Anda di halaman 1dari 32

PILEK PAGI HARI

Kelompok A4

Ketua Sekertaris

: Fenia Indah Rainir (1102010099) : Indah Kusumo W.P (1102010129)

Fajrin Utami !uhammad ok" Firmans"ah Istiadi !ukharam &manda &'i'ha (akim )imantoro Sa*utro Farah Farhana !aren Fi,da &'a,ia Pamano Khoirunnisa &ndira

(110200 110) (110200#1$%) (11020091% ) (110201001$) (11020100+0) (110201009%) (1102010101) (11020101%+)

Faku,tas Kedokteran Uni-ersitas.arsi /akarta 2012

PILEK PAGI HARI Seoran0 *emuda122 tahun serin0 menderita *i,ek di*a0i hari "an0 tidak kunjun0 sem3uh sejak ke4i,. Ia setia* *a0i se,a,u 3ersin53ersin dan ke,uar in0us en4er1 a*a,a0i 3i,a udara 3erde3u. Kejadian itu miri* den0an a*a "an0 dia,ami o,eh a"ahn"a se6aktu muda. 7,eh ka6ann"a mahasis6a kedokteran disarankan me,akukan tes a,er0i dan hasi,n"a *emuda terse3ut menderita a,er0i. 8a*i *emuda itu masih 3ertan"a5tan"aa*a 3enar ada hu3un0an a,er0i "an0 diderita den0an serin0n"a ia memasukan air 6udhu ke da,am hidun0n"a saat akan sho,at ma,am9

SASARAN BELAJAR LI 1. Memahami dan menjelaskan sal !an pe!napasan a"as :7 1.1 !emahami dan menje,askan makrosko*is (&natomi) sa,uran *erna*asan atas. :7 1.2 !emahami dan menje,askan mikrosko*is (histo,o0") sa,uran *erna*asan atas. LI #. Memahami dan menjelaskan $isiolo%i pe!napasan. :7 2.1 !emahami dan menje,askan ;un0si *erna*asan. :7 2.2 !emahami dan menje,askan !ekanisme *erna;asan. LI &. Memahami dan menjelaskan !hini"is ale!%i. :7 2.1 !emahami dan menje,askan de;inisi rhinitis a,er0i. :7 2.2 !emahami dan menje,askan etio,o0i rhinitis a,er0i. :7 2.2 !emahami dan menje,askan k,asi;ikasi rhinitis a,er0i. :7 2.% !emahami dan menje,askan e*idemio,o0i rhinitis a,er0i. :7 2.+ !emahami dan menje,askan *ato;isio,o0i rhinitis a,er0i. :7 2.$ !emahami dan menje,askan mani;estasi k,inik rhinitis a,er0i. :7 2. !emahami dan menje,askan dia0nosis rhinitis a,er0i.

:7 2.# !emahami dan menje,askan tata,aksana rhinitis a,er0i. :7 2.9 !emahami dan menje,askan *en4e0ahan rhinitis a,er0i. :7 2.10 !emahami dan menje,askan kom*,ikasi rhinitis a,er0i :7 2.11 !emahami dan menje,askan *ro0nosis rhinitis a,er0i. LI 4. Memahami dan menjelaskan $a!mako !hini"is ale!%i. :7 %.1 !emahami dan menje,askan antihistamin. :7 %.2 !emahami dan menje,askan dekon0estan. :7 %.2 !emahami dan menje,askan kortikosteroid. LI '. Memahami dan menjelaskan ana"omi pe!na$asan dalam islam.

N(RHALIMAH 11)#)1)#1#

LI 1. Memahami dan menjelaskan sal !an pe!napasan a"as :7 1.1 !emahami dan menje,askan makrosko*is (&natomi) sa,uran *erna*asan atas. Res*irasi ada,ah *ertukaran 0as1 "aitu oksi0en (7 2) "an0 di3utuhkan tu3uh untuk meta3o,isme se, dan kar3ondioksida (<72) "an0 dihasi,kan dari meta3o,isme terse3ut dike,uarkan dari tu3uh me,a,ui *aru. Sistem Res*irasi 1. Saluran Nafas Bagian Atas1 *ada 3a0ian ini udara "an0 masuk ke tu3uh dihan0atkan1 disarun0 dan di,em3a3kan. 2. Saluran Nafas Bagian Bawah1 3a0ian ini men0hantarkan udara "an0 masuk dari sa,uran 3a0ian atas ke alveoli. 3. Alveoli1 terjadi *ertukaran 0as anatara 72 dan <72 4. Sirkulasi Paru1 *em3u,uh darah arteri menuju *aru1 sedan0kan *em3u,uh darah vena menin00a,kan *aru. 5. Paru1 terdiri atas : a. Sa,uran =a;as )a0ian )a6ah b. &,-eo,i c. Sirku,asi Paru 6. Rongga Pleura1 ter3entuk dari dua se,a*ut serosa, "an0 me,u*uti dindin0 da,am ron00a dada "an0 dise3ut pleura parietalis1 dan "an0 me,i*uti *aru atau pleura veseralis 7. Rongga dan Dinding Dada1 meru*akan *om*a muskuloskeletal "an0 men0atur *ertukaran 0as da,am *roses res*irasi Sal !an Na$as Ba%ian A"as

a. Ron00a hidun0 Udara "an0 dihiru* me,a,ui hidun0 akan men0a,ami ti0a ha, : >ihan0atkan

>isarin0 >i,em3a3kan Keti0a ha, di atas meru*akan ;un0si utama dari se,a*ut ,endir res*irasi1 "an0 terdiri atas Psedostrafied Ciliated Columnar Epitelium "an0 3er;un0si men00erakkan *artike,5*artike, ha,us ke arah ;arin0 sedan0kan *artike, "an0 3esar akan disarin0 o,eh 3u,u hidun01 sel golbet dan ke,enjar serous "an0 3er;un0si me,em3a3kan udara "an0 masuk1 *em3u,uh darah "an0 3er;un0si men0han0atkan udara. Keti0a ha, terse3ut di3antu den0an concha. b. Nasofaring (terda*at Pharyngeal Tonsil dan Tuba Eustachius) c. Orofaring (meru*akan *ertemuan ron00a mu,ut den0an ;arin01 terda*at *an0ka, ,idah) d. Laringofaring (terjadi *ersi,an0an antara a,iran udara dan a,iran makanan) (>anie, S.W1 200#? Raden Inmar1 2009) Hidung 7r0an *ertama "an0 3er;un0si da,am sa,uran na*as. 8erda*at -esti3u,um nasi "an0 terda*at 4i,ia kasar "an0 3er;un0si se3a0ai sarin0an udara. )a0ian da,am ron00a hidun0ada ter3entuk tero6on0an "an0 dise3ut 4a-um nasi mu,ai dari nares anterior sam*ai ke nares *osterior ,a,u ke naso;arin0. Sekat antara kedua ron00a hidun0 di3atasi dindin0 "an0 3erasa, dari tu,an0 dan mu4usa "aitu se*tum nasi "an0 di3entuk o,eh : a. <arti,a0o se*ti naso b. 7s -omer c. :amina *er*endi4u,aris os ethmoida,is

!eru*akan or0an 3eron00a "an0 terdiri atas tu,an01 tu,an0 ra6an h"a,in otot 3er4orak dan jarin0an ikat Fun0si : !en"a,urkan udara

!en"arin0 udara dari 3enda asin0 !en0han0atkan udara *erna;asan !e,em3a3kan udara *erna;asan &,at *em3au <a-um nasi di*isahkan o,eh se*tum nasi1 "an0 3erhu3un0an den0an naso;arin0 me,a,ui 4hoana (nares *osterior)

!emi,iki 3a0ian ter,e3ar "an0 dise3ut den0an -esti3u,um nasi Fossa Nasalis

>indin0 su*erior ron00a hidun0 sem*it1 di3entuk ,amina 4ri3ro;ormis ethmoida,is "an0 memisahkan ron00a ten0korak den0an ron00a hidun0. >indin0 in;erior di3entuk os ma@i,,a dan os *a,atinum. &da 2 4ara *emeriksaan hidun0 "aitu rhinos4o*" anterior dan *osterior. Ka,au "an0 anterior1 di 4a-um nasi di sisi ,atera, ada 4on4ha nasa,is "an0 ter3entuk dari tu,an0 ti*is dan ditutu*i mukusa "an0 men0e,uarkan ,endir dan di media, ter,ihat dindin0 se*tum nasi. Ka,au *ada *osterior1 da*at ter,ihat naso;arin01 4hoanae1 3a0ian ujun0 3e,akan0 4on4hae nasa,is media dan in;erior1 ju0a ter,ihat 7P8& "an0 3erhu3un0an den0an te,in0a.

