Anda di halaman 1dari 2

Grosir Herbal Murah|Obat Herbal Alami|Kulit manggis|Habbatussauda

Biji Mahoni untuk Obat - Nyamuk pun tak mau menggigit


Friday, 24 July 2009

Biji Mahoni untuk Obat - Nyamuk pun tak mau menggigit BAGI penduduk Indonesia khususnya di Jawa tanaman mahoni bukan barang baru. Sejak zaman Pemerintahan Hindia Belanda mahoni banyak ditanam di pinggir-pinggir jalan sebagai pohon peneduh, sampai sekarang juga masih demikian.

Selain mahoni, juga ditanam sebagai peneduh yakni pohon asam, terutama di sepanjang Jalan Dandels antara Merak sampai Banyuwangi lewat pantai utara (pantura) Jawa. Memang kedua tanaman itu termasuk jenis tanaman yang tahan hidup di tanah gersang, walau tidak disiram air sampai berbulan-bulan pun masih tetap hidup. Merupakan tanaman tropis. Mungkin karena sifatnya yang tahan panas itu maka sampai sekarang pohon-pohon mahoni dan juga asem masih menghiasi tepi jalan di beberapa daerah. Mahoni yang dalam bahasa latinnya Swietenia Mahagoni Jacg, itu berasal dari Hindia Barat dan Afrika. Di Indonesia mula-mula tumbuh secara liar di hutan-hutan, di kebun maupun di mana saja. Tetapi sejak 20 tahun terakhir ini sudah mulai dibudidayakan, karena ternyata kualitas kayunya keras dan sangat baik terutama untuk mebeler, furniture, barang-barang ukiran dan kerajinan tangan, bahkan akhir-akhir ini banyak dinding dan lantai dari kayu mahoni. Yang tua kayunya berwarna merah kecoklatan. Kualitas kayu mahoni berada sedikit di bawah kayu jati, sehingga mahoni dijuluki primadona kedua setelah kayu jati.

Tinggi pohon mahoni bisa mencapai 30 meter, bahkan bisa lebih. Penyebarannya dengan biji. Setelah umur 7 atau 8 tahun mahoni sudah mulai berbunga. Buahnya berbentuk bulat telur, kalau masih muda berwarna hijau dan setelah besar menjadi coklat. Di dalam buah yang berlekuk lima itu berisi biji mahoni berbentuk pipih dengan ujungnya agak tebal warnanya coklat kehitam-hitaman. Kalau buah itu sudah tua sekali, kulit buahnya pecah sendiri dan biji-bijinya yang pipih itu beterbangan tertiup angin ke sana kemari berjatuhan ke tanah lalu tumbuh menjadi pohon mahoni baru. Mahoni Minded Kini penduduk desa mulai gemar menanam mahoni atau mahoni minded, di kebun-kebun, di tegalan-tegalan, bahkan juga di hutan rakyat di tanam mahoni. Seorang karyawan BRI di Wonogiri, bahkan mempunyai lima hektar hutan rakyat seluruhnya ditanami mahoni. Kayunya mempunyai nilai ekonomi tinggi. Perum Perhutani yang dulu menghkhususkan jati, kini juga mengembangkan tanaman mahoni. Di Unit I Jawa Tengah kini Perhutani memiliki tanaman mahoni yang berumur duapuluh tahun di tanah seluas 10 ribu hektar lebih. Seorang pengusaha mebeller dan furniture di Solo mengakui ada beberapa jenis mahoni. Mahoni yang berdaun kecil (Swietenia Mahagoni) dan Mahoni yang berdaun lebar (Swietenia macrophilea). Yang ditanam di pinggir-pinggir jalan jenis mahoni yang berdaun kecil. Kualitas kayunya lebih bagus dibandingkan yang berdaun lebar. Perum Perhutani KPH Kedu Utara mencoba menanam mahoni jenis daun lebar, bibitnya diambil dari Afrika. Sifat mahoni jenis ini cepat tumbuh menjadi besar dan kayunya lempeng. ''Tapi kualitas kayunya kalah bagus dibanding dengan mahoni berdaun kecil. Jadi kalau kita beli kayu mahoni harus hati-hati'', kata pengusaha furniture dari Solo itu. Kulit kayu mahoni dapat dipergunakan untuk mewarnai pakaian. Kain direbus bersama kulit mahoni akan menjadi kuning dan wantek (tidak luntur). Getah mahoni yang biasa disebut blendok juga dapat dijadikan bahan baku lem (perekat). Sedang daunnya dapat menjadi pakan ternak. Sebagai Obat Pada tahun 70 an banyak orang mecari biji-biji mahoni, konon untuk obat. Ada yang mengatakan untuk obat rematik, malaria dan ada pula yang mengatakan untuk obat kuat. Orang-orang mengonsumsi biji mahoni hanya dengan menelan bijinya setelah membuang bagian yang pipih. Konon memang banyak yang cocok. Setelah mengonsumsi mahoni rematiknya hilang. Ada pula yang mengatakan malarianya sembuh, bahkan ada yang mengatakan pula kekuatannya bertambah. Tetapi mereka mengeluh biji mahoni rasanya sangat pahit. Sesudah penggunaan obat tradisional (jamu) marak kembali dengan semboyan back to nature tahun 90-an pencarian terhadap buah mahoni semakin meningkat. Cara mengonsumsinya pun sudah mulai maju. Tidak langsung menelan bijinya, tetapi terlebih dahulu biji-biji mahoni dikeringkan. Setelah kering digiling hingga menjadi bubuk atau serbuk atau puyer. Menurut Anggota Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (SP3T) DKI Jakarta, dr Setiawan Dalimartha kandungan kimia mahoni ada dua macam, masing-masing saponin dan flavonoida yang sangat baik untuk mengobati tekanan darah tinggi, kencing manis, rematik, eksim, deman, masuk angin dan mengatasi orang yang tidak mempunyai nafsu makan.
http://www.tokoislam.info Menggunakan Joomla! Generated: 16 July, 2013, 13:46

