Anda di halaman 1dari 17

POROS

Dikerjakan Oleh:

Nama: ACHMAD ILYAS MAWARDI 120309167091 Kelas : 1 TMAB 1

POLITEKNIK NEGRI BALIKPAPAN, 2012

Dosen Mata kuliah ELEMEN MESIN Drs. Ir BARNAT SLANTURI

DAFTAR ISI DAFTAR ISI..i KATA PENGANTAR...ii BAB I: PENDAHULUAN I. II. Latar Belakang...1 Rumusan Masalah..2

BAB II: PEMBAHASAN A. Penjelasan tentang poros......................3 B. Fungsi poros.................4 C. Jenis-jenis poros...5 C.1 Gandar ..........................................................................................6 C.2 Spindle ..........................................................................................7 C.3Poros Transmisi ..............................................................................8 C.4Poros Engkol...................................................................................9 D. Bahan yang di gunakan untk membuat poros.............................................10 E. Cara pembentukan / pembuatan poros.........................................................11 F. Gaya yang berkerja pada poros....................................................................12 G. Beban pada poros........................................................................................13 H. Kekuatan poros, Kekakuan poros dan Putaran kritis pada poros................14 I. Korosi pada poros.........................................................................................15 BAB III: PENUTUP....16 DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb. Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena alhamdulillah saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Adapun berbagai kekurangan yang terdapat dalam makalah ini saya mohon maaf karna kesempurnaan hanya milik Allah semata sementara salah dan hilaf merupakan sifat manusia. Hal-hal yang dikemukakan dalam makalah ini terdapat dari beberapa sumber media online sesuai yang tertera pada daftar pustaka makalah ini. Segala kritik dan saran yang membangun selalu diharapkan penulis.

Wassalam Wr. Wb.

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pulley, flywheel, engkol, sprocket dan elemen pemindah lainnya. Poros bisa menerima beban lenturan, beban tarikan, beban tekan atau beban puntiran yang bekerja sendirisendiri atau berupa gabungan satu dengan lainnya. (Josep Edward Shigley, 1983)

Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga melalui putaran mesin. Setiap elemen mesin yang berputar, seperti cakra tali, puli sabuk mesin, piringan kabel, tromol kabel, roda jalan, dan roda gigi, dipasang berputar terhadap poros dukung yang tetap atau dipasang tetap pada poros dukung yang berputar.

Adapun poros engkol yang dalam sejarah poros engkol di temukan oleh insinyur muslim yang bernama al-Jazari Ia dipanggil Al-Jazari karena lahir di AlJazira, sebuah wilayah yang terletak di antara Tigris dan Efrat, Irak. Seperti ayahnya ia mengabdi pada raja-raja Urtuq atau Artuqid di Diyar Bakir dari 1174 sampai 1200 sebagai ahli teknik.

2. Rumusan Masalah Penjelasan tentang poros Fungsi poros Jenis-jenis poros Gandar Spindle Poros Transmisi Poros Engkol Bahan yang di gunakan untk membuat poros Cara pembentukan / pembuatan poros Gaya yang berkerja pada poros Beban pada poros Kekuatan poros, Kekakuan poros dan Putaran kritis pada poros Korosi pada poros

BAB II PEMBAHASAN
A. Penjelasan tentang poros Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear). Poros bisa menerima beban lenturan, beban tarikan, beban tekan atau beban puntiran yang bekerja sendiri-sendiri atau berupa gabungan satu dengan lainnya. (Josep Edward Shigley, 1983)

Poros adalah komponen mesin yang vital. Sebuah poros adalah bagian mesin yang berputar yang digunakan untuk memindahkan daya dari satu tempat ke tempat yang lain. Tenaga yang dipindahkan pada poros oleh sebuah gaya tangensial dan menghasilkan momen putar yang dipasang dalam tenaga yang diijinkan untuk dipindahkan pada beberapa mesin yang terhubung pada poros. Untuk memindahkan tenaga dari poros ke lainnya, berbagai komponen seperti puli, roda gigi, dan lain-lain dipasang pada poros. Komponen yang dipasang di poros. Selain tenaga putar, ada beban lain yang harus diterima poros yaitu beban dukung

Contoh sebuah poros dukung yang berputar, yaitu poros roda kereta api, As gardan, dan lain-lain.

B. Fungsi poros Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Setiap elemen mesin yang berputar, seperti cakara tali, puli sabuk mesin, piringan kabel, tromol kabel, roda jalan dan roda gigi, dipasang berputar terhadap poros dukung yang tetap atau dipasang tetap pada poros dukung yang berputar. Contohnya sebuah poros dukung yang berputar , yaitu poros roda keran berputar gerobak.