&da 2 3uah 4on4ha nasa,is1 "aitu : a. <on4ha nasa,is su*erior b. <on4ha nasa,is in;erior c. <on4ha nasa,is media >i antara 4on4ha nasa,is su*erior dan media terda*at meatus nasa,is su*erior. &ntara 4on4ha media dan in;erior terda*at meatus nasa,is media. &ntara 4on4ha nasa,is in;erior dan dindin0 atas ma@i,,a terda*at meatus nasa,is in;erior. Fun0si 4hon4a : !enin0katkan ,uas *ermukaan e*ite, res*irasi 8ur3u,ensi udara dimana udara ,e3ih 3an"ak kontak den0an *ermukaan mukosa Sinus5sinus "an0 3erhu3un0an den0an 4a-um nasi dise3ut sinus *aranasa,is : a. Sinus s*henoida,is men0e,uarkan sekresin"a me,a,ui meatus su*erior b. Sinus ;ronta,is ke meatus media c. Sinus ma@i,,aris ke meatus media d. Sinus ethmoida,is ke meatus su*erior dan media. >i sudut mata terda*at hu3un0an antara hidun0 dan mata me,a,ui du4tus naso,a4rima,is tem*at ke,uarn"a air mata ke hidun0 me,a,ui meatus in;erior. >i naso;arin0 terda*at hu3un0an antara hidun0 dan ron00a te,in0a me,a,ui 7P8& (7steum Phar"n0eum 8u3a &uditi-a) eusta4hii. &,urn"a 3ernama torus to3arius.

Pe!sa!a$an hid n% Persara;an sensorik dan sekremotorik hidun0 : 1. >e*an dan atas 4a-um nasi menda*at *ersara;an sensoris dari 4a3an0 ner-us o*tha,mi4us 2. )a0ian ,ainn"a termasuk mu4usa hidun0 4a-um nasi di*ersara;i 0an0,ion s;eno*a,atinum. =aso;arin0 dan 4on4ha nasa,is menda*at *ersara;an sensorik dari 4a3an0 0an0,ion *ter"0o*a,atinum. =er-us o,;a4torius mem3erikan se,5se, rese*tor untuk *en4iuman. Proses *en4iuman : *usat *en4iuman *ada 0"rus ;ronta,is1 menem3us ,amina 4ri3rosa ethmoida,is ke traktus o,;a4torius1 3u,3us o,;a4torius1 sera3ut n. o,;a4torius *da mu4usa atas de*an 4a-um nasi. *ask la!isasi hid n% )erasa, dari 4a3an0 a. 7*tha,mi4a dan a. !a@i,,aris interna 1. &rteri ethmoida,is den0an 4a3an054a3an0 : arteri nasa,is e@terna dan ,atera,is1 arteri se*ta,is anterior 2. &rteri ethmoida,is *osterior den0an 4a3an054a3an0 : arteri nasa,is *osterior1 ,atera,is dan se*ta,1 arteri *a,atinus majus 3. &rteri s*heno*a,atinum 4a3an0 arteri ma@i,,aris interna. Keti0a *em3u,uh terse3ut mem3entuk an"aman ka*i,er *em3u,uh darah "an0 dinamakan P,e@us Kisse,3a4h. P,e@us ini mudah *e4ah o,eh traumaAin;eksi sehin00a serin0 menjadi sum3er e*ista@is *ada anak. NAS+,ARING

LARING

>aerah "an0 dimu,ai dari aditus ,ar"n0is sam*ai 3atas 3a6ah 4arti,a0o 4ri4oid. Ran0ka ,arin0 ter3entuk dari tu,an0 ra6an dan tu,an0. 1. )er3entuk tu,an0 ada,ah os h"oid 2. )er3entuk tu,an0 ra6an ada,ah : t"roid 1 3uah1 ar"tenoid 2 3uah1 e*i0,otis 1 3uah. Pada ar"tenoid 3a0ian ujun0 ada tu,an0 ra6an ke4i, 4arti,a0o 4ornu4u,ata dan 4unei;orme. :arin0 ada,ah 3a0ian ter3a6ah dari sa,uran na*as atas. Os hyoid !em*un"ai 2 3uah 4ornu1 4ornu majus dan minus. )er;un0si untuk *er,ekatan otot mu,ut dan 4arti,a0o th"roid Cartilago thyroid 8er,etak di 3a0ian de*an dan da*at dira3a tonjo,an "an0 dise3ut *rominesBs ,ar"n0is atau ,e3ih dise3ut jakun *ada ,aki5,aki. /arin0an ikatn"a ada,ah mem3rana th"roh"oid. !em*un"ai 4ornu su*erior dan in;erior. Pendarahan dari a. 8h"roidea su*erior dan in;erior. Cartilago arytenoid !em*un"ai 3entuk se*erti 3urun0 *en0uin. &da 4arti,a0o 4orni4u,ata dan 4unei;orme. Kedua ar"tenoid dihu3un0kan m.ar"tenoideus trans-ersus. E iglotis 8u,an0 ra6an 3er3entuk sendok. !e,ekat di antara 4arti,a0o ar"tenoid. )er;un0si untuk mem3uka dan menutu* aditus ,ar"n0is. Saat mene,an e*i0,otis menutu* aditus ,ar"n0is su*a"a makanan tidak masuk ke ,arin0. Cartilago !ri!oid )atas 3a6ah ada,ah 4in4in *ertama trakea. )erhu3un0an den0an th"roid den0an ,i0amentum 4ri4oth"roid dan m.4ri4oth"roid media, ,atera,. 7tot5otot ,arin0 : a. 7tot e@trinsik ,arin0 1. !.4ri4oth"roid 2. !. th"roe*i0,oti4us b. 7tot intrinsik ,arin0 1. !.4ri4oar"tenoid *osterior "an0 mem3uka *,i4a -o4a,is. /ika terda*at 0an00uan *ada otot ini maka 3isa men"e3a3kan oran0 ter4ekik dan menin00a, karena rima 0,ottidis tertutu*. 7tot ini dise3ut ju0a sa;et" mus4,e o; ,ar"n@.

2. !. 4ri4oar"tenoid ,atera,is "an0 menutu* *,i4a -o4a,is dan menutu* rima 0,ottdis 3. !. ar"tenoid trans-ersus dan o3,iC 4. !.-o4a,is 5. !. ar"e*i0,oti4a 6. !. th"roar"tenoid

>a,am 4a-um ,ar"n0is terda*at : P,i4a -o4a,is1 "aitu *ita suara as,i sedan0kan *,i4a -esti3u,aris ada,ah *ita suara *a,su. &ntara *,i4a -o4a,is kiri dan kanan terda*at rima 0,ottidis sedan0kan antara *,i4a -esti3u,aris terda*at rima -esti3u,i. Pers"ara;an daerah ,arin0 ada,ah sera3ut ner-us -a0us den0an 4a3an0 ke ,arin0 se3a0ai n.,ar"n0is su*erior dan n. re4urrent.

