Anda di halaman 1dari 7

I.

Pengertian Politik
Politik betuk tindakan dari kekuasaan. Pulitik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.

II.

Pengertian Kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau sekelompok manusia untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang atau kelompok lain sedemikian rupa, sehingga tingkah laku itu menjadi sesuai dengan keinginan dan tujuan dari orang yang mempunyai kekuasaan itu atau kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh.. Sedangkan kekuasaan politik adalah kemampuan untuk mempengaruhi kebijakan umum (pemerintah) baik terbentuknya maupun akibat akibatnya sesuai dengan tujuan tujuan pemegang kekuasaan sendiri.

III.

Analisis tentang Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah di Sumatera Selatan Dilihat dari Poltik dan Kekuasaan
Dalam pemilihan kepala daerah, partai politik merupakan suatu lembaga yang mengusung calon kepala daerah tersebut. Secara umum partai politik dipahami sebagai sekelompok warga yang mengorgainisir diri secara stabil, dengan tujuan merebut ataupun mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan. Adapun fungsi-fungsi politik yang dilaksanakan oleh partai politik meliputi : 1. Sosialisasi Politik Sosialisasi politik adalah suatu proses agar setiap individu atau kelompok dapat mengenali sistem politik dan menentukan sifat persepsi-persepsinya mengenai politik serta reaksireaksinya terhadap fenomena-fenomena politik. Tindakan ini dilakukan oleh calaon calon yang diusung parpol dengan kegiatan kampanye. Hal ini di perlukan agar masyarakat mengetahui bagaimana visi dan misi mereka jika mereka terpilih. Kegiatan kampanye juga bertujuan menarik perhatian masyarakat agar memilih mereka. Dalam pilgub 2013 zona kampanye dibagi menjadi 4 zona, yaitu Zona I akan

dilaksanakan pasangan nomor urut 1, Eddy Santana Putra-Wiwit Tatung (ESP-WIN). Kemudian di zona II, akan berkampanye pasangan nomor urut 3, Herman Deru-Maphilinda Syarial Oesman (DerMa). Lalu di zona III akan diisi kampanye pasangan nomor urut 4, Alex Noerdin-Ishak Mekki, dan di zona IV akan berkampanye pasangan nomor urut 2, Iskandar Hasan-Hafizs Tohir.

2. Partisipasi Folitik Partisipasi politik ialah keterlibatan individu atau kelompok pada level terendah sampai yang tertinggi dalam sistem politik. Hal ini berarti bahwa partisipasi politik merupakan bentuk konkret kegiatan politik yang dapat mengabsahkan seseorang berperan serta dalam sistem politik. Dalam pilgub sumatra selatan 2013, terdapat 4 pasang calon gubernur yang akan paju dalam pilgub nanti. 1. Alex Noerdin Ishak Mekki Alex Noerdin, saat ini adalah Gubernur Sumatera Selatan periode 2008-2013. Sebelum menjadi Gubernur Sumsel, beliau menjabat Bupati Musi Banyuasin selama 2 periode berturut-turut (2001-2006 dan 2007-2012). Alex Noerdin dikenal masyarakat luas sebagai pemimpin yang memiliki kesuksesan di berbagai bidang kehidupan. Kesuksesan yang diraih meliputi bidang pendidikan, organisasi, dan kepemerintahan. Kesuksesan ini tercermin dari rekam jejak kehidupannya selama ini. Kelebihan dan Kekurangan yang dimiliki oleh kandidat ini ialah. Kekuatan: a. Incumbent Gubernur Sumsel. b. Ketua DPD Golkar Sumsel. c. Basis massa antara lain di Empat Lawang, Lahat, Muba, Pagaralam, Muara Enim. d. Mempunyai program Sekolah Gratis dan Kesehatan Gratis. e. Sukses menjadi tuan rumah SEA Games 2011. Kelemahan: a. Kalah dalam pemilukada DKI. b. Kurang basis massa di Komering.

