Anda di halaman 1dari 7

KETAHANAN PANGAN DAN TEKNOLOGI PRODUKTIVITAS MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN INDONESIA

Oleh: Dr. Jaegopal Hutapea dan Ali Zum Mashar, SP.

Abstrak Dengan penduduk 216 juta jiwa, Indonesia saat ini membutuhkan bahan pangan pokok sekurang-kurangnya 53 juta ton beras, 12,5 juta ton jagung dan 3,0 juta ton kedelai !ika tidak diimbangi dengan laju pertumbuhan produksi pangan dalam negeri se"ara signi#ikan, dapat menyebabkan ketahanan pangan nasional rendah $eskipun upaya peningkatan produksi pangan di dalam negeri saat ini terus dilakukan, namun laju peningkatannya masih belum mampu men"ukupi kebutuhan pangan dalam negeri karena produkti%itas tanaman pangan serta peningkatan luas areal yang stagnan bahkan "enderung menurun &ntuk meningkatkan produksi pangan nasional, dapat dilakukan peningkatan produkti%itas dengan menerapkan teknologi produksi antara lain melalui penggunaan pupuk organik'hayati (upuk tersebut dapat mengembalikan kesuburan lahan melalui jasa mikroba yang menguntungkan )ejalan dengan itu, juga perlu dilakukan perluasan lahan pertanian antara lain melalui pengembangan kawasan transmigrasi

Pendahuluan Pangan adalah kebutuhan yang paling mendasar dari suatu bangsa. Banyak contoh negara dengan sumber ekonomi cukup memadai tetapi mengalami kehancuran karena tidak mampu memenuhi kebutuhan pangan bagi penduduknya. Sejarah juga menunjukkan bahwa strategi pangan banyak digunakan untuk menguasai pertahanan musuh. Dengan adanya ketergantungan pangan, suatu bangsa akan sulit lepas dari cengkraman penjajah/musuh. Dengan demikian upaya untuk mencapai kemandirian dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional bukan hanya dipandang dari sisi untung rugi ekonomi saja tetapi harus disadari sebagai bagian yang mendasar bagi ketahanan nasional yang harus dilindungi. Jumlah penduduk Indonesia saat ini mencapai !" juta jiwa dengan angka pertumbuhan !.# $ per tahun. %ngka tersebut mengindikasikan besarnya bahan pangan yang harus tersedia. &ebutuhan yang besar jika tidak diimbangi peningkatan produksi pangan justru menghadapi masalah bahaya latent yaitu laju peningkatan produksi di dalam negeri yang terus menurun. Sudah pasti jika tidak ada upaya untuk meningkatkan produksi pangan akan menimbulkan masalah antara kebutuhan dan ketersediaan dengan kesenjangan semakin melebar. &eragaan laju peningkatan produksi tiga komoditi pangan nasional padi, jagung dan kedelai tersebut sebagaimana tampak dalam tabel !. &eragaan di atas menunjukkan bahwa laju pertumbuhan produksi pangan nasional rata'rata negati( dan cenderung menurun, sedangkan laju pertumbuhan penduduk selalu positi( yang berarti kebutuhan terus meningkat. &eragaan total produksi dan kebutuhan nasional dari tahun ke tahun pada ketiga komoditas pangan utama di atas menunjukkan kesenjangan yang terus melebar) khusus pada kedelai sangat memprihatinkan. &esenjangan yang terus meningkat ini jika terus di biarkan konsekwensinya adalah peningkatan jumlah impor bahan pangan yang semakin besar, dan kita semakin tergantung pada negara asing.

KETAHANAN PANGAN DAN TEKNOLOGI PRODUKTIVITAS MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN INDONESIA

Page 1 of 7

Impor beras yang meningkat pesat terjadi pada tahun !**" dan puncaknya pada tahun !**+ yang mencapai ,,+ juta ton. &ondisi ini mewarnai krisis ekonomi yang terjadi pada tahun !**# dimana produksi beras nasional turun yang antara lain karena kekeringan panjang. Pada komoditi jagung meskipun pada tahun !**" terjadi penurunan produksi, namun pada tahun !**+ justru terjadi surplus -ekspor. meskipun hanya kecil. /al ini diduga karena banyak masyarakat yang meman(aatkan lahan tidur untuk komoditas jagung. 0amun pada tahun'tahun berikutnya sampai saat ini produksi jagung cenderung turun dan impor semakin besar -lebih dari juta ton/tahun..