:7 1.2 !emahami dan menje,askan mikrosko*is (histo,o0") sa,uran *erna*asan atas. Ron%%a hid n% Ron00a hidun0 terdiri atas -esti3u,um dan ;osa nasa,is. Pada -esti3u,um di sekitar nares terda*at ke,enjar se3asea dan -i3risa (3u,u hidun0). D*ite, di da,am -esti3u,um meru*akan e*ite, res*irasi se3e,um memasuki ;osa nasa,is. Pada ;osa nasa,is (4a-um nasi) "an0 di3a0i dua o,eh se*tum nasi *ada 0aris media,1 terda*at konka (su*erior1 media1 in;erior) *ada masin05masin0 dindin0 ,atera,n"a. Konka media dan in;erior ditutu*i o,eh e*ite, res*irasi1 sedan0kan konka su*erior ditutu*i o,eh epi"el ol$ak"o!i s "an0 khusus untuk ;un0si men0hiduAmem3aui. D*ite, o,;aktorius terse3ut terdiri atas sel pen-okon%.sel s s"en"ak le!/ sel ol$ak"o!i s (neuron 3i*o,ar den0an dendrit "an0 me,e3ar di *ermukaan e*ite, o,;aktorius dan 3ersi,ia1 3er;un0si se3a0ai rese*tor dan memi,iki akson "an0 3ersina*s den0an neuron o,;aktorius otak)1 sel 0asal (3er3entuk *iramid) dan kelenja! Bo1man *ada ,amina *ro*ria. Ke,enjar )o6man men0hasi,kan sekret "an0 mem3ersihkan si,ia se, o,;aktorius sehin00a memudahkan akses neuron untuk mem3aui 'at5'at. &dan"a -i3risa1 konka dan

-asku,arisasi "an0 khas *ada ron00a hidun0 mem3uat setia* udara "an0 masuk men0a,ami *em3ersihan1 *e,em3a*an dan *en0han0atan se3e,um masuk ,e3ih jauh.

Si,ia 3er;un0si untuk mendoron0 ,endir ke arah naso;arin0 untuk terte,an atau dike,uarkan (3atuk) .Se, 0o3,et dan ke,enjar 4am*ur di ,amina *ro*ria mn0hasi,kan sekret1 untuk menja0a ke,em3a3an hidun0 dan menan0ka* *artike, de3u ha,us . >i 3a6ah e*ite, 4hon4a in;erior terda*at s1ell 0odies/ meru*akan ;,eksus -onosus untuk men0han0atkan udara ins*irasi

e*ite,

o,;aktori1

khas

*ada konka su*erior

Sin s pa!anasalis 8erdiri atas sinus ;ronta,is1 sinus maksi,aris1 sinus ethmoida,es dan sinus s*henoid1 semuan"a 3erhu3un0an ,an0sun0 den0an ron00a hidun0. Sinus5sinus terse3ut di,a*isi o,eh epi"el !espi!asi -an% le0ih "ipis dan men0andun0 sel %o0le" "an0 ,e3ih sedikit serta ,amina *ro*ria "an0 men0andun0 sedikit kelenja! ke2il pen%hasil m k s "an0 men"atu den0an *eriosteum. &kti-itas si,ia mendoron0 mukus ke ron00a hidun0. ,a!in% =aso;arin0 di,a*isi o,eh epi"el !espi!asi *ada 3a0ian "an0 3erkontak den0an *a,atum mo,e1 sedan0kan oro;arin0 di,a*isi epi"el "ipe sk amosa.%epen%. 8erdiri dari : =aso;arin0 (e*ite, 3ertin0kat torak 3ersi,ia1 den0an se, 0o3,et) 7ro;arin0 (e*ite, 3er,a*is 0e*en0 den0an ,a*isan tanduk) :arin0o;arin0 (e*ite, 3er-ariasi)

La!in% :arin0 meru*akan 3a0ian "an0 men0hu3un0kan ;arin0 den0an trakea. Pada lamina p!op!ia la!in% "e!dapa" " lan% !a1an hialin dan elas"in "an0 3er;un0si se3a0ai katu* "an0 men4e0ah masukn"a makanan dan se3a0ai a,at *en0hasi, suara *ada ;un0si ;onasi. D*i0,otis meru*akan ju,uran dari te*ian ,arin01 me,uas ke ;arin0 dan memi,iki *ermukaan ,in0ua, dan ,arin0ea,. )a0ian ,in0ua, dan a*ika, e*i0,otis ditutu*i o,eh epi"el %epen% 0e!lapis1 sedan0kan *ermukaan ,arin0ea, ditutu*i o,eh epi"el !espi!asi 0e!"in%ka" 0e!silind!is 0e!silia . >i 3a6ah e*ite, terda*at ke,enjar 4am*uran mukosa dan serosa. >i 3a6ah e*i0,otis1 mukosan"a mem3entuk dua ,i*atan "an0 me,uas ke da,am ,umen ,arin0: *asan0an ,i*atan atas mem3entuk pi"a s a!a pals 3plika 4es"i0 la!is5 "an0 terdiri dari e*ite, res*irasi dan ke,enjar serosa1 serta di ,i*atan 3a6ah mem3entuk pi"a s a!a seja"i "an0 terdiri dari e*ite, 3er,a*is 0e*en01 ,i0amentum -oka,is (serat e,astin) dan musku,us -oka,is (otot ran0ka). 7tot musku,us -oka,is akan mem3antu ter3entukn"a suara den0an ;rekuensi "an0 3er3eda53eda.

8u,an0 ra6an "an0 ,e3ih 3esar (tu,an0 ra6an h"a,in): 8h"roid <ri4oid &r"tenoid 8u,an0 ra6an "an0 ke4i, (tu,an0 ra6an e,astis): D*i0,ottis <unei;orm <orni4u,ata Ujun0 ar"tenoid

e*ite, e*i0,otis1 *ada *ars ,in0ua, 3eru*a e*ite, 0e*en0 3er,a*is dan *ara *ars ,arin0ea, 3eru*a e*ite, res*iratori E iglottis !emi,iki *ermukaan ,in0ua, dan ,arin0ea, Se,uruh *ermukaan ,arin0ea, ditutu*i o,eh e*ite, 3er,a*is 0e*en01 mendekati 3asis e*i0,ottis *ada sisi ,arin0ea,1 e*ite, ini men0a,ami *era,ihan menjadi e*ite, 3ertin0kat si,indris 3ersi,ia

6!akea Permukaan trakea di,a*isi o,eh epi"el !espi!asi. 8erda*at kelenja! se!osa pada lamina p!op!ia dan " lan% !a1an hialin 0e!0en" k 7 3"apal k da5 1 "an0 mana ujun0 3e3asn"a 3erada di 3a0ian *osterior trakea. <airan mukosa "an0 dihasi,kan o,eh se, 0o3,et dan se, ke,enjar mem3entuk ,a*isan "an0 memun0kinkan *er0erakan si,ia untuk mendoron0 *artike, asin0. Sedan0kan tu,an0 ra6an hia,in 3er;un0si untuk menja0a ,umen trakea teta* ter3uka. Pada ujun0 ter3uka (ujun0 3e3as) tu,an0 ra6an hia,in "an0 3er3entuk ta*a, kuda terse3ut

terda*at li%amen" m $i0!oelas"is dan 0e!kas o"o" polos "an0 memun0kinkan *en0aturan ,umen dan men4e0ah distensi 3er,e3ihan.

e*ite, trakea di*oton0 memanjan0

e*ite, trakea1 khas 3eru*a adan"a tu,an0 ra6an hia,in "an0 3er3entuk ta*a, kuda (E45sha*edE)

LI #. Memahami dan menjelaskan $isiolo%i pe!napasan :7 2.1 !emahami dan menje,askan ;un0si *erna*asan. Proses *erna*asan di3a0i menjadi 21"aitu: 1. Perna*asan ,uar (eksterna,) >imana terjadi *en"era*an 72 dan *en0e,uaran <72 dari tu3uh se4ara kese,uruhan.

