Ada momentum (gaya inersia) masuk pada penampang 1, (pada x =0), sebesar
m.o
x
=m.:
x
/ t . Ingat: m = p. Jadinya:
m.
x
t
= p
x
t
= p.:
x
Garis pusat pipa
X
r +r
r
r
L
ELEMEN VOLUME FLUIDA
1
2
S =2rr
Garis pusat pipa
X
r +r
r
r
L
ELEMEN VOLUME FLUIDA
1
2
S =2rr
SEMESTER GENAP 2008/2009
ays HANDOUT TRANSFER MOMENTUM NO.04 34
Dan karena =:
x
S dan S =2nrr , maka:
m.o
x
=(2nrr.:
x
)(p:
x
)
Jadi, momentum (gaya inersia) pada titik 1 (x=0) adalah:
(2nrr.:
x
)(p:
x
)
Kita tuliskan:
[
2nrr:
x
.p:
x
]
x=0
Ada gaya (tekanan) terhadap permukaan fluida pada penampang 1 (pada x=0),
sebesar:
(2nrr)p
1
Ada gaya (tekanan) terhadap permukaan fluida pada penampang 2 (pada x=L),
sebesar:
(2nrr)p
2
Ada momentum (gaya viskous) keluar dari elemen volume melalui permukaan
luar pada posisi r+r, yaitu:
[
2nrI.
x
]
+
Ada momentum (gaya inersia) keluar pada penampang 2, (pada x =L), sebesar
[2nrr:
x
.p:
x
]
x=L
Pada sistem ini juga ada bekerja gaya gravitasi, namun karena posisi
aliran adalah datar, maka gaya gravitasi ini tidak memberi konstribusi
terhadap gerak aliran.
SEMESTER GENAP 2008/2009
ays HANDOUT TRANSFER MOMENTUM NO.04 35
Sekarang akan kita jumlahkan semua gaya yang telah diuraikan itu; kita peroleh:
[2nrI.
x
]
+[2nrr:
x
.p:
x
]
x=0
+(2nrr)p
1
(2nrr)p
2
[2nrI.
x
]
+
[2nrr:
x
.p:
x
]
x=L
=0
Dan kita susun kembali:
[2nrI.
x
]
[2nrI.
x
]
+
+[2arru
x
.pu
x
]
x=
[2arru
x
.pu
x
]
x=L
+(2nrr)(p
1
p
2
) =0
Karena fluida diasumsikan bersifat incompressible dan luas penampang pada z =0
sama dengan luas penampang pada z =L, maka v
z
sama pada dua penampang itu;
dan dengan demikian suku ke tiga dan suku ke empat pada persamaan di atas
akan saling meniadakan. Persamaan terakhir tersebut menjadi:
[2nrI.
x
]
[2nrI.
x
]
+
=(2nrr)(p
1
p
2
)
atau:
[2nrI.
x
]
+
[2nrI.
x
]
=(2nrr)(p
1
p
2
)
Kalau persamaan ini kita bagi dengan 2nIr dan kita ambil limit untuk r
mendekati nol; kita peroleh:
lim
0
_
[r
x
]
+
[r
x
]
r
_ =
(p
1
p
2
)
I
r
Suku sebelah kiri tak lain adalah turunan pertama (first derivative) dari r
x
terhadap r ; dan (p
1
p
2
) = p . Dari itu kita peroleh:
J
Jr
(
r
x
)
=
p
I
r
Atau:
SEMESTER GENAP 2008/2009
ays HANDOUT TRANSFER MOMENTUM NO.04 36
J
(
r
x
)
=
p
I
rJr
Untuk memperoleh distribusi fluks momentum, persamaan ini kita ingtegralkan:
_J
(
r
x
)
=
p
I
_rJr
Kita peroleh:
r
x
=
p
I
1
2
r
2
+ C
1
atau
x
=
p
2I
r +
C
1
r
C1 adalah konstanta integrasi. Berapakah nilai C1 ini? Ingatlah bahwa fluksi
momentum bukanlah tak berhingga pada posisi r =0. Artinya, pada r =0,
x
ada
nilainya dan berhingga. Konsekuensi logisnya haruslah C1 =0. Lalu kita peroleh
fluksi momentum pada fluida yang bergerak dalam pipa itu, yaitu:
x
=
p
2L
r (*)
x
ini menyatakan fluksi momentum ke arah radial (jari-jari), r, yang disebabkan
oleh bergeraknya fluida ke arah tangensial, x.
Selanjutnya kita akan melihat profil kecepatan gerak fluida pada arah x terhadap
posisi r.
Dalam hal ini
x
tak lain adalah:
SEMESTER GENAP 2008/2009
ays HANDOUT TRANSFER MOMENTUM NO.04 37
x
= p
d
x
d
(**)
yang diperoleh dari Hukum Newton tentang viskositas. Kenapa di sini ada tanda
minus? Karena :
x
berkurang jika r bertambah, atau dengan kata lain, J:
x
/ Jr
bernilai negatif, sedangkan
x
tak pernah negatif; dan begitu juga dengan p.
Dari persamaan (*) dan (**) kita peroleh:
J:
x
Jr
= _
p
2pI
] r
dan :
x
diperoleh dengan mengintegralkan persamaan tersebut.
J:
x
= [
p
2L
rJr
:
x
= _
p
4pI
] r
2
+ C
2
C2 adalah konstanta integrasi. Berapakah nilai C2 ini? Kita mempunyai informasi
bahwa fluida yang bersentuhan dengan permukaan pipa (artinya fluida yang
berada pada posisi r =R) kecepatannya ke arah tangensial (arah x ) adalah nol.
