Cymilia gityawati Rizky gustianur putri Sarah qanita Edwar Yona kurnia sari Zahra Adiati Fida Naqiyyah Jessica Winarsa Rio Bristian Putra Dwi Febria R
1 a. Bagaimana kriteria judul yang baik untuk proposal atau usulan penelitian yang FINER dan kata kunci dalam suatu usulan penelitian? b. Jelaskan mengenai latar belakang yang baik untuk suatu usulan penelitian penelitian? c. Bagaimana identifikasi masalah dan pertanyaan penelitian suatu proposal yang baik?
2 a. Bagaimana menghindari plagiarisme b. Bagaimana kriteria tujuan umum, khusus dan manfaat penelitian suatu proposal dan bagaimana tujuan umum, dan manfaat enelitian pada proposal kelompok ?
3 a. Jelaskan mengenai tinjauan pustaka suatu proposal ! b. Jelaskan mengenai kerangka teori dan kerangka konsep !
4 a. Jelaskan mengenai variabel penelitian ! b. Jelaskan mengenai istilah definisi operasional, variabel dan juga hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun definisi operasional variabel 5 a. Jelaskan mengenai siklus empiris penelitian b. Jelaskan mengenai etik penelitian dan bagaimana etik penelitian yang ada dalam proposal kelompok ?
Memberikan gagasan mengenai hubungan antara variabel yang mendukung hipotesis utama Judul proposal jangan terlalu umum. tidak menimbulkan interpretasi ganda dan sebaiknya dan terlihat konsep yang bakal dikaji secara emperis
Judul, jangan lebih dari satu kalimat, dibuat seringkas mungkin, tanpa mengaburkan esensi, serta merupakan rangkaian kata-kata kunci, dan sebaiknya tidak lebih dari 6 - 10 kata.
Sumber: Hairston, Maxine, and Michael Keene. Successful Writing. 5th ed. New York: Norton, 2003 http://libguides.usc.edu/content.php?pid=83009&sid=801403
Konteks di seputar soal yang dipermasalahkan, nilainya penting, manfaat, mendesak dan urgen.
Ada kegelisahan dan menarik untuk diteliti dan harapan akan sesuatu seharusnya ada Referensi kepustakaan tentang konsep, teori, penemuan penelitian relevan dan diperlukan bantuan persepsi yang dieksplorasi dari kenyataanlapangan. Bukti yang kuat, penemuan serta teori yang ada masih belum menjawab secara memuaskan tentang permasalahan yang bakal diteliti.
Sumber: Sanaky, Hujair AH. 2011.Rancangan Penyusunan Desain Penelitian. http://sanaky.staff.uii.ac.id/2011/07/02/rancangan-penyusunan-desain-penelitian/
Pada dasarnya berisikan argumentasi mengapa topik penelitian ini penting untuk diteliti dan bagaimana cara penelitiannya. Penting secara akademik [teoritik] atau penting untuk memecahkan masalah [problem solving] yang dihadapi.
Dibangun dalam argumen yang jelas, di dukung dengan data dalam setiap pointnya dan ditunjukkan bagaimana masalah itu terintegrasi secara konseptual.
Memuat argumen bersifat akademik (review teoritik atau review hasil-hasil penelitian sebelumnya) dan menyertakan alasan-alasan praktis kenapa penelitian ini penting dilakukan.
Sumber: Sanaky, Hujair AH. 2011.Rancangan Penyusunan Desain Penelitian. http://sanaky.staff.uii.ac.id/2011/07/02/rancangan-penyusunan-desain-penelitian/
Pemaparan latar belakang, dimulai dari gejala yang umum sampai pada yang lebih spesifik.
Berikan gambaran selintas mengenai hasil yang diharapkan dan kerangka waktu pelaksanaannya
Latar belakang berisikan situasi problematik yang memberikan alasan mengapa penelitian tersebut penting untuk dilakukan.