2. Perna*asan da,am (interna,) &kan terjadi *en00unaan 72 dan *em3entukan <72 o,eh se,5se, serta *ertukaran 0as antara se,5se, tu3uh den0an media 4air sekitarn"a . ;un0si *erna*asan !en0e,uarkan air dan *anas dari tu3uh Proses *en0am3i,an 72 dan *en0e,uaran <72 da,am *aru !enin0katkan a,iran 3a,ik -ena !en0e,uarkan dan memodi;ikasikan *rosta0,andin

:7 2.2 !emahami dan menje,askan !ekanisme *erna;asan. A. !ekanisme *erna*asan 3erdasarkan antomi Pada 6aktu ins*irasi udara masuk me,a,ui kedua nares anterior F -esti3u,um nasi F4a-um nasi ,a,u udara akan ke,uar dari 4a-um nasi menuju F nares *osterior (4hoanae) F masuk ke naso*har"n@1masuk ke oro*har"n@ (e*i0,ottis mem3uka aditus ,ar"n0is) F daerah ,ar"n@ F trakea.masuk ke 3ron4hus *rimer F 3ron4hus sekunder F 3ron4hio,us se0menta,is (tersier) F 3ron4hio,us termina,is F me,a,ui 3ron4hio,us res*iratorius F masuk ke or0an *aru F du4tus a,-eo,aris F a,-eo,i.*ada saat di a,-eo,i terjadi *ertukaran <72 ("an0 di3a6a &.*u,mona,is),a,u ke,uar *aru dan 72 masuk keda,am -ena *u,mona,is.,a,u masuk ke atrium sinistra F -entrike, sinistra F di*om*akan me,a,ui aorta as4endens F masuk sirku,asi sistemik F oksi0en (72) di distri3usikan kese,uruh se, dan jarin0an se,uruh tu3uh me,a,ui res*irasi interna,1se,anjutn"a <72 kem3a,i ke jantun0 kanan me,a,ui ka*i,er A -ena F di*om*akan ke *aru dan den0an eks*irasi <72 ke,uar 3e3as.

B. !ekanisme *erna*asan 3erdasarkan ;isio,o0in"a Ins*irasi meru*akan *roses akti; 1akan terjadi kontraksi otot G otot 1ins*irasi akan menin0katkan -o,ume intratoraka,1tekanan intra*,eura di 3a0ian 3asis *aru akan turun dari norma, sekitar 521+ mm (0 (re,ati; terhada* tekanan atmos;er) *ada a6a, ins*irasi menjadi G $ mm (0.jarin0an *aru seman0kin te0an0 1tekanan di da,am sa,uran udara menjadi sedikit ,e3ih ne0ati; dan udara men0a,ir keda,am *aru.*ada akhir ins*irasi da"a rekoi, *aru mu,ai menarik dindin0 dada kem3a,i ke kedudukan eks*irasi 1sam*ai ter4a*ai keseim3an0an kem3a,i antara da"a rekoi, jarin0an *aru dan dindin0 dada.tekanan dida,am sa,uran udara menjadi sedikit *ositi; dan udara men0a,ir menin00a,kan *aru1se,ama *erna*asan tenan01eks*irasi meru*akan *roses *asi; "an0 tidak memer,ukan kontraksi otot untuk menurunkan -o,ume inratoraka,1namun *ada a6a, eks*irasi masih terda*at kontraksi rin0an otot ins*irasi1kontraksi ini 3er;un0si se3a0ai *eredam da"a rekoi, *aru dan mem*er,am3at eks*irasi.

menje,askan mekanisme A *roses 3atuk dan 3ersin )atuk dia6a,i den0an ins*irasi da,am dan diikuti o,eh eks*irasi kuat me,a6an 0,otis "an0 tertutu*1ha, ini menin0katkan tekanan intra*,eura men4a*ai 100 mm (0 A ,e3ih10,otis ter3uka se4ara ti3a5ti3a men0aki3atkan ,edakan a,iran udara ke ,uar den0an ke4e*atan men4a*ai 9$+ km($00 mi,) A jam.3ersin meru*akan ha, "an0 seru*a den0an 0,otis "an0 terus ter3uka 1kedua re;,e@ ini mem3antu *en0e,uaran iritan dan menja0a sa,uran udara teta* 3ersin.

LI &. Memahami dan menjelaskan !hini"is ale!%i. :7 2.1 !emahami dan menje,askan de;inisi rhinitis a,er0i. Rhinitis meru*akan reaksi "an0 terjadi mata1 hidun01 ten00orokan saat a,,er0en meran0san0 *e,e*asan histamin. (istamin men"e3a3kan in;,amasi dan *en0e,uaran 4airan di sa,uran hidun01 ke,o*ak mata1 dan sinus. Pada rhinitis a,er0i1 jika a,er0i *ada *o,,en1 maka sistem imun akan 3eran00a*an 3ah6a *o,,en ada,ah a,er0en. Sistem imun akna men0e,uarkan I0D. &nti3odi *er0i ke se, men0hasi,kan 'at kimia "an0 men0hasi,kan reaksi a,er0i den0an 0eja,a. Sedan0kan *ada thinitis non a,er0i1 3iasan"a karena *o,,utan1 irritan1 merokok dan e;ek sam*in0 *en0o3atan1 tem*eratur. Sa,ah satu 4ontoh rhinitis non a,er0i ada,ah rhinitis -asomotor dan rhinitis medikamentosa.

:7 2.2 !emahami dan menje,askan etio,o0i rhinitis a,er0i. Rhinitis a,er0i dise3a3kan a,er0en dari ,uar se*erti *o,,en1 tun0au de3u1 3ina"an0 *en0erat1 ke4oa1 jamur(misa,n"a &,ternaria1 <,ados*orium1 &s*er0i,,us1 Peni4i,,ium)1 3inatan0 *e,iharaan 1 rum*ut1 *ohon(misa,n"a 4hedar1 e,m1 oak1 o,i-e1 ma*,e1 dan 3ir4h). /ika oran0tua memi,iki a,er0i

seru*a1 maka 3erkemun0kinan memi,iki a,er0i ju0a se4ara 0enetik.

:7 2.2 !emahami dan menje,askan k,asi;ikasi rhinitis a,er0i. Rhinitis a,er0i ter3a0i menjadi 2 ma4am 3erdasarkan si;at 3er,an0sun0n"a: 1. Rhinitis a,er0i musiman (seasona,1 ha" ;e-er1 *o,inosis). (an"a terda*at di ne0ara den0an % musim. &,er0en *en"e3a3n"a s*esi;ik "aitu *o,,en dan s*ora jamur. 2. Rhinitis a,er0i se*anjan0 tahun (*erennia,).

Pen"e3a3 "an0 *a,in0 serin0 ada,ah a,er0i inha,an. &,er0en ini ada,ah a,er0en da,am rumah dan a,er0en di ,uar rumah.

Saat ini di0unakan k,asi;ikasi rhinitis a,er0i 3erdasarkan rekomendasi W(7 Inisiati-e &RI& (&,,er0i4 Rhinitis and Its im*a4t on &sthma) 2001 3erdasarkan si;at 3er,an0sun0"a : 1. Intermiten1 3i,a 0eja,a kuran0 dari % hariAmin00u atau kuran0 dari % min00u 2. PersistenAmeneta*1 3i,a 0eja,a ,e3ih dari % hariAmin00u dan ,e3ih dari % min00u.

8in0kat 3erat rin0ann"a *en"akit1 rhinitis a,er0i ter3a0i menjadi : a. Rin0an1 jika tidak ada 0an00uan tidur1 3ersantai1 akti-itas harian1 3e,ajar1 3ekerja b. Sedan053erat jika ada satu atau ,e3ih 0an00uan di atas

:7 2.% !emahami dan menje,askan e*idemio,o0i rhinitis a,er0i. Studi s4anda-ian te,ah menunjukkan tin0kat *re-a,ensi 1+H *ada *ria dan 6anita 1% H. 8ia* ne0ara akan 3er3eda karena ,in0kun0an 0eo0ra;i "an0 3er3eda. Rhinitis a,er0i tidak men0a4am n"a6a ke4ua,i jika disertai asma "an0 *arah dan ana;i,aksis. >ari rhinitis a,er0i 3isa ju0a terda*at kom*,ikasi di antaran"a otitis media1 dis;un0si tu3a eusta4hius1 sinusitis akut dan sinusitis kronik. 8e,ah ter3ukti 3ah6a rhinitis a,er0i "an0 tidak terkontro, "an0 3erhu3un0an dne0an asma 3isa mem*er*arah in;,amasi. Ini 3isa men"e3a3kan mor3iditas 3ahkan kematian. as Rhinitis a,er0i 3isa terjadi *ada ras mana*un

!enis kelamin Pada masa kanak5kanak1 ,aki5,aki ,e3ih mudah terkena rhinitis a,er0i di3andin0kan anak *erem*uan. 8a*i saat de6asa1 *re-a,ensin"a ham*ir sama.