C. Jenis-jenis poros Poros Transmisi Poros ini memindahkan tenaga antara sumber dan mesin yang menyerap tenaga. Poros lurus, poros counter, poros overhead dan semua poros pabrikan adalah poro transmisi. Karena poros ini membawa bagian mesin seperti puli, roda gigi, dan lainnya, maka akan menyebabkan bengkokan yang menyebabkan putus.

Poros Mesin Poros ini adalah bagian dari mesin itu sendiri. Poros engkol adalah contoh dari poros mesin.

C.1 Gandar Gandar merupakan poros yang tidak mendapatkan beban puntir, fungsinya hanya sebagai penahan beban, biasanya tidak berputar. Contohnya seperti yang dipasang pada roda-roda kereta barang, atau pada as truk bagian depan.

C.2 Spindle Poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin perkakas, di mana beban utamanya berupa puntiran, disebut spindle. Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya harus kecil dan bentuk serta ukurannya harus teliti.

C.3 Poros Transmisi Poros transmisi berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah satu elemen mesin ke elemen mesin yang lain. Poros transmisi mendapat beban puntir murni atau puntir dan lentur yang akan meneruskan daya ke poros melalui kopling, roda gigi, puli sabuk atau sproket rantau, dan lain-lain.

C.4 Poros Engkol Poros engkol merupakan bagian dari mesin yang dipakai untuk merubah gerakan naik turun dari torak menjadi gerakan berputar. Poros engkol yang kecil sampai yang sedang biasanya dibuat dari satu bahan yang ditempa kemudian dibubut, sedangkan yang besar-besar dibuat dari beberapa bagian yang disambung-sambung dengan cara pengingsutan. Didalam praktek dikenal 2 macam poros engkol yaitu : a. Poros Engkol Tunggal

Poros ini terdiri dari sebuah poros engkol dan sebuah pen engkol. Kedua-duanya diikat menjadi satu oleh pipi engkol yang pemasangannya menggunakan cara pengingsutan. Pipi engkol biasanya dibuat daripada baja tuang, sedangkan pen engkolnya dari pada baja St.50 atau St.60. jarak antara sumbu pen engkol dengan sumbu poros engkol adalah setengah langkah torak. b. Poros Engkol Ganda

Poros engkol ini mempunyai 2 buah pipi engkol terdiri dari satu bahan sedang pemasangan poros engkolnya adalah dengan sambungan ingsutan. Poros-poros engkol ini bahan dibuat dari besi tuang khusus. Disamping harga pembuatannya lebih ringan, besi tuang itu mempunyai sifat dapat menahan getaran-getaran.

D. Bahan yang di gunakan untk membuat poros Poros yang biasa digunakan untuk putaran tinggi dan beban yang berat pada umumnya dibuat dari baja paduan (alloy steel) dengan proses pengerasan kulit (case hardening) sehingga tahan terhadap keausan. Beberapa diantaranya adalah baja khrom nikel, baja khrom nikel molebdenum, baja khrom, baja khrom molibden, dll. Sekalipun demikian, baja paduan khusus tidak selalu dianjurkan jika alasannya hanya karena putaran tinggi dan pembebanan yang berat saja. Dengan demikian perlu dipertimbangkan dalam pemilihan jenis proses heat treatment yang tepat sehingga akan diperoleh kekuatan yang sesuai.

E. Cara pembentukan / pembuatan poros Poros umumnya dibentuk dengan pengerolan panas dan difinishing untuk mendapatkan ukurannya dengan proses dingin atau pembubutan dan gerinda. Poros yang diroll dingin lebih kuat daripada poros yang diroll panas tapi dengan tegangan sisalebih tinggi

F. Gaya yang berkerja pada poros Di dalam poros terdapat beberapa gaya antara lain : gaya dalam akibat beratnya (W) yang selalu berpusat pada titik gravitasinya. Gaya (F) merupakan gaya luar arahnya dapat sejajar dengan permukaan benda ataupun membentuk sudut dengan permukanan benda. Gaya F dapat menimbulkan tegangan pada poros, karena tegangan dapat rimbul pada benda yang mengalami gayagaya. Gaya yang timbul pada benda dapat berasal dari gaya dalam akibat berat benda sendiri atau gaya luar yang mengenai benda tersebut. Baik gaya dalam maupun gaya luar akan menimbulkan berbagai macam tegangan pada kontruksi tersebut.

G. Beban pada poros Poros dengan Beban Puntir Daya dan perputaran, momen puntir yang akan dipindahkan oleh poros dapat ditentukan dengan mengetahui garis tengah pada poros. Apabila gaya keliling F pada gambar sepanjang lingkaran dengan jari-jari r menempuh jarak melalui sudut titik tengah (dalam radial), maka jarak ini adalah r , dan kerja yang dilakukan adalah F. Gaya F yang bekerja pada keliling roda gigi dengan jari-jari r dan gaya reaksi pada poros sebesar F merupakan suatu kopel yang momennya Mw = F.r. Momen ini merupakan momen puntir yang bekerja dalam poros.

