Anda di halaman 1dari 130

Amalia Mega Dwi Rahayu Nurhasanah William Rizki Septianing Nadia Utami Al Hadi Khadijah Randika Evalina R

Cymilia gityawati Rizky gustianur putri Sarah qanita Edwar Yona kurnia sari Zahra Adiati Fida Naqiyyah Jessica Winarsa Rio Bristian Putra Dwi Febria R

MP-33 Dosen: Bapak Anton Bahtiar

1 a. Bagaimana kriteria judul yang baik untuk proposal atau usulan penelitian yang FINER dan kata kunci dalam suatu usulan penelitian? b. Jelaskan mengenai latar belakang yang baik untuk suatu usulan penelitian penelitian? c. Bagaimana identifikasi masalah dan pertanyaan penelitian suatu proposal yang baik?

2 a. Bagaimana menghindari plagiarisme b. Bagaimana kriteria tujuan umum, khusus dan manfaat penelitian suatu proposal dan bagaimana tujuan umum, dan manfaat enelitian pada proposal kelompok ?

3 a. Jelaskan mengenai tinjauan pustaka suatu proposal ! b. Jelaskan mengenai kerangka teori dan kerangka konsep !

4 a. Jelaskan mengenai variabel penelitian ! b. Jelaskan mengenai istilah definisi operasional, variabel dan juga hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun definisi operasional variabel 5 a. Jelaskan mengenai siklus empiris penelitian b. Jelaskan mengenai etik penelitian dan bagaimana etik penelitian yang ada dalam proposal kelompok ?

Judul memberikan prediksi apa yang akan dibaca oleh pembaca

Menarik perhatian pembaca

Mengandung kata kunci yang memudahkan pencarian.


Sumber: Hairston, Maxine, and Michael Keene. Successful Writing. 5th ed. New York: Norton, 2003

Memberikan gagasan mengenai hubungan antara variabel yang mendukung hipotesis utama Judul proposal jangan terlalu umum. tidak menimbulkan interpretasi ganda dan sebaiknya dan terlihat konsep yang bakal dikaji secara emperis

Judul, jangan lebih dari satu kalimat, dibuat seringkas mungkin, tanpa mengaburkan esensi, serta merupakan rangkaian kata-kata kunci, dan sebaiknya tidak lebih dari 6 - 10 kata.
Sumber: Hairston, Maxine, and Michael Keene. Successful Writing. 5th ed. New York: Norton, 2003 http://libguides.usc.edu/content.php?pid=83009&sid=801403

Konteks di seputar soal yang dipermasalahkan, nilainya penting, manfaat, mendesak dan urgen.

Ada kegelisahan dan menarik untuk diteliti dan harapan akan sesuatu seharusnya ada Referensi kepustakaan tentang konsep, teori, penemuan penelitian relevan dan diperlukan bantuan persepsi yang dieksplorasi dari kenyataanlapangan. Bukti yang kuat, penemuan serta teori yang ada masih belum menjawab secara memuaskan tentang permasalahan yang bakal diteliti.
Sumber: Sanaky, Hujair AH. 2011.Rancangan Penyusunan Desain Penelitian. http://sanaky.staff.uii.ac.id/2011/07/02/rancangan-penyusunan-desain-penelitian/

Pada dasarnya berisikan argumentasi mengapa topik penelitian ini penting untuk diteliti dan bagaimana cara penelitiannya. Penting secara akademik [teoritik] atau penting untuk memecahkan masalah [problem solving] yang dihadapi.

Dibangun dalam argumen yang jelas, di dukung dengan data dalam setiap pointnya dan ditunjukkan bagaimana masalah itu terintegrasi secara konseptual.

Memuat argumen bersifat akademik (review teoritik atau review hasil-hasil penelitian sebelumnya) dan menyertakan alasan-alasan praktis kenapa penelitian ini penting dilakukan.
Sumber: Sanaky, Hujair AH. 2011.Rancangan Penyusunan Desain Penelitian. http://sanaky.staff.uii.ac.id/2011/07/02/rancangan-penyusunan-desain-penelitian/

Pemaparan latar belakang, dimulai dari gejala yang umum sampai pada yang lebih spesifik.

Berikan gambaran selintas mengenai hasil yang diharapkan dan kerangka waktu pelaksanaannya

Latar belakang berisikan situasi problematik yang memberikan alasan mengapa penelitian tersebut penting untuk dilakukan.