Permasalahan Produksi Dan 1paya 2engatasi 2asalah Pangan 0asional 3endahnya laju peningkatan produksi pangan dan terus menurunnya produksi di Indonesia antara lain disebabkan oleh4 -!. Produkti5itas tanaman pangan yang masih rendah dan terus menurun) - . Peningkatan luas areal penanaman'panen yang stagnan bahkan terus menurun khususnya di lahan pertanian pangan produkti( di pulau Jawa. &ombinasi kedua (aktor di atas memastikan laju pertumbuhan produksi dari tahun ke tahun yang cenderung terus menurun. 1ntuk mengatasi dua permasalahan teknis yang mendasar tersebut perlu dilakukan upaya'upaya khusus dalam pembangunan pertanian pangan khususnya dalam kerangka program ketahanan pangan nasional.

1paya 2eningkatkan Produkti5itas 6anaman Pangan 3ata'rata produkti5itas tanaman pangan nasional masih rendah. 3ata'rata produkti5itas padi adalah 7,7 ton/ha -Purba S dan 8as, 99 . jagung :, ton/ha dan kedelai !,!* ton/ha. Jika dibanding dengan negara produsen pangan lain di dunia khususnya beras, produkti5itas padi di Indonesia ada pada peringkat ke *. %ustralia memiliki produkti5itas rata'rata *,, ton/ha, Jepang ",", ton/ha dan ;ina ",:, ton/ha - <%=, !**:.. <aktor dominan penyebab rendahnya produkti5itas tanaman pangan adalah -a. Penerapan teknologi budidaya di lapangan yang masih rendah) -b.6ingkat kesuburan lahan yang terus menurun -%diningsih, S, dkk., !**7., -c. >ksplorasi potensi genetik tanaman yang masih belum optimal -?uede5 S &ush, 99 .. 3endahnya penerapan teknologi budidaya tampak dari besarnya kesenjangan potensi produksi dari hasil penelitian dengan hasil di lapangan yang diperoleh oleh petani. /al ini disebabkan karena pemahaman dan penguasaan penerapan paket teknologi baru yang kurang dapat dipahami oleh petani secara utuh sehingga penerapan teknologinya sepotong'sepotong -2ashar, 999.. Seperti penggunaan pupuk yang tidak tepat, bibit unggul dan cara pemeliharaan yang belum optimal diterapkan petani belum optimal karena lemahnya sosialisasi teknologi, sistem pembinaan serta lemahnya modal usaha petani itu sendiri. Selain itu juga karena cara budidaya petani yang menerapkan budidaya kon5ensional dan kurang ino%ati# seperti kecenderungan menggunakan input pupuk kimia yang terus menerus, tidak menggunakan pergiliran tanaman, kehilangan pasca panen yang masih tinggi !, @ 9 $ dan memakai air irigasi yang tidak e(isien. %kibatnya antara lain berdampak pada rendahnya produkti5itas yang mengancam kelangsungan usaha tani dan daya saing di pasaran terus menurun. 3endahnya produkti5itas dan daya saing komoditi tanaman pangan yang diusahakan menyebabkan turunnya minat petani untuk mengembangkan usaha budidaya pangannya, sehingga dalam skala luas mempengaruhi produksi nasional.

