kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hipergilkemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.
Keluhan
Klasik DM : Poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. Keluhan lain : Badan lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, dan disfungsi ereksi pada pria, pruritus vulvae pada wanita.
1.
Gejala yang timbul Pemeriksaan lab terdahulu (GD, A1C ) Pola makan, status nutrisi, perubahan berat badan Riwayat tumbuh kembang pada masa anak/dewasa muda Pengobatan yang pernah diperoleh Pengobatan yang dijalani (obat, rencana makan dan latihan)
Riwayat infeksi sebelumnya, terutama infeksi kulit, gigi dan traktus urogenitalis serta kaki Gejala dan riwayat komplikasi kronik Pengobatan lain yang berpengaruh pada Glukosa darah F. Resiko : merokok, HT, riwayat jantung koroner, obesitas, riwayat penyakit keluarga Riwayat pengobatan diluar DM Pola hidup, budaya, psikososial, pendidikan dan ekonomi Kehidupan seksual (kontrasepsi dan kehamilan)
2. Pemeriksaan Fisik
Ukur TB, BB, Lk Pinggang Pengukuran TD Pemeriksaan Funduskopi Pemeriksaan rongga mulut dan kelenjar Tiroid Pemeriksaan jantung Evaluasi nadi, baik palpasi mapun auskultasi Pemeriksaan ekstremitas Pemeriksaan kulit ( acantosis nigrikans dan bekas suntik insulin)
3. Evaluasi Lab
GDS dan 2 jam post prandial A1C Profil lipid pada keadaan puasa (kolestrol total, HDL, LDL, trigliserida) Kreatinin serum Albuminuria Keton, Sedimen dan protein dalam urin EKG Foto Thorax
Pemeriksaan kadar Glukosa puasa, 2 jam sesudah makan, atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan Pemeriksaan A1C dilakukan setiap 3-6 bulan Pemeriksaan jasmani lengkap Mikroalbuminuria Kreatinin Albumin Kolestrol (total, LDL, HDL, trigliserid) EKG X ray dada funduskopi
1.
Pemicu sekresi insulin : sulfonilurea dan glinid Peningkatan sensitifitas terhadap insulin : metformin dan tiazolidindion Penghambat glukoneogenesis (metformin) Penghambat absorbsi glukosa : penghambat glukosidase alfa. DPP-IV inhibitor
2. Suntikan
3. Terapi kombinasi
Memberikan insulin dengan kombinasi OHO sebanyak 2 obat denan mekanisme kerja berbeda atau dengan kombinasi 3 obat OHO+suntikan insulin.
Primer
Ditujukan pada yang memiliki f. Resiko namun belum terkena. Pencegahan pada pasien yang telah terkena, untuk meningkatkan kepatuhan dan
Sekunder
Tersier
Ras
etnik, riwayat keluarga DM, riwayat melahirkan bayi dengan bb> 4000 gr, usia > 45 th (Faktor resiko tidak dapat diubah) IMT<23, kurang aktivitas fisik, hipertensi (>140/90), dislipidemia ( HDL<35 atau trigliserida >250 mg/dL), diet tinggi gula
Untuk
mencegah atau menghambat timbulnya penyulit pada pasien yang menderita DM lama. Contoh penyulit : DM dengan penyakit KV Pengendalian berat badan, tekanan darah, profil lipid
Pada
pasien DM yang telah mengalami penyulit dan upaya pencegahan kecacatan Contoh : pemberian aspirin pada pasien dengan mikroangiopati. Bersifat holistik disiplin terkait dengan RS rujukan.
Pemberian
yang sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu.
1.
Karbohidrat
1. 2. 3. 4. 5.
6.
45-65% total asupan energi <130 g/hari tidak dianjurkan Berserat Sukrosa tidak boleh lebih dari 5% energi Pemanis alternatif dapat dipakai asal tidak berlebihan Makan 3x sehari
2. Lemak
Dianjurkan asupan 20-25% kebutuhan kalori, tidak lebih dari 30% Lemak jenuh < 7% kalori Lemak tidak jenuh ganda < 10%, selebihnya lemak jenuh tunggal Konsumsi kolestrol < 200 mg / hari
3. Protein
Dibutuhkan sebesar 10-20% total asupan energi Pasien dengan nefropati perlu penurunan protein menjadi 0,8 g/Kg BB perhari
4. Natrium
Anjuran yang sama dengan masyarakat umum tidak lebih dari 3000 mg atau sama dengan 1 sendok teh garam dapur DM+ Ht dibatas sampaia 2400 mg Garam dapur, vetsin, soda, natrium benzoat
5. Serat
Dianjurkan mengonsumpsi cukup serat dari kacangkacangan, buah, sayur Anjuran konsumsi serat 25 g/ hari
6. Pemanis Alternatif
Pemanis berkalori dan tidak berkalori (gula, alkohol, fruktosa) Pemanis berkalori perlu dihitung kandungan kalorinya perhari Fruktosa tidak dianjurkan digunakan pada penyandang diabetes karena efek samping pada lemak darah Tidak berkalori yang masih dianjurkan : aspartam, sakarin, sukralosa
Ketoasidosis
diabetik
Peningkatan kadar glukosa darah tinggi (300-600 mg/dL, disertai dengan adanya asidosis dan plasma keton + Status hiperglikemi hiperosmolar
glukosa darah tinggi (600-1200 mg/dL) tanpa gejala asidosis, dengan osmolaritas plasma sangat meningkat (330-380mOs/ml) Hipoglikemia
Ditandai dengan menurunnya kadar glukosa < 60 mg/dL
Peningkatan
Makroangiopati
Pembuluh darah jantung, pembuluh darah tepi, pembuluh darah otak. Mikroangiopathy