Sumber: Sanaky, Hujair AH. 2011.Rancangan Penyusunan Desain Penelitian. http://sanaky.staff.uii.ac.id/2011/07/02/rancangan-penyusunan-desain-penelitian/

Latar belakang penelitian memuat besarnya masalah yang ingin diteliti dalam angka untuk situasi (S), penyebab dan dampak yang akan terjadi (P), dan cara penanggulangan terkait dengan variabel yang akan diteliti (Q) serta apa yang akan dilakukan melalui riset (R):

Situation (S) Problems (P) Questions (Q) Response (R)

Seberapa besar masalahnya? Biasanya dalam angka atau persen

P
Q R

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penelitian Dampak yang terjadi jika masalah tersebut tidak ditangani
Apakah masalah yang diangkat sudah pernah diteliti sebelumnya? Jika sudah tetapi hasil penelitian masih kontroversi maka boleh melakukan penelitian ulang Jika hasil penelitian sudah pasti maka tidak dianjurkan melakukan penelitian ulang

Alternatif yang dipilih untuk memecahkan masalah dengan menyebutkan alasan mengapa alternatif tersebut dipilih

tuliskan paragraph pendek tentang situasi masalah yang sedang diamati. Tuliskan perbedaan yang ada antara yang seharusnya terjadi dengan yang terjadi Tuliskan pertanyaan tentang faktor penyebab terjadinya masalah yang sedang diamati Informasi tentang kesenjangan tersebut dicari dengan menggunakan data primer yang tersedia di tempat yang akan diteliti atau sumber data lainnya, seperti perpustakaan di kampus. Lengkapi masalah dengan data tersebut ditambah dengan informasi dari berbagai sumber kepustakaan sehingga akan didapat informasi yang lengkap tentang masalah yang sedang diamati
Muninjaya, Gde. 2003.Langkah-Langkah Praktis Penyusunan Proposal dan Publikasi Ilmiah.Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Tujuan Memastikan kualitas dan kepemilikan suatu informasi yang akan menunjang penelitian Terutama untuk website, karena informasi tidak terfilter dan siapa saja bisa menulis pikirannya.

Nama penulis yang ternama dan terpercaya


Institusi yang ternama dan terpercaya Tahun penulisan/terbit dan tahun revisi

Domain (utamakan .edu, .gov)


Tujuan dari Informasi

Keywords Boolean Operator Membatasi bentuk publikasi

SK Rektor UI No. 208/SK/R/UI/2009


Plagiarisme adalah tindakan seseorang yang mencuri ide

atau pikiran yang telah dituangkan dalam bentuk tertulis dan/atau tulisan orang lain dan yang dapat digunakannya dalam tulisannya seolah-olah ide atau tulisan orang lain tersebut adalah ide, pikiran dan/atau tulisan sendiri sehingga merugikan orang lain baik material maupun nonmaterial, dapat berupa pencurian sebuah kata, frasa, kalimat, paragraf, atau bahkan pencurian bab dari tulisan atau buku seseorang, tanpa menyebut sumbernya, termasuk dalam pengertian plagiarisme adalah Plagiarisme diri.

Sanksi

dari universitas

Peringatan lisan Peringatan tertulis Penundaan ujian

Pembatalan ujian
Pelarangan mengikuti kegiatan akademik Pencabutan gelar akademik

Pencabutan kedudukan sebagai sivitas

akademika Universitas Indonesia

1. 2. 3.

4.

Menuliskan sumber Memparafrase kalimat Menggunakan software yang dapat melacak plagiarisme (contoh: Doccop, Copyscape, Viper, Turnittin, Article Checker) Tidak menggunakan suatu karya yang sama untuk publikasi yang berbeda

Tinjauan

pustaka

mempunyai

arti

peninjauan kembali pustaka-pustaka yang terkait (review of related literature).


Sesuai

dengan

artinya

tersebut,

suatu
sebagai yang

tinjauan penelitian, berkait.

pustaka dsb)

berfungsi

peninjauan kembali (review) pustaka (laporan


tentang masalah

Tinjauan dan

pustaka yang

merupakan bermanfaat

penelusuran dan ada

kepustakaan untuk mengidentifikasi makalah buku

hubungannya

dengan

penelitian

yang

dilakukan serta merujuk pada semua hasil

penelitian terdahulu pada bidang tersebut.


Tinjauan pustaka diakhiri dengan kesimpulan atau ringkasan.

Menurut

Leedy (1997) bahwa semakin

banyak seorang peneliti mengetahui, mengenal dan memahami tentang penelitian-penelitian yang pernah dilakukan, semakin dapat dipertanggungjawabkan caranya meneliti permasalahan yang dihadapi.