KETAHANAN PANGAN DAN TEKNOLOGI PRODUKTIVITAS MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN INDONESIA

Page 2 of 7

1ntuk mengatasi permasalahan di atas pemerintah harus memberikan subsidi teknologi kepada petani dan melibatkan stakeholder dalam melakukan percepatan perubahan -Saragih, 99:.. Subsidi teknologi yang dimaksud adalah adanya modal bagi petani untuk memperoleh atau dapat membeli teknologi produkti5itas dan pengawalannya sehingga teknologi budidaya dapat dikuasai secara utuh dan e(isien sampai tahap pasca panennya. Sebagai contoh petani dapat memperoleh dan penerapan teknologi produkti5itas organik hayati -misal 4 Bio P 999 A., benih/pupuk bermutu dan mekanisasi pasca panen dan sekaligus pengawalan pendampingannya. 1paya 2enambah Perluasan 8ahan Pertanian Baru Sulitnya melakukan peningkatan produksi pangan nasional antara lain karena pengembangan lahan pertanian pangan baru tidak seimbang dengan kon5ersi lahan pertanian produkti( yang berubah menjadi (ungsi lain seperti permukiman. 8ahan irigasi Indonesia sebesar !9.#*7. ! hektar telah menyumbangkan produksi padi sebesar 7+. 9!.!:" ton dan ,9 $'nya lebih disumbang dari pulau Jawa -BPS, 999.. %kan tetapi mengingat padatnya penduduk di pulau Jawa keberadaan lahan tanaman pangan tersebut terus mengalami degradasi seiring meningkatnya kebutuhan pemukiman dan pilihan pada komoditi yang memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi seperti hortikultura. Jika tidak ada upaya khusus untuk meningkatkan produkti5itas secara nyata dan/atau membuka areal baru pertanian pangan sudah pasti produksi pangan dalam negeri tidak akan mampu mencukupi kebutuhan pangan nasional.

2encapai Swasembada Pangan 99: @ 9!9 1ntuk 2ewujudkan &emandirian Dan &etahanan Pangan 0asional 2embangun &etahanan pangan berbasis *gribisnis pangan rakyat di Indonesia perlu mendapatkan perhatian serius. Pada tahun !*+7 swasembada pangan pernah tercapai yang diukir sebagai prestasi gemilang saat itu, namun tahun'tahun selanjutnya semakin merosot sehingga upaya'upaya mempertahankan dan mencukupi kebutuhan pangan nasional semakin terancam. Proyek pembukaan lahan pertanian sejuta hektar lahan gambut di &alimantan 6engah, implementasi BI2%S, I0S1S, S1P3% I0S1S) tampaknya tidak memberikan man(aat bahkan dalam dasawarsa terakhir kita terjebak dalam kesejangan pangan dan dengan produksi pangan nasional semakin terancam dan impor pangan dijadikan sebagai solusi instan. Seharusnyalah dibangun kembali kerangka pembangunan pertanian berkerakyatan dan berorientasi kemandirian dan kesejahteraan yang merata di dalam sistem agribisnis yang terpadu. 2asalah penyediaan pangan untuk penduduk harus dipandang secara utuh, bukan sekedar dinilai secara untung rugi saja tetapi lebih jauh dicermati pada aspek politik, dan sosialnya karena di dalam pandangan nasional ketahanan pangan harus merupakan bagian dari ketahanan nasional. $enempatkan pangan sebagai bagian menempatkan kepentingan rakyat, bangsa dan negara serta rasa nasionalisme untuk melindungi, mencintai dan memperbaiki produksi pangan lokal harus terus dikembang'majukan. Pertanian pangan termasuk di kawasan transmigrasi hendaknya jangan dipandang sebagai lahan untuk menyerap tenaga kerja atau petani dikondisikan untuk terus memberikan subsidi bagi pertumbuhan ekonomi sektor lain dengan tekanan nilai jual hasil yang harus rendah dan biaya sarana produksi terus melambung. 6etapi seharusnya petani pangan mendapatkan prioritas perlindungan oleh pemerintah melalui harga jual dan subsidi produksi karena petani membawa amanah bagi ketahanan pangan, petani pangan perlu mendapatkan kesejahteraan yang layak. Dalam hal ini adalah wajar jika pemerintah berpihak kepada petani dan pelaku produksi pertanian pangan karena merupakan golongan terbesar dari masyarakat Indonesia . 2elihat kondisi saat ini dan trend produksi pangan yang semakin tergantung impor dan bergesernya pola konsumsi masyarakat maka untuk mencapai kemandirian pangan ke depan harus dilakukan melalui upaya'upaya terpadu secara terkonsentrasi pada peningkatan produksi pangan nasional yang terencana mulai BpresisiC di sektor hulu @ proses -on (arm. dan hilirnya.