2. Eddy Santana Putra Annisa Juwita Tatung

Eddy Santana Putra adalah Walikota Palembang. Saat ini, Ibu Kota Sumatera Selatan tersebut memasuki periode kedua era kepemimpinannya. Salah satu keberhasilan pria yang Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Selatan ini selama memimpin Palembang adalah menertibkan kawasan kumuh di sekitar Jembatan Ampera. Ia mengubah kawasan kumuh tersebut menjadi kawasan yang bersih. Bahkan, kini kawasan tersebut menjadi tujuan wisata bagi wisatawan dan masyarakat lokal yang ingin menghabiskan waktu menikmati Sungai Musi. Prestasi tingkat Internasional yang pernah diraihnya adalah, pada tanggal 5 Maret 2012, Kota Palembang menorehkan prestasi dengan menyabet predikat sebagai kota terbersih yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan se-Asia Tenggara dalam ajang ASEAN Environmentally Sustainable City Award. Kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh kandidat ini ialah. Kekuatan: a. Wali Kota Palembang. b. Ketua DPD PDI Perjuangan Sumsel. c. Basis massa di Palembang, OKI, OI, Banyuasin dan Lematang (Komering dan Musi). d. Sukses dengan Piala Adipura 6 kali berturut-turut. e. Terkenal luas di Palembang sebagai basis kekuatan massa. f. Sukses dengan program transportasi publik dan perumahan rakyat.

Kelemahan: a. Kurang terkenal di pedesaan. b. Kurang basis di Besemah. c. 3. Herman Deru - Maphilinda Syahrial Oesman Sebagai bupati di kabupaten baru, Herman dinilai cukup berhasil mengendalikan keamanan di kabupaten tersebut. Padahal wilayah pemerintahannya dihuni oleh warga yang berasal dari beragam etnis, seperti Jawa, Bali, dan penduduk asli Komering. Hal ini berbeda dengan kondisi di Lampung, yang mana sampai saat ini ketiga etnis ini terlibat dalam berbagai bentrokan. Dalam mengendalikan masyarakatnya, Herman Deru menerapkan sejumlah program

yang berkaitan dengan ketertiban tatanan sosial. Misalnya program 1.000 kentongan.

Program ini berupa sistem keamanan lingkungan, yang mana setiap rumah disediakan kentongan. Bila ada informasi penting, warga cukup membunyikan kentongan. Kelebihan dan Kelemahan yang dimiliki oleh kandidat ini ialah. Kekuatan: a. Bupati OKU Timur. b. Ketua Ormas Nasdem Sumsel. c. Sukses dalam program Lumbung Pangan Nasional. d. Mempunyai basis massa di Komering, seperti OKU Timur, OKU, OKU Selatan, OKI. Kelemahan: a. Tidak memiliki parpol sendiri. b. Kurang basis massa di kota, Musi, Besemah, dan Lematang.

4. Iskandar Hasan - Hafisz Tohir Irjen Pol Drs. H. Iskandar Hasan (lahir di Lubuk Linggau, 1 Mei 1955; umur 57 tahun) adalah tokoh polisi Indonesia. Saat ini Iskandar Hasan menjabat Kapolda Sumatera Selatan, sesuai TR Kapolri per 24 November 2012.

3. Perekrutan Politik Pengrekrutan politik adalah suatu proses yang menempatkan seseorang dalam jabatan politik setelah vang bersangkutan diakui kredibilitas dan loyalitasnya. Perekrutan politik merupakan konsekuensi logis dalam memenuhi kesinambungan sistem politik dan adanya suatu sistem politik yang hidup dan berkembang. Dalam pemilu kali ini, setiap partai yang mengusung calon telah melakukan koalisi dengan sejumlah partai. PDIP dan PKPB mengusung Eddy Santana Putra yang merupakan Walikota Palembang bersama dengan Anisa Juwita Tatung. Herman Deru merupakan Bupati Ogan Komering Ulu Selatan yang maju bersama Maphilinda Syahrial Oesman diusung oleh Partai Gerindra, PPP, dan Hanura. Gubernur yang sekarang, Alex Noerdin maju didampingi Ishak Mekki, diusung oleh partai Demokrat, Partai Golkar, dan PBB. Serta Kapolda Sumatera Selatan Iskandar Hasan berpasangan dengan Hafisz Tohir diusung oleh partai PKS, PAN, dan PBR.