Menunjukkan adanya gap dalam literatur yang perlu diisi

Mencegah terjadinya pengulangan

Mengetahui awal memulai penelitian

Mengetahui tokoh yang berperan dalam penelitian dan publikasi di masingmasing bidang ilmu

Meningkatkan pemahaman tentang topik

Menunjukkan kita memiliki akses terhadap database informasi ilmiah

Memberikan landasan teori

Mengidentifikasi informasi dan ide yang mungkin berhubungan dengan topik penelitian

Mengidentifikasi teknik dan metode yang relevan dengan topik penelitian

Landasan Teori

Kerangka Teori

Kerangka Konsep Penelitian

Hipotesis

Menguraikan

kerangka teori yang merujuk

pada referensi berbagai ahli tertentu maupun berbagai teori-teori yang ada yang nantinya akan mendasari hasil dan pembahasan secara detail.
Teori-teori

yang dirujuk harus mengacu pada

variabel-variabel yang diteliti.

Kerangka

teori merupakan kerangka yang

dibangun dari berbagai teori yang ada dan saling berhubungan sebagai dasar untuk membangun kerangka konsep.

Perlu diungkapkan

Merupakan kerangka acuan komprehensif

Menggambarkan tentang kaitan upaya pengembangan dengan upaya terdahulu

Dapat dituliskan dalam bentuk narasi dan atau gambar.

Kerangka

konsep atau kerangka pikir

merupakan bagian dari kerangka teori yang akan diteliti, untuk mendeskripsikan secara jelas variabel yang dipelajari (variabel dependent) dan variabel faktornya (variabel independent).

Dikembangkan dari suatu kerangka teori, permasalahan yang akan diteliti dalam hubungannya dengan tujuan, hipotesis, variabel, disain dari suatu penelitian.

Dinyatakan dalam bentuk diagram dengan disertai penjelasannya (narasi) yang mencakup identifikasi variabel, jenis serta hubungan antar variabel.

Bukan alur rencana kerja/kegiatan.

Kerangka Teori

Kerangka konsep

Rumit
Simplifikasi dari dunia nyata Kumpulan dari konsep

Sederhana
Simplifikasi dari kerangka teoritis Panduan untuk melaksanakan penelitian

Faktor Terkait Nutrisi : a. Konsumsi Kalium b. Konsumsi Natrium c. Konsumsi Kalsium d. Konsumsi Lemak e. Konsumsi f. Magnesium g. Konsumsi Kopi h. Status Gizi

a. Riwayat Keluarga b. Umur

Hipertensi esensial
Faktor terkait Pola Hidup : a. Sosial Ekonomi b. Perokok c. Inaktivitas Fisik

Konsumsi Kalium Konsumsi Natrium Konsumsi Kalsium Konsumsi Lemak Konsumsi Magnesium Konsumsi Kopi Status Gizi

Riwayat Keluarga

Hipertensi esensial

Rokok Stres

Pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori atau tinjauan pustaka dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah

yang dihadapi.

Hipotesis harus diuji kebenarannya dan pengujiaannya harus mendasarkan pada kaidahkaidah keilmuan (scientific methods) yang dapat dipertanggungjawabkan.

Tujuan Umum: Pernyataan spesifik mengenai hasil yang akan dihasilkan dari penelitian yang diusulkan peneliti dalam proposal

Tujuan Khusus: 1. Tujuan antara utk mencapai tujuan umum 2. Harus spesifik & dapat dicapai dalam tenggat waktu 3. Dinyatakan dalam bentuk kata kerja aktif cth: mengukur, mengidentifikasi, menentukaan, membandingkan

Program

Masukan untuk penyusunan kebijakan dan program pembangunan kesehatan (redesign program) atau merumuskan program baru Masukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Iptek
Masyarakat umum

Misalnya dapat diterapkan dalam keluarga, sebagai bahan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, dll

Industri
Peneliti dan institusi penelitian

Bermanfaat dalam proses, produk dan teknologi baru

Untuk memperoleh HAKI

Variabel adalah kualitas atau karakteristik suatu obyek yang nilainya berbeda-beda antara obyek yang satu dengan obyek yg lain.

1.

2.

3. 4.

5.

