Anda di halaman 1dari 5

Gagas Jagat Soekarto/6512040022/K3_4A

TIPE PRODUKSI

a. Fixed Site (Project) Pada tipe project, material, tools, dan personel dialokasikan pada produk yang dibuat. Secara ekstrim dikatakan bahwa tidak ada aliran produk pada tipe ini, tetapi masih terdapat urutan operasi. Bentuk operasi pada project digunakan ketika terdapat kebutuhan khusus/spesial yang memerlukan kreativitas dan keunikan. Hal ini sulit diotomasikan pada proses manufaktur, karena hanya dilakukan satu kali. Project memerlukan biaya tinggi dengan perencanaan dan pengendalian yang sulit, sebab berat pada tahap definisi initial dengan tingkat perubahan-perubahan dan inovasi yang tinggi. b. Job Shop (Jumbled Flow) Proses produksi yang dilakukan jika terdapat beberapa produk yang memerlukan beberapa tipe proses produksi yang berbeda dan pada tiap-tiap proses produksi tersebut terdiri dari beberapa urutan produksi yang berbeda pula. Keuntungan dari sistem produksi ini adalah tingkat fleksibilitas terhadap pekerjaan yang dilakukan lebih tinggi daripada Flow Process. Pada proses job shop, man dan machine dikelompokkan menjadi stasiun kerja (semua bor pada satu stasiun kerja, gerinda, dan sebagainya). Aliran produk dan job hanya pada stasiun kerja yang dibutuhkan. Keuntungannya, dengan mesin yang berfungsi umum (general-purpose equipment) dan operator berketerampilan tinggi membuat proses manufaktur job shop fleksibel dalam merespon perubahan disain dan volume pesanan konsumen. Kerugiannya, tidak efisien.
Karakteristik Job Shop (Jumbled Flow) yaitu : 1. Fasilitas dirancang untuk membuat N macam produk yang berukuran pesanan kecil

2. Planning & Control ditentukan melalui flow line, sequence, priority, time, status, capacity, bottle neck 3. Beban tiap Work Station tidak seragam 4. WIP (Work in Process) tinggi karena antrian tinggi 5. Waktu pembuatan jauh lebih besar dari waktu operasi (karena waktu menunggu tinggi)

c.

Flow Shop

Flow Shop disusun dari stasiun kerja dalam urutan operasi untuk membuat produk. Semua produk mengikuti standar produk yang ditentukan. Lintas rakitan automobile merupakan contoh bagus untuk proses flow shop. Pengertian Flow Shop Flowshop, yaitu adalah proses penentuan urutan pekerjaan yang memiliki lintasan produk yang sama. Pada pola flowshop, operasi dari suatu job hanya dapat bergerak satu arah, yaitu dari proses awal di mesin awal sampai proses akhir di mesin akhir dan jumlah tahapan proses umumnya sama dengan jumlah jenis mesin yang digunakan. Penjadwalan produksi merupakan aktivitas yang tak terpisahkan dengan aktivitas-aktivitas lain lantai produksi. Penjadwalan merupakan pengaturan jumlah dan tipe produksi yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu. Selain itu, penjadwalan juga berhubungan dengan waktu peggunaan fasilitas dan bahan material untuk pelaksanaan produksi. Penjadwalan produksi makin bertambah penting untuk pabrik yang menggunakan sistem made-to-order, yakni sistem produksi yang menggunakan acuan bahwa produk/barang baru dibuat jika ada order masuk. Sistem ini biasanya untuk produk/barang yang sangat unik (highly customized), yang jika perusahaan menyimpannya dalam inventory, tidak ada yg mau membelinya. Dalam sistem produksi made-to-order, selain ukuran kualitas, ukuran tenggat jadwal pengiriman (delivery due date) juga sangat penting bagi pelanggan (customer). Selain itu, tingkat efisiensi (utilitas) fasilitas-fasilitas produksi seperti mesin, ruangan juga harus diperhatikan dalam analisis biaya. Salah satu model yg dapat diterapkan dalam keadaan made-to-order ini adalah model penjadwalan flow-shop. Dalam penjadwalan flow-shop, ada sejumlah pekerjaan (job) yang tiap-tiap job memiliki urutan pekerjaan mesin yg sama. Terkadang, suatu penjadwalan bisa dimodelkan seabgai permasalahan penjadwalan

