Anda di halaman 1dari 38

Sungai merupakan jalan air alami. mengalir menuju Samudera, Danau atau laut, atau ke sungai yang lain.

Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap ke dalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya. Dengan melalui sungai merupakan cara yang biasa bagi air hujan yang turun di daratan untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau. Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke anak sungai. Beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk sungai utama. Aliran air biasanya berbatasan dengan kepada saluran dengan dasar dan tebing di sebelah kiri dan kanan. Penghujung sungai di mana sungai bertemu laut dikenali sebagai muara sungai. Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan,embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu air sungai juga berasal dari lelehan es / salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan. Keman aatan terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata sungai. Di !ndonesia saat ini terdapat ".#"$ daerah aliran sungai %DAS&. Ditinjau dari konsep ekohidrologi pada kesepakatan dunia pada K'' Bumi %Earth Summit& di (ohannesburg pada September )$$) sodetan sungai %river diversion& digolongkan sebagai pembangunan berkelanjutan. *+,

Daftar isi *sem buny ikan, + (enis sung ai ) -an ajem en Sung ai . /e e rensi 0 1ihat pula " 2am a3 nam a daer ah

[sunting] Jenis sungai Sungai menurut jumlah airnya dibedakan 4 +. sungai permanen 3 yaitu sungai yang debit airnya sepanjang tahun relati tetap. 5ontoh sungai jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan -ahakam di Kalimantan. Sungai -usi, Batanghari dan !ndragiri di Sumatera. ). sungai periodik 3 yaitu sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya kecil. 5ontoh sungai jenis ini banyak terdapat di pulau (awa misalnya sungai Bengawan Solo, dan sungai 6pak di (awa 'engah. Sungai Progo dan sungai 5ode di Daerah !stimewa 7ogyakarta serta sungai Brantas di (awa 'imur. .. sungai intermittent atau sungai episodik 3 yaitu sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya banyak. 5ontoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di pulau Sumba. 0. sungai ephemeral 3 yaitu sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak. Sungai menurut genetiknya dibedakan 4 +. sungai konsekwen yaitu sungai yang arah alirannya searah dengan kemiringan lereng ). sungai subsekwen yaitu sungai yang aliran airnya tegak lurus dengan sungai konsekwen .. sungai obsekwen yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya berlawanan arah dengan sungai

konsekwen 0. sungai insekwen yaitu sungai yang alirannya tidak teratur atau terikat oleh lereng daratan ". sungai resekwen yaitu anak sungai subsekwen yang alirannya searah dengan sungai konsekwen [sunting] Manajemen Sungai Sungai seringkali dikendalikan atau dikontrol supaya lebih berman aat atau mengurangi dampak negati nya terhadap kegiatan manusia. +. Bendung dan Bendungan dibangun untuk mengontrol aliran, menyimpan air atau menghasilkan energi. ). 'anggul dibuat untuk mencegah sungai mengalir melampaui batas dataran banjirnya. .. Kanal3kanal dibuat untuk menghubungkan sungai3 sungai untuk mentrans er air maupun na8igasi 0. Badan sungai dapat dimodi ikasi untuk meningkatkan na8igasi atau diluruskan untuk meningkatkan rerata aliran. -anajemen sungai merupakan akti8itas yang berkelanjutan karena sungai cenderung untuk mengulangi kembali modi ikasi buatan manusia. Saluran yang dikeruk akan kembali mendangkal, mekanisme pintu air akan memburuk seiring waktu berjalan, tanggul3tanggul dan bendungan sangat mungkin mengalami rembesan atau kegagalan yang dahsyat akibatnya. Keuntungan yang dicari dalam manajemen sungai seringkali 9impas9 bila dibandingkan dengan biaya3biaya sosial ekonomis yang dikeluarkan dalam mitigasi e ek buruk dari manajemen yang bersangkutan. Sebagai contoh, di beberapa bagian negara

berkembang, sungai telah dikungkung dalam kanal3kanal sehingga dataran banjir yang datar dapat bebas dan dikembangkan. Banjir dapat menggenangi pola pembangunan tersebut sehingga dibutuhkan biaya tinggi dan seringkali makan korban jiwa. Banyak sungai kini semakin dikembangkan sebagai wahana konser8asi habitat, karena sungai termasuk penting untuk berbagai tanaman air, ikan3ikan yang bermigrasi, menetap, dan budidaya tambak, burung3burung, serta beberapa jenis mamalia.a [sunting] Referensi +. : ;arian Kompas, )# 2o8ember )$$", halaman4< .Sungai 5iliwung 'ahun )$)= [sunting] Lihat pula Da tar sungai di !ndonesia [sunting] Nama-nama daerah Sungai disebut dalam beragam istilah di alamtologi !ndonesia4 Krueng %bahasa Aceh& Bah %bahasa Batak& Aek, air, aie, batang, atau sei %bahasa3bahasa di Sumatera& >ay %bahasa 1ampung& Batang banyu %bahasa Banjar& Batang atau danum %bahasa 2gaju& 5i %bahasa Sunda& Kali, bengawan %bahasa (awa&

'ukad %dibaca /ukad/, bahasa Bali& Kokok %bahasa Sasak& Salo/Salu %bahasa Bugis3-akassar&

http4//id.wikipedia.org/wiki/Sungai Air hujan yang jatuh ke bumi, sebagian menguap kembali menjadi air di udara, sebagian masuk ke dalam tanah, sebagian lagi mengalir di permukaan. Aliran air di permukaan ini kemudian akan berkumpul mengalir ke tempat yang lebih rendah dan membentuk sungai yang kemudian menalir ke laut. Pada tahun +??$ an seorang geologist berkebangssan Amerika, >illiam Da8is -orris, berpendapat bahwa sungai dan lembahnya ibarat organisme hidup. Sungai berubah dari waktu ke waktu, mengalami masa muda, dewasa, dan masa tua. -enurut Da8is, siklus kehidupan sungai dimulai ketika tanah baru muncul di atas permukaan laut. ;ujan kemudian mengikisnya dan membuat parit, kemudian parit3parit itu bertemu sesamanya dan membentuk sungai. Danau menampung air pada daerah yang cekung, tapi kemudian hilang sebagai sebagai sungai dangkal. Kemudian memperdalam salurannya dan mengiris ke dasarnya membentuk sisi yang curam, lembah bentuk @. Anak3anak sungai kemudian tumbuh dari sungai utamanya seperti cabang tumbuh dari pohon. Semakin tuan sungai, lembahnya semakin dlam dan anak3anak sungainya semakin panjang.