Variabel bebas (variabel Independent) Variabel tergantung (variable dependent) Variabel Moderator Variabel kontrol Variabel Perancu

Definisi operasional merupakan batasan atau pengertian tentang variabel yang akan diukur, dan ditetapkan oleh peneliti (bukan definisi dari kamus bahasa) Variabel yang dimasukkan dalam DO adalah semua variabel yang dikumpulkan dan analisis , dapat diukur secara operasional, dan dapat dipertanggungjawabkan. http://www.litbang.depkes.go.id/sites/download/pedoman/panduan_buku_biru.pdf

1. Dibuat matriks 2. Mencakup:


nama variabel penjelasan tentang variabel tersebut metode pengukuran skala ukur pengkategorian

http://www.litbang.depkes.go.id/sites/download/pedoman/panduan_buku_biru. pdf

Menurut World Medical Association 1. Respect 2. Beneficiary 3. Justice

Deklarasi

Helsinki: berisi prosedur untuk menngikutsertakan manusia sebagai objek dalam penelitian. Keselamatan manusia sebagai objek penelitian sangat diutamakan. (percobaan harus lulus uji laboratorium yang diberikan kepada hewan terlebih dahulu) Peneliti wajib memberikan penjelasan tentang perlakuan yang akan diberikan dan jika penelitian terdeteksi membahayakan subjek penelitian maka harus percobaan harus dihentikan

Replacement Reduction Refinement

1. Jelaskan

mengenai penelitian Ecological Study ! (Definisi, ruang lingkup, variabel yang akan diteliti, dan Taknik sampling) mengenai penelitian Cross Sectional ! (Definisi, ruang lingkup, variabel yang akan diteliti, dan Taknik sampling) mengenai penelitian Case Control ! (Definisi, ruang lingkup, variabel yang akan diteliti, dan Taknik sampling)

1. Jelaskan

1. Jelaskan

4. Jelaskan mengenai penelitian Cohort ! (Definisi, ruang lingkup, variabel yang akan diteliti, dan Taknik sampling) 5. Jelaskan mengenai penelitian Eksperimental ! (Definisi, ruang lingkup, variabel yang akan diteliti, dan Taknik sampling)

6. Jelaskan mengenai penelitian Kualitatif ! (Definisi, ruang lingkup, variabel yang akan diteliti, dan Taknik sampling)

Ecological

Study Studi Cross-Sectional Studi Case Control Studi Cohort Studi Eksperimental Studi Kualitatif

Pengertian Ruang

lingkup (rasionalisme, kelebihan dan kekurangan) Variabel yang akan diteliti Teknik sampling

Rancangan penelitian analitik yang bertujuan mendeskripsikan hubungan korelatif antara penyakit dan faktor yang diminati peneliti unit/variabel yang diteliti ialah populasi atau kelompok individu. Nama lain dari penelitian ekologi adalah penelitian korelasional atau korelasi

Adapun

Hipotesisnya

terbilang cukup baru Variable ekological tidak hanya berpengaruh pada individu tetapi lingkup yang lebih besar, populasi.

Teknik Sampling

Randomisa si

memerlukan waktu yang pendek,

mudah dilakukan,

relative lebih murah,

Dapat dipergunakan untuk menilai efektifitas suatu tindakan preventif dan promotif kesehatan yang dilakukan pada masyarakat
Dapat menggunakan data insidensi, prevalensi maupun mortalitas.

tidak dapat menentukan kausal antara faktor risiko dan penyakit

hanya bersifat sugestif terhadap hubungan yang ada

Bisa terjadi kesalahan atau bias korelasi dikarenakan kesimpulan penelitian tingkat populasi tidak dapat mencerminkan hubungannya pada tingkat individu

Tidak mampu mengontrol faktor cofounding

CONTOH

Jenis

penelitian ini berusaha mempelajari dinamika hubungan atau korelasi antara faktor-faktor risiko dengan dampak atau efeknya.

Faktor

risiko dan dampak/efeknya diobservasi hanya satu kali saja dan diukur menurut keadaan atau status pada saat diobservasi
variable atau unit analisisnya ialah populasi. Data yang dihasilkan dari studi potong-lintang adalah data prevalensi.

Adapun

Variabel Dependen (efek)

Variabel Independen (faktor risiko)

Variabel Independen yang dikendalikan

Contoh: Ingin mengetahui hubungan antara anemia besi pada ibu hamil dengan berat badan bayi lahir (BBL). Variabel Dependen : Efek BBL Variabel Independen : Anemia Besi Variabel Independen yang dikendalikan : Paritas, umur ibu, perawatan kehamilan, dsb.

Total Sampling Penentuan sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden.
Purposive Sampling Didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifatpopulasi yang sudah diketahui sebelumnya. Sampel merepresentasikan informasi, BUKAN populasi. Peneliti harus menentukan kriteria sampel, meliputi kriteria inklusi dan eksklusi.

Memungkinkan penggunaan populasi dari masyarakat umum

Relative mudah, murah, dan hasil cepat diperoleh

Dapat meneliti banyak variabel

Subjek jarang droup out karena diobservasi hanya satu kali saja (SURVEI)

Dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya

Sulit menentukan hubungan sebab akibat karena pengambilan data resiko dilakukan pada satu saat bersamaan. Sehingga sulit ditemukan mana penyebab mana akibat.