"sia Rhinitis a,er0i 3isa terjadi *ada usia 3era*a*un. #0H kasus1 rhintis a,er0i menin0kat saat usia 20 tahun.

:7 2.+ !emahami dan menje,askan *ato;isio,o0i rhinitis a,er0i. kontak *ertama den0an a,er0en atau taha* sensitisasi1 makro;a0 atau monosit "an0 3er*eran se3a0ai &P< akan menan0ka* a,er0en "an0 menem*e, di *ermukaan mukosa hidun0. Sete,ah di*roses anti0en akan mem3entuk ;ra0men *endek *e*tida dan 3er0a3un0 den0an (:& II mem3entuk kom*,eks *e*toda !(< II "an0 di*resentasikan *ada se, 8 he,*er (8h0). &P< akan me,e*as inter,eukin 1 "an0 men0akti;kan 8h0 untuk 3er*ro,i;erasi menjadi 8 he,*er 1 dan 8 he,*er 2. 8h2 akan men0hasi,kan 3er3a0ai sitokin se*erti I: 21 I: %1 I: +1 I: 12. I: % dan I: 12 diikat rese*torn"a di *ermukaan ,im;osit ) sehin00a se, ,im;osit ) menjadi akti; dan akan mem*roduksi I0 D. I0 D di sirku,asi darah masuk ke jarin0an dan diikat rese*tor I0 D di *ermukaan se, mastosit atau 3aso;i, sehin00a kedua se, ini akti;.

)i,a mukosa "an0 sudah tersensitisasi ter*a*ar a,er0en "an0 sama1 kedua rantai I0 D men0ikat a,er0en s*esi;ik dan terjadi de0ranu,asi mastosit dan 3aso;i, den0an ter,e*asn"a mediator kimia terutama histamin. Se,ain histamin ju0a dike,uarkan *rosta0,andin1 ,eukostrin >%1 ,eukotrin <%1 3radikinin1 P&F dan 3er3a0ai sitokin. 8erjadi,ah reaksi a,er0i ;ase 4e*at. (istamin meran0san0 rese*tor (1 *ada ujun0 sara; -idianus sehin00a menim3u,kan rasa 0ata, *ada hidun0 dan 3ersin53ersin. (istamin men"e3a3kan ke,enjar mukosa dan se, 0o3,et men0a,ami hi*ersekresi dan *ermea3i,itas ka*i,er menin0kat sehin00a rinore.

:7 2.$ !emahami menje,askan mani;estasi k,inik rhinitis a,er0i.

dan

Se4ara umumn"a1 0eja,a 3eru*a 3ersin1 hidun0 mam*at1 hidun0 me,er1 te,in0a1 hidun01 mata1 ten00orokan "an0 0ata,1 tidak 3isa men4ium1 3atuk1 ,e,ah1 *usin01 ,in0karan hitam di 3a6ah mata1 mata 3erair1 sakit ten00orokan. Ieja,a "an0 tam*ak *ada rhinitis a,er0i musiman ada,ah mata merah1 0ata,1 ,akrimasi.

Ieja,a "an0 tam*ak *ada rhinitis a,er0i *erennia, ada,ah urtikaria1 0an00uan *en4ernaan. Ian00uan ;isio,o0ik *ada 0o,on0an *erennia, ,e3ih rin0an di3andin0kan den0an "an0 musiman ta*i karena ,e3ih *ersisten maka kom*,ikasin"a ,e3ih serin0 ditemukan.

:7 2.

!emahami dan menje,askan dia0nosis rhinitis a,er0i. >ite0akkan 3erdasarkan : a. &namnesis Ieja,a rhinitis a,er0i "an0 khas ada,ah 3ersin 3eru,an0. )ersin meru*akan mekanisme ;isio,o0i "an0 3er;un0si mem3ersihkan sendiri. Ieja,a ,ain ada,ah ke,uar in0us1 hidun0 tersum3at1 mata 0ata,1 3an"ak ke,uar air mata. b. Pemeriksaan ;isik Pada rinosko*i anterior terda*at mukosa1 edema1 3asah1 3er6arna *u4at atau ,i-id den0an sekret en4er 3an"ak. /ika 0eja,a *ersisten1 mukosa in;erior tan*ak hi*ertro;i. Ieja,a ,ain *ada anak "an0 s*esi;ik "aitu ada 3a"an0an 0e,a* di 3a6ah mata "an0 terjadi karena stasis -ena sekunder aki3at o3struksi hidun0. >ise3ut ju0a a,,er0i4 shiner. Karena 0ata,1 den0an *un00un0 tan0an men0osok50osok hidun0. >ise3ut ju0a a,,er0i4 sa,ute. Keadaan men00osok hidun0 akan men0aki3atkan 0aris me,intan0 di dorsum nasi 3a0ia se*erti0a 3a6ah "an0 dis3ut a,,er0i4 4rease. >indin0 *osterior ;arin0 tan*ak 0ranu,er dan edema (4o33,estone a**earan4e). >indin0 ,atera, ;arin0 mene3a,. :idah se*erti 0am3aran *eta.

a,,er0i4 shiner

c. Pemeriksaan *enunjan0 1. In -itro (itun0 eosino;i, da,am darah te*i 3isa norma, atau menin0kat. :e3ih 3ermakna ada,ah *emeriksaan I0D s*esi;ik den0an R&S8 (Radio Immuno Sor3ent 8est). Pemeriksaan sito,o0i hidun0 6a,au*un tidak da*at memastikan dia0nosis1 teta* 3er0una se3a0ai *emeriksaan *e,en0ka*. /ika 3aso;i, J+ se,A,a* mun0kin karena a,er0i makanan. /ika ditemukan se, P!= menunjukkan adan"a in;eksi 3akteri.