Aambar perubahan penampang sungai dibawah ini menunjukkan umur sungai. Sungai masih bayi. Sempit dan curam Sungai muda. Anak sungainya bertambah Sungai tua. Daerah alirannya semakin melebar dan berkelok Sungai sudah tua sekali.

/obert B. ;orton, seorang consulting hydrolic engineer, mengklasi ikasikan sungai berdsarkan tingkat kerumitan anak3anak sungainya. Saluran sungai tanpa anaknya disebut sebagai 9 irst order9. Sungai yang mempunyai satu atau lebih anak sungai 9 irst order9 disebut saluran sungai 9second order9. Sebuah sungai dikatakan 9third order9 jika sungai itu mempunyai sekurang3kurangnya satu anak sungai 9second order9. Dan seterusnya. 1ihat gambar di samping kanan ini. Sungai AmaCon dan 5ongo, yang terbesar di dunia, diklasi ikasikan sebagai sungai dengan 9+)th order9 atau 9+.th order9.

http4//www.lablink.or.id/;idro/Sungai/air3sungai.htm Jeram Bagian dari sungai dimana air mengalir dangan deras dan bertaburan diantara banyak batu dari beragam ukuran dan

terdapat arus balik. 0 aktor utama terjadinya jeram 4 +. @olume air ). 'ingkat kecuraman sungai .. 'onjolan dasar sungai 0. Penyempitan leher penampang sungai, makin sempit makin deras arusnya Rintangan rintangan yang harus dikenali : +. Longsoran / runtuhan, berupa pecahan batu besar dari runtuhan atau longsoran tebing sungai dan menciptakan lorong lorong di bawah air. ). Strainer, adalah sesuatu yang berada tidak jauh dari permukaan air. Biasanya terdapat di lembah yang sempit.-isalnya, pohon tumbang. .. Undercut, biasanya terdapat pada tebing di kelokan sungai berupa rongga di bawah air. 6rader yang terjebak di dalam undercut ini sangat sulit untuk keluar karena tertahan oleh arus yang sangat kuat. 0. Entrapman, 'erjepitnya kaki di sungai dangkal berarus deras. ". Dam =. Tongue %lidah air&, merupakan awal dari suatu riam sebagai pecepatan arus yang bertuknya kalau dilihat dari atas menyerupai huru @. D. Standing wave %gelombang tegak&, gerakan air yang membentuk barisan gelombang, dimana gelombang pertama paling besar. ?. Hole, stoper ini terjadi akibat adanya batu besar di dasar sungai yang menghalangi aliran sungai di bawah permukaan.

Stoper %gelombang balik&, gelombang yang berputar 8ertikal atau berbalik ke hulu yang disebabkan oleh penurunan dasar sungai. +$. Eddies %arus balik&, arus sungai yang seakan) berhenti dan berbalik ke arah hulu sungai. ++. Bend, arus sungai yang keras dan membentur dinding dan pada suatu belokan sebelah luar. +). Shallows %pendangkalan&, aliran sungai yDang menjadi lebih cepat dikarenakan adanya pendangkalan dasar sungai, biasanya ditandai oleh riak) kecil. ingkat !esulitan Sungai -enurut American white water %A>>A&, 'ingkat kesulitan sungai terdiri dari beberapa grade4 !elas " (Easy# Air sungai relati mengalir tenag dan kadang) diiringi riam kecil. (arang dijumpai rintnagan seperti batu, pusaran air atau air terjun. !elas "" % ovice& Arus sungai dengan beberapa ombak kecil yang tidak lebih dari "$ cm. (arak antar batu besar agak renggang. !elas """ %!ntermadiate& /iam)nya diiringi gelombang) yang tidak terduga. -anu8er dibutuhkan untuk dapat menghindari batu dan hole.Scouting %pengamatan& perlu dilakukan untuk menentukan lintasan mana yang akan dilalui. !elas "$ %Advanced& (eramnya sulit dan sambung menyambung. Aelombang air pecah tinggi ) m dengan 8ariasi kelokan cukup tajam dan arusnya lebih liar.Scouting dan manu8er cepat dan terlatih sangat diperlukan, karena medan
#.

seperti ini potensial untuk kecelakaan.. !elas $ %E"pert& 'ingkat kesulitan tinggi. -empunyai riam) yang panjang, liar dan sambung menyambung. Arus lebih deras dengan jeram berbahaya ditambah batu) besar. Dibutuhkan manu8er rumit agar dapat melaluinya. Bila terjadi kecelakaan sangat sulit untuk diselamatkan oleh team rescue. !elas $" %E"trem& Kelas ini memiliki tingkat kesulitan dan bahaya yang sangat eEtrem. Secara umum, kelas ini tidak dianjurkan untuk diarungi. http4//www.himpas8ignec8ara.co.cc/tag/karakteristik3 sungai/

Pada hakekatnya aliran sungai terbentuk oleh adanya sumber air %hujan, mencairnya es, dan mata air& dan adanya relie dari permukaan bumi. Sungai3sungai juga mengalami tahapan geomor ik yaitu perioda muda, dewasa, dan tua. Sungai muda dicirikan dengan kemampuan untuk mengikis alurnya, dimana hal ini dapat terjadi jika gradien sungai cukup terjal. Sungai muda biasanya sempit, dengan tebing terjal yang terdiri dari batuan dasar. Aradien sungai yang tidak teratur %seragam& disebabkanoleh8ariasi struktur batuan%keras3lunak&. Sungai pada stadium dewasa akan mengalami pengurangan gradien sungai sehingga kecepatan aliran dan daya erosi %pengikisan& berkurang, sehingga mulai terjadi pengendapan. Sungai demikian disebut dengan graded. (ika sungai utama mengalami graded berarti telah tercapai kedewasaan awal, dan jika cabang3cabang sungai tersebut juga telah mengalami graded maka telah mencapai kedewasaan lanjut, dan jika alur3alur sungai juga telah mengalami graded, maka sungai tersebut telahmencapai perioda tua. Pada umumnya aliran sungai dikendalikan oleh struktur batuan dasar, kekerasan batuan, dan struktur geologi, serta beberapa hal lainnya membentukpola3pola aliran sungai %Aambar 0&, antara lain4 +. Pola dendritik, dengan pola aliran menjari danmenyebar seperti dahan3dahanpohon, mengalir ke semua arah, danmenyatu di induk sungai. Fmumterdapat pada daerah dengan struktur batuan yang homogen atau pada lapisan endapan sedimen yang horiContal.