Jumlah subjek cukup banyak

Tidak menggambarkan perjalanan penyakit insiden maupun prognosis.

Tidak praktis untuk kasus yang jarang misalnya kanker lambung. Studi prevalens lebih banyak menjaring subjek dengan masa sakit panjang dari pada masa sakit pendek.

Suatu penelitian analitik yang menyangkut bagaimana faktor risiko dipelajari denagn menggunakan pendekatan retrospective, yaitu efek diidentifikasi saat ini, tetapi faktor resiko diidentifikasi pada waktu yang lalu.

Variabel Dependen (efek)

Variabel Independen (faktor risiko)

Contoh: 1. Hubungan antara kejadian kanker serviks (efek) dengan perilaku seksual (faktor risiko). 2. Hubungan antara tuberkulosis anak (efek) dengan pemberian vaksin BCG (faktor risiko). 3. Hubungan antara status gizi bayi usia 1 tahun (efek) dengan pemakaian KB suntik pada ibu (faktor risiko).

Purposive

Sampling

Didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu

yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifatpopulasi yang sudah diketahui sebelumnya. Sampel merepresentasikan informasi, BUKAN populasi. Peneliti harus menentukan kriteria sampel, meliputi kriteria inklusi dan eksklusi.

Adanya kesamaan ukuran waktu antara kelompok kasus dengan kelompok kontrol Adanya pembatasan atau pengendalian faktor risiko sehingga penelitian akan lebih tajam dibanding dengan hasil rancangan cross sectional

Tidak menghadapi kendala etik seperti pada penelitian eksperimen atau cohort

Tidak memerlukan waktu lama (ekonomis)

Pengukuran variabel yang retrospective, objektivitas, dan reliabilitasnya kurang karena subjek penelitian harus mengingat kembali faktor-faktor risikonya Tidak dapat diketahui efek variabel luar karena secara teknis tidak dapat dikendalikan Kadang-kadang sulit memilih kontrol yang benarbenar sesuai dengan kelompok kasus karena banyaknya faktor risiko yang harus dikendalikan

Studi kohort adalah rancangan studi yang mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit, dengan cara membandingkan kelompok terpapar (faktor peneliti) dan kelompok tak terpapar berdasarkan status penyakit.

Tujuan deskriptif : mendeskripsikan insidens suatu kejadian penyakit tertentu selama periode waktu tertentu

Tujuan analitik : meneliti hubungan antara suatu faktor risiko dengan kejadian penyakit

Kelebihan Kohort

dapat untuk melihat sekuens/urutan kejadian sebab akibat, yakni dari E


dapat menghindari terjadinya bias dalam pengukuran variabel-variabel E dapat meneliti beberapa outcome sekaligus jumlah dari variabel outcome dapat bertambah selama proses follow-up

D1 D2 D3

E D2 D3

D1

dapat untuk menghitung insidens, RR, atau AR

Kelemahan Kohort

Membutuhkan sampel yang besar

Memerlukan sarana dan pengelolaan yang rumit

Kemungkinan adanya subjek yang dropout akan mengganggu analisis hasil

Tidak realistik/feasible untuk outcome yang jarang Karena faktor resiko yang ada pada subjek akan diamati sampai terjadinya efek (mungkin penyakit) maka hal ini kurang atau tidak etis.

Skala pengukuran dari variabel independent exposure and variabel dependent outcome (kategorikal atau kontinyu)

Apakah distribusi dari variabel yang diukur sesuai dgn uji statistik yang dipakai

Apakah subjek-subjek dalam penelitian di follow-up untuk waktu yang sama sampai outcome muncul

Contoh : Suatu studi kohort dilakukan untuk melihat hubungan antara minum obat X pada anak-anak penderita cacing tambang dengan kadar Hb dalam darah setelah 3 bulan kemudian Populasi adalah anak-anak cacingan, sekelompok anak minum obat X, sekelompok lagi tidak, difollow-up, setelah 3 bulan kemudian diukur kadar Hb Pengukuran variabel E and D E = minum obat X E+ = ya, E- = tidak (skala kategorik) D = kadar Hb skala kontinyu

71

Suatu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (eksperimen) yang bertujuan untuk mengetahui gejala atau pengaruh yang timbul, sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu atau eksperimen tersebut.

Menyelidiki kemungkinan hubungan sebabakibat dengan cara mengadakan intervensi atau mengenakan perlakuan kepada satu atau lebih eksperimen, kemudian hasil dari intervensi tersebut dibanding dengan kelompok yang tidak diberi perlakuan.

