Anda di halaman 1dari 4

Benda Asing di Trakea 1.

Anatomi Trakea merupakan suatu tabung berongga yang disokong oleh cincin kartilago (elastin) yang tidak penuh di bagian posterior. Trakea berawal di bawah kartilago krikoid yang berbentuk cincin stempel dan meluas ke anterior pada esofagus, turun ke dalam toraks di mana ia membelah menjadi dua bronkus utama pada karina. Pembuluh besar pada leher berjalan sejajar dengan trakea di sebelah lateral dan terbungkus dalam selubung karotis. Kelenjar tiroid terletak di atas trakea di sebelah depan dan lateral. Ismus melintas trakea di sebelah anterior, biasanya setinggi cincin trakea kedua hingga kelima. Saraf laringeus rekurens terletak pada sulkus trakeoesofagus. Di bawah jaringan subkutan dan menutupi trakea di bagian depan adalah otot otot leher suprasternal yang melekat pada kartilago tiroid dan hioid.9i9i 2. Anamnesis A. Batuk : Setelah / sedang makan sesuatu Mendadak, hebat Sianosis Merupakan refleks > watch dog reflex Benda asing dapat pindah tempat Anamnesis batuk selalu ada B. Sesak napas inspiratoar C. Suara parau > bagian atas di k. Vokalis/subglotik 3. Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Fisik : Batuk, rasa tercekik, rasa tersumbat, dispnea Yang khas : Palpatory thud : diraba pada d. Tiroid Audible slap : di dengar pada d. Tiroid Karena gerak benda asing di trakea Asthmatoid wheezing Karena berkurangnya lumen trakea Pemeriksaan Penunjang : Foto toraks Hanya pada kasus tertentu Benda asing radio opak Bila tidak radio opak, di buat setelah 24 jam (belum tampak kelainan) Radiologi Fluoroskopi Bronkogram Laboratorium

4. Diagnosis Utama dan Diagnosis Banding Laringo trakeo bronkitis akut Asma bronkial 5. Gambaran Klinis Tahap pertama : Timbul serangan batuk dan ingin muntah yang berat Tahap kedua : Interval bebas gejala dimana benda asing tersangkut pada suatu tempat. Tahap ketiga : Tahap komplikasi. Benda asing dalam trakea dapat bergerak maju mundur di antara karina dan bagian bawah glotis bersama respirasi, menimbulkan bunyi yang jelas dan tonjolan yang dapat diraba. Audible slap Palpatory thud Asthmatoid wheeze 6. Etiologi dan Faktor Resiko Secara klinis masalah yang timbul akibat benda asing pada trakea dapat di bagi dalam golongan anak dan dewasa. Pada anak antara lain : Belum tumbuhnya gigi molar unruk dapat menelan dengan baik Koordinasi proses menelan yang belum sempurna Retardasi mental Gangguan pertumbuhan dan penyakit penyakit neurologik Gangguan mental dan psikosis 7. Patofisiologi Mekanisme pertahanan Epiglotis dan kart. Aritenoid menutup jalan napas, spasme k. Vokalis dan pl. Ventrikularis bila ada benda mendekati k. Vokalis. Kemudian terjadi refleks batuk karena impuls aferen pada laring, trakea dan bronkus. Makanan berada di dalam mulut, waktu proses menelan laring di tutup epiglotis. Terjadi inspirasi kuat / dalam (tertawa, menangis, terkejut, teriak) tiba tiba laring terbuka dan benda atau makanan masuk laring trakea bronkus.

8. Komplikasi Obstruksi total laring trakea Atelektase oleh karena obstruksi total Emfisema Udara dapat masuk tapi tak dapat keluar yaitu bila ada edema dan tumpukan sekret. Oleh karena waktu inspirasi lumen bronkus melebar, ekspirasi lumen bronkus mengecil. Akibat benda asingnya : sesak napas, hipoxia, asfiksia, henti jantung, bronkiektasis Akibat tindakan bronkoskopi : aritmia jantung, benda asing masuk lebih ke dalam, edema laring, reflek vagal 9. Epidemiologi Di RSU Dr. Soetomo (2000-2005) : Laki laki banding perempuan = 5:4 Usia tersering < 3 tahun (66,36%), usia 2 tahun (41,59%), 13 17 tahun (19,24%) Macam benda asing menurut usia : Anak : kacang (tersering), kecik, mainan (peluru, sempritan), dll Dewasa : jarum pentul / scarf pin (tersering), gigi palsu, dll 2002 - 2004, tiga anak dengan usia 5 tahun di Australia Selatan yang meninggal dunia akibat tersedak Kebanyakan kasus anak usia < 15 th > 90% kematian pada anak usia < 5 th 65 %nya terjadi pada bayi Makanan penyebab utama aspirasi (51% kasus). Sekitar 32% kasus penyebabnya adalah bahan selain makanan Mati lemas karena sumbatan jalan napas akibat tertelan benda asing merupakan penyebab ketiga kematian mendadak pada anak di bawah umur 1 tahun dan penyebab kematian keempat pada anak usia 1-6 tahun. Benda asing yang bukan makanan kebanyakan tersangkut di daerah bronkus utama kiri pada svingter kardio. Baru 70% dari 2.394 benda asing ditemukan di daerah servical. 10. Penatalaksanaan Benda asing di laring trakea bronkus harus segera ekstrasi secara endoskopi dalam keadaan yang paling optimum dengan anestesia umum. Mintakan duplikat benda asing. Segera kirim ke rumah sakit yang dapat melakukan bronkoskopi untuk ekstraksi benda asing. Bila secara endoskopi gagal lakukan torakotomi. 11. Prognosis Tergantung penanganan, jika penanganan cepat maka prognosis baik, akan tetapi jika penanganannya lambat maka prognosis buruk malah akan berakibat kematian.

12. Edukasi dan Follow Up Jangan biarkan anak memasukkan mainan atau barang kecil ke dalam mulut Jangan biarkan anak makan sambil bergurau atau berlari Jangan beri makanan keras pada anak dengan gigi geraham yang belum lengkap Jangan memegang suatu benda dengan gigi

13. Mengapa terdapat periode tenang pada kasus? Periode tenang adalah di mana fase ini pasien sudah lelah melakukan refleks batuk dalam artian refleks batuk tidak dapat berfungsi lagi akibat sudah tidak ada lagi kekuatan untuk melakukan refleks batuk kembali. Akan tetapi pada masa periode tenang ini merupakan masa yang lebih menakutkan di mana pada periode tenang ini refleks batuk akan semakin menjadi. 14. Penyebab batuk bertubi tubi? Penyebabnya yaitu refleks dari batuknya sendiri. Refleks batuk yang terjadi secara bertubi-tubi karena refleks batuk yang sudah sangat parah sehingga tejadi secara bertubitubi. Refleks batuk itu sendiri bertujuan untuk membersihkan benda asing sehingga dapat membersihkan jaringan paru-paru yang halus dan melindunginya terhadap masuknya mikroorganisme dan debu. Selain itu juga un tuk menghindari mengeringnya selaput lendir dan mengerasnya bulu getar.

REFERENSI Buku BOIES Buku Ajar Penyakit THT Edisi 6, Adams, Boies, Highler halaman 475, 467 Slide dr. Olivia Pelealu, SpTHT-KL

Anda mungkin juga menyukai