Anda di halaman 1dari 3

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Dari kegiatan magang yang dilakukan ini yang telah diuraikan di depan,

, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : Proses produksi kacang garing dibagi menjadi 4 tahap, proses produksi satu meliputi pencucian dan perebusan, pengeringan, dan pemisahan. Proses produksi tahap dua adalah sortir, proses produksi tiga adalah sangrai, dan proses produksi keempat adalah produk akhir. Pada setiap proses produksi harus diperhatikan pengendalian mutunya agar didapat produk yang bermutu baik. Pada proses perebusan, jika kacang berada terlalu lama di bak perebusan maka kacang akan terlalu matang sehingga saat kacang disangrai mengakibatkan kacang menjadi keras. Saat kacang terlalu lama berada di dalam bak perebusan maka kadar air dari kacang akan bertambah, ketika dikeringkan kadar air dari kacang sudah agak berkurang namun masih tetap belum terlalu kering dan saat disangrai kacang akan berkerut karena pemanasan mendadak sehingga ose akan keras. Proses pemisahan (gravity separator) merupakan proses pemisahan mutu kacang berdasarkan berat jenis (bulk density), yang dihitung dengan rumus : massa bendavolume airx 100% al! hal yang harus diperhatikan dalam proses pemisahan adalah kecepatan dan tekanan Pengendalian mutu yang dilakukan pada proses pencucian dan pemasakan meliputi pengendalian"inspeksi pada hasil pencucian, kontaminan, suhu larutan, salinitas, #aktu perebusan, dan organoleptik. Pengendalian mutu yang dilakukan pada proses pengeringan meliputi pengendalian"inspeksi pada suhu pengeringan, kadar air, dan organoleptik. Penurunan ladar air yang kurang stabil pada proses pengeringan kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :

$acang hasil perebusan yang masih terlalu basah $eadaan suhu dalam bak yang tidak stabil %ara pengambilan sampel yang kurang sesuai $omposisi bahan (kacang muda & tua) untuk sampel kadar air yang tidak sesuai. 'ecycle (pembalikan kacang) yang kurang merata Sedangkan pengendalian mutu yang dilakukan pada proses pemisahan meliputi pengendalian"inspeksi pada bulk density dan komposisi. $ualitas kacang menurut bulk density dibagi (, yaitu Premium, Semi Premium, dan )okal. P.* +aruda,ood Putra Putri -aya menerapkan .' pada semua pekerjanya

'ingkas (Seiri): Singkirkan barang yang tidak perlu. 'api (Seiton): Penyimpanan barang sesuai dengan tempatnya. 'esik (Seiso): /embersihkan berarti memeriksa. 'a#at (Seiketsu): /enghindari ketidakpastian"ketidaksesuaian. 'ajin (Shitsuke): 0orma kerja produkti1 selalu dipatuhi. Pengolahan limbah dilakukan dengan mengujikan limbah pada 2) )ingkungan limbah, khususnya 23D dan %3D. Sistem pemasaran produk dari P*. +aruda ,ood yaitu bekerja sama dengan P*. S0S (Sinar 0iaga Sejahtera) yang berada di ba#ah naungan *udung +roup. SARAN 2erdasrakan pengalaman selama melakukan kegiatan magang di P*. +aruda ,ood Putra Putri -aya ini. Semua proses sudah dilakukan dengan baik sesuai dengan 45 (#ork instruction), apalagi di setiap area diletakkan 45 sehingga mempermudah operator di lapangan untuk membacanya kembali apabila mereka lupa dengan prosedur kerja yang mereka lakukan. Pada proses pencucian!perebusan, inspeksi suhu larutan rebus alangkah baiknya jika diukur menggunakan termometer yang tahan panas, agar tahu suhu real larutan dalam bak, dan mengetahui korelasi atau selisih dengan suhu pengaturan. (2alai

idup) untuk mengetahui unsur!unsur yang terkandung dalam

Pada pengendalian mutu proses pengeringan, sebaiknya pengecekan kadar air dilakukan di 6% pengeringan agar lebih e1ekti1 dan e1isiensi #aktu. Setiap petugas 6% pengeringan sebaiknya di1asilitasi sarung tangan agar pada saat pengambilan sampel tangan tidak panas dan mengurangi kemungkinan penambahan kadar air ketika bersentuhan dengan tangan. Pada pengadaan bahan baku kacang tanah, alangkah baiknya dilakukan sortasi basah terlebih dahulu, sehingga kacang pertama kali dating sudah terpisah antara kacang tua dan muda. Sortasi basah ini akan mengurangi kemungkinan terjadinya penurunan kadar air yang kurang stabil pada proses pengeringan yang disebabkan oleh perbedaan sampel (komposisi) pada pengecekan kadar air, karena dalam satu bak pengeringan jenis kacang yang dikeringkan sama. -adi, untuk pengendalian kualitas kacang dilakukan pada sortasi basah dan proses pemisahan, sehingga proses sortir tidak diperlukan. Dalam hal ini juga akan mengurangi biaya produksi pada proses sortir. Dari segi sanitasinya pun sudah terjaga dengan baik. Setiap pekerja di#ajibkan memakai perlengkapan kerja saat memasuki area produksi dan mencuci tangan dengan anios. Proses penanganan limbahnya pun selalu diujikan setiap bulannya di 2alai )ingkungan idup Semarang untuk mengetahui berapa besar kandungan 23D maupun %3D nya.

Anda mungkin juga menyukai