Studi Eksperimen
Berdasarkan bagaimana peneliti mengalokasikan exposure kepada subjek-subjek yang diteliti, maka studi intervensi dapat dikategorikan menjadi 2 yi : true experiment study bila ada proses randomisasi quasi experiment study tanpa ada proses randomisasi

Randomisasi = random allocation ; Proses yang dilakukan oleh peneliti terhadap subjek-subjek yang diteliti sedemikian rupa sehingga sehingga setiap subjek mempunyai kesempatan yang sama untuk mendapat exposure atau tidak mendapat exposure

74

Variabel Extraneous: variabel yang berada di luar atau tidak ingin diteliti. Variabel Cofounding: variabel yang berbeda pada setiap individu

Contoh: Penelitian kebisingan terhadap konsentrasi manusia. Jenis kelamin, waktu, suhu

Contoh: ketika suatu hal atau kondisi berbeda pada wanita dan pria

Kelebihan Dapat memberikan bukti kuat adanya hubungan


sebab-akibat

Merupakan satu-satunya desain yang sesuai dipakai misalnya untuk mempelajari obat-obat baru
Dapat menghasilkan penelitian yang murah dan cepat dibanding Penelitian observasional : misal studi tentang efek dari diet rendah lemak pada kadar kolesterol darah Studi observasional dapat menjadi lebih lama dan mahal

76

Kelemahan

Mahal dan memakan waktu

Tidak semua pertanyaan penelitian dapat dijawab dengan desain experimen karena: masalah etika dan frekuensi outcome yang jarang Standar intervensi exposure mungkin dapat berbeda dengan kondisi sesungguhnya di populasi

Menurut Straus dan Corbin dalam Cresswell (1998:24) adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedure2 statistik atau cara lain dari kuantifikasi. Menurut secara umum adalah dapat digunakan untuk masyarakat yang berupat data deskriptif merupa ucapan atau tulisan dan perilaku orangorang yang diamati

Rasionalisme

Kelebihan

Kekurangan

Rasionalisme digunakan untuk meneliti hal-hal yang tidak dapat dilakukan dengan teknik kuantifikasi

Datanya

orisinal

sulit

untuk mengontrol bias memakan waktu yang lama Sulit untuk merepresentasikan data

Snowball Sampling Quota Sampling Purposes Sampling

1. Jelaskan mengenai Ecological Study! (Cara menghitung jumlah sampel, Metode pengolahan data meliputi analisis statistik, time table penelitian) 2. Jelaskan mengenai penelitian Cross Sectional! (Cara menghitung jumlah sampel, Metode pengolahan data meliputi analisis statistik, time table penelitian) 3. Jelaskan mengenai penelitian Case Control! (Cara menghitung jumlah sampel, Metode pengolahan data meliputi analisis statistik, time table penelitian)

4. Jelaskan mengenai penelitian Cohort! (Cara menghitung jumlah sampel, Metode pengolahan data meliputi analisis statistik, time table penelitian)

5) Jelaskan mengenai penelitian Eksperimental! (Cara menghitung jumlah sampel, Metode pengolahan data meliputi analisis statistik, time table penelitian) 6) Jelaskan mengenai penelitian Kualitatif! (Cara menghitung jumlah sampel, Metode pengolahan data meliputi analisis statistik, time table penelitian)

Studi Kohort

Studi Kualitatif Menghitung jumlah sampel Metode Pengolahan Data Time Table Studi Eksperime ntal

Studi Cross Sectional

Studi Case Kontrol

Studi Ekologi

Uji Hipotesis untuk perbedaan dua koefisien korelasi memerlukan informasi 1. Perkiraan kedua koefisien , r1 dan r2 (dari pustaka 2. Tingkat Kemaknaan, (ditetapkan) 3. Power, atau Z (ditetapkan)

Metode Mengolah Data Studi Korelasi

Studi korelasi menggambarkan kekuatan hubungan variable x dan y


Nilai r (koefisien korelasi) berkisar dari 0 sampai 1 Makin mendekati 1, ada hubungan linier yang kuat antara x dan y Makin mendekati 0, hampir tidak ada hubungan antara x dan y

R= 0,0-0,25 tidak ada hubungan/hubungan lemah R= 0,26-0.50 hubungan sedang R= 0,51-0,75 > hubungan kuat R= 0,76-1,00 hubungan sangat kuat/sempurna

Nilai r dapat positif atau pun negative Nilai r yang negative, menunjukkan adanya hubungan yang negative antara x dan y - Jika x meningkat, y menurun - Jika x menurun, y meningkat Nilai r yang positif, menunjukkan adanya hubungan yang positif antara x dan y - Jika x meningkat, y meningkat - Jika x menurun, y menurun