2. In -i-o &,er0en *en"e3a3 3isa di4ari den0an *emeriksaan tes 4ukit ku,it1 uji intrakutan atau intraderma, "an0 tun00a, atau 3erseri (Skin Dnd *oint 8itrationASD8). SD8 di,akukan untuk a,er0en inha,an den0an men"untikkan a,er0en da,am 3er3a0ai konsentrasi. Keuntun0an SD8 ada,ah se,ain a,er0en *en"e3a3 ju0a derajat a,er0i serta dosis inisia, untuk desensitisasi da*at diketahui. Pada a,er0i makanan1 uji ku,it "an0 akhir ini 3an"ak di0unakan ada,ah intra4utaneus *ro-o4ati-e di,utiona, ;ood test (IP>F8)1 ta*i se3a0ai 3aku emas 3isa di,akukan diet e,eminasi dan <ha,,en0e test. &,er0en in0estan akan ,en"a* da,am + hari se4ara tuntas. Pada 4ha,,en0e test1 makanan "an0 di4uri0ai di3erikan *ada *asien sete,ah 3er*antan0 se,ama + hari1 se,anjutn"a diamati reaksin"a. Pada diet e,iminasi1 jenis menu makanan dihi,an0kan1 0eja,a ju0a men0hi,an0. >ia0nosis 3andin0 Rinitis nona,er0i rinitis in;eksi 4ommon 4o,d. :7 2.# !emahami dan menje,askan tata,aksana rhinitis a,er0i. 1. Pen0o3atan "an0 *a,in0 3aik ada,ah men0hindari a,er0en. 2. &ntihistamin "an0 di*akai ada,ah anta0onis (1 "an0 3ekerja inhi3itor kom*etiti; *ada rese*tor (1 se, tar0et. !eru*akan ,ini *ertama "an0 serin0 di*akai *ada rhinitos a,er0i. &ntihistamin ter3a0i menjadi 2 : 0enerasi 1 dan 0enerasi 2. Ienerasi 1 3ersi;at ,i*o;i,ik sehin00a 3isa menem3us sa6ar darah ota dan *,asenta. <ontohn"a ada,ah di;enhidramin1 k,or;eniramin1 *rometasin1 si*rohe*tadin1 "an0 3isa di3erikan se4ara to*ika, ada,ah a'e,astin. &ntihistamin 0enerasi 2 3ersi;at ,i*o;o3ik su,it memem3us sa6ar darah otak. 8idak *un"a e;ek ko,iner0ik se*erti *ada 0enerasi 11 non sedati dan antiadrener0ik. &ntihistamin se4ara ora, dia3sor*si 4e*at untuk men0atasi 0eja,a *ada res*on ;ase 4e*at se*erti rinore1 3ersin1 0ata, ta*i tidak e;ekti; untuk men0atasi o3struksi hidun0 *ada ;ase ,am3at. &ntihistamin non sedati; ter3a0i menjadi 2 menurut keamanann"a. Ke,om*ok *ertama ada,ah astemiso, dan ter;enadin. >a*at men"e3a3kan aritmia -entrike,1 henti jantun0 dan kematian mendadak. Ke,om*ok kedua ada,ah ,oratadin1 setirisin1 ;e@o;enadin1 des,oratadin1 ,e-osetirisin Pre*arat sim*atomimetik 0o,on0an a0onis adrener0ik a,;a di*akai se3a0ai dekon0estan hidun0 ora, den0an atau tan*a kom3inasi antihistamin atau to*ika,. Pemakaian se4ara to*ika, han"a 3o,eh 3e3era*a hari karena 3isa men"e3a3kan rhinistis medikamentosa.

Kortikosteroid (nasa, 4orti4osteroid s*ra") *a,in0 e;ekti; untuk rhinitis a,er0i. 3. 8idakan o*erati;. 8indakan konkotomi *arsia, (*emoton0an se3a0ian konka in;erior)1 konko*,asti1 in;erior tur3ino*,ast" *er,u di*ikirkan jika konka in;erior hi*ertro;i 3erat dan tidak 3isa dike4i,kan den0an kauterisasi memakai &0=7 2 2+H atau trik,or asetat. 4. Imunotera*i 8ujuan : *enurunan I0 D dan *em3entukan I0I 3,o4kin anti3od". .an0 umum di0unakan ada,ah intraderma, dan su3,in0ua,. 7*erati; Konkotomi *arsia, ( *emoton0an se3a0ian konka in;erior)1 konko*,asti atau mu,ti*,e out;ra4tured1 in;erior tur3ino*,ast" K 3i,a konka in;erior hi*ertro;i 3erat dan tidak 3erhasi, dike4i,kan d0n kauterisasi men00unakan &0=72 2+H atau trik,or asetat. Imunotera*i >i,akukan *ada a,er0i inha,an den0an 0eja,a 3erat dan sudah 3er,an0sun0 ,ama serta den0an *en0o3atan ,ain tidak mem3erikan hasi, "an0 memuaskan. )ertujuan untuk mem3entuk I0I ),o4kin0 anti3od" dan *enurunan I0D. :7 2.9 !emahami dan menje,askan *en4e0ahan rhinitis a,er0i. &da 2 ti*e *en4e0ahan "aitu *rimer1 sekunder dan tersier.Pen4e0ahan *rimer ditujukan untuk men4e0ah terjadin"a taha* sensitisasi. (a,"an0 da*at di,akukan ada,ah men0hindari *a*aran terhada* a,er0en inha,anmau*un in0estan se,ama hami,1 menunda *em3erian susu ;ormu,a dan makanan *adat sehin00a *em3erian &SI ,e3ih ,ama. Pen4e0ahan sekunder ada,ah men4e0ah0eja,a tim3u, den0an 4ara men0hindari a,er0en dan tera*i medikamentosa.Sedan0kan *en4e0ahan tersier 3ertujuan untuk men4e0ah terjadin"a kom*,ikasiatau 3er,anjutn"a *en"akit.

:7 2.10 !emahami dan menje,askan kom*,ikasi rhinitis a,er0i Kom*,ikasi rinithis a,er0i "an0 serin0 ada,ah Po,i* (idun0 &,er0i hidun0 meru*akan sa,ah satu ;a4tor *en"e3a3 ter3entukn"a *o,i* hidun0 dan kekam3uhan *o,i* hidun0. 7titis !edia D;usi "an0 serin0 residi; terutama *ada anak. Sinusitis Paranasa,

:7 2.11 !emahami dan menje,askan *ro0nosis rhinitis a,er0i. 8erjadi *ada ke3an"akan diusia muda +0H5 0H da*at men"e3a3kan iritasi Pada umum n"a 3aik a*a3i,a ditan0ani den0an 4e*at dan mem3uruk jika di3iarkan 3er,anjut.

LI 4. Memahami dan menjelaskan is"in-a8 "stinsya# "aitu memasukkan air ke da,am hidun01 kemudian istinsyar "aitu men0e,uarkann"a. >isunnahkan 3ersun00uh5sun00uh ketika memasukkan air ke hidun0 ke4ua,i jika sedan0 shoum. Karena dikh6atirkan 3isa terte,an. Sa3da =a3i: &rtin"a: L)ersun00uh5sun00uh,ah ka,ian ketika me,akukan istins"aC (memasukkan air ke hidun0) ke4ua,i jika sedan0 3er*uasa.M ((.R. &3u >a6ud) Ketika 3er6udhu1 3an"ak oran0 "an0 tidak 3erkumur dan tidak 3eristins"aC. >an ada *u,a "an0 han"a 3erkumur dan tidak 3eristins"aC. Padaha, dua duan"a ada,ah sunah =a3i Sho,,a,,ohu N&,aihi Wasa,,am. &3du,,ah 3in Oaid meri6a"atkan tentan0 4ara 3er6udhu1 3ah6asan"a Rasu,,a,ah Sho,,a,,ohu N&,aihi Wasa,,am1 L)erkumur dan 3eristins"aC dari satu te,a*ak tan0an.M((.R )ukhori dan !us,im)

>&F8&R PUS8&K& htt*:AA666.s4ri3d.4omAdo4A 09%#212APen00unaan5=asa,5Steroid5>a,am5Penata,aksanaan5 Rinitis5&,er0i ),oom danFa64hett. 199%. #uku $%ar &istologi,ed.'(./akarta :DI< :eesondanPa*aro. 199$. #uku$%ar&istologi, ed. )./akarta : DI< htt*:AA666.nasa,.netAa,,er0"Arhinitis.htm Sheikh1 /a-ed. htt*:AAemedi4ine.meds4a*e.4omAarti4,eA12%#2+5o-er-ie6Pa0199 tan00a, 2 se*tem3er 2011) htt*:AA666.aaaai.or0A4onditions5and5treatmentsA,i3rar"Aat5a50,an4eArhinitis.as*@ Raden1 Inmar. &natomi Kedokteran Sistem Res*iratorius. /akarta : Uni-ersitas .arsi htt*:AA666.n,m.nih.0o-Amed,ine*,usAen4"Aarti4,eA000#12.htm
(arrisonBs Prin4i*,e o; Interna, !edi4ine1 1$th edition. 2002

(diakses

Su,istia Ian Iuna6an a,. 2009. LFarmako,o0i >an 8era*i Ddisi QM. /akarta : FKUI Sher6ood ,aura,ee.2001. LFisio,o0i !anusia dari se, ke s"stemM./akarta.DI<

LI 4. Memahami dan menjelaskan $a!mako !hini"is ale!%i.