Secara matematis kita tulis:
[:
x
]
=R
= _
p
4pI
] R
2
+ C
2
=0
Jelaslah bahwa:
C
2
=_
p
4pI
] R
2
Dengan demikian, profil kecepatan fluida ke arah x adalah:
SEMESTER GENAP 2008/2009
ays HANDOUT TRANSFER MOMENTUM NO.04 38
:
x
= _
p
4pI
] R
2
_
p
4pI
] r
2
:
x
= _
pR
2
4pI
__1 [
r
R
2
_
Jika kita plot hubungan antara Vx dengan r akan kita peroleh kurva persamaan
kuadrat. Dimanakah letak titik maksimumnya? Pertama haruslah:
J:
x
Jr
= _
p
2pI
] r =0
yang mengharuskan pula r =0. Pada r =0, apakah kecepatannya maksimum atau
minimum? Kita harus menguji turunan ke dua (second derivative):
J
Jr
_
J:
x
Jr
] = _
p
2pI
] <0
Karena turunan ke dua bernilai negatif (lebih kecil dari nol), kita ambil kesimpulan
bahwa, kecepatan gerak fluida ke arah x pada posisi r =0 merupakan kecepatan
maksimum; yaitu sebesar:
:
x,mux
= _
pR
2
4pI
_
Terlihat bahwa kecepatan gerak fluida bergantung pada
faktor dari luar berupa p, dimensi pipa berupa R dan L,
dan faktor pada sifat fluida itu sendiri berupa .
Sekarang lihat grafik hubungan antara r dan V
x
.
SEMESTER GENAP 2008/2009
ays HANDOUT TRANSFER MOMENTUM NO.04 39
Persamaan Kurva ini diplot untuk nilai [
pR
2
4L
dipasang sebesar 25 satuan dan
nilai R (jari-jari pipa) =10 satuan. Ilustrasi alirannya kira-kira seperti pd gbr brkt.
u
x
r
garts pusat ptpa
u
x
= _
pR
2
4L
__1 [
r
R
2
_
R =10
Dinding pipa
Dinding pipa
Lapisan lapisan fluida
pipa
SEMESTER GENAP 2008/2009
ays HANDOUT TRANSFER MOMENTUM NO.04 40
Gambar di bawah ini adalah hasil kerja MATLAB. Sumbu datar menunjukkan arah
jari-jari pipa dan sumbu tegak menunjukkan kecepatan ke arah x. Kecepatan
maksimum berada pada posisi (0,0) di tengah-tengah bidang sumbu datar.
Sketsa koordinat pipa untuk grafik di atas adalah:
-10
-5
0
5
10
-10
-5
0
5
10
-5
0
5
10
15
20
25
r
r
V
x
(r)
r-
r+
r+
r-
V
x
(r)
SEMESTER GENAP 2008/2009
ays HANDOUT TRANSFER MOMENTUM NO.04 41
Hingga pada tahap ini anda sudah memperoleh:
Distribusi fluksi momentum
x
=
p
2I
r
Distribusi kecepatan
:
x
= _
pR
2
4pI
__1 [
r
R
2
_
Kecepatan maksimum
:
x,mux
= _
pR
2
4pI
_
untuk fluida newton yang incompressible di dalam pipa datar.
Nah, terlihat bahwa kecepatan aliran fluida ke arah x bergantung pada posisi r;
artinya kecepatan fluida itu bervariasi terhadap r. Kalau begitu, berapakah
kecepatan rata-ratanya? Kecepatan rata-rata adalah jumlah kecepatan di semua
posisi r dan dibagi dengan luas penampang aliran.
Jumlah semua kecepatan itu adalah pada posisi r dari r =0 hingga ke r =R untuk
satu lingkaran penuh dari sudut = 0 derajat hingga = 360 derajat atau dari
= 0 hingga = 2; yaitu:
Jumlah semua kecepatan = _ _ :
x
r Jr J0
=R
=0
0=2n
0=0
Ingat bahwa :
x
adalah fungsi r. Solusi dari integral ini adalah:
Jumlah semua kecepatan =
pnR
4
8pI
Adapun luas penampang aliran (luas penampang pipa) adalah:
Luas penampang aliran = _ _ r Jr J0
=R
=0
0=2n
0=0
SEMESTER GENAP 2008/2009
ays HANDOUT TRANSFER MOMENTUM NO.04 42
yang apabila diselesaikan diperoleh:
Luas penampang aliran = nR
2
Dengan demikian, kecepatan rata-rata, <Vx>, aliran fluida dalam pipa adalah:
<v
x
> =
pnR
4
8pI
nR
2
=
pR
2
8pI
Sudah kita ketahui pula bahwa:
:
x,mux
= _
pR
2
4pI
_
Artinya, kecepatan rata-rata adalah setengah dari kecepatan maksimum.
Bagaimana dengan laju alir volumetris? Laju alir volumteris adalah luas
penampang alira (luas penampag pipa) dikalikan dengan kecepatan rata-rata,
yaitu:
SEMESTER GENAP 2008/2009
ays HANDOUT TRANSFER MOMENTUM NO.04 43
= <:
x
>.nR
2
=
pnR
4
8pI
Persamaan terakhir ini dikenal sebagai Persamaan Hagen-Poiseuille.
Dari konsepsi laju, jelas dikatakan bahwa:
Io]u =
0oyo orong
Eomboton
Pada aliran fluida ini, gaya dorongnya adalah beda tekanan, p. Dan dengan
demikian hambatannya adalah 8pI/ nR
4
.
----------------------
Sebagai latihan, berapa besar gaya yang diberikan
oleh fluida terhadap dinding pipa??
----------------------