). Pola aliran rektangular, dibentuk oleh cabang3cabang sungai yang berbelok, berliku3liku, dan menyambungdengan membentuk sudut3sudut tegak lurus, yang umumnya dikendalikan olehpola kekar dan sesar yang berpola berpotongan secara tegak lurus. Fmumterdapat pada daerah batuankristalin, serta perlapisanbatuankeras yang horiContal. .. Pola aliran trelis, berbentukpola trali pagar. Sungai3 sungai yang lebih besar cenderungmengikuti singkapan dari batuanlunak. Pola ini umum pada daerah yangterlipat danmiring kuat. 0. Pola aliran radial, dengan pola sentri ugal dari suatu puncak, misalnya aliran sungai pada pegunungan kubah atau gunung api muda. ". Pola aliran anular, merupakan aliran dimana sungai3 sungai besarnya mengalir melingkar mengikuti struktur danbatuan yang lunak, dan umum terbentukpada daerah kubah struktural yangtelah terkikis dewasa. Pola aliran anular dengan demikian merupakan 8ariasi dari pola aliran trelis. Pada sungai yangtelah mencapai stadiumdewasa terdapat dataran banjir yangterbentukdari pengendapan material klastis yang diendapkan pada daerah di dekat sungai membentuk point bar. Pada sisi kiri kanan sungai sering terbentuk akumulasi yang tebal sedimen sepanjang sungai dan membentuk tanggul alam %natural le8ees&. (ika arus aliran sungai makinmelemah, material klastis yang terbawaoleh aliran sungai akan terendapkan pada tekuk lereng, sisi dalammeander, pertemuan antara dua aliran

sungai, danperubahan gradien. (ika endapan alu8ial sungai yangtelah terbentuk kemudian terkikis kembali oleh aliran sungai akan terbentuk undak3undak sungai, dan merupakan peremajaan sungai pada masa dewasa atau tua. (ika aliran sungai dari mulut lembah di daerah pegunungan dankemudianmemasuki wilayah dataran, maka material klastis yang dibawanya akan terendapkan dan kemudian menyebar meluas dengan sudut kemiringan makinmelandai. Graksi kasar akan terakumulasi di dekat mulut lembah dan raksi halus akan terdapat pada dataran, dan dikenal dengan kipas alu8ial. Kipas alu8ial dapat terjadi pada kaki3kaki gunung api, kaki tebingdari gawir, dll. Selanjutnya material klastis yangterbawaoleh aliran sungai hingga laut, danmembentukdelta. Bentuk3bentuk delta dipengaruhi oleh banyak aktor antara lain bentuk sungai, gradien sungai, besarnya beban, kuat arus laut, arah arus laut, dsb. Aambar Kenampakan oto udara undak3undak sungai danmender sungai yangterbentuk B.). Dataran danPlateau Dataran danplateau adalah wilayah3wilayah dengan struktur yang relati horiContal. Dataran mempunyai relie rendah dengan lembah3lembah dangkal, sedangkan plateau mempunyai relie yang tinggi dengan lembah3lembah yangdalam. Secara umum beberapa jenis dataran, antara lain 4 +. Dataranpantai%coostalplains&yangterbentukolehtimbulnyada

sarlaut ). !nteriorplains,yangmiripdengandataranpantaitetapiyangterle taksudahjauhdarilaut .. Datarandanau%lakeplains&,terbentukolehtimbulnyadasardana ukarenapengeringandanau 0. Dataranla8a%la8aplains&danplateaula8a%la8aplateau&,terbent ukolehaliranla8aencer ". Dataran endapan glasial %till plains&, terdiri dari endapan glacial yangmenutupi topogra i tidak rata =. Dataran alu8ial %allu8ial plains&, yangterbentukdari endapan alu8ial dari kipas alu8ial di kaki pegunungan hingga jauh ke dataran banjir dan dataran pantai. Plateau pada stadiummuda merupakan daerah dengan lapisan horiContal dan kebanyakan telah terkikis dalam oleh aliran sungai. Daerah plateau dapat lebih tinggi terhadap sekitarnya dan dibatasi oleh gawir atau dapat pula lebih rendah dari pegunungan disekitarnya. Plateau dewasa mempunyai kenampakan umum mirip dengan pegunungan biasa namun kecenderungan lapisan batuannya horiContal. Plateau tua umumnya merupakan daerah dataran yang luas yangtelah mengalami pengikisan dengan perlapisan yang horiContal. Bukit3bukit sisa erosi, yang juga berstruktur horiContal disebut mesa %dengan ketinggian +"$3)$$m&. Dimensi yang lebih kecil dinamakanbutte, dan jika lebih sempit dan tinggi seperti pilar3pilar disebut dengan pinnacles atau needles.

B... Pegunungan kubah %dome mountains& Kubah diartikan sebagai struktur dari suatu daerah yang luas dengan si at lipatanregional dengan sudut kemiringan yang kecil. Ada beberapa sebab terjadinya kubah, antara lain oleh intrusi garam atau diapir, intrusi lakolit, dan intrusi batuanbeku seperti batolit. Dalamtahapan muda pegunungan kubah akan dikikis oleh sungai3sungai namunbelum dalam, bentuk kubah masih utuh, pengikisan dimulai di puncak dengan membentukcekungan erosi. Kadang3 kadang inti kubah yang keras tampak di dasar cekungan erosi kubah. Pada tahapan dewasa, pengikisan di puncak makin meluas dan mendalam. Fndak3undak gawir terbentuk sesuai dengan banyaknya lapisan3lapisan yang resistan, serta punggungan3 punggungan dengan lapisan miring %hogbacks& terbentuk. Pada tahapan tua, mempunyai bentuk akhir dari pengikisan kubah akan membentukpeneplane. Pola aliran annular hampir3hampir hilang. Kubah besar dan tinggi dihasilkan oleh intrusi3intrusi batolitH yang lebih kecil dihasilkan oleh intrusi lakolit, dan berbentuk kubah landai yang dihasilkan oleh sill. Kubah3kubah kecil dapat dihasilkan oleh intrusi garam atau diapir lempung. http4//www.scribd.com/doc/.$.)."D+/Aeomor ologi Aambar Sketsa bentuk%mor ologi& hogbacks

Punggungan3punggungan lapisan miring%hogbacks& dapat terbentuk olehbeberapa kejadian antara lain kubah, antiklin, sesar, intrusi, dan sebagainya. Galtionmerupakan hogbacks yangterletak terdekat dengan inti kubah yang keras seperti batuankristalin dengan ujung atas umumnya runcing. !nti kubah yangterdiri dari batuankristalin seringmemberi arti sebagai sumber mineral logamH pertambangan seringdijumpai kubah3kubah garam tentunya memberi makna sebagai sumber garam. (ika tidakberpotensi akan mineral, inti kubah yang bertekstur kasar seringmerupakan daerah hutan dan sekaligus merupakan daerah tadahhujan. (uga lereng3lerengterjal dari hogbacks sebaiknya merupakan daerah hutan untukmencegah longsoran dan untuk tujuankonser8asi air.

