Anda di halaman 1dari 2

14 [ sun hodos - edisi 1 - april 2009 ]

SOROTAN

Alkitab mencatat. Di Dekapolis


ada empat ribu orang kelaparan.
Murid ragu, bagaimana caranya
memberi mereka makan? Lupak-
ah mereka saat di Galilea? Men-
TUHAN Mencipta,
jadi saksi Kristus memberi makan
lima ribu orang meskipun hanya
lima roti dan dua ekor ikan yang SUDAH jatuh tertimpa tangga, cocok untuk jumlah penduduk miskin tahun 2008 ber-
mereka miliki. Di Dekapolis Yesus menggambar perekonomian saat ini. Belum jumlah 37 juta orang atau 16 persen dari
kembali bertanya, “Berapa roti lagi tuntas upaya bangkit dari keterpurukan jumlah penduduk. Selain tingkat kemiskinan
akibat badai krisis yang berkepanjangan, di yang masih tinggi, persoalan kesehatan
ada padamu?” Empat ribu orang awal tahun 2009 ‘Badai Subprime Mortgage’ dan kependudukan belum menunjukkan
kenyang dengan tujuh roti yang datang dari Amerika. perbaikan yang berarti. Di bidang kesehatan,
murid miliki. Berangkat dari yang menurut dinas kesehatan NTT jumlah bayi
ada, bukan dari yang tak ada. Jauh panggang dari api. Krisis finansial di yang mengalami keku-rangan gizi berjumlah
Lalu, berapa roti yang GKI Seroja Amerika Serikat akibat kredit macet di sek- 90.000 dari sekitar 497.000 balita. Dan ka-
tor properti, kok bisa berdampak fatal bagi sus gizi buruk bukan hanya terjadi di Rote,
punya? Indonesia. Itulah keniscayaan tak terhindari tetapi di banyak kota di Indonesia. Kasusnya
di era kebebasan gerak barang dan jasa, satu masih signifikan. Belum lagi kalau melihat
negara saling berkait dengan negara lain. kondisi kesehatan Ibu hamil, melahirkan dan
Penurunan permintaan di Amerika Serikat nifas.
karena krisis subprime Mortgage berdam-
pak tertekannya ekspor negara-negara yang Carut marut perekonomian Indonesia
selama ini mengekspor barang ke Amerika, dampak krisis global tambah memperbu-
termasuk Indonesia. Alamak, sebelum krisis ruk situasi yang ada. Bahkan Gubernur BI,
finansial global saja kondisi rakyat sudah Boediono lewat harian Kompas 13 Februari
buruk. Menurut data yang dilansir dari BPS 2009 mengatakan, krisis ini akan dalam dan
panjang karena situasi
ekonomi global lebih
dari yang diperkirakan
dan rentetan krisis
berlangsung cepat.
Beberapa hal buruk
itu bisa dilihat sebagai
bukti sampai akhir
Januari 2009. Ada 31
ribu pekerja terkena
pemutusan hubungan
kerja (PHK) dan 16
ribu pekerja dirumah-
kan. Kondisi diperki-
rakan akan lebih parah
selama tahun 2009
ini sehinga 2,5 juta
pekerja akan di PHK.
Itu belum termasuk
pekerja di sektor
informal.

Gereja Bagi Orang


Lain
Hari-hari ini tak perlu
menonton film India
hanya untuk sekadar
flickr/ed.ft