Latar belakang penelitian memuat besarnya masalah yang ingin diteliti dalam angka untuk situasi (S), penyebab dan dampak yang akan terjadi (P), dan cara penanggulangan terkait dengan variabel yang akan diteliti (Q) serta apa yang akan dilakukan melalui riset (R):
P
Q R
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penelitian Dampak yang terjadi jika masalah tersebut tidak ditangani
Apakah masalah yang diangkat sudah pernah diteliti sebelumnya? Jika sudah tetapi hasil penelitian masih kontroversi maka boleh melakukan penelitian ulang Jika hasil penelitian sudah pasti maka tidak dianjurkan melakukan penelitian ulang
Alternatif yang dipilih untuk memecahkan masalah dengan menyebutkan alasan mengapa alternatif tersebut dipilih
tuliskan paragraph pendek tentang situasi masalah yang sedang diamati. Tuliskan perbedaan yang ada antara yang seharusnya terjadi dengan yang terjadi Tuliskan pertanyaan tentang faktor penyebab terjadinya masalah yang sedang diamati Informasi tentang kesenjangan tersebut dicari dengan menggunakan data primer yang tersedia di tempat yang akan diteliti atau sumber data lainnya, seperti perpustakaan di kampus. Lengkapi masalah dengan data tersebut ditambah dengan informasi dari berbagai sumber kepustakaan sehingga akan didapat informasi yang lengkap tentang masalah yang sedang diamati
Muninjaya, Gde. 2003.Langkah-Langkah Praktis Penyusunan Proposal dan Publikasi Ilmiah.Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Tujuan Memastikan kualitas dan kepemilikan suatu informasi yang akan menunjang penelitian Terutama untuk website, karena informasi tidak terfilter dan siapa saja bisa menulis pikirannya.
atau pikiran yang telah dituangkan dalam bentuk tertulis dan/atau tulisan orang lain dan yang dapat digunakannya dalam tulisannya seolah-olah ide atau tulisan orang lain tersebut adalah ide, pikiran dan/atau tulisan sendiri sehingga merugikan orang lain baik material maupun nonmaterial, dapat berupa pencurian sebuah kata, frasa, kalimat, paragraf, atau bahkan pencurian bab dari tulisan atau buku seseorang, tanpa menyebut sumbernya, termasuk dalam pengertian plagiarisme adalah Plagiarisme diri.
Sanksi
dari universitas
Pembatalan ujian
Pelarangan mengikuti kegiatan akademik Pencabutan gelar akademik
1. 2. 3.
4.
Menuliskan sumber Memparafrase kalimat Menggunakan software yang dapat melacak plagiarisme (contoh: Doccop, Copyscape, Viper, Turnittin, Article Checker) Tidak menggunakan suatu karya yang sama untuk publikasi yang berbeda
Tinjauan
pustaka
mempunyai
arti
dengan
artinya
tersebut,
suatu
sebagai yang
pustaka dsb)
berfungsi
Tinjauan dan
pustaka yang
merupakan bermanfaat
hubungannya
dengan
penelitian
yang
Menurut
banyak seorang peneliti mengetahui, mengenal dan memahami tentang penelitian-penelitian yang pernah dilakukan, semakin dapat dipertanggungjawabkan caranya meneliti permasalahan yang dihadapi.
Mengetahui tokoh yang berperan dalam penelitian dan publikasi di masingmasing bidang ilmu
Mengidentifikasi informasi dan ide yang mungkin berhubungan dengan topik penelitian
Landasan Teori
Kerangka Teori
Hipotesis
Menguraikan
pada referensi berbagai ahli tertentu maupun berbagai teori-teori yang ada yang nantinya akan mendasari hasil dan pembahasan secara detail.
Teori-teori
Kerangka
dibangun dari berbagai teori yang ada dan saling berhubungan sebagai dasar untuk membangun kerangka konsep.
Perlu diungkapkan
Kerangka
merupakan bagian dari kerangka teori yang akan diteliti, untuk mendeskripsikan secara jelas variabel yang dipelajari (variabel dependent) dan variabel faktornya (variabel independent).
Dikembangkan dari suatu kerangka teori, permasalahan yang akan diteliti dalam hubungannya dengan tujuan, hipotesis, variabel, disain dari suatu penelitian.
Dinyatakan dalam bentuk diagram dengan disertai penjelasannya (narasi) yang mencakup identifikasi variabel, jenis serta hubungan antar variabel.