Plateau Daerah dataran tinggi yang luas gambar 5. plateau Col Daerah rendah antara dua buah ketinggian. Saddle Hampir sama dengan col, tetapi daerah rendahnya luas dan ketinggian yang mengapit tidak terlalu tinggi. gambar 6. saddle dan pass Pass Celah memenjang yang membelah suatu daerah ketinggian.

Bentang alam dengan struktur mendatar %1apisan ;orisontal& -enurut letaknya %ele8asinya&dataran dapat dibagi menjadi dua, yaitu 4 +. Dataran rendah, adalah dataran yang memiliki ele8asi antara $3"$$ kaki dari muka air laut. ). Dataran tinggi%plateau/high plain &, adalah dataran yang menempati ele8asi lebih dari "$$ kaki diatas muka air laut. Kenampakan3kenampakan bentang alam pada kedua dataran tersebut hampir sama, hanya dibedakan pada

relie nya saja. Pada daerah berstadia muda terlihat datar dan dalam peta tampak pola kontur yang sangat jarang. Pada daerah yang berstadia tua, sering dijumpai dataran yang luas dan bukit3bukit sisa%monadnock&, yang sering dijumpai mesa dan butte. Perbedaan mesa dengan butte adalah mesa mempunyai diameter%d& lebih besar dibandingkan dengan ketinggiannya%h&. Sedangkan butte sebaliknya.%lihat gambar !@.+& Pola penyaluran yang berkembang pada daerah yang berstruktur mendatar adalah dendritik. ;al ini dikontrol oleh adanya keseragaman resistensi batuan yang ada di permukaan.

Aambar !@.+. Kenampakan mesa dan butte !@.).). Bentang Alam dengan Struktur -iring ;ampir semua lapisan diendapkan dalam posisi yang mendatar. Sedimen yang mempunyai kemiringan asal diendapkan pada dasar pengendapan yang sudah miring, seperti pada lereng gunung api dan disekitar terumbu karang. Kemiringan lapisan sedimen yang demikian disebut kemiringan asal dengan sudut maksimum ."$%'jia, +#?D&. Kebanyakan sedimen yang memperlihatkan kemiringan, disebabkan karena adanya proses geologi yang bekerja pada suatu daerah tersebut. -or ologi yang dihasilkan oleh proses tersebut akan memperlihatkan pola yang memanjang searah dengan jurus perlapisan batuan. Berdasarkan besarnya sudut kemiringan dari kedua lerengnya, terutama yang searah dengan kemiringan lapisan batuannya, bentang alam ini dapat dibagi menjadi ), yaitu 4 I 5uesta. Pada cuesta sudut kemiringan antara kedua sisi lerengnya tidak simetri dengan sudut lereng yang searah perlapisan batuan. Sudut kelerengan kurang dari 0"$ %'hornbury, +#=#, p.+..&, sedangkan Stokes J @arnes, +#"" 4 p.D+ sudut kelerengannya kurang dari )$$. 5uesta memiliki kelerengan ore slope yang lebih curam sedangkan back slopenya relati landai pada arah sebaliknya sehingga terlihat tidak simetri. I ;ogback. Pada hogback, sudut antara kedua sisinya relati sama, dengan sudut lereng yang searah perlapisan batuan sekitar 0"$%'hornbury, +#=#, p.+..&. sedangkan Stokes J @arnes, +#"" 4 p.D+ sudut kelerengannya lebih dari )$$. ;ogback memiliki kelerengan ore slope dan back

slope yang hampir sama sehingga terlihat simetri %lihat gambar !@.)&. !@.)... Bentang alam dengan Stuktur 1ipatan 1ipatan terjadi karena adanya lapisan kulit bumi yang mengalami gaya kompresi %gaya tekan&. Pada suatu lipatan yang sederhana, bagian punggungan disebut dengan antiklin, sedangkan bagian lembah disebut sinklin. Fnsur3unsur yang terdapat pada struktur ini dapat diketahui dengan mena sirkan kedudukan lapisan batuannya. Kedudukan lapisan batuan%dalam hal ini arah kemiringan lapisan batuan& pada peta topogra i, akan berlawanan arah dengan bagian garis kontur.

Aambar !!.). Kenampakan beberapa bentang alam struktural yang rapat % ore slope/antidip slope&, dimana garis kontur yang rapat tersebut menunjukkan adanya gawir3gawir yang terjal dan memotong lapisan batuan. Arah kemiringan lapisan batuannya searah dengan kemiringan landai dari topogra inya %biasanya diperlihatkan dengan punggungan

yang landai/back slope/dipslope&. http4//belajargeogra iyuk.blogspot.com/)$+$/$./bentang3 alam3struktural3i8.html Sesar atau patahan adalah rekahan pada batuan yang telah mengalami Kpergeseran yang berartiL pada bidang rekahnya. Suatu sesar dapat berupa bidang sesar %Gault Plain& atau rekahan tunggal. 'etapi sesar dapat juga dijumpai sebagai semacam jalur yang terdiri dari beberapa sesar minor. (alur sesar atau jalur penggerusan, mempunyai dimensi panjang dan lebar yang beragam, dari skala minor sampai puluhan kilometer. Kekar yang memperlihatkan pergeseran bisa juga disebut sebagai sesar minor. /ekahan yang cukup besar akibat regangan, amblesan, longsor, yang disebut Gissure, tidak termasuk dalam de inisi sesar. Beberapa indikasi umum adanya sesar 4 +. Kelurusan pola pengaliran sungai. ). Pola kelurusan punggungan. .. Kelurusan Aawir. 0. Aawir dengan 'riangular Gacet. 0. Keberadaan mata air panas.Bagian 0 Aeologi Struktur ?) Departemen Pendidikan ;-A F2PAD )$$. ". Keberadaan Cona hancuran. =. Keberadaaan kekar. D. Keberadaan lipatan seret %Drag olg&