flow shop apabila urutan pekerjaannya selaras. Urutan pekerjaan dikatakan selaras apabila urutan-urutan pekerjaan mesin tersebut dari satu job dengan job lainnya tidak ada yang memiliki urutan yang terbalik. Dalam problem ini, ada beberapa tujuan yang dapat dipertimbangkan, misalnya meminimumkan makespan (waktu terlama penyelesaian job-job tersebut), meminimumkan total waktu keterlambatan, dan lain sebagainya. Terdapat 3 tipe flow shop, yaitu: 1. Small-Batch Line Flow, mempunyai semua karakter flow shop, tetapi tidak semua memproses produk yang sama secara terus menerus. Memproses beberapa produk dengan ukuran batch kecil, dengan kebutuhan setup per batch. Digunakan ketika biaya proses bisa dipertimbangkan, permintaan part rendah, dan non-diskrit. Contohnya adalah industri farmasi/obat-obatan dan industri minuman ringan. 2. Large-Batch (Repetitive) Line Flow, memproduksi produk diskrit dalam volume besar tetapi tidak kontinu. Contohnya: industri sepatu, kecap, dan baju. 3. Continuous Line Flow, mengacu kepada proses kontinu dari fluida, bedak, logam, dan lain-lain. Biasa digunakan pada industri gula, minyak, dan logam lainnya.

d. Project Processes Fixed Site (Project) Pada tipe project, material, peralatan, dan personel dialokasikan pada produk yang dibuat. Secara ekstrim dikatakan bahwa tidak ada aliran produk pada tipe ini, tetapi masih terdapat urutan operasi. Bentuk operasi pada project digunakan ketika terdapat kebutuhan khusus/spesial yang memerlukan kreativitas dan keunikan. Sumber daya pada pengerjaan project dibawa ke lokasi di mana project tersebut dikerjakan. Hal ini sulit diotomasikan pada proses manufaktur, karena hanya dilakukan satu kali. Project memerlukan biaya tinggi dengan perencanaan dan pengendalian yang sulit, sebab berat pada tahap definisi initial dengan tingkat perubahan-perubahan dan inovasi yang tinggi. Contohnya adalah pembuatan kapal laut, pembangunan jaringan telpon, dan pekerjaan konstruksi (pembuatan bangunan). Adapun karakteristik Fixed Site (Project) yaitu :

- Pekerja sangat ahli, independen Bekerja atas dasar lembar kerja Volume kecil Sumber daya harus tersedia Proses produksi yang menghasilkan satu ouput yang sangat spesifik dan mempunyai tingkat fleksibiltas yang sangat tinggi untuk disesuaikan dengan permintan dari hasil produksi tersebut. e. Produksi batch Produksi batch adalah teknik yang digunakan dalam industri manufaktur, di mana produk dibuat secara bertahap melalui serangkaian stasiun kerja. Ukuran lot produksi adalah medium. Tujuan dilakukannya produksi batch adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap produk-produk yang diperlukan secara kontinu. Peralatan umumnya mempunyai fungsi umum tetapi dirancang untuk tingkat produksi yang tinggi. Contoh industri yang menggunakan jenis produksi batch antara lain: industri roti, industri sepatu olahraga, industri bahan-bahan farmasi, industri obatobatan, industri penghasil tinta, dan industri cat. Berikut adalah ciri ciri dari produksi batch : Peralatan lebih general atau lebih mudah diperoleh karena terdapat banyak dipasaran Kurang efisien ( tepat guna) Harus ada jadwal untuk alat Peralatan harus di-adjust dahulu sebelum dipakai untuk produk lain

Sumber : 1. Tipe Produksi Industri http://aniez.anak.maniez.wordpress.com 2. pengertian dan struktur proses produksi http://kuliahgratis.net

Anda mungkin juga menyukai