Kesimpulan soal: r= 0,601 ada hubungan yang kuat antara x dan y Jika x meningkat, maka y meningkat. Atau sebaliknya
Nilai

N NAMA KEGIATAN O 1 PERSIAPAN PENELITIAN ( Merumuskan Pertanyaan Penelitian) 2 Mengidentifikasi Variabel Bebas dan tergantung 3 Menetapkan subjek penelitian 4 Melaksanakan Pengukuran 5 Melakukan Analisis 6 Laporan

BULAN 1 V

BULAN 2

BULAN 3

BULAN 4

BULAN 5

V V V V

Sama

dengan besar sampel untuk studi cohort

Dapat dilakukan dengan dua cara


Estimasi interval kepercayaan resiko relatif Uji hipotesis terhadap resiko relatif

Diperlukan

4 informasi

Perkiraan proporsi efek pada kelompok kontrol P2 Resiko relatif (RR) yang bermakna secara klinis Tingkat ketepatan relatif yang dikehendaki (e) Tingkat kemaknaan ()

2
3 4

S2

Diperlukan

4 informasi

1 2 3 4

Proporsi efek pada kelompok tanpa faktor resiko P2 Resiko relatif yang dianggap bermakna secara klinis Z (deviat baku normal untuk hasil positif semu)

Z (deviat baku normal untuk hasil negatif semu)

Analisis

dalam studi cross sectional dapat berupa uji hipotesis atau analisis untuk memperoleh resiko relatif Resiko relatif adalah perbandingan prevalens penyakit (efek) pada kelompok dengan resiko dengan prevalens efek kelompok tanpa resiko Estimasi resiko relatif dinyatakan dengan rasio prevalens (RP)

RP

= 1 variabel netral RP > 1 variabel merupakan faktor resiko RP < 1 variabel merupakan faktor protektif

Bulan ke-1 Bulan ke-2-3 Bulan ke-4

Membuat pertanyaan dan hipotesis Identifikasi variabel dan subjek penelitian Pengumpulan data Analisis data

Bulan ke-5-6

Frekuensi

pajanan faktor resiko pada suatu populasi Rasio odds terkecil yang dianggap bermakna Derajat kemaknaan () dan kekuatan (1-) yang dipilih Rasio antara jumlah kasus dan kontrol Apakah pemilihan kontrol dilakukan dengan matching atau tidak

Sederhana

= penetuan rasio odds Kompleks = analisis multivariat (faktor resiko>1) Rasio odds = resiko relatif pada studi cohort Penentuan RO oleh :
Apa yang diteliti
Cara memilih kontrol (match atau tidak) Terdapatnya variabel yang mengganggu atau tidak

Penentuan RO Tanpa Matching

RO adalah odds pada kelompok kasus dibanding odds pada kelompok kontrol

Penentuan RO dengan Matching

RO adalah perbandingan jumlah pasangan kontrol mengalami pajanan kasus tidak dengan jumlah pasangan kontrol mengalami pajanan dan kasus tidak

Kontrol

Kasus Faktor risiko (+) Faktor risiko (-) Jumlah

Faktor Faktor Jumlah Risiko + Risiko a b a+b

RO = b/c

c+d
R0>1benar RO=1bukan RO<1protektif

a+c

b+d

a+b+c+d

Efek
Faktor Risiko

Ya
a

Tidak
b

Jumlah
a+b

Ya

RO = ad/bc

Tidak

c+d

Jumlah

a+c

b+d

a+b+c+d

Bulan ke-1

Pembuatan proposal

Pertanyaan, hipotesis, variabel, sampel

Bulan ke-2-3
Bulan ke-4-5 Bulan ke-6

Pengumpulan data
Analisis data Laporan akhir

Pada

penelitian kohort, yang dicari adalah jumlah minimal untuk kelompok exposure (terpapar) dan non-exposure (tidak terpapar)
besar sampel untuk masingmasing kelompok tersebut yaitu sesuai rumus berikut:

Penentuan

Contoh kasus, misalnya kita ingin mencari sampel minimal pada penelitian tentang pengaruh pemberian ASI eksklusif dengan terhadap berat badan bayi. Diketahui : tingkat kemaknaan 95 % atau = 0,05 tingkat kuasa/power 90 % atau =0,10 outcome yang diamati adalah berat badan bayi yang ditetapkan memiliki nilai asumsi SD=0,94 kg estimasi selisih antara nilai mean outcome berat badan kelompok tidak terpapar dan kelompok terpapar selama 4 bulan pertama kehidupan bayi = 0,6 kg

Kohort
Setelah

didapatkan jumlah sampel untuk tiap kelompok, harus ditambah dengan jumlah lost to follow (sampel yang kira-kira akan mengundurkan diri selama penelitian), biasanya diasumsikan 15%. = jumlah sampel x (1+0.15)

1. 2.

