SOROTAN
flickr.com
berlinang air mata. Karena di sekitar kita
dalam realitas nyata, air mata bisa dengan
mudah tertumpah melihat dampak buruk
kondisi masyarakat akibat hantaman krisis
ekonomi. Persoalannya sekarang, haru-biru
melihat kondisi masyarakat yang ada, apa-
kah cukup menggunakan sapu tangan se-
perti saat menonton film India? Kalau tidak,
apa yang bisa kita lakukan atau bahkan GKI
Seroja lakukan? Dibutuhkan tindakan nyata
dan bukan sekedar retorika bukan?
“Menanggapi kondisi masyarakat yang kinkan kehidupan bagi manusia dan mahluk-
sedang terpuruk, tak boleh berhenti pada mahluk lain. Itu artinya kita diikutsertakan
belas kasihan atau sekedar prihatin”, ujar Tuhan dalam tindakan penciptaan agar
Pendeta Setiawati M.Min, pengerja GKI manusia mendapat kesempatan untuk hidup
Seroja saat ditemui beberapa waktu lalu. di tengah lingkungan yang memungkinkan
Beliau menambahkan, Surat Gembala untuk hidup yang baik. Bersediakah kita
BPMS GKI dalam menyambut Natal dan diikut-sertakan Tuhan yang terus mencipta? tor, aksi paska mulai digagas. Bukan karena
tahun baru 2009, menghimbau jemaat GKI “Bagaimana GKI Seroja dapat menjadi ge- kalkulator bilang lebih, malah sebaliknya,
menjalankan panggilan untuk mengikuti reja untuk ‘orang lain’? Keluar dari tembok kurang. Berbeda dari tahun-tahun sebe-
jejak Tuhan Yesus yang berkenan hadir di gereja? Menyapa dan hadir di tengah realitas lumnya, pada pra paska kali ini GKI Seroja
tengah hidup liyan. Siapa liyan itu bagi kita? ia ditempatkan? Bukankah gereja ada tapi tidak memberi kenang-kenangan, melainkan
Siapa pun yang baginya kehadiran kita akan bukan untuk dirinya? Gereja adalah alat. mengajak jemaat untuk mengumpulkan
bermakna. Tetapi dalam keadaan hidup Pertanyannya, kalau tidak berfungsi apakah barang sumbangan. Kita bukan lagi untuk
yang sulit seperti sekarang, liyan dapat kita ia pantas dibuang? Pertanyaan-pertanyaan ‘diberi’ melainkan ‘memberi.’
fokuskan menjadi mereka yang miskin, men- itu pantas ditujukan bagi kita semua.
derita, tersisih dan tak menentu nasib (Ma- Barang-barang ini sangat berguna jika di-
tius 25:35-36). Andaikata ada yang hidupnya Tak terasa sudah 36 tahun kita diperkenan- berikan kepada sesama yang membutuhkan.
lebih sulit dari kita, merekalah yang patut kan oleh Tuhan Yesus Sang Empunya Gereja Sesama itu bisa saja anggota jemaat kita
kita perlakukan sebagai liyan. Keberadaan untuk menjawab dan mencari jawab. Jadi sendiri, atau masyarakat sekitar meskipun
mereka yang lebih menderita daripada kita apakah kita masih ragu menjawab ajakan mereka belum mengenal Kristus. Yang
bukanlah alasan untuk bersyukur. Bersyu- Tuhan untuk membebaskan masyarakat dari terakhir, sekadar catatan, kegiatan paska
kur karena kita tidak semenderita mereka. keterpurukan?” tanya Pendeta Setiawati. yang semulanya hanya mendorong jemaat
Keberadaan mereka adalah undangan “Yang ada pada kami di sini hanya lima roti untuk rajin beribadah dalam minggu-minggu
untuk menyatakan simpati dan empati kita. dan dua ikan”, menurut Pendeta Setiawati, pra paska (intern), kini melalui kegiatan aksi
Undangan untuk mewujudkan teladan Tuhan membuat gereja sering tidak melakukan paska jemaat didorong untuk menjadi sal-
yang hendak kita ikuti. Siapa liyan itu bagi sesuatu. Terlalu kecil dibandingan kebutuhan uran berkat bagi sesama (ekstern). Melalui
GKI Seroja? yang besar. Mana mungkin? Padahal Alkitab Aksi Paska tersebut akhirnya terkumpul
mencatat, apa yang tidak mungkin bagi mu- 108 paket barang kebutuhan pokok yang
Bila merujuk tema GKI ”Tuhan mencipta rid dijawab jadi mungkin oleh Yesus. Malah disalurkan kepada lingkungan sekitar gereja
manusia turut serta”, menurut Pendeta tersisa dua belas bakul! Bagaimana dengan GKI Seroja. Lewat Paska, gereja menjadi
Setiawati, gelap gulita kondisi masyarakat kita, bukankah Yesus meminta apa yang berarti bagi orang lain. “Seratus delapan pa-
akibat keterpurukan ekonomi saat ini mem- ada dari kita, dan bukan yang tidak ada? ket sumbangan tanda peduli sampai kepada
buat kesaksian firman tentang penciptaan. Masalahnya, kita sering lebih percaya pada liyan, ‘dibalik tembok’ GKI Seroja.” papar
Kejadian 1 misalnya, menjadi sangat relevan. kalkulator dari pada kuasa Kristus bukan? Pendeta Setiawati.
Dalam Kejadian 1 penciptaan itu berarti
melawan dan mengatasi ‘Bumi, yang sudah Saat Untuk ‘Aksi’ - Daud Pakpahan
ada tapi belum berbentuk, kosong dan Menjadi sebuah contoh menarik. Dua bulan
gelap’, yaitu keadaan yang tidak memung- yang lalu karena hitung–hitungan kalkula-