KETAHANAN PANGAN DAN TEKNOLOGI PRODUKTIVITAS MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN INDONESIA

Page 3 of 7

Dang perlu ditekankan adalah4 peningkatan produkti%itas dan penerapan teknologi bio'hayati organik, perluasan areal pertanian pangan dan optimalisasi pemberdayaan sumber daya pendukung lokalnya, kebijakan tataniaga pangan dan pembatasan impor pangan, pemberian kredit produksi dan subsidi bagi petani pangan, pema"uan kawasan sentra produksi dan ketersediaan silo untuk sto"k pangan sampai tingkat terke"il dalam mencapai swasembada pangan di setiap daerah. 1ntuk itu pemacuan peningkatan produksi pangan nasional harus ditunjang dengan kesiapan dana, penyediaan lahan, teknologi, masyarakat dan in(rastrukturnya yang dijadikan sebagai kebijakan ketahanan pangan nasional.

Padi Dalam kurun waktu satu dasa warsa ke depan Indonesia harus mampu mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat'nya. 6abel menggambarkan keragaan pemacuan produksi dan pengurangan impor padi yang dipandang rasional. Dengan asumsi pertumbuhan penduduk rata'rata per tahun !,, $ dan impor beras sekitar !,, ' juta ton pada tahun 99: dan produksi dalam negeri sekitar , juta ton, maka untuk mencapai swasembada pada tahun 9!9 diperlukan trend peningkatan produksi sebesar !,+ @ ,! $ pertahun. Peningkatan ini sangat rasional dan dapat dilakukan dengan melihat potensi produk' ti5itas yang dapat ditingkatkan dan potensi ketersediaan lahan baru yang dapat dibuka seperti lahan pasang surut, lebak dan lahan kering untuk padi -Suprihatno, dkk, !***) Irianto, ?atot, dkk., 99 ..

Jagung Pada tahun 99 impor jagung mencapai , juta ton dan sejak tahun 999 pertumbuhan produksinya menunjukkan trend yang cenderung negati(. 2elihat potensi yang ada bahwa hal upaya memacu produksi jagung dalam !9 tahun kedepan masih dapat dilakukan, bahkan sekalipun untuk dapat mencapai surplus -ekspor.. Dengan menciptakan tingkat pertumbuhan produksi $ sampai ",, $per tahun maka pada tahun 9!9 Indonesia akan dapat mengekspor jagung. /al ini sangat rasional untuk dapat diwujudkan dan dicapai mengingat masih banyak lahan tidur dan lahan kering potensial yang dapat diman(aatkan secara optimal untuk dapat meningkatkan produksi jagung. Peluang penerapan teknologi produkti5itas Bio hayati organic dan penerapan benih hibrida untuk meningkatkan produkti5itas dari rata'rata :,, ton/ha menjadi lebih dari ",, ton/ha di lahan tersebut masih sangat rasional apalagi agribisnis jagung telah didukung dengan tersedia dan kesiapan stakeholder dari hulu sampai hilirnya. Kedelai 1paya mendongkrak produksi kedelai memang berat mengingat ada sekitar #9 $ kebutuhan kedelai dipenuhi dari impor. 6erus membanjirnya impor kedelai tahun 999 memiliki dampak yang tragis bagi petani kedelai dan untuk dapat mencapai imbangan impor harus ada perlakuan khusus dengan mengembalikan kepercayaan petani kembali bertanam kedelai. 1paya perimbangan impor dan pertumbuhan produksi kedelai jika produksi dapat terus ditingkatkan secara linear dari !: $ di tahun 99: terus tumbuh meningkat hingga 9 $ pada tahun 9!9. Selama dasawarsa ke depan - 99: @ 9!:., yang rasional dilakukan adalah menekan impor dengan substitusi dari produksi dalam negeri sampai tinggal !9 @ 9 $ impor. /al ini rele5an dengan kondisi saat ini dan dapat terjadi jika ada pengaturan tata niaga untuk kepastian harga yang layak saat petani panen raya dan menciptakan produkti5itas kedelai yang tinggi sehingga menurunkan biaya produksinya per satuan hasil.