:7 %.1 !emahami dan menje,askan antihistamin. Suatu 'at atau o3at untuk menekan reaksi histamin se3a0ai ;aktor a,er0en 3a0i tu3uh. !ekanisme !enahan akti;itas se, mast untuk tidak men0a,ami de0ranu,asi 8erda*at 2 3,o4ker : &(1 dan &(2

An"ihis"amin 1 o Farmakodinamik :

&nta0onis kom*etiti; *ada *em3u,uh darah1 3ronkus dan 3erma4am5ma4am otot *o,os. Se,ain itu &(1 3erman;aat untuk men0o3ati reaksi hi*ersensiti-itas atau keadaan ,ain "an0 disertai *en0e,e*asan histamin endo0en 3er,e3ihan. o Farmakokinetik :

Sete,ah *em3erian ora, atau *arentera,1 &(1 dia3sor*si se4ara 3aik. Kadar tertin00i terda*at *ada *aru5*aru sedan0kan *ada ,im*a1 0inja,1 otak1 otot1 dan ku,it kadarn"a ,e3ih rendah. 8em*at utama 3iotrans;ormasi &(1 ada,ah hati. o Pen00o,on0an &(1

&( 0enerasi 1 <ontoh : etano,amin Dti,enedamin

Pi*era'in &,ki,amin >eri-at ;enotia'in Keteran0an : &(1 R 5 sedasi rin0an53erat

5 antimietik dan kom*osisi o3at ;,u 5 antimotion si4kness Indikasi &(1 3er0una untuk *en"akit : 1. &,er0i 2. !a3uk *erja,anan 2. &nastesi ,oka, %. Untuk asma 3er3a0ai *ro;i,aksis 5 D;ek sam*in0 Qerti0o1 tinitus1 ,e,ah1 *enat1 inkoordinasi1 insomnia1 tremor1 mu,ut kerin01 disuria1 *a,*itasi1 hi*otensi1 sakit ke*a,a1 rasa 3erat1 ,emah *ada tan0an.

&ntihistamin 0o,on0an 1 G ,ini *ertama Pem3erian da*at da,am kom3inasi atau tan*a kom3inasi den0an dekon0estan se4ara *erora,. )ersi;at ,i*o;i,ik1 da*at menem3us sa6ar darah otak1 mem*un"ai e;ek *ada SSP dan *,asenta. Ko,iner0ik Sedati; : 7ra, : di;enhidramin1 k,or;eniramin1 *rometasin1 si*rohe*tadin 8o*ika, : &'e,astin

An"a%onis Resep"o! H# 3AH#5 <ontoh : simetidin dan ranitidin Farmakodinamik !en0ham3at rese*tor (2 se4ara se,ekti; dan re-ersi3e,. Peran0san0an rese*tor (2 akan meran0san0 sekresi asam ,am3un01 sehin00a *ada *em3erian simetidin atau ranitidin sekresi asam ,am3un0 diham3at.

Farmakokinetik 1. )ioa-i3i,itas ora, simetidin sekitar 0H1 sama den0an sete,ah *em3erian intra-ena atau intramusku,ar. Ikatan a3sor*si simetidin di*er,am3at o,eh makanan1 sehin00a simetidin di3erikan se0era sete,ah makan. 2. )ioa-i3i,itas ranitidin "an0 di3erikan se4ara ora, sekitar +0H dan menin0kat *ada *asien *en"akit hati. Indikasi : e;ekti; untuk men0atasi 0eja,a tukak duodenum.

D;ek sam*in0 : *usin01 mua,1 ma,aise1 ,i3ido turun1 dis;un0si seksua,.

:7 %.2 !emahami dan menje,askan dekon0estan. >ekon0estan nasa, ada,ah a,;a a0onis "an0 3an"ak di0unakan *ada *asien rinitis a,er0ika atau rinitis -asomotor dan *ada *asien ISP& den0an rinitis akut. 73at ini men"e3a3kan -enokonstriksi da,am mukosa hidun0 me,a,ui rese*tor a,;a 1 sehin00a men0uran0i -o,ume mukosa dan den0an demikian men0uran0i *en"um3atan hidun0. 73at 0o,on0an ini dise3ut o3at adrener0ik atau o3at sim*tomimetik1 karena o3at ini meran0san0 sara; sim*atis. Kerja o3at ini di0o,on0kan jenis : 1. Peran0san0an or0an *eri;er : otot *o,os *em3u,uh darah ku,it dan mukosa1 misa, : -asokontriksi mukosa hidun0 sehin00a men0hi,an0kan *em3en0kakan mukosa *ada konka. 2. Pen0ham3atan or0an *eri;er : otot *o,os usus dan 3ronkus1 misa, : 3ronkodi,atasi. 3. Peran0san0an jantun0 : *enin0katan den"ut jantun0 dan kekuatan kontraksi. 4. Peran0san0an Sistem Sara; Pusat : *eran0san0an *erna*asan dan akti-itas *sikomotor. 5. D;ek meta3o,ik : *enin0katan 0,iko0eno,isis dan ,i*o,isis. 6. D;e endokrin : modu,asi sekresi insu,in1 renin1 dan hormon hi*o;isis. 7. D;ek *rasi*natik : *enin0katan *e,e*asan neurotransmiter.

73at >ekon0estan 7ra, 1. D;edrin &da,ah a,ka,oid "an0 terda*at da,am tum3uhan e;edra. D;ekti; *ada *em3erian ora,1 masa kerja *anjan01 e;ek sentra,n"a kuat. )ekerja *ada rese*tor a,;a1 3eta 1 dan 3eta 2.

D;ek kardio-asku,ar : tekanan sisto,ik dan diasto,ik menin0kat1 tekanan nadi mem3esar. 8erjadi *enin0katan tekanan darah karena -asokontriksi dan stimu,asi jantun0. 8erjadi 3ronkore,aksasi "an0 re,ati; ,ama. D;ek sentra, : insomnia1 serin0 terjadi *ada *en0o3atan kronik "an; da*at diatasi den0an *em3erian sedati;.

>osis.

>e6asa

: $0 m0A%5$ jam

&nak5anak $512 tahun : 20 m0A%5$ jam &nak5anak 25+ tahun 2. Feni,*ro*ano,amin >ekon0estan nasa, "an0 e;ekti; *ada *em3erian ora,. Se,ain menim3u,kan konstriksi *em3u,uh darah mukosa hidun01 ju0a menim3u,kan konstriksi *em3u,uh darah ,ain sehin00a da*at menin0katkan tekanan darah dan menim3u,kan stimu,asi jantun0. D;ek ;armakodinamikn"a men"eru*ai e;edrin ta*i kuran0 menim3u,kan e;ek SSP. (arus di0unakan san0at hati5hati *ada *asien hi*ertensi dan *ada *ria den0an hi*ertro;i *rostat. Kom3inasi o3at ini den0an *en0ham3at !&7 ada,ah kontraindikasi. 73at ini jika di0unakan da,am dosis 3esar (J + m0Ahari) *ada oran0 "an0 o3esitas akan menin0katkan kejadian stroke1 sehin00a han"a 3o,eh di0unakan da,am dosis maksima, + m0Ahari se3a0ai dekon0estan. >osis. >e6asa : 2+ m0A% jam : 1+ m0A%5$ jam

&nak5anak $512 tahun : 121+ m0A% jam &nak5anak 25+ tahun 3. Feni,e;rin &da,ah a0onis se,ekti; rese*tor a,;a 1 dan han"a sedikit mem*en0aruhi rese*tor 3eta. (an"a sedikit mem*en0aruhi jantun0 se4ara ,an0sun0 dan tidak mere,aksasi 3ronkus. !en"e3a3kan konstriksi *em3u,uh darah ku,it dan daerah s*,anknikus sehin00a menaikkantekanan darah. : $12+ m0A% jam

73at >ekon0estan 8o*ika, >eri-at imida'o,in (na;a'o,in1 tetrahidro'o,in1 oksimeta'o,in1 dan @i,ometa'o,in).