?. Keberadaan bidang gores garis %Slicken Side& dan Slicken 1ine. #. Adanya tatanan stratigra i yang tidak teratur. http4//sman+ciparay.lcw3dinamik.com/AeologiStruktur.pd . Plunge, sudut yang terbentuk oleh poros dengan horiContal pada bidang 8ertikal. ). 5ore, bagian dari suatu lipatan yang letaknya disekitar sumbu lipatan. .. 5rest, daerah tertinggi dari suatu lipatan biasanya selalu dijumpai pada antiklin 0. Pitch atau /ake, sudut antara garis poros dan horiContal, diukur pada bidang poros. ". Depresion, daerah terendah dari puncak lipatan. =. 5ulmination, daerah tertinggi dari puncak lipatan. D. Bn8eloping Sur ace, gambaran permukaan %bidang imajiner& yang melalui semua ;inge 1ine dari suatu lipatan Perlipatan merupakan hasil dari de ormasi atau perubahan bentuk dan atau 8olume dari suatu batuan yang ditunjukan sebagai suatu lengkungan atau himpunan lengkungan pada unsur garis atau bidang3bidang dalam batuan. Fnsur garis atau bidang yang dimaksud adalah bidang perlapisan. Berdasarkan bentuknya, maka lipatan dibagi atas 4 +. Antiklin 4 ialah lipatan dimana bagian cembungnya mengarah ke atas. Dalam hal ini semakin tua batuannya

semakin dalam letaknya. (ika batuannya telah mengalami pembalikan maka lipatan itu dinamakan Synantiklin ). Sinklin 4 ialah lipatan dimana bagian cekungannya mengarah keatas. Dimana semakin muda batuannya semakin dalam letaknya. (ika batuannya telah mengalami pembalikan maka lipatan itu dinamakan Antisinklin Fntuk mengamati adanya struktur perlipatan di lapangan yaitu dengan melihat perubahan berangsur pada kemiringan %dip& lapisan batuan, perulangan urutan 8ariasi litologi, pembalikan dengan menentukan top dan #ottomnya yang tidak sesuai dengan arah kemiringan lapisan. http4//amaygeo.wordpress.com/)$++/$./+$/struktur3 geologi3comot3dari3bab3.3mapping3saya3d/ Kekar dide inisikan sebagai suatu rekahan pada kerak bumi yang belum atau sedikit sekali mengalami pergeseran sepanjang bidangnya, akibat tekanan yang lebih lanjut. Kekar memecahkan batuan dengan rekahan yang relati halus dengan panjang yang ber8ariasi mulai dari beberapa sentimeter sampai ratusan meter. Secara genetik, kekar dapat dibedakan menjadi dua jenis %;obs, +#D=, dalam $esponsi %eologi Dasar, )$$D& yaitu 4 +. Kekar gerus %shear &oint&, adalah rekahan yang bidang3 bidangnya terbentuk karena adanya kecenderungan untuk saling bergeser %shearing& searah bidang rekahan. ). Kekar tarik %E"tensional &oint&, adalah rekahan yang bidang3bidangnya terbentuk kadanya kecenderungan untuk saling menarik %meregang& atau bergeser tegak lurus terhadap bidang rekahannya.

Kekar tarikan dapat dibedakan sebagai 4 +. Tension 'racture, yaitu kekar tarik yang bidang rekahnya searah dengan tegasan. Kekar jenis inilah yang biasanya terisi oleh cairan hidrothermal yang kemudian berubah menjadi vein. ). $elease 'racture, yaitu kekar tarik yang terbentuk akibat hilangnya atau pengurangan tekanan, orientasinya tegaklurus terhadap gaya utama. Struktur ini biasa disebut dengan KstyloliteL. Kekar merupakan salah satu struktur yang sulit untuk diamati, sebab kekar dapat terbentuk pada setiap waktu kejadian geologi, misalnya sebelum terjadinya suatu lipatan. Kesulitan lainnya adalah tidak adanya atau relati kecil pergeseran dari kekar, sehingga tidak dapat ditentukan kelompok mana yang terbentuk sebelum atau sesudahnya. >alaupun demikian, di dalam analisis, kekar dapat dipakai untuk membantu menentukan pola tegasan, dengan anggapan bahwa kekar3kekar tersebut pada keseluruhan daerah terbentuk sebelum atau pada saat pembentukan sesar.

'enaga Pembentuk 1ipatan Daerah yang berstruktur lipatan, kubah, dan struktur patahan, pada dasarnya disebabkan oleh tenaga endogen. ;anya saja tenaga endogen pembentuk ketiga daerah struktur lipatan, kubah, dan patahan tidak sama. Pada daerah berstruktur lipatan, disebabkan oleh tenaga endogen yang arahnya mendatar berupa tekanan, sehingga batuan sedimen yang letak lapisan3lapisannya mendatar berubah menjadi terlipat atau bergelombang. Daerah yang berstruktur demikian disebut daerah lipatan, dalam bahasa !nggris disebut olded Cone. suatu lipatan memilik beberapa bagian, sebagai akibat dari adanya lipatan tersebut. Fnsur3 unsur tersebut adalah antiklinal, sinklinal, sayap antiklin. Di samping itu juga ada berupa sumbu antiklinal dalam kaitannya dengan menentukan posisi suatu lipatan yaitu dip %kemiringan& dan strike %jurus&, serta sumbu sinklinal. Berbicara mengenai lipatan ada beberapa macam sebagai akibat dari kekutan yang membentuknya, yaitu lipatan tegak, miring, menggantung, isoklin, rebah, kelopak, antiklinoriun, dan sinklinorium. Di dunia ini banyak terdapat daerah lipatan yang memperlihatkan bentukan topogra i yang jelas, lipatan yang terkenal adalah Sirkum Pasi ik dan lipatan Alpina. Kedua lipatan tersebut mempunyai kelanjutan di !ndonesia. 1ipatan Alpina di !ndonesia berupa sistem pegunungan Sunda yang terbentang di !ndonesia mulai dari Sumatera, (awa, 2usra, -aluku, dan berakhir di P Banda. 1ipatan ini merupakan busur dalam yang !ndonesia bersi at 8olkanis dan busur luar yang non 8ulkanis. Demikian pula dengan lipatan