KETAHANAN PANGAN DAN TEKNOLOGI PRODUKTIVITAS MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN INDONESIA

Page 4 of 7

Kesimpulan

!. 8aju pertumbuhan produksi pangan nasional dalam dasa warsa terakhir rata'rata cenderung terus menurun sedangkan laju pertumbuhan jumlah penduduk terus meningkat yang berarti semakin meningkat ketergantungan pangan nasional pada impor merupakan bahaya laten bagi kemandirian dan ketahanan pangan nasional. . Produksi pangan yang terus menurun lebih disebabkan karena4 produkti5itas hasil budidaya petani rata'rata masih rendah dan perluasan areal lahan pertanian stagnan serta lahan yang ada cenderung menurun kualitasnya sehingga perlu upaya mengatasi permasalahan tersebut dengan terobosan yang konstrukti( dalam produkti5itas dan perluasan lahan. :. 2eningkatkan produkti5itas dapat ditempuh melalui cara antara lain4 menerapkan teknologi budidaya produkti5itas tinggi dengan memberikan subsidi teknologi kepada petani seperti teknologi pupuk hayati Bio P 999 A) melakukan Soil 2anagement di lahan pertanian dengan mengintroduksikan agen mikroba penyubur dan nutrisi -seperti pupuk berimbang. untuk mengembalikan keseimbangan alami yang membangun kesuburan tanah dan tanaman diatasnya) melakukan eksplorasi potensi genetik tanaman yang memiliki per(orma tanaman unggul hasil maksimal seperti 5arietas hibrida dan tipe baru dengan memberikan perlakuan presisi kawalan teknologi yang sesuai sehingga e(isiensi hasil maksimal dapat tercapai . 7. 1paya memacu pertumbuhan produksi pangan dengan membuka areal 8ahan pertanian baru yang dapat di gunakan untuk pertanian produkti( adalah potensi lahan pasang surut dan lahan lebak, serta lahan kering yang sebagian besar belum tergarap secara optimal dengan disertai penerapan teknologi produkti5itas. ,. 1ntuk mewujudkan swasembada dan kemandirian serta ketahanan pangan dalam satu dasawarsa ke depan - 9!9., diperlukan perangkat kebijakan yang mengarah pada perbaikan implementasi sistem agribisnis dan tataniaga -impor. bahan pangan. Disamping itu laju pertumbuhan produksi nasional harus dipacu pertahun secara bertahap, pada komoditas padi/beras dari tahun 99: sebesar !,+ $ menjadi ,!$ pada tahun 9!9, komoditas jagung dari $ tahun 99: menjadi ",, $ tahun 9!9, dan kedelai !: $ tahun 99: terus meningkat menjadi 9 $ pada tahun 9!9. ". Penerapan teknologi organik seperti Bio P 999 A yang meman(aatkan sinergi jasa mikroba unggul mampu meningkatkan produkti5itas tanaman lebih tinggi dari teknologi pupuk kon5ensional/kimia dan memiliki man(aat memperbaiki kesuburan lahan serta menjaga produkti5itas tinggi lahan yang berkelanjutan. Lampiran (tabel 1, 2, 3, 4)

6abel.!
Pertumbuhan Per 6ahun Peroduksi Beras, Jagung, &edelai, !** '!**: Komoditi Padi 1992 #.** 1993 9.! 1994 199 :.!+ ".#, 199! .#: 199" 199# 1999 :.:! 2$$$ .9: 2$$1 ' .## 2$$2 !.+ 2$$3 9.97

':.:# '9. +

KETAHANAN PANGAN DAN TEKNOLOGI PRODUKTIVITAS MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN INDONESIA

Page 5 of 7

Jagung Kedelai Penduduk

+.:" '!*."+ 9.!# !.7 !.7

". , !.7,

.! !.,

! .+# !.,,

',.#" !,.*, '*.7* !.,# !.,* !."!

,.!7 !.":

':.7! !.""

!.* !."*

!.7 !.#

'+.": '+.:#

#.7! '*."* '!9.," ':.#"

,.*! ' ".7! '!".#7 ' !.9" !:.:"

6abel. 6arget Produksi dan Proyeksi Impor Padi 0asional 6ahun 999 ' 9!9
($$$ ton) Kebutuhan Produksi %mpor 2$$$ 2$$1 2$$2 2$$3 2$$4 2$$ 2$$! 2$$" 2$$# 2$$9 2$1$ ,+,+ 7:,

, ,9,, , ,!!7 , ,9#+ ,:,999 ,:,#*, ,7,"9! ,,,7 ! ,", , ,#,9*" ,#,*, ," " ,*#9 ,999 ,999 !,+,7 !,#9! !,,77 !,:" !,9#: #"!

7*,7 * 7*,!77 ,9,9#+ ,!,999 ,!,*7! , ,*99 ,:,+## ,7,+*9 ,",9 : ,#,!*! ,+,:+#

6abel. : 6arget Produksi dan Proyeksi Impor Jagung 0asional 6ahun 999 ' 9!9
($$$ ton) Kebutuhan Produksi %mpor 2$$$ 2$$1 2$$2 2$$3 2$$4 2$$ 2$$! 2$$" 2$$# 2$$9 2$1$

!9.,99 !!.999 !!.,99 !!."": !!.+: *."#" *.!", + 7 !.+:, *. #+ *.79* . . ,7 . !:

! .9!" ! .!*" ! .::* ! .,"7 ! .#,: ! .*7, .97# !. ,! !.:!7 * ,# ':79

*." , *.*"* !9.77, !!.9", !!.#:, ! .7"" !:. +,

&a'tar Pustaka %bdullah Buang. 99 . (engenbangan (adi +ipe ,aru . 2akalah disampaikan Pada Seminar 6emu 8apang B%8I6P% di &P. Pusakanegara, Subang " September 99 %lihamsyah 6., 2uhriEal Sarwani dan Isdianto %r'3iEa. 99 . -omponen &tama +eknologi .ptimalisasi lahan (asang )urut )ebagai )umber (ertumbuhan (roduksi (adi $asa Depan. 2akalah disampaikan Pada Seminar IP6>& padi Pekan Padi 0asional di Sukamandi 2aret 99 . %nanto >ko. 99 . (engembangan (ertanian /ahan rawa (asang )urut $endukung (eningkatan (roduksi (angan 2akalah disampaikan Pada Seminar IP6>& padi Pekan Padi 0asional di Sukamandi 2aret 99 . %nonim. 99:. (enelitian dan (engembangan +anaman (angan dalam -aitannya dengan )istem (ertanian .rganik 2akalah Pengembangan 6eknologi Padi di /otel &aisar 2aret 99:. %nonim. 99!. (emberdayaan &saha *nggota koperasi (rodusen tempe +ahu Indonesia 0-.(+I1 $elalui (emberian Insenti# (emerintah kepada I2-.(+I Inkopti. %nonim. 99:. (enelitian dan (engembangan tanaman (angan dalam -aitannya dengan )istem (ertanian .rganik Pusat Penelitian dan Pengembangan 6anaman Pangan.

KETAHANAN PANGAN DAN TEKNOLOGI PRODUKTIVITAS MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN INDONESIA

Page 6 of 7

BPS - Biro Pusat Statistik.. 99!. )tasistik Indonesia 2000 BPS Jakarta. <%=. !**:. 3i"e In human 2utrition 4ood and 2utrition )eries <%=, 3ome . ?urde5 S. khush. 99 . 4ood )e"urity ,y Design5 Impro%ing +he 3i"e (lant in (artnership 6ith 2*3) 2akalah disampaikan Pada Seminar IP6>& padi Pekan Padi 0asional di Sukamandi 2aret 99 . Purba S. dan 8as I. 99 , 3egionalisasi .psi )trategi (eningkatan (roduksi ,eras . 2akalah disampaikan pada Seminar IP6>& padi Pekan Padi 0asional di Sukamandi 2aret 99 . 2ashar %li Aum, 999, +eknologi 7ayati ,io ( 2000 8 )ebagai &paya untuk $ema"u (rodukti%itas (ertanian .rganik di /ahan $arginal. 2akalah disampaikan 8okakarya dan pelatihan teknologi organik di ;ibitung 2ei 999. 2oeljopawiro Sugiono. 99 . ,ioteknologi &ntuk (eningkatan (rodukti%itas dan -ualitas (adi 2akalah disampaikan Pada Seminar IP6>& padi Pekan Padi 0asional di Sukamandi 2aret 99 . Sri %diningsih J., 2. Soepartini, %. kusno, 2ulyadi, dan Fiwik /artati. !**7. +eknologi untuk $eningkatkan (rodukti%itas /ahan )awah dan /ahan -ering Prosiding 6emu &onsultasi Sumberdaya 8ahan 1ntuk Pembangunan &awasan 6imur Indonesia di Palu !# @ 9 Januari !**7.

KETAHANAN PANGAN DAN TEKNOLOGI PRODUKTIVITAS MENUJU KEMANDIRIAN PERTANIAN INDONESIA

Page 7 of 7

Anda mungkin juga menyukai