Anda di halaman 1dari 5

Nxnx

Kodk=0dod
Fi9r98r
0r9r8rjf
89fjffj
Ounfbbfnf
HGHS
DIUFHF
NFHJF
Irurhfj
Kjfjjvnvnvn
diifjnnvv
kfifukkf
oiuvkmv
fofigjk
odijvv

Cncnncnc
jdjdjdj

1. Epilepsy adalah merupakan kelainan neurologi :


a. Sebetulnya bukan suatu penyakit, tapi hanya mitos belaka
b. Penyakit yang diturunkan lewat air liurnya
c. Berdampak buruk terhadapa lapangan pekerjaan, pendidikan
d. Kelainan neurologis kronis yang sering dijumpai
e. Diagnosis mudah hanya perlu pemahaman
2. Untuk menegakkan diagnosis epilepsy diperlukan :
a. Mengenal tanda dan gejala klinik bangkitan epilepsy
b. Bangkitan minimal dua kali dengan EEG abnormal
c. Bangkitan berulang tanpa provokasi dengan EEG bisa normal
d. Bangkitan berulang dua kali dengan provokasi EEG abnormal
e. Bangkitan berulang dengan EEG abnormal
3. Berikut ini bisa disebut single seizures :

a.
b.
c.
d.
e.

Bangkitan berulang lebih dari 24 jam


Bangkitan berulang dalam 24 jam
Bangkitan yang terjadi terus menerus selama 30 menit
Bangkitan berulang dengan sebab yang diketahui
Bangkitan berulang tanpa diketahui penyebabnya

4. Mengenal klasifikasi bangkitan epilepsy penting untuk :


a. Menegakkan diagnosis epilepsy
b. Menentukan jenis terapi
c. Menentukan prognosis
d. Menentukan etiologi
e. Menentukan tipe bangkitan sebagai bahan rujukan
a. Lodufhndmdkke9e
5. Neurotransmiter (NT) yang berperan untuk bangkitan epilepsy :
a. Glisin adalah termasuk eksitatorik NT
b. Gama amino butirikasid (GABA) adalah NT inhibitorik
c. Glutamat merupakan NT eksitatorik terbanyak
d. Aspartat merupakan NT inhibitorik
e. Bila NT glutamate lebih sedikit dari GABA
6. Berikut factor pencetus kuat bangkitan epilepsy :
a. Terlalu banyak makan karbohidrat
b. Terlalu lelah
c. Kurang tidur
d. Kurang makan
e. Kurang vitamin
7. Anamnesis yang perlu diperoleh untuk mendiagnosis epilepsy parsial :
a. Pola sirkadian dari bangkitan
b. Frekuensi bangkitan
c. Adanya aura
d. Adanya air liur yang keluar saat bangkitan
e. Adanya riwayat keturunan dalam keluarga
8. Prinsip terapi farmakologi epilepsy :
a. Tentukan tipe bangkitan
b. Pilih jenis obat yang paling murah harganya
c. Mulai dengan satu jenis obat
d. Mulai dengan dosis kecil, naikkan bertahap

e. Minum obat sampai dua tahun bebas bangkitan


9. Tujuan terapi epilepsy :
a. Bebas kejang tanpa efek samping obat
b. Bebas kejang dengan kualitas hidup meningkat
c. Bebas kejang walaupun tetap minum obat
d. Frekuensi bangkitan berkurang dengan kualitas hidup meningkat
e. Frekuensi bangkitan tanpa efek samping obat
11. Bangkitan pertama yang boleh diterapi sebagai epilepsi?
a. Tipe bangkitan umum
b. Pada saat bangkitan pasien tidak sadar
c. Keinginan pasien
d. Pada pemeriksaan penunjang terlihat adanya tumor otak
e. Pemeriksaan penunjang laboratorium ditemukan hipokalsemi dan
hiponatremi
12. Pertolongan pertama pada kejang epileptik di tempat umum?
a. Hentikan kejang dengan diazepam
b. Beri oksigen 3 l/menit
c. Pasang infus
d. Amankan penderita dari sekitarnya
e. Di bawa ke sarana kesehatan terdekat.
13. Dibawah ini adalah obat antiepilepsi yang digunakan sebagai lini pertama:
a. Diazepam
b. Midazolam
c. Okskarbazepim
d. Topiramat
e. Carbamazepim
14. Bangkitan parsial menajdi umum sekunder bila?
a. Ada fokus bangkitan
b. Fokus bangkitan ada di kedua hemisfer
c. Fokus bangkitan dari dua hemisfer menuju ke satu fokus tertentu di 1 hemisfer
d. Fokus bangkitan ada di Thalamus sebagai pusat relay
e. Ada fokus bangkitan di satu hemisfer yang menjalar ke hemisfer lainnya
15. Kelap-kelip sinar yang mengawali suatu bangkitan epilepsi, menunjukan fokus
epilepsi yang berasal dari?
a. Lobus occipital
b. Lobus temporal
c. Lobus parietal
d. Lobus frontal
e. Lobus temporoparietal

16. Kelemahan sementara pada satu anggota gerak setelah terjadi bangkitan epilepsi,
disebut?
a. migrain hemiplegi
b. Todds paralisis
c. transient iskemik attack
d. Bells palsy
e. hemifacial spasm
Kunci jawaban
1. D
2. C
3. B
4. E
5. C
6. C
7. C
8. C
9. C
10. A
11. D
12. D
13. E
14. E
15. A
16. B

Harimurti Kridalaksana, dr, SpS, PhD, FIPP, FINS, FAAN(hons) FESN((hons)


Dr umum FK Undip 2000
SpS FK UI 2006
FIPP Hongkong 2008 (15 mo)
FINS New Delhi 2011 (20mo)
PhD Melbourne 2015
Member of AAN 2016
Member of ESN 2017
Ketua Program Studi Neurologi FK Undip
Ketua PPDS 2 Neurointervensi
Ketua Pokdi Neuroimunologi Perdossi

Anda mungkin juga menyukai