Anda di halaman 1dari 7

Pengetahuan Menurut Notoatmodjo 2007, Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang melakukan

n penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telingan. Dalam wikipedia dijelaskan; Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.

Menurut pendekatan kontruktivistis, pengetahuan bukanlah fakta dari suatu kenyataan yang sedang dipelajari, melainkan sebagai konstruksi kognitif seseorang terhadap obyek, pengalaman, maupun lingkungannya. Pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah ada dan tersedia dan sementara orang lain tinggal menerimanya. Pengetahuan adalah sebagai suatu pembentukan yang terus menerus oleh seseorang yang setiap saat mengalami reorganisasi karena adanya pemahaman-pemahaman baru.

Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah pelbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, diantaranya: Pendidikan Informasi/Media Massa Sosbud dan Ekonomi Lingkungan Pengalaman Usia

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN DALAM DIRI SESEORANG 1. Pendidikan [Kembali ke atas] Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek tersebut .

2. Informasi / Media Massa [Kembali ke atas] Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacammacam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut.

3. Sosial budaya dan ekonomi [Kembali ke atas]

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.

4. Lingkungan [Kembali ke atas] Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

5. Pengalaman [Kembali ke atas] Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.

6. Usia [Kembali ke atas] Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini. Dua sikap tradisional mengenai jalannya perkembangan selama hidup :

Semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuannya. Tidak dapat mengajarkan kepandaian baru kepada orang yang sudah tua karena mengalami kemunduran baik fisik maupun mental. Dapat diperkirakan bahwa IQ akan menurun sejalan dengan bertambahnya usia, khususnya pada beberapa kemampuan yang lain seperti misalnya kosa kata dan pengetahuan umum. Beberapa teori berpendapat ternyata IQ seseorang akan menurun cukup cepat sejalan dengan bertambahnya usia. http://duniabaca.com/definisi-pengetahuan-serta-faktor-faktor-yang-mempengaruhipengetahuan.html

Masa toddler (usia 1-3 tahun) menggambarkan periode yang sangat cepat dan mengalami perkembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pada masa ini anak menunjukan perkembangan motorikyang lebih lanjut, kemampuan aktivitas yang lebih banyak bergerak, mengembangkan rasa keingintahuan dan eksplorasi terhadap benda-benda yang ada di sekelilinganya. Selain itu, anak belum mampu waspada terhadap bahaya yang mengancam sekelilingnya sehingga meningkatkan resiko cedera pada anak usia toddler (1-3 tahun). Kecelakaan telah membunuh dan dan melumpuhkan banyak anak daripada berbagai penyakit pada manusia dan penyebab utama kematian pada masa kanakkanak. Cedera yang dialami pada anak usia toddler diantaranya jatuh, luka bakar, tertabrak mobil atau motor, keracunan, tersedak, tenggelam, tersengat listrik dan gigitan binatang. Hasil survei kesehatan rumah tangga oleh badan penelitian dan pengembangan kesehatan Depkes R.I, kasus kecelakaan dan cidera pada anak usia 1-4 tahun di Indonesia adalah 190 per 100.000 anak. Jatuh merupakan penyebab trauma terbanyak pada anak dibawah usia 4 tahun, mengkonstribusi 24% dari seluruh kasus benturan kepala. Kebanyakan terjatuh dari ketinggian sekitar setengah sampai satu meter. Dari yang terjatuh, 15% terluka dan 84% terbentur di kepala

Kebanyakan kecelakaan terjadi di dalam rumah atau sekitar rumah. Orang tua seharusnya mengetahui kemungkinan adanya bahaya di lingkungan rumah sehingga dapat melakukan upaya pencegahan kecelakaan.

Mencegah Kecelakaan Pada Bayi Blog.Mencegah Kecelakaan Pada Bayi #Tabloid NOVA, 6 November 2011# '11 10:26 PM untuk semuanya Nov 15,

Tabloid NOVA, Minggu, 6 November 2011

Sebagian upaya pencegahan kecelakaan di rumah sering dirasa mengada-ada oleh para orang tua. Namun sesungguhnya, jumlah kecelakaan pada bayi sudah tak bisa dihitung dengan jari. Cegahlah sekarang juga!

Ini tidak main-main. Data menunjukkan angka kecelakaan di rumah sebagian besar menelan korban anak-anak. Pada bayi, umumnya kecelakaan terjadi karena jatuh, tergores benda tajam, tersedak, tercekik atau tanpa sengaja menelan obat-obatan dan bahan kimia yang ditaruh di sembarang tempat. Bisa ditebak, umumnya kecelakaan seperti itu disebabkan kelalaian orang dewasa di sekitarnya.

Menurut Dr. Sudjoko Kuswadji, MSc(OM) PKK , dokter ahli kesehatan kerja, setiap kecelakaan pada anak yang terjadi di rumah menjadi tanggung jawab orang tuanya.

"Sebab, anak-anak usia di bawah lima tahun, pada dasarnya belum bisa menjaga dirinya sendiri."

Di Amerika saja, tambahnya, orang tua yang menyebabkan anaknya meninggal atau cacat karena kecelakaan di rumah, akan dituntut olehDistrict Attorney atau jaksa penuntut umum. Pasalnya, akibat kelalaian orang tua, anaknya jadi meninggal atau cedera.

Di Indonesia, kasus-kasus cedera dan kematian anak akibat kecelakaan di rumah, jarang sekali dilaporkan, apalagi sampai dibawa ke meja hijau. Kebanyakan kasus yang terjadi pun diakui orang tua, tidak diduga akibat "kelalaian" mereka, sehingga anak-anak menjadi korban.

"Kebanyakan orang tua tak menyadari, bayi bisa bergerak secara cepat. Mereka menjangkau apa saja yang ada di dekat mereka. Ditambah rasa ingin tahu mereka. Ditinggal ibunya sebentar saja, bisa fatal akibatnya," sesal Djoko yang berpraktik di Klinik International SOS, Jakarta. Contohnya, ibu dan si kecil duduk bersama di meja makan. Tiba-tiba telepon berdering dan ibu beranjak untuk menerima telepon. Tak lama, anaknya sudah menjerit karena tersiram kopi panas milik ibunya.

Kalau saja orang tua bisa mengantisipasi hal-hal di rumah yang bisa mencederai anak, mungkin tak banyak anak yang akan menjadi korban. Berikut cara-cara mengantisipasi bahaya di rumah, seperti yang disarankan Sudjoko.

KESETRUM

YANG sering terjadi, anak kesetrum karena memasukkan benda logam ke dalam stop kontak. Bahaya kesetrum bisa dihindari dengan cara-cara berikut:

* Kita harus rajin mencek setiap kabel-kabel listrik dan stop kontak yang ada di rumah. Bila ada kabel yang mengelupas, segera ganti dengan kabel baru. Gantilah stop kontak dengan model yang tertutup atau berpengaman. Misal, harus diputar dulu bila hendak digunakan.

* Tutup stop kontak dengan barang-barang furnitur berat yang tak mudah digeser.

* Hindari peralatan listrik seperti mikser atau setrika dengan kabel menjuntai dari jangkauan anak-anak.

Dikutip dari http://www.tabloidnova.com/Nova/Keluarga/Anak/Mencegah-KecelakaanPada-Bayi

Kata kunci: stop kontak, pengaman listrik, listrik anak Sebelumnya: 5 Hal Penting Kala Bayi Belajar Jalan #Tabloid Nova, 6 Agustus 2011# Selanjutnya : Kisah nyata orang tua: Bahaya kecelakaan jari anak bila terjepit pintu

Anda mungkin juga menyukai