Sirkum Pasi ik dari Pilipina bercabang ke Kalimantan dan Sulawesi dan seterusnya. Sumber4 1obeck %+#.#&. 'enaga Pembentuk Kubah/dome. 'enaga pembentuk daerah yang berstruktur kubah adalah tenaga endogen mempunyai arah tegak lurus ke arah luar bumi, sehingga daerah yang luas mengalami pencembungan akibat tenaga tersebut. Seperti juga lipatan, dome juga mempunyai Dip, tetapi dip pada dume menuju kesemua arah. Kalau boleh diumpamakan bahwa dome tersebut ibarat kuali yang ditelungkupkan. Kalau tenaga yang tegak lurus tersebut menuju pusat bumi, maka bentuk yang dihasilkan merupakan kebalikan dari dome, yaitu berupa basin atau cekungan ibarat kuali yang menghadap ke atas. Berdasarkan pembentukannya dome, digolongkan menjadi beberapa macam, yaitu4 a. Dome yang berintikan batuan beku yang terdiri dari dua jenis, yaitu dome laccolith dan batolith. 'erjadi karena penerobosan magma ke dalam kulit bumi, sehingga lapisan kulit bumi yang terletak di atasnya terdesak yang mengakibatkan kulit bumi tersebut cembung. Sumber4 Alan ; Strahler %+##)& b. Dome atau kubah garam, Kubah garam terjadi akibat intruisi massa garam ke dalam lapisan batuan. (adi kubah ini mempunyai inti berupa garam. Diatasnya kadang3 kadang terdapat lapisan tudung berupa gips, batu gamping atau dolomit yang pejal. Pada umumnya kubah garam ini kecil3kecil dengan garis tengah + M = km dengan ketinggian N +$$ kaki dari daerah sekitarnya. Banyak di antaranya mempunyai nilai ekonomis. Bentuk dome seperti ini banyak terdapat di (erman %;arC -ountains&, Sayap kanan pegunungan

Karpatia %/umania&, -esir, Persia, Spanyol, -aroko, dan AljaCair. 'erjadinya diduga bahwa lapisan garam yang terletak jauh di dalam lapisan bumi, mendapat tekanan yang keras sehingga keadaanya menjadi plastis dan pada bagian di bagian kulit bumi yang lemah ia naik dan mendorong lapisan batuan yang ada di atasnya, sehingga cembung ke atas. Kubah garam ini meskipun berstruktur kubah, sering kali memperlihatkan permukaan yang cekung, karena garam merupakan lapisan yang mudah larut, akibatnya lapisan yang terletak di atasnya mudah ambruk. (adi dalam hal ini dapat dikatakan bahwa daerah itu berstruktur positi tetapi topogra i negati . c. Kubah akibat pengangkatan regional pada daerah yang luas, Kubah pada golongan ini adalah akibat adanya pengangkatan regional didaerah yang luas. Fkurannya luas dengan dip yang landai hingga hampir mendatar. Kubah ini mungkin terjadi sebagai akibat dari desakan batuan 8olkanis dari dalam atau kerena proses epirogenesisi. d. Kubah kripto8olkanis %5rypto8olcanic domes&, Kubah ini terjadi sebagai akibat dari desakan gas dari dalam bumi yang tergerak secara tiba3tiba, tetapi dengan kekuatan kecil. Karena kekuatannya yang kecil sehingga tidak sampai ke luar, melainkan hanya mendorong lapisan kulit bumi hingga cembung. 'enaga Pembentuk Patahan 'enaga pembentuk daerah yang berstruktur patahan, adalah tenaga endogen yang mengakibatkan kulit bumi bergerak mendatar dengan berlawanan arah atau bergerak ke bawah atau ke atas, yang sering disebut dengan kekar, rekahan atau

retakan yang cukup besar. Kulit bumi mengalami sesar dimana patahan yang disertai dengan pergeseran kedudukan lapisan yang terputus hubungannya % ault&. Berdasarkan gerakan atau pergeseran kulit bumi terdapat tiga macam sesar %-ul inger J Snyder, +#D#4 .0+&, yaitu4 a. Dip slip ault, yaitu sesar yang tergeser arahnya 8ertikal %sesar 8ertikal&, sehingga salah satu dari blok terangkat dan membentuk bidang patahan. b. Strike slip ault, yaitu sesar yang pergeserannya ke arah horisontal %sesar mendatar&, sehingga hasil dari akti8itas ini kadangkala dicirikan oleh kenampakan aliran air sungai yang membelok patah3patah. c. 6bliOue slip ault, yaitu sesar yang pergeseran 8ertikal sama dengan pergeseran mendatar, yang sering disebut sesar miring %obliOue&. Pergeseran kulit bumi pada tipe ini membentuk celah yang memanjang, kalau terjadi di dasar laut/samudera terbentuk palung laut, dan bila di daratan bisa berupa ngarai. Dip slip ault dapat dibagi lagi menjadi dua bagian berdasarkan bagian yang tergeser, %1obeck , +#.#4 ""#& yaitu4 a. Kalau batuan yang terletak di atas bidang sesar yang relati turun, maka disebut sesar turun, normal atau gra8ity ault. b. Kalau batuan yang terletak di atas bidang sesar yang relati naik, maka dinamakan sesar naik atau thrust ault. Sesar naik digolongkan pula menjadi dua bagian, yaitu4 /e8erse ault, kalau bidang sesarnya mempunyai kemiringan lebih dari 0" derajat dan 'hrust ault atau kelopak, jika kemiringan bidang sesar kurang daru 0" derajat.

Strike slip ault disebut juga lateral ault yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu4 a. DeEtral atau right lateral ault adalah sesar yang bergerak relati ke kanan. b. Sinistral atau le t lateral ault merupakan pergerakan sesar yang relatih ke kiri. 1obeck %+#.#4 ""#& mengemukakan ada beberapa jenis sturktur patahan, yaitu4 a. Patahan 2ormal %normal ault& b. Patahan bertingkat %step ault& c. Patahan terserpih % ault splinter& d. Patahan membalik %re8erse ault& e. Patahan kelopak %thrust ault& . Patahan kelopak majemuk %multi thrust ault& g. Patahan mendatar % oult with horiContal mo8ement& h. Patahan lipatan % ault passing in to a old&. Bentukan3Bentukan Di Daerah Struktur 1ipatan, Kubah, dan Patahan. Bentuk lahan yang merupakan hasil bentukan asal struktural, seprti telah dikemukakan pada bagian terdahulu bahwa disebabkan oleh tenaga endogen %tenaga yang berasal dari dalam bumi& yang bisa berupa proses tektonik atau diastro isme. Proses ini meliputi pengangkatan, penurunan, dan pelipatan kulit bumi, sehingga terbentuk struktur geologi berupa lipatan dan patahan. Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan untuk mendasari interpretasi dan identi ikasi bentuk struktural adalah4 a. Perbedaan daya tahan %resistensi& lapisan batuan terhadap tenaga yang bekerja. 1apisan batuan yang resisten akan menghasilkan relie yang berbeda dengan batuan yang