>a,am 3entuk s*ra" atau inha,an. 8erutama untuk rinitis akut1 karena tem*at kerjan"a ,e3ih se,ekti;. 8a*i jika di0unakan se4ara 3er,e3ihan akan menim3u,kan *en"um3atan 3er,e3ihan dise3ut re3ound 4on0estion. )i,a ter,a,u 3an"ak tera3sor*si da*at menim3u,kan de*resi Sistem Sara; Pusat den0an aki3atkoma dan *enurunan suhu tu3uh "an0 he3at1 terutama *ada 3a"i. !aka tidak 3o,eh di3erikan *ada 3a"i dan anak ke4i,.

:7 %.2 !emahami dan menje,askan kortikosteroid. K+R6IK+S6ER+I9 INHALASI Kortikosteroid terda*at da,am 3e3era*a 3entuk sediaan antara ,ain ora,1 *arentera,1 dan inha,asi. >itemukann"a kortikosteroid "an0 ,arut ,emak ( lipid*soluble) se*erti 3e4,omethasone1 3udesonide1 ;,uniso,ide1 ;,uti4asone1 and triam4ino,one1 memun0kinkan untuk men0antarkan kortikosteroid ini ke sa,uran *erna;asan den0an a3sor3si sistemik "an0 minim. Pem3erian kortikosteroid se4ara inha,asi memi,iki keuntun0an "aitu di3erikan da,am dosis ke4i, se4ara ,an0sun0 ke sa,uran *erna;asan (e;ek ,oka,)1 sehin00a tidak menim3u,kan e;ek sam*in0 sistemik "an0 serius. )iasan"a1 jika *en00unaan se4ara inha,asi tidak men4uku*i 3aru,ah kortikosteroid di3erikan se4ara ora,1 atau di3erikan 3ersama den0an o3at ,ain (kom3inasi1 misa,n"a den0an 3ronkodi,ator). Kortikosteroid inha,asi tidak da*at men"em3uhkan asma. Pada ke3an"akan *asien1 asma akan kem3a,i kam3uh 3e3era*a min00u sete,ah 3erhenti men00unakan kortikosteroid inha,asi1 6a,au*un *asien te,ah men00unakan kortikosteroid inha,asi den0an dosis tin00i se,ama 2 tahun atau ,e3ih. Kortikosteroid inha,asi tun00a, ju0a tidak e;ekti; untuk *erto,on0an *ertama *ada seran0an akut "an0 *arah. )erikut ini 4ontoh kortikosteroid inha,asi "an0 tersedia di Indonesia antara ,ain: =ama 0enerik =ama da0an0 di)entuk Sediaan Indonesia )e4,omethasone #ecloment Inha,asi aeroso, di*ro*ionate (3e4,omethasone di*ro*ionate 200S0A dosis) )udesonide Pulmicort (3udesonide Inha,asi 100 S01 200 S01 %00 S0aeroso,Ser3uk inha,asi A dosis) >osis dan &turan *akai Inha,asi aeroso,: 200S0 1 2 ka,i seharianak: +05100 S0 2 ka,i sehari Inha,asi aeroso,: 200 S01 2 ka,i sehariSer3uk inha,asi: 20051$00 S0 A hari da,am dosis ter3a0ianak: 2005#00 S0A hari da,am dosis ter3a0i +li,otide (;,utikasonInha,asi aeroso, >e6asa dan anak J *ro*ionate+0 S0 1 12+ 1$ tahun: 10052+0 S0 Adosis) S01 2 ka,i sehari&nak %51$ tahun? +05100 S01 2 ka,i sehari

F,uti4asone

>osis untuk masin05masin0 indi-idu *asien da*at 3er3eda1 sehin00a harus dikonsu,tasikan ,e3ih ,anjut den0an dokter1 dan jan0an men0hentikan *en00unaan kortikosteroid se4ara ,an0sun01 harus se4ara 3ertaha* den0an *en0uran0an dosis. !DK&=IS!D &KSI Kortikosteroid 3ekerja den0an mem3,ok en'im fosfolipase*$(1 sehin00a men0ham3at *em3entukan mediator *eradan0an se*erti *rosta0,andin dan ,eukotrien. Se,ain itu 3er;un0si men0uran0i sekresi mukus dan men0ham3at *roses *eradan0an. Kortikosteroid tidak da*at mere,aksasi otot *o,os ja,an na;as se4ara ,an0sun0 teta*i den0an ja,an men0uran0i reakti;itas otot *o,os disekitar sa,uran na;as1 menin0katkan sirku,asi ja,an na;as1 dan men0uran0i ;rekuensi ke*arahan asma jika di0unakan se4ara teratur. I=>IK&SI Kortikosteroid inha,asi se4ara teratur di0unakan untuk men0ontro, dan men4e0ah 0eja,a asma. K7=8R&I=>IK&SI Kontraindikasi 3a0i *asien "an0 hi*ersensiti;itas terhada* kortikosteroid. DFDK S&!PI=I D;ek sam*in0 kortikosteroid 3erkisar dari rendah1 *arah1 sam*ai mematikan. (a, ini ter0antun0 dari rute1 dosis1 dan ;rekuensi *em3eriann"a. D;ek sam*in0 *ada *em3erian kortikosteroid ora, ,e3ih 3esar dari*ada *em3erian inha,asi. Pada *em3erian se4ara ora, da*at menim3u,kan katarak1 osteo*orosis1 men0ham3at *ertum3uhan1 3ere;ek *ada susunan sara; *usat dan 0an00uan menta,1 serta menin0katkan resiko terkena in;eksi. Kortikosteroid inha,asi se4ara umum ,e3ih aman1 karena e;ek sam*in0 "an0 tim3u, serin0ka,i 3ersi;at ,oka, se*erti candidiasis (in;eksi karena jamur 4andida) di sekitar mu,ut1 dysphonia (kesu,itan 3er3i4ara)1 sakit ten00orokan1 iritasi ten00orokan1 dan 3atuk. D;ek sam*in0 ini da*at dihindari den0an 3erkumur sete,ah men00unakan sediaan inha,asi. D;ek sam*in0 sistemik da*at terjadi *ada *en00unaan kortikosteroid inha,asi dosis tin00i "aitu *ertum3uhan "an0 terham3at *ada anak5anak1 osteo*orosis1 dan karatak. RDSIK7 K(USUS Pada anak5anak1 *en00unaan kortikosteroid inha,asi dosis tin00i menunjukkan *ertum3uhan anak "an0 sedikit ,am3at1 namun asma sendiri ju0a da*at menunda

*u3ertas1 dan tidak ada 3ukti 3ah6a kortikosteriod inha,asi da*at mem*en0aruhi tin00i 3adan oran0 de6asa. (indari *en00unaan kortikosteroid *ada i3u hami,1 karena 3ersi;at terato0enik. 7ARA PENGG(NAAN INHALER Se3e,um menarik na;as1 3uan0,ah na;as se,uruhn"a1 se3an"ak mun0kin &m3i,,ah inha,er1 kemudian ko4ok

Pe0an0,ah inha,er1 sedemikian hin00a mu,ut inha,er ter,etak di3a0ian

3a6ah

8em*atkan,ah inha,er den0an jarak kuran0 ,e3ih dua jari di de*an mu,ut (jan0an me,etakkan mu,ut kita ter,a,u dekat den0an 3a0ian mu,ut inha,er) )uka,ah mu,ut dan tarik,ah na;as *er,ahan5,ahan dan da,am1 3ersamaan den0an menekan inha,er (6aktu saat menarik na;as dan menekan inha,er ada,ah 6aktu "an0 *entin0 3a0i o3at untuk 3ekerja se4ara e;ekti;) Se0era sete,ah o3at masuk1 tahan na;as se,ama 10 detik (jika tidak mem3a6a jam1 se3aikn"a hitun0 da,am hati dari satu hin00a se*u,uh) Sete,ah itu1 jika masih di3utuhkan da*at men0u,an0i men0hiru* ,a0i se*erti 4ara diatas1 sesuai aturan *akai "an0 direse*kan o,eh dokter Sete,ah se,esai1 3i,as atau kumur den0an air *utih untuk men4e0ah e;ek sam*in0 "an0 mun0kin terjadi.

Anda mungkin juga menyukai