada metode ini, didapat nilai x
didapatkan berdasarkan persamaan (3), untuk
memenuhi persamaan tersebut diperlukan
nilai turunan pertama dari masing-masing
fungsi pada persamaan (4) dan (5).
untuk persamaan (4) :

i
(x) = 2x 2 (14)
Untuk persamaan (5) :

i
(x) =
1
2
cos x
1
4
[
x
2
+
1
4

-
1
2
(15)

Gambar 4. Source code mencari akar persamaan (5)
menggunakan metode Newton Raphson.
Berdasarkan proses mencari akar secara
numerik, didapatkan posisi kedua benda
bertemu pada :
(x,y) = (1.49 , 0.49)


IV. Pembahasan
Pada dasarnya, penentuan akar akar
persamaan menggunakan metode Newton
Raphson dan metode iterasi memiliki
kesamaan yaitu menghitung nilai x secara
berulang sampai mendapatkan nilai eror yang
kurang dari batas eror yang diinginkan.
Kesamaan prinsip tersebut dapat terlihat dari
source code yang sama-sama menggunakan
looping while dengan syarat looping pun sama
(terlihat pada gambar 3 dan 4).
Metode iterasi lebih mudah digunakan
karena hanya diperlukan transformasi fungsi
f(x) menjadi fungsi x(x). Namun, metoda ini
memiliki keterbatasan untuk fungsi x(x) yang
divergen pada nilai x tebakan tertentu
sehingga sering kali menghasilkan program
yang proses iterasinya tidak mencapai nilai
eror yang diinginkan. Pada percobaan 1,
dipilih persamaan 12 untuk mendefinisikan
persamaan 4 . Hal tersebut dilakukan untuk
menghindari fungsi yang divergen, sehingga
rentang nilai x tebakan yang di input menjadi
lebih lebar.
Sebaliknya, metode Newton Rapshon
tidak terbatas pada fungsi yang divergen.
Fungsi umum dapat di iterasi menggunakan
persamaan 3. Namun, metode ini memiliki
keterbatasan pada fungsi yang memiliki nilai
turunan fungsinya kompleks atau tidak dapat
diturunkan secara analitik. Pada metode ini,
selalu didapatkan nilai fungsi yang sama,
sehingga keterbatasan nilai x tebakan tidak
bergantung pada fungsi yang didefiniskan
melainkan bergantung pada bentuk fungsi.
Dari persamaan 3 diketahui bahwa metode ini
mencari akar-akar dengan cara menelusuri
nilai fungsi f(x) pada setiap perpindahan
infinitesimal yang didefinisikan oleh nilai
fungsi / turunan pertama fungsi. Jika nilai
tebakan x awal menghasilkan nilai x baru
yang mengarah ke titik perpotongan, maka
metode ini akan lebih efisien sedangkan jika
nilai x baru mengarah menjauhi titik potong,
maka proses iterasi akan terus berlanjut
(infinite).
Dari segi efisiensi waktu pengerjaan,
kedua metode ini sangat bergantung pada
keterbatasan masing masing metode. Misal
untuk kasus soal tugas, dengan nilai x tebakan
dan batas eror yang sama, metode Newton
rapshon membutuhkan proses iterasi yang
lebih sedikit dibanding metode iterasi.
Sedangkan untuk soal praktikum, metode
iterasi lebih efisien dibanding dengan metode
Newton rapshon.
Baik metode Newton rapshon ataupun
metode iterasi hanya dapat menghasilkan satu
nilai akar persamaan. Adapun nilai akar
persamaan yang didapat merupakan nilai akar
yang pertama kali ditemukan. Dengan kata
lain, misalkan untuk fungsi f(x) yang memiliki
akar akar x1 dan x2, kita akan mendapatkan
hasil akar = x1 jika nilai x tebakan kita
menghasilkan hasil iterasi berupa nilai x1
terlebih dahulu. Saat nilai x sudah
menunjukan nilai x1 maka proses iterasi akan
dihentikan. Hal ini dikarenakan, kedua
metode ini menemukan nilai akar dengan
memparameterkan fungsi (x) = 0, atau tidak
meninjau keseluruhan fungsi.


V. Simpulan
Metode iterasi dan metode Newton
rapshon dapat digunakan untuk
menentukan nilai akar persamaan. Pada
percobaan ini didapat nilai akar untuk
persamaan 4 = 1.000 sedangkan untuk
persamaan 5 didapat kesimpulan bahwa
benda 1 dan benda 2 akan bertemu saat
(x,y) = (1.49, 0.49)
Pada metode iterasi hanya dapat
digunakan untuk fungsi x(x) yang
konvergen pada nilai x tebakan,
sedangkan metode Newton rapshon
hanya dapat digunakan untuk fungsi
yang menghasilkan persamaan 3 yang
konvergen pada nilai x tebakan.

VI. Pustaka
[1] S. Suparno, Komputasi Sains dan Teknik
Menggunakan Matlab : Departemen Fisika
UI; 2013.

Anda mungkin juga menyukai