Kerangka Teori
Kerangka konsep
Rumit
Simplifikasi dari dunia nyata Kumpulan dari konsep
Sederhana
Simplifikasi dari kerangka teoritis Panduan untuk melaksanakan penelitian
Faktor Terkait Nutrisi : a. Konsumsi Kalium b. Konsumsi Natrium c. Konsumsi Kalsium d. Konsumsi Lemak e. Konsumsi f. Magnesium g. Konsumsi Kopi h. Status Gizi
Hipertensi esensial
Faktor terkait Pola Hidup : a. Sosial Ekonomi b. Perokok c. Inaktivitas Fisik
Konsumsi Kalium Konsumsi Natrium Konsumsi Kalsium Konsumsi Lemak Konsumsi Magnesium Konsumsi Kopi Status Gizi
Riwayat Keluarga
Hipertensi esensial
Rokok Stres
Pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori atau tinjauan pustaka dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah
yang dihadapi.
Hipotesis harus diuji kebenarannya dan pengujiaannya harus mendasarkan pada kaidahkaidah keilmuan (scientific methods) yang dapat dipertanggungjawabkan.
Tujuan Umum: Pernyataan spesifik mengenai hasil yang akan dihasilkan dari penelitian yang diusulkan peneliti dalam proposal
Tujuan Khusus: 1. Tujuan antara utk mencapai tujuan umum 2. Harus spesifik & dapat dicapai dalam tenggat waktu 3. Dinyatakan dalam bentuk kata kerja aktif cth: mengukur, mengidentifikasi, menentukaan, membandingkan
Program
Masukan untuk penyusunan kebijakan dan program pembangunan kesehatan (redesign program) atau merumuskan program baru Masukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Iptek
Masyarakat umum
Misalnya dapat diterapkan dalam keluarga, sebagai bahan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, dll
Industri
Peneliti dan institusi penelitian
Variabel adalah kualitas atau karakteristik suatu obyek yang nilainya berbeda-beda antara obyek yang satu dengan obyek yg lain.
1.
2.
3. 4.
5.
Variabel bebas (variabel Independent) Variabel tergantung (variable dependent) Variabel Moderator Variabel kontrol Variabel Perancu
Definisi operasional merupakan batasan atau pengertian tentang variabel yang akan diukur, dan ditetapkan oleh peneliti (bukan definisi dari kamus bahasa) Variabel yang dimasukkan dalam DO adalah semua variabel yang dikumpulkan dan analisis , dapat diukur secara operasional, dan dapat dipertanggungjawabkan. http://www.litbang.depkes.go.id/sites/download/pedoman/panduan_buku_biru.pdf
nama variabel penjelasan tentang variabel tersebut metode pengukuran skala ukur pengkategorian
http://www.litbang.depkes.go.id/sites/download/pedoman/panduan_buku_biru. pdf
Deklarasi
Helsinki: berisi prosedur untuk menngikutsertakan manusia sebagai objek dalam penelitian. Keselamatan manusia sebagai objek penelitian sangat diutamakan. (percobaan harus lulus uji laboratorium yang diberikan kepada hewan terlebih dahulu) Peneliti wajib memberikan penjelasan tentang perlakuan yang akan diberikan dan jika penelitian terdeteksi membahayakan subjek penelitian maka harus percobaan harus dihentikan
1. Jelaskan
mengenai penelitian Ecological Study ! (Definisi, ruang lingkup, variabel yang akan diteliti, dan Taknik sampling) mengenai penelitian Cross Sectional ! (Definisi, ruang lingkup, variabel yang akan diteliti, dan Taknik sampling) mengenai penelitian Case Control ! (Definisi, ruang lingkup, variabel yang akan diteliti, dan Taknik sampling)
1. Jelaskan
1. Jelaskan
4. Jelaskan mengenai penelitian Cohort ! (Definisi, ruang lingkup, variabel yang akan diteliti, dan Taknik sampling) 5. Jelaskan mengenai penelitian Eksperimental ! (Definisi, ruang lingkup, variabel yang akan diteliti, dan Taknik sampling)
6. Jelaskan mengenai penelitian Kualitatif ! (Definisi, ruang lingkup, variabel yang akan diteliti, dan Taknik sampling)
Ecological
Study Studi Cross-Sectional Studi Case Control Studi Cohort Studi Eksperimental Studi Kualitatif
Pengertian Ruang
lingkup (rasionalisme, kelebihan dan kekurangan) Variabel yang akan diteliti Teknik sampling
Rancangan penelitian analitik yang bertujuan mendeskripsikan hubungan korelatif antara penyakit dan faktor yang diminati peneliti unit/variabel yang diteliti ialah populasi atau kelompok individu. Nama lain dari penelitian ekologi adalah penelitian korelasional atau korelasi
Adapun
Hipotesisnya
terbilang cukup baru Variable ekological tidak hanya berpengaruh pada individu tetapi lingkup yang lebih besar, populasi.