Poros dengan Beban Lentur Murni Poros dengan beban lentur murni biasanya terjadi pada gandar dari kereta tambang dan lengan robot yang tidak dibebani dengan puntiran, melainkan diasumsikan mendapat pembebanan lentur saja. Meskipun pada kenyataannya gandar ini tidak hanya mendapat beban statis, tetapi juga mendapat beban dinamis.

Poros dengan Beban Puntir dan Lentur Poros dengan beban puntir dan lentur dapat terjadi pada puli atau roda gigi pada mesin untuk meneruskan daya melalui sabuk, atau rantai. Dengan demikian poros tersebut mendapat beban puntir dan lentur akibat adanya beban. Beban yang bekerja pada poros pada umumnya adalah beban berulang. Jika poros tersebut mempunyai roda gigi untuk meneruskan daya besar, maka kejutan berat akan terjadi pada saat mulai atau sedang berputar. Selain itu beban punter dan lentur juga terjadi pada lengan arbor mesin frais, terutama pada saat pemakanan.

H. Kekuatan poros, Kekakuan poros dan Putaran kritis pada poros

1.

Kekuatan poros

Poros transmisi akan menerima beban puntir (twisting moment), beban lentur (bending moment) ataupun gabungan antara beban puntir dan lentur.

Dalam perancangan poros perlu memperhatikan beberapa faktor, misalnya : kelelahan, tumbukan dan pengaruh konsentrasi tegangan bila menggunakan poros bertangga ataupun penggunaan alur pasak pada poros tersebut. Poros yang dirancang tersebut harus cukup aman untuk menahan beban-beban tersebut.

2.

Kekakuan poros

Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup aman dalam menahan pembebanan tetapi adanya lenturan atau defleksi yang terlalu besar akan mengakibatkan ketidaktelitian (pada mesin perkakas), getaran mesin (vibration) dan suara (noise). Oleh karena itu disamping memperhatikan kekuatan poros, kekakuan poros juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan jenis mesin yang akan ditransmisikan dayanya dengan poros tersebut.

3.

Putaran kritis

Bila putaran mesin dinaikan maka akan menimbulkan getaran (vibration) pada mesin tersebut. Batas antara putaran mesin yang mempunyai jumlah putaran normal dengan putaran mesin yang menimbulkan getaran yang tinggi disebut putaran kritis. Hal ini dapat terjadi pada turbin, motor bakar, motor listrik, dll. Selain itu, timbulnya getaran yang tinggi dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagian lainnya. Jadi dalam perancangan poros perlu mempertimbangkan putaran kerja dari poros tersebut agar lebih rendah dari putaran kritisnya,

I. Korosi pada poros Apabila terjadi kontak langsung antara poros dengan fluida korosif maka dapat mengakibatkan korosi pada poros tersebut, misalnya propeller shaft pada pompa air. Oleh karena itu pemilihan bahan-bahan poros dari bahan yang tahan korosi perlu mendapat prioritas utama.

BAB III PENUTUP


Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear). Poros bisa menerima beban lenturan, beban tarikan, beban tekan atau beban puntiran yang bekerja sendiri-sendiri atau berupa gabungan satu dengan lainnya. berfungsi untuk meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Jenis-jenis poros : A. B. C. D. E. Poros Transmisi Poros Mesin Gandar Spindle Poros Transmisi

F. Poros Engkol G. Poros Engkol Tunggal H. Poros Engkol Ganda

Bahan yang umumnya digunakan untuk poros adalah baja menengah. Ketika tegangan tinggi dibutuhkan, maka digunakan baja paduan seperti nikel, krom-nikel atau baja krom-vanadium.

Beban pada poros: 1. Poros dengan Beban Punti 2. Poros dengan Beban Lentur Murni 3. Poros dengan Beban Puntir dan Lentur Agar mampu menahan beban puntir dan lentur, bahan poros harus bersifat liat dan ulet agar mampu menahan tegangan geser maksimum sebesar:

Hal-hal penting yang perlu di perhatikan dalam perencanaan poros sebagai berikut :
1) Kekuatan poros 2) Kekakuan poros 3) Putaran kritis 4) Korosi

DAFTAR PUSTAKA
www.wordpress.com http:// Makalah Poros _ Elemen Mesin I _ Kuliah _ Zee Blog Nd4s4ch's

http://PENGERTIAN PERANCANGAN

Anda mungkin juga menyukai