Grosir Herbal Murah|Obat Herbal Alami|Kulit manggis|Habbatussauda

Untuk mengobati tekanan darah tinggi, ambillah setengah sendok teh serbuk biji mahoni dan setengah cangkir air panas. Tambahkan madu satu sendok makan, diaduk-aduk, setelah tidak panas lalu diminum habis. Lakukan dua sampai tiga kali sehari. Tekanan darah yang tinggi akan turun, kalau sudah normal sebaiknya dihentikan. Kalau tekanan darah naik, minum lagi.

Untuk kencing manis sebaiknya diminum 30 menit sebelum makan pagi, sebelum makan siang dan sebelum makan malam. Sedang untuk masuk angin tekniknya sama dengan untuk kencing manis, begitu pula sama dengan mengobati rematik dan eksim. Bila menggunakan bubuk mahoni sebagai obat, otomatis nafsu makan bangkit. Kini pembuatan obat tradisional dari mahoni semakin maju. Beberapa peramu jamu sudah tidak lagi menjual bubuk mahoni, tetapi sudah dikemas dalam bentuk kapsul menjadi Kapsul Mahoni. mBah Bakri (57 tahun) dari Desa Jenawi, Kabupaten Karanganyar menuturkan pengalamannya khusus untuk mengobati malaria selain pil kina ada pula bahan-bahan lain yang rasanya sangat pahit, seperti buah mahoni, herbal sambiloto atau brotowali. ''Jamu godokan sambiloto atau brotowali rasanya pahit nyetek, tetapi malaria hilang. Nyamuk pun tak mau menggigit kita'', katanmya.(HA Manan-35) ============================================================================= Berikut herbal Malaria yang berasal dari ramuan mahoni : - Herbal malaria - 60 Kapsul No. Sertifikat Halal MUI: 1636072001 (kapsul) Izin Depkes RI: RI. No. 313331104058 Produsen: Griya Herba Deskripsi : Kapsul herbal Malaria dengan komposisi Herba mahoni atau dengan nama latin Switenia mahagoni 100%. Khasiat: Mengatasi penyakit malaria dan meredakan gejala-gejalanya. - Detail klik : http://www.tokoislam.info/herba-malaria/herba-malaria/detailed-product-flyer.html

http://www.tokoislam.info

Menggunakan Joomla!

Generated: 16 July, 2013, 13:46

Anda mungkin juga menyukai