Teknik Sampling
Randomisa si
mudah dilakukan,
Dapat dipergunakan untuk menilai efektifitas suatu tindakan preventif dan promotif kesehatan yang dilakukan pada masyarakat
Dapat menggunakan data insidensi, prevalensi maupun mortalitas.
Bisa terjadi kesalahan atau bias korelasi dikarenakan kesimpulan penelitian tingkat populasi tidak dapat mencerminkan hubungannya pada tingkat individu
CONTOH
Jenis
penelitian ini berusaha mempelajari dinamika hubungan atau korelasi antara faktor-faktor risiko dengan dampak atau efeknya.
Faktor
risiko dan dampak/efeknya diobservasi hanya satu kali saja dan diukur menurut keadaan atau status pada saat diobservasi
variable atau unit analisisnya ialah populasi. Data yang dihasilkan dari studi potong-lintang adalah data prevalensi.
Adapun
Contoh: Ingin mengetahui hubungan antara anemia besi pada ibu hamil dengan berat badan bayi lahir (BBL). Variabel Dependen : Efek BBL Variabel Independen : Anemia Besi Variabel Independen yang dikendalikan : Paritas, umur ibu, perawatan kehamilan, dsb.
Total Sampling Penentuan sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden.
Purposive Sampling Didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifatpopulasi yang sudah diketahui sebelumnya. Sampel merepresentasikan informasi, BUKAN populasi. Peneliti harus menentukan kriteria sampel, meliputi kriteria inklusi dan eksklusi.
Subjek jarang droup out karena diobservasi hanya satu kali saja (SURVEI)
Sulit menentukan hubungan sebab akibat karena pengambilan data resiko dilakukan pada satu saat bersamaan. Sehingga sulit ditemukan mana penyebab mana akibat.
Tidak praktis untuk kasus yang jarang misalnya kanker lambung. Studi prevalens lebih banyak menjaring subjek dengan masa sakit panjang dari pada masa sakit pendek.
Suatu penelitian analitik yang menyangkut bagaimana faktor risiko dipelajari denagn menggunakan pendekatan retrospective, yaitu efek diidentifikasi saat ini, tetapi faktor resiko diidentifikasi pada waktu yang lalu.
Contoh: 1. Hubungan antara kejadian kanker serviks (efek) dengan perilaku seksual (faktor risiko). 2. Hubungan antara tuberkulosis anak (efek) dengan pemberian vaksin BCG (faktor risiko). 3. Hubungan antara status gizi bayi usia 1 tahun (efek) dengan pemakaian KB suntik pada ibu (faktor risiko).
Purposive
Sampling
yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifatpopulasi yang sudah diketahui sebelumnya. Sampel merepresentasikan informasi, BUKAN populasi. Peneliti harus menentukan kriteria sampel, meliputi kriteria inklusi dan eksklusi.
Adanya kesamaan ukuran waktu antara kelompok kasus dengan kelompok kontrol Adanya pembatasan atau pengendalian faktor risiko sehingga penelitian akan lebih tajam dibanding dengan hasil rancangan cross sectional
Tidak menghadapi kendala etik seperti pada penelitian eksperimen atau cohort
Pengukuran variabel yang retrospective, objektivitas, dan reliabilitasnya kurang karena subjek penelitian harus mengingat kembali faktor-faktor risikonya Tidak dapat diketahui efek variabel luar karena secara teknis tidak dapat dikendalikan Kadang-kadang sulit memilih kontrol yang benarbenar sesuai dengan kelompok kasus karena banyaknya faktor risiko yang harus dikendalikan
Studi kohort adalah rancangan studi yang mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit, dengan cara membandingkan kelompok terpapar (faktor peneliti) dan kelompok tak terpapar berdasarkan status penyakit.
Tujuan deskriptif : mendeskripsikan insidens suatu kejadian penyakit tertentu selama periode waktu tertentu
Tujuan analitik : meneliti hubungan antara suatu faktor risiko dengan kejadian penyakit
Kelebihan Kohort
D1 D2 D3
E D2 D3
D1
Kelemahan Kohort
Tidak realistik/feasible untuk outcome yang jarang Karena faktor resiko yang ada pada subjek akan diamati sampai terjadinya efek (mungkin penyakit) maka hal ini kurang atau tidak etis.