kurang atau tidak resisten. b. Pola aliran pada bentukan struktural umumnya terkontrol oleh struktur. c. Dalam melakukan identi ikasi dan pengenalan terhadap bentukan struktural, dasar pengenalan struktur adalah4 3 Perlapisan %strati ikasi& batuan 3 Attitude atau sikap lapisan %posisi bidang lapisan terhadap bidang horiContal yang meliputi dip, strike, dip slope, ace slope, dan scrap. 3 Pola aliran 3 Kontinuitas 3 Dislokasi 3 -or ologi permukaan Bentuk lahan hasil bentukan struktural ditentukan oleh tenaga endogen yang menyababkan de ormasi perlapisan batuan dengan menghasilkan lipatan, kubah, dan patahan serta perkembangannya. De ormasi perlapisan batuan ini menyebabkan adanya de ormasi sikap perlapisan yang semula horisontal menjadi miring atau tegak dan membentuk lipatan. Penentuan nama suatu bentuklahan struktural pada dasarnya di dasarkan pada sikap perlapisan batuan %dip dan strike&. Dip adalah sudut perlapisan batuan yang diukur terhadap bidang horisontal dan tegak lurus terhadap jurus %strike&. Sedangkan jurus %strike& merupakan arah garis perpotongan yang dibentuk oleh perpotongan antara bidang perlapisan dengan bidan horiContal. Bentukan khas di daerah lipatan 4 Pertama kali yang harus disadari bahwa suatu daerah yang berstruktur lipatan, oleh tenaga eksogen dihancurkan melalui proses denudasional, sehingga permukaan menjadi rata. 6leh karena itu kenanpakan topogra i seperti antiklinal

dimungkinkan bukan menjadi punggungan topogra i, demikian pula sinklinal ditemukan bukan merupakan lembah. Di samping itu, dimungkinkan pula terjadi pembalikan relie %in8ersion o relie & sebagai akibat dari bekerja ulangnya tenaga endogen. Bentukan khas yang terdapat pada daerah berstruktur lipatan yang berkenaan dengan pembentukan lipatan kulit bumi belum dijumpai pembentukan baru, pada umumnya telah mengalami beberapa siklus geomor ologi, sehingga bentanglahan yang ada banyak yang dijumpai multi siklis. >alaupun di banyak tempat di permukaan bumi ini telah mengalami proses demikian, di daerah yang berstruktur lipat dapat dijumpai beberapa bentukan yang merupakan bentukan khasnya. Adapun bentukan3bentukan khas tersebut berikut ini disajikan secara satu persatu 4 a. Bentukan berupa pola aliran trellis, Pada bagian terdahulu telah dikemukan mengenai pola pengaliran trellis itu terdiri atas lembah3lembah besar yang sejajar sat sama lain %lembah subsekwen&, dan anak3anak sungainya yang bermuara tegak lurus pada sungai yang sejajar tersebut. Anak3anak sungai tersebut merupakan lembah obsekuen, resekwen atau konsekwen. b. Bentukan berupa punggungan antiklinal %anticlinal ridge&, -erupakan punggungan atau pegunungan yang bertepatan dengan sinklinal. Pada umumnya deretan pegunungan itu sejalan dengan sumbu/strike dari antiklinal itu. Bentuk punggungannya membulat dan relie halus, dengan lerengnya berupa dip dari struktur. c. Bentukan berupa lembah antiklinal %anticlinal 8alley&, merupakan lembah3lembah yang berkembang sepanjang sumbu antiklinal. Bentukan ini benar3benar menunjukkan

pembalikan relie . d. Bentukan lembah sinklinal %synclinal 8alley&, merupakan lembah yang berkembang sepanjang sumbu sinklinal. e. Bentukan punggungan sinklinal %synclinal ridge&, -erupakan punggungan yang berkembang sepanjang sumbu sinklin. !ni pun menunjukkan adanya pembalikan relie yang sempurna. Punggungannya biasanya lebar dengan lereng yang curam. . Bentukan berupa punggungan homoklinal %homoclinal ridge&, Punggungan homoklinal merupakan punggungan yang terdapat disetiap antiklinal/sinklinal akibat pengirisan lembah pada saya dan sepanjang sayap itu., dengan sendirinya punggungan ini akan berupa cuesta atau hogback tergatung kepada besarnya kemiringan struktur. Bisanya bentukan ini dibatasi oleh adanya pergantian kekerasan lapisan batuan yang berselang seling antara lapisan batuan lunak dan lapisan yang keras. 5uesta adalah bentuk punggungan atau bukit yang kemiringan lerengnya tidak sama sebagai akibat dari kedudukan lapisan3lapisan batuan pembentuknya yang landai. 5uesta mempunyai lereng belakang %back slope& yang landai dan lereng muka %in ace& lebih curam. Apabila cuesta dengan kedudukan lapisan batuan itu cukup curam dan kedua lereng bukit mempunyai kemiringan yang hampir sama, maka dinamakan ;ogback. Sedangkan bila kedudukan lapisan itu mendatar, bukit yang demikian dinamakan messa. -essa yang berukuran kecil disebut butte. g. Bentukan berupa lembah homoklinal %homoclinal 8alley&, -erupakan lembah yang berkembang pada sayap antiklin atau sinklin. Sayap antiklin yang berkembang

menjadi lembah ini disebabkan oleh proses erosi/denudasi yang kuat. Bentukan khas di daerah struktur kubah %dome& Bentukan khas di daerah struktur kubah dan antiklin adalah berbentuk elips dan bentuknnya tergantung pula oleh kemiringan lapisan3lapiasn batuan penyusunnya serta tingkat erosi yang telah terjadi pada daerah tersebut. Seperti halnya di daerah struktur lipatan , pada struktur kubah pun pada umumnya telah mengalami erosi pada tingkat lanjut dalam arti erosi yang bekerja sudah sangat intensi . Berbicara mengenai bentukan khas, perlu mengingat kembali tentan pembalikan relie seperti yang telah dibicarakan pada bagian terdahulu. Dari hasil pembalikan relie tersebut akan dapat membedakan kubah secara struktur dan kubah secara topogra i. Kaitannya dengan keadaan tersebut, maka akan ditemukan struktur positi dengan topogra i negati , struktur positi dengan topogra i positi H dan struktur negati dengan topogra i posit . Adapun bentukan3bentukan yang khas pada daerah dengan struktur kubah adalah dalam hal4 a. Pola pengaliran Pola pengaliran biasanya radial pada kubah muda dengan lembah termasuk lembah konsekuen. Pola pengaliran anular pada kubah usia dewasa. Pola ini memperlihatkan sungai3 sungai besar membentuk lingkarann dan anak3anak sungai bermuara tegak lurus dengan sengai induk. 1embah3lembah besar melingkar berupa lembah subsekuen, sedangkan lembah3lembah cabangnya berupa lembah resekuen/ konsekwen. Perlu diketahui pula pola pengaliran yang sempurna seperti di atas hanya terjadi pada daerah dengan struktur kubah yang luas dan pada kubah yang kecil %tidak