membuat mata berka-


ca-kaca atau menangis
[ sun hodos - edisi 1 - april 2009 ] 15

GKI Seroja Ikut Serta

flickr.com
berlinang air mata. Karena di sekitar kita
dalam realitas nyata, air mata bisa dengan
mudah tertumpah melihat dampak buruk
kondisi masyarakat akibat hantaman krisis
ekonomi. Persoalannya sekarang, haru-biru
melihat kondisi masyarakat yang ada, apa-
kah cukup menggunakan sapu tangan se-
perti saat menonton film India? Kalau tidak,
apa yang bisa kita lakukan atau bahkan GKI
Seroja lakukan? Dibutuhkan tindakan nyata
dan bukan sekedar retorika bukan?
“Menanggapi kondisi masyarakat yang kinkan kehidupan bagi manusia dan mahluk-
sedang terpuruk, tak boleh berhenti pada mahluk lain. Itu artinya kita diikutsertakan
belas kasihan atau sekedar prihatin”, ujar Tuhan dalam tindakan penciptaan agar
Pendeta Setiawati M.Min, pengerja GKI manusia mendapat kesempatan untuk hidup
Seroja saat ditemui beberapa waktu lalu. di tengah lingkungan yang memungkinkan
Beliau menambahkan, Surat Gembala untuk hidup yang baik. Bersediakah kita
BPMS GKI dalam menyambut Natal dan diikut-sertakan Tuhan yang terus mencipta? tor, aksi paska mulai digagas. Bukan karena
tahun baru 2009, menghimbau jemaat GKI “Bagaimana GKI Seroja dapat menjadi ge- kalkulator bilang lebih, malah sebaliknya,
menjalankan panggilan untuk mengikuti reja untuk ‘orang lain’? Keluar dari tembok kurang. Berbeda dari tahun-tahun sebe-
jejak Tuhan Yesus yang berkenan hadir di gereja? Menyapa dan hadir di tengah realitas lumnya, pada pra paska kali ini GKI Seroja
tengah hidup liyan. Siapa liyan itu bagi kita? ia ditempatkan? Bukankah gereja ada tapi tidak memberi kenang-kenangan, melainkan
Siapa pun yang baginya kehadiran kita akan bukan untuk dirinya? Gereja adalah alat. mengajak jemaat untuk mengumpulkan
bermakna. Tetapi dalam keadaan hidup Pertanyannya, kalau tidak berfungsi apakah barang sumbangan. Kita bukan lagi untuk
yang sulit seperti sekarang, liyan dapat kita ia pantas dibuang? Pertanyaan-pertanyaan ‘diberi’ melainkan ‘memberi.’
fokuskan menjadi mereka yang miskin, men- itu pantas ditujukan bagi kita semua.
derita, tersisih dan tak menentu nasib (Ma- Barang-barang ini sangat berguna jika di-
tius 25:35-36). Andaikata ada yang hidupnya Tak terasa sudah 36 tahun kita diperkenan- berikan kepada sesama yang membutuhkan.
lebih sulit dari kita, merekalah yang patut kan oleh Tuhan Yesus Sang Empunya Gereja Sesama itu bisa saja anggota jemaat kita
kita perlakukan sebagai liyan. Keberadaan untuk menjawab dan mencari jawab. Jadi sendiri, atau masyarakat sekitar meskipun
mereka yang lebih menderita daripada kita apakah kita masih ragu menjawab ajakan mereka belum mengenal Kristus. Yang
bukanlah alasan untuk bersyukur. Bersyu- Tuhan untuk membebaskan masyarakat dari terakhir, sekadar catatan, kegiatan paska
kur karena kita tidak semenderita mereka. keterpurukan?” tanya Pendeta Setiawati. yang semulanya hanya mendorong jemaat
Keberadaan mereka adalah undangan “Yang ada pada kami di sini hanya lima roti untuk rajin beribadah dalam minggu-minggu
untuk menyatakan simpati dan empati kita. dan dua ikan”, menurut Pendeta Setiawati, pra paska (intern), kini melalui kegiatan aksi
Undangan untuk mewujudkan teladan Tuhan membuat gereja sering tidak melakukan paska jemaat didorong untuk menjadi sal-
yang hendak kita ikuti. Siapa liyan itu bagi sesuatu. Terlalu kecil dibandingan kebutuhan uran berkat bagi sesama (ekstern). Melalui
GKI Seroja? yang besar. Mana mungkin? Padahal Alkitab Aksi Paska tersebut akhirnya terkumpul
mencatat, apa yang tidak mungkin bagi mu- 108 paket barang kebutuhan pokok yang
Bila merujuk tema GKI ”Tuhan mencipta rid dijawab jadi mungkin oleh Yesus. Malah disalurkan kepada lingkungan sekitar gereja
manusia turut serta”, menurut Pendeta tersisa dua belas bakul! Bagaimana dengan GKI Seroja. Lewat Paska, gereja menjadi
Setiawati, gelap gulita kondisi masyarakat kita, bukankah Yesus meminta apa yang berarti bagi orang lain. “Seratus delapan pa-
akibat keterpurukan ekonomi saat ini mem- ada dari kita, dan bukan yang tidak ada? ket sumbangan tanda peduli sampai kepada
buat kesaksian firman tentang penciptaan. Masalahnya, kita sering lebih percaya pada liyan, ‘dibalik tembok’ GKI Seroja.” papar
Kejadian 1 misalnya, menjadi sangat relevan. kalkulator dari pada kuasa Kristus bukan? Pendeta Setiawati.
Dalam Kejadian 1 penciptaan itu berarti
melawan dan mengatasi ‘Bumi, yang sudah Saat Untuk ‘Aksi’ - Daud Pakpahan
ada tapi belum berbentuk, kosong dan Menjadi sebuah contoh menarik. Dua bulan
gelap’, yaitu keadaan yang tidak memung- yang lalu karena hitung–hitungan kalkula-

Anda mungkin juga menyukai