Skala pengukuran dari variabel independent exposure and variabel dependent outcome (kategorikal atau kontinyu)
Apakah distribusi dari variabel yang diukur sesuai dgn uji statistik yang dipakai
Apakah subjek-subjek dalam penelitian di follow-up untuk waktu yang sama sampai outcome muncul
Contoh : Suatu studi kohort dilakukan untuk melihat hubungan antara minum obat X pada anak-anak penderita cacing tambang dengan kadar Hb dalam darah setelah 3 bulan kemudian Populasi adalah anak-anak cacingan, sekelompok anak minum obat X, sekelompok lagi tidak, difollow-up, setelah 3 bulan kemudian diukur kadar Hb Pengukuran variabel E and D E = minum obat X E+ = ya, E- = tidak (skala kategorik) D = kadar Hb skala kontinyu
71
Suatu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (eksperimen) yang bertujuan untuk mengetahui gejala atau pengaruh yang timbul, sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu atau eksperimen tersebut.
Menyelidiki kemungkinan hubungan sebabakibat dengan cara mengadakan intervensi atau mengenakan perlakuan kepada satu atau lebih eksperimen, kemudian hasil dari intervensi tersebut dibanding dengan kelompok yang tidak diberi perlakuan.
Studi Eksperimen
Berdasarkan bagaimana peneliti mengalokasikan exposure kepada subjek-subjek yang diteliti, maka studi intervensi dapat dikategorikan menjadi 2 yi : true experiment study bila ada proses randomisasi quasi experiment study tanpa ada proses randomisasi
Randomisasi = random allocation ; Proses yang dilakukan oleh peneliti terhadap subjek-subjek yang diteliti sedemikian rupa sehingga sehingga setiap subjek mempunyai kesempatan yang sama untuk mendapat exposure atau tidak mendapat exposure
74
Variabel Extraneous: variabel yang berada di luar atau tidak ingin diteliti. Variabel Cofounding: variabel yang berbeda pada setiap individu
Contoh: Penelitian kebisingan terhadap konsentrasi manusia. Jenis kelamin, waktu, suhu
Contoh: ketika suatu hal atau kondisi berbeda pada wanita dan pria
Merupakan satu-satunya desain yang sesuai dipakai misalnya untuk mempelajari obat-obat baru
Dapat menghasilkan penelitian yang murah dan cepat dibanding Penelitian observasional : misal studi tentang efek dari diet rendah lemak pada kadar kolesterol darah Studi observasional dapat menjadi lebih lama dan mahal
76
Kelemahan
Tidak semua pertanyaan penelitian dapat dijawab dengan desain experimen karena: masalah etika dan frekuensi outcome yang jarang Standar intervensi exposure mungkin dapat berbeda dengan kondisi sesungguhnya di populasi
Menurut Straus dan Corbin dalam Cresswell (1998:24) adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedure2 statistik atau cara lain dari kuantifikasi. Menurut secara umum adalah dapat digunakan untuk masyarakat yang berupat data deskriptif merupa ucapan atau tulisan dan perilaku orangorang yang diamati
Rasionalisme
Kelebihan
Kekurangan
Rasionalisme digunakan untuk meneliti hal-hal yang tidak dapat dilakukan dengan teknik kuantifikasi
Datanya
orisinal
sulit
untuk mengontrol bias memakan waktu yang lama Sulit untuk merepresentasikan data
1. Jelaskan mengenai Ecological Study! (Cara menghitung jumlah sampel, Metode pengolahan data meliputi analisis statistik, time table penelitian) 2. Jelaskan mengenai penelitian Cross Sectional! (Cara menghitung jumlah sampel, Metode pengolahan data meliputi analisis statistik, time table penelitian) 3. Jelaskan mengenai penelitian Case Control! (Cara menghitung jumlah sampel, Metode pengolahan data meliputi analisis statistik, time table penelitian)
4. Jelaskan mengenai penelitian Cohort! (Cara menghitung jumlah sampel, Metode pengolahan data meliputi analisis statistik, time table penelitian)
5) Jelaskan mengenai penelitian Eksperimental! (Cara menghitung jumlah sampel, Metode pengolahan data meliputi analisis statistik, time table penelitian) 6) Jelaskan mengenai penelitian Kualitatif! (Cara menghitung jumlah sampel, Metode pengolahan data meliputi analisis statistik, time table penelitian)
Studi Kohort
Studi Kualitatif Menghitung jumlah sampel Metode Pengolahan Data Time Table Studi Eksperime ntal
