Cover
FIRE
Sejarah
Api, merupakan alat kehidupan tertua sejak jaman purba.
Penggunaan
Kebutuhan RT, senjata, industri RT besar, pembukaan lahan, membakar limbah
O2 FUEL
HEAT
KONDUKSI
Ground Fire
Terjadi pada lapisan tanah organik/duff Api berasal dari permukaan kemudian menjalar membentuk kubah bara api. Api menjalar lambat karena suplai angin (oksigen) terbatas, kecuali bahan bakar terbakar terekspose dengan udara Penjalaran api cenderung berbentuk lingkaran Api menjalar dan dapat mengakibatkan suface fire (kebakaran permukaan) Api secara horisontal/ke samping lebih cepat menjalar dibanding secara vertikal/ke bawah tergantung kecepatan angin Api sulit terdeteksi dan dipadamkan Hasil pembakaran didominasi oleh asap yang mengandung uap air, karbon dioksida, karbon monoksida, hidrokarbon, methane. Tipe kebakaran yang menyebabkan kabut asap
Lahan Terbakar di Pinggir Jalan Kota Palangkaraya (a) dan (b) Lahan disepanjang kiri kanan dari Bandara ke Palangkaraya (c) Papan Peringatan (d) Api Pembakaran di Lahan Gambut Masyarakat
Surface Fire
Api berasal dari permukaan (surface) Api menjalar lebih cepat karena bahan bakar terekspose langsung dengan angin dan suplai oksigen lebih besar. Penjalaran mengikuti bentuk ellips sesuai arah angin Api menjalar dan mengakibatkan kebakaran bawah (ground fire) dan kebakaran tajuk (crown fire) Api terhenti apabila lantai hutan bersih dari bahan bakar bawah (serasah, anakan kering, alang-alang dan semak belukar kering Kebakaran sangat tidak terkendali pada kebakaran alang-alang karena angin bertiup sangat kencang. Sebagian diterapkan secara terkendali untuk manipulasi ekosistem/habitat, pengendalian hama/penyakit dan mempercepat regenerasi alami
KEBAKARAN PERMUKAAN
Crown Fire
Api berasal dari kebakaran permukaan dan menjalar lewat batang hingga membakar tajuk Penjalaran api berbentuk ellips sangat lonjong karena angin bertiup kencang Menimbulkan turbulensi udara sehingga api cepat menjalar Sangat sulit dipadamkan Bahan bakar yang terbakar beterbangan dan menimbulkan api ditempat lain (Spot Fire) Pemadaman lewat udara lebih tepat
Spot Fire
Api berasal dari loncatan bahan bakar terbakar khususnya dari kebakaran tajuk Api menyebar secara tidak terkendali tergantung kecepatan angin yang melontarkan loncatan api. Loncatan bahan bakar terbakar dapat menimbulkan ground fire, surface fire, dan crown fire.
Bahan Bakar (jenis bahan bakar, kekompakan bahan bakar, kadar air bahan bakar) Cuaca (curah hujan, angin, suhu, kelembaban, radiasi matahari) Topografi (kelerengan, aspect)
Penyebab Kebakaran Hutan Alami (petir, gunung meletus, gesekan cabang pohon, batubara) Aktifitas manusia (terkendali dan tidak terkendali) = 99 %
Bahan Bakar
Jenis Bahan Bakar (berhubungan dengan bentuk, ukuran dan ketersediaan zat yang mudah terbakar) - Bahan Bakar halus (alang-alang, pinus, eukaliptus) - Bahan Bakar kasar (daun lebar: jati, dipterocarpaceae) Kekompakan Bahan Bakar (berhubungan dengan kepadatan bahan bakar, sifat fisik kayu, kerapatan pori, supplai oksigen ke bahan bakar) - padat/kompak (kayu, cabang kayu, pohon tumbang, kayu keras) - halus : alang-alang, semak belukar, daun, kayu lunak) Kadar Air Bahan Bakar (berhubungan dengan kemudahan bahan bakar terbakar, kemampuan menyerap energi pemanasan, pelepasan uap air, asap yang ditimbulkan) - Bahan bakar kering (kadar air rendah) - Bahan bakar basah (kadar air tinggi)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BAHAN BAKAR HUTAN jenis bahan bakar kelembaban bahan bakar susunan & ketersinambungan bahan bakar volume bahan bakar
Catatan: uraian rinci lihat hal 6 dlm buku Panduan Penggunaan Materi Pelatihan Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran Hutan (JICA)
Tanah Mineral
Eukalpiptus
Semak belukar
Gambut
Akasia
Faktor-faktor cuaca seperti suhu, kelembaban, stabilitas udara serta kecepatan dan arah angin secara langsung mempengaruhi terjadinya kebakaran.
Suhu, kelembaban relatif, dan curah hujan berpengaruh terhadap kadar air bahan bakar. Angin adalah faktor yang dominan dalam mempengaruhi perilaku api. Angin adalah elemen yang paling penting untuk memprediksi akibat variabilitas kecepatan angin dan arah ngin serta pengaruhpengaruh dari topografi, vegetasi dan pemanasan dan pendinginan lokal (Pyne, Andrews dan Laven, 1996).
Topografi
Mempengaruhi penjalaran api Api bergerak lebih cepat dari lembah menuju bukit Api bergerak lebih lambat dari bukit ke lembah Api bergerak mengikuti arah angin dan bahan bakar yang telah kering akibat terekspose api yang menyala.
Pembukaan lahan untuk perladangan Pembukaan lahan untuk perkebunan Pembukaan lahan untuk Hutan Tanaman Industri (HTI) Pembukaan lahan untuk pembersihan lahan milik (dijual) Kesengajaan (konflik masyarakat dengan pengelola, pencurian kayu, penggembalaan) Kelalaian (api dari perkemahan, puntung rokok, pondok pemburu, peladang)