luas& sungai3sungai tudak akan terbentuk. Berikut ini disajikan mengenai pola pengaliran di daerah dome/kubah yang luas. b. 'erdapat bentukan 5uesta, ;ogback, -essa, Butte, Glat iron. -essa, butte, dan lat iron ini pada dasarnya adalah suatu bukit sisa yang ada di daerah yang berstruktur kubah. Biasanya bukit sisa ini material batuannya adalah resisten, sehingga dengan meterial yang resisten terhadap erosi membentuk topogra i yang menjulang dibandingkan dengan deerah sekelilingnya. Bentukan khas di daerah struktur patahan Dimuka telah pula dijelaskan secara panjang lebar, bahwa patahan itu terjadi oleh tekanan atau tarikan yang menyertai bentuk lipatan, kubah, kerutan yang disertai dengan pergesesran. a. GleEure GleEeure adalah suatu bentukan yang terjadi jika pergeseran ke arah 8ertikal antara dua blok batuan yang besar, hanya melampaui jarak yang tidak panjang, sehingga antara dua massa batuan yang bergeser tersebut tidak sampai putus, melainkan hanya terjadi atau membentuk tarikan saja. Kemudian mengenai apakah sesar itu mampu membuat suatu mor ologi yang jelas< Berkaitan dengan pertanyaan tersebut ada dua pandangan yang satu sama lainnya mempunyai perbedaan. Pandangan yang menjelaskan bahwa gradasi lebih cepat dari pada sesar dalam mbentuk mor ologi, sehingga sesar yang ada dianggap bukan hasil patahan secara langsung, tetapi akibat erosi di atas sesar atau patahan yang telah ada baik yang lama maupun yang masih

baru. Sesar yang ada sekarang telah tererosi sejak Caman -esoCoicum, pada saat awal terjadi pelipatan %Spurr , dalam 1obeck4 +#.$4 "0$&. Pandangan yang kedua, menyatakan bahwa sesar dapat mengalahkan degradasi sehingga dapat membentuk mor ologi secara langsung. Pada dasarnya keduanya mempunyai persamaan bahwa permukaan bumi ini terbentukkarena adanya ketidak stabilan, apakah stabil dalam hal geologi dan geomor ologi yang stabil atau tidaak stabil. Pada daerah yang stabil, dimana mor ologi akibat sesar merupakan hal yang biasa. (adi kedua pandangan tersebut masing3masing mempunyai kebenaran, artinya ada mor ologi yang langsung merupakan akibat sesar dan ada pula yang disebabkan oleh erosi di atas daerah yang berstruktur patahan. b. 'ebing 'idak setiap tebing merupaakan hasil patahan, karena ada yang disebabkan oleh hal yang lain. -isalnya tebing pada cuesta, hogback, messa, butte , tebing pada kelokan meander dan lain sebagainya terjadi bukan karena sesar. 'ebing akibat patahan disebut Gault scrap, sedangkan terjadi bukan kerena patahan disebut Bscarpment. (adi Scarp ada dua yaitu ault scrap dan escarpment. 'ebing yang terjadi ada hubungannya dengan sesar ada dua macam %1obeck, +#.$4 "=.&, yaitu 4 P Gault scarp yaitu tebing yang terjadi langsung kerena sesar. 'ebing seperti ini mungkin mengalami pemunduran oleh erosi, pelapukan atau mass wasting. 6leh karena itu ada tebing muda, dewasa dan tua dalam perkembangannya. P Gault line scarp, yaitu tebing yang terjadi oleh pengerjaan erosi pada garis patahan, karena di kiri kanan garis patahan

itu terdapat batuan yang berlainan daya tahannya terhadap erosi. Kenyataanya, tebing bisa terbentuk tersusun atau bertebing majemuk ataupun bertingkat. ;al ini terjadi kemungkinan terjadi karena beberapa kemungkinan yaitu4 P -ula3mula ault scrap terbentuk, kemudian bagian atas dari bagian yang turun terkikis, sehingga dasar tebing menggeser ke bawah. Dengan demikian tebing bagian bawah adalah ault line scarp. P -ula3mula ault scarp terbentuk, tetapi terbentuknya berulang menghasilkan step ault, sehingga terbentuklah tebing bessusun. Di samping juga proses erosi terus bekerja untuk menghasilkan ault line scrap. Berbicara mengenai ault scarp agar dibedakan dengan escarpment, kerena keduanya memang berbeda. Fntuk itu perlu mengenal tanda3tanda ault scarp, yaitu4 P Adanya singkapan bidang sesar yang jelas yang memperlihatkan4 Q Peralihan yang tiba3tiba dari permukaan yang curam, tanpa ada perbedaan dalam batuan %litologis& Q Pergeseran lapisan3lapisan batuan antara dua daerah yang dipi3sahkan oleh tebing yang berpotongan dengan sistem pelapis3annya. Q Daerah luas yang retak3retak atau hancur berupa bukit dan lem3bah yang berserakan. Bukit yang seolah3olah tergelincir pada tebing. Berikut ini adalah ilustrasi dari singkapan bidang sesar. P Dasar tebing berupa garis lurus atau pada garis besarnya merupakan garis lurus P Fjung bukit3bukit berbentuk segitiga yang berdampingan, melurus dengan sudut kemiringan yang kecil P 'erdapat lembah melayang/hanging 8alley pada tebing

P Pada dasar tebing muncul sumber3sumber mata air. P Adanya bidang gesekan %slicken slide&, yaitu permukaan tebing yang dilicinkan oleh bongkah3bongkah yang bergerak dengan goresan3goresan yang dapat menerangkan arah pergeseran P 'erdapatnya batuan beku luar yang terputus oleh adanya tebing, bentukan ini disebut dengan batu gantung %louderbacks&. http4//Cchelenk.wordpress.com/)$++/$+/+)/mor ologi3 daerah3berstruktur3lipatan3kubah3dan3patahan/

Anda mungkin juga menyukai