Studi Ekologi
Uji Hipotesis untuk perbedaan dua koefisien korelasi memerlukan informasi 1. Perkiraan kedua koefisien , r1 dan r2 (dari pustaka 2. Tingkat Kemaknaan, (ditetapkan) 3. Power, atau Z (ditetapkan)
Nilai r (koefisien korelasi) berkisar dari 0 sampai 1 Makin mendekati 1, ada hubungan linier yang kuat antara x dan y Makin mendekati 0, hampir tidak ada hubungan antara x dan y
R= 0,0-0,25 tidak ada hubungan/hubungan lemah R= 0,26-0.50 hubungan sedang R= 0,51-0,75 > hubungan kuat R= 0,76-1,00 hubungan sangat kuat/sempurna
Nilai r dapat positif atau pun negative Nilai r yang negative, menunjukkan adanya hubungan yang negative antara x dan y - Jika x meningkat, y menurun - Jika x menurun, y meningkat Nilai r yang positif, menunjukkan adanya hubungan yang positif antara x dan y - Jika x meningkat, y meningkat - Jika x menurun, y menurun
Kesimpulan soal: r= 0,601 ada hubungan yang kuat antara x dan y Jika x meningkat, maka y meningkat. Atau sebaliknya
Nilai
N NAMA KEGIATAN O 1 PERSIAPAN PENELITIAN ( Merumuskan Pertanyaan Penelitian) 2 Mengidentifikasi Variabel Bebas dan tergantung 3 Menetapkan subjek penelitian 4 Melaksanakan Pengukuran 5 Melakukan Analisis 6 Laporan
BULAN 1 V
BULAN 2
BULAN 3
BULAN 4
BULAN 5
V V V V
Sama
Diperlukan
4 informasi
Perkiraan proporsi efek pada kelompok kontrol P2 Resiko relatif (RR) yang bermakna secara klinis Tingkat ketepatan relatif yang dikehendaki (e) Tingkat kemaknaan ()
2
3 4
S2
Diperlukan
4 informasi
1 2 3 4
Proporsi efek pada kelompok tanpa faktor resiko P2 Resiko relatif yang dianggap bermakna secara klinis Z (deviat baku normal untuk hasil positif semu)
Analisis
dalam studi cross sectional dapat berupa uji hipotesis atau analisis untuk memperoleh resiko relatif Resiko relatif adalah perbandingan prevalens penyakit (efek) pada kelompok dengan resiko dengan prevalens efek kelompok tanpa resiko Estimasi resiko relatif dinyatakan dengan rasio prevalens (RP)
RP
= 1 variabel netral RP > 1 variabel merupakan faktor resiko RP < 1 variabel merupakan faktor protektif
Membuat pertanyaan dan hipotesis Identifikasi variabel dan subjek penelitian Pengumpulan data Analisis data
Bulan ke-5-6
Frekuensi
pajanan faktor resiko pada suatu populasi Rasio odds terkecil yang dianggap bermakna Derajat kemaknaan () dan kekuatan (1-) yang dipilih Rasio antara jumlah kasus dan kontrol Apakah pemilihan kontrol dilakukan dengan matching atau tidak
Sederhana
= penetuan rasio odds Kompleks = analisis multivariat (faktor resiko>1) Rasio odds = resiko relatif pada studi cohort Penentuan RO oleh :
Apa yang diteliti
Cara memilih kontrol (match atau tidak) Terdapatnya variabel yang mengganggu atau tidak
RO adalah odds pada kelompok kasus dibanding odds pada kelompok kontrol
RO adalah perbandingan jumlah pasangan kontrol mengalami pajanan kasus tidak dengan jumlah pasangan kontrol mengalami pajanan dan kasus tidak
Kontrol
RO = b/c
c+d
R0>1benar RO=1bukan RO<1protektif
a+c
b+d
a+b+c+d
Efek
Faktor Risiko
Ya
a
Tidak
b
Jumlah
a+b
Ya
RO = ad/bc
Tidak
c+d
Jumlah
a+c
b+d
a+b+c+d
Bulan ke-1
Pembuatan proposal
Bulan ke-2-3
Bulan ke-4-5 Bulan ke-6
Pengumpulan data
Analisis data Laporan akhir
Pada
penelitian kohort, yang dicari adalah jumlah minimal untuk kelompok exposure (terpapar) dan non-exposure (tidak terpapar)
besar sampel untuk masingmasing kelompok tersebut yaitu sesuai rumus berikut:
Penentuan
Contoh kasus, misalnya kita ingin mencari sampel minimal pada penelitian tentang pengaruh pemberian ASI eksklusif dengan terhadap berat badan bayi. Diketahui : tingkat kemaknaan 95 % atau = 0,05 tingkat kuasa/power 90 % atau =0,10 outcome yang diamati adalah berat badan bayi yang ditetapkan memiliki nilai asumsi SD=0,94 kg estimasi selisih antara nilai mean outcome berat badan kelompok tidak terpapar dan kelompok terpapar selama 4 bulan pertama kehidupan bayi = 0,6 kg
Kohort
Setelah
didapatkan jumlah sampel untuk tiap kelompok, harus ditambah dengan jumlah lost to follow (sampel yang kira-kira akan mengundurkan diri selama penelitian), biasanya diasumsikan 15%. = jumlah sampel x (1+0.15)
1. 2.