Tabel Kretjie Rumus Slovin

Syarat

Ukuran populasi (N) diketahui Pilih taraf signifikansi yang diinginkan

n = Sampel N = Populasi = taraf signifikansi


Contoh: Berapa ukuran sampel minimum yang harus diambil dari populasi yang berukuran 1000 dengan taraf signifikansi 0,05? Jawab: 1000 n= 2 = 285,7143 = 286 (dibulatkan)
1+1000(0,05)

D+ E+ a E- c Jml a+c

Db d b+d

Jml a+b c+d a+b+c +d

RR (Relative risk) = insiden pada kelompok terpapar insiden pada kelompok tidak terpapar =a(a+b) c (c+d)

Paparan merupakan faktor risiko RR<1 Paparan merupakan faktor protektif RR=1 Paparan bukan merupakan faktor risiko
RR>1

Untuk

penelitian eksperimental, belum banyak rumus yang dikembangkan untuk menentukan besar sampel yang dibutuhkan
menguji efek daun sirksak terhadap diabetes melitus tipe 2 pada tikus
Tikus tidak diberi apa-apa(kontrol) Tikus diberi obat DM tipe 2 Tikus diberi daun sirsak

Contoh

1. Rancangan acak lengkap, acak kelompok atau faktorial (t-1) (r-1) 15


t= banyak kelompok perlakuan r= jumlah replikasi 2. Rumus besar sampel seperti pada penelitian observasional, baik untuk 1 sampel, proporsi, maupun data kontinyu.

Consecutive Sampling: Subyek yang memenuhi kriteria secara berurutan dimasukan ke dalam penelitian sampai jumlah subyek terpenuhi

Menguji hipotesis statistik dengan uji proporsi dua sampel independen. Metode:
Penyusunan Klasifikasi

data

data data

Pengolahan Interpretasi

hasil pengolahan data

No Nama Kegiatan 1. Perencanaan dan pembuatan proposal Pelaksanaan Analisis Data Laporan

Bulan I v

Bulan II

Bulan III

Bulan IV

Bulan V

2. 3. 4.

v v

v v v

Tidak

ada aturan spesifik Sampel hanya sejumlah kecil supaya tujuan studi mendalam dan detail Peneliti memilih partisipan yang memiliki pengalaman tentang fenomena yang akan diteliti dan mengumpulkan sampai terjadi saturasi data

Tidak

memerlukan uji statistik

No Nama Kegiatan 1. Perencanaan dan pembuatan proposal

Bulan I v

Bulan II

Bulan III Bulan IV Bulan V

2.
3. 4.

Pelaksanaan
Analisis Data Laporan

v
v v v

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

www.aofoundation.org Sastroasmoro,sugigdo,2011,Dasar-dasar Metodologi Penelitian

Klinis,Jakarta,Sugeng Seto.

Sastroasmoro, S, Ismael S. (2011). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung S

Anonim. (Internet). Sample Qualitative Research Timetable (Dikutip


13 Maret 2014. http://www.manoffgroup.com/ms_toolkit/docs/Seeking-02.pdf

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Panduan Penyusunan Proposal, Protokol, dan Laporan Akhir Penelitian. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2012. SK Rektor UI No. 208/SK/R/UI/2009 tentang Pedoman Penyelesaian Masalah Plagiarisme yang Dilakukan oleh Sivitas Akademika Universitas Indonesia. Dewi BE. Literature Searching (Practice) [unpublished lecture notes]. Metodologi Penelitian; Universitas Indonesia. California State University. Experimental Research<internet.Sited on 2014 Feb 28th>.available from:HTTP://psych.csufresno.edu/psy144/Content/Design/Tipe/exp erimental.html San Diego State University, Random Assignment.(internet).(cited on 2014 Feb 26). Available from :http://ri.hhs.gov/education/products/sdsu/rand_assign.htm

Tribono. Panduan Penyusunan Proposal, Protokol Dan Laporan Akhir Penelitian. Kementerian Kesehatan RI (online). (cited 21 February 2014) Available from litbang.depkes.go.id/sites/download/pedoman/panduan_buku_ biru.pdf

belajarpsikologi.com/contoh-proposal-penelitian-terbaru/
Cooper, H. M. (1988) 'The structure of knowledge synthesis' Knowledge in Society, vol. 1, pp. 104-126 Karlinger, Fred, N. 1973. Foundation of Behavior Science Research. Holt, Rinehart. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung, Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai