Anda di halaman 1dari 3

KAMAR OTOPSI Pengertian: Adalah tempat dilakukan pemeriksaan dan atau tindakan medis terhadap mayang/barang bukti.

Tujuan:Agar pemeriksaan mayat tertib dan aman. Kebijakan:1.UU No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan 2.KUHAP Pasal 133(1),(2),(3) 3.KUHAP Pasal 134 Prosedur:1.Pemeriksaan mayat harus dilakukan di kamar otopsi 2.Pemeriksaan mayat harus dilakukan dia atas meja otopsi 3.Apabila kapsitas meja otopsi penuh pemeriksaan dilakukan secara begantian kecuali dalam hal ada kepentingan penyidik,maka atas persetujuan DPJP,pemeriksaan dapat dilakukan diatas brankar. 4.Setiap petugas kamar otopsi harus mengenakan seragam seusai ketentuan. 5.Bagi penyidik mengenakan tanda pengenal. 6.Selain petugas,maka yang tidak berkepentingan tidak diperkenankan berada di kamar otopsi kecuali penyidik atau pihak lain atas persetujuan DPJP dan atau ketua departemen. 7.Pengambilan gambar/fotografi hanya boleh dilakukan oleh dokter pemrikas/DPJP dan atau penyidik yang berwenang untuk itu. 8.Sebelum dan setelah pemeriksaan,kamar otopsi harus selalu dalam keadaan bersih.

TRANSPORTASI JENAZAH Pengertian:Adalah tata laksana pengakngkutan jenazah unit pelayanan forensic ke pemakaman,rumah tinggal,keluarga jenazah,rumah duka lain atau crematorium,baik di dalam maupun di luar negeri. Tujuan:1.Agar pengangkutan jenazah berjalan tertib,aman,dan bermanfaat. 2.Kebutuhan keluarga terakomodasi. Kebijakan:1.Perda No.3 tahun 2007 tentang pemakaman. 2.Keputusan Gubernur DKI No.205 tahun 1998 tentang prosedur pelayanan pemakaman,pengabuan,dan rumah duka di DKI Jakarta. 3.UU no.4 tahun 1984 tentang wabah penyakit menular. 4.UU lalu lintas. Prosedur:1.Transportasi jenazah meliputi darat dan udara. 2.Petugas UPKJ menjelaskan tata tertib dan mekanisme transportasi jenazah kepada pihak keluarga dan atau ahli waris atau yang diberi kuasa untuk itu. 3.Untuk transportasi wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya,jenazah dapat langsung diangkut setelah keluarga/ahli waris/orang yang diberi kuasa menyelesaikan permasalahn administrative. 4.Petugas administrasi UPKJ dapat menganjurkan kepada keluarga almarhum/ah agar jenazah dapat dipulasarakan terlebih dahulu sebelum di evakuasi. 5.Bila transportasi jenazah diperkirakan memakan waktu lebih dari 24 jam,idealnya atas jenazah tersebut dilakukan pengawetan terlebih dahulu untuk memperlambta proses pembusukan. 6.Jenazah yang akan di evakuasi ke luar negeri,harus diawetkan terlebih dahulu. 7.Untuk transportasi jenazah ke luar wilayah DKI,haru dilengkapi dengan Surat dari Dinas Kesehatan DKI dan ijin angkut dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI. 8.Jenzah yang akan dievakuasi keluar wilayah DKI harus dimasukan ke dalam peti jenazah yang di dalamnya berlapis seng atau dengan cara lain yang ketetntuanya memenuhi persyaratan kesehatan. 9.Transportasi jenzah melalui darat harus menggunakan Mobil jenazah. 10.Petugas transportasi/pengemudi harus dilengkapi dengan surat tugas perintah jalan.

PENYELESAIAN PELAYAN FORENSIK & RUMAH DUKA TERKAIT DENGAN KEMAMPUAN FINANSIAL. Pengertian:Pembayaran atas pelayanan jenazah yang disesuaikan dengan kemampuan financial. Tujuan:1.Agar Jenazah mendapatkan pelayan sesuai standar. 2.Agar pelayanan forensic dan Rumah Duka bekerja secara optimal,efisien,efektif dan sesuai alokasi biaya yang tersedia. Kebijakan:1.SK Menkes No. 920/2008 tentang Hospital bylaws 2.SK Direktur no.622/TU.K/541/2011 Tentang KSO Pengelolaan Pemulasaraan Jenazah di BLUD RSU Kab Serang. 3.UU No.44/2009 tentang rumah sakit. 4.SK Kepala Dinas Kesehatan Propinsi DKI nomor 10913/2004 : Tentang Standar Manajemen Mutu Penatalaksanaan Jenazah di Puskesmas dan di Rumah Sakit. Prosedur:1.Petugas UPKJ menjelaskan kepada pihak keluarga/orang yang diberi kuasa/ahli waris jenazah tentang biaya pelayanan. 2.Permintaan keringanan biaya pelayanan harus disertai dengan Surat Keterengan Tidak Mampu(SKTM) yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang. 3.Rumah sakit dapat memberikan keringanan biaya bagi keluarga atau ahli waris jenazah yang kurang mampu sesuai dengan ketentuan BLUD RSU Kab Serang yang berlaku. 4.Rumah Sakit perlu melakukan upaya-upaya secara optimal agar kepentingan pelayanan Jenazah dan Rumah Duka terpenuhi bagi keluarga atau ahli waris jenazah yang kurang mampu. 5.Besarnya keringanan biaya yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan keluarga/ahli waris.

Anda mungkin juga menyukai