Syarat
D+ E+ a E- c Jml a+c
Db d b+d
RR (Relative risk) = insiden pada kelompok terpapar insiden pada kelompok tidak terpapar =a(a+b) c (c+d)
Paparan merupakan faktor risiko RR<1 Paparan merupakan faktor protektif RR=1 Paparan bukan merupakan faktor risiko
RR>1
Untuk
penelitian eksperimental, belum banyak rumus yang dikembangkan untuk menentukan besar sampel yang dibutuhkan
menguji efek daun sirksak terhadap diabetes melitus tipe 2 pada tikus
Tikus tidak diberi apa-apa(kontrol) Tikus diberi obat DM tipe 2 Tikus diberi daun sirsak
Contoh
Consecutive Sampling: Subyek yang memenuhi kriteria secara berurutan dimasukan ke dalam penelitian sampai jumlah subyek terpenuhi
Menguji hipotesis statistik dengan uji proporsi dua sampel independen. Metode:
Penyusunan Klasifikasi
data
data data
Pengolahan Interpretasi
No Nama Kegiatan 1. Perencanaan dan pembuatan proposal Pelaksanaan Analisis Data Laporan
Bulan I v
Bulan II
Bulan III
Bulan IV
Bulan V
2. 3. 4.
v v
v v v
Tidak
ada aturan spesifik Sampel hanya sejumlah kecil supaya tujuan studi mendalam dan detail Peneliti memilih partisipan yang memiliki pengalaman tentang fenomena yang akan diteliti dan mengumpulkan sampai terjadi saturasi data
Tidak
Bulan I v
Bulan II
2.
3. 4.
Pelaksanaan
Analisis Data Laporan
v
v v v
Klinis,Jakarta,Sugeng Seto.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Panduan Penyusunan Proposal, Protokol, dan Laporan Akhir Penelitian. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2012. SK Rektor UI No. 208/SK/R/UI/2009 tentang Pedoman Penyelesaian Masalah Plagiarisme yang Dilakukan oleh Sivitas Akademika Universitas Indonesia. Dewi BE. Literature Searching (Practice) [unpublished lecture notes]. Metodologi Penelitian; Universitas Indonesia. California State University. Experimental Research<internet.Sited on 2014 Feb 28th>.available from:HTTP://psych.csufresno.edu/psy144/Content/Design/Tipe/exp erimental.html San Diego State University, Random Assignment.(internet).(cited on 2014 Feb 26). Available from :http://ri.hhs.gov/education/products/sdsu/rand_assign.htm
Tribono. Panduan Penyusunan Proposal, Protokol Dan Laporan Akhir Penelitian. Kementerian Kesehatan RI (online). (cited 21 February 2014) Available from litbang.depkes.go.id/sites/download/pedoman/panduan_buku_ biru.pdf
belajarpsikologi.com/contoh-proposal-penelitian-terbaru/
Cooper, H. M. (1988) 'The structure of knowledge synthesis' Knowledge in Society, vol. 1, pp. 104-126 Karlinger, Fred, N. 1973. Foundation of Behavior Science Research. Holt, Rinehart. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung, Alfabeta.