Eksistensi dan kinerja partai politik akan diukur dari seberapa jauh mereka bisa menjalankan fungsi-fungsi politik yang ada. Jika fungsi-fungsi tersebut secara dominan dijalankan oleh partai politik, berarti sistem politik sudah berjalan secara wajar, modern. Akan tetapi jika agen-agen lain yang menjalankan fungsi-fungsi tersebut, seperti birokrasi bahkan militer, berarti sistem politik memang belum mapan dan masih dalam tingkatan transisi. Ada dua tujuan yang bisa dicapai dengan adanya pemiliu. Pertama, terbentuknya kekuasaan yang absah, dan kedua tercapainya tingkat keterwakilan politik (political representation). Keabsahan (legitimacy) itu tidak hanya bergantung pada suara mayoritas saja, tetapi lebih pada bagaimana membangun keyakinan masyarakat bahwa wewenang yang ada pada seseorang ataupun sekelompok penguasa adalah wajar dan patut dihormati. Dilihat dari sudut penguasa, legitimacy mencakup kemampuan untuk membentuk dan mempertahankan kepercayaan bahwa lembaga-lembaga politik yang ada adalah paling wajar untuk masyarakat bersangkutan. Bisa jadi kedua tujuan tersebut dapat dicapai sekaligus dalam waktu yang relatif pendek, tetapi bisa jadi setelah pemilu berlangsung berkali-kalipun kedua tujuan tersebut tidak tercapai.

Dalam pilgub tahun 2013 ini masyarakat mengekspresikan aspirasinya pada partai politik. Penolakan terhadap partai politik selama masa kampanye tidak diekspresikan dengan paksaan dan kekerasan fisik, tetapi dengan sikap diam, sehingga tidak terjadi keributan dan kerusuhan selama pilgub terjadi. Sayangnya, partisipasi masyarakat dalam mengikuti pemilu ini menurun sekitar 4%. jumlah suara sah warga Palembang pada Pilgub Sumsel mencapai 690.023 dan suara tidak sah mencapai 26.169 sehingga total jumlah suara sah dan tidak sah adalah 716.192 Jumlah ini hanya 63 persen dari jumlah pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT), yakni 1,1 juta jiwa. Golongan yang tidak menyalurkan aspirasinya, disebabkan oleh dua faktor, di antaranya memang meyakini jika para calon yang maju tidak mampu menyampaikan aspirasi mereka, atau pada saat bersamaan hari pencoblosan, memiliki kegiatan lain yang lebih penting. Meskipun begitu, jumlah ini harus dapat ditekan karena pemilu menentukan kehidupan bernegara dan berbangsa lima tahun kedepan. Upaya yand dapat ditempuh diantaranya dengan melakukan sosialisasi pada masyarakat. Selain itu,mengondisikan pada saat pencoblosan menjadi hari libur bersama. Dan membuka TPS lebih lama, sehingga masyarakat yang memiliki kegiatan mendesak masih dapat memilih.

Kekuasaan adalah alat utama di dalam interaksi politik dimana dan kapanpun proses itu berlangsung. Oleh sebab itu konsepsi negara-negara demokrasi menunjukkan bahwa sumber kekuasaan adalah rakyat , dan oleh sebab itu dirumuskan kekuasaan di tangan rakyat. Pengejawantahan kekuasaan rakyat adalah melalui pemilu.

Setiap pemilu biasanya selalu diiringi dengan harapan-harapan baru tentang perubahan yang lebih baik di masa mendatang. Harapan-harapan tersebut sering pupus seiring dengan berjalannya waktu. Anggapan bahwa partai politik didirikan sekedar untuk memperoleh kekuasaan tidak semuanya salah. Karena setelah partai politik pemenang pemilu duduk di kursi kekuasaan, mereka tidak tahu bagaimana mengelola kekuasaan yang diperolehnya itu untuk perbaikan bangsa. Itu adalah sebagian alasan mengapa masyarakat pada peilgub tahun 2013 ini lebih bersikap skeptis, apatis, bahkan sinis terhadp proses pemilu. Akan tetapi jika ditinjau dari pembentukan budaya politik, sikap-sikap tersebut justru menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap proses politik yang ada. Menjadi sangat mungkin, bahwa dalam kurun waktu 5 tahun ke depan masyarakat bisa dipulihkan kembali rasa percayanya pada sistem poltik yang ada, jika ada usaha-usaha yang sangat serius dari partai politik untuk menata dirinya.

Fungsi-fungsi politik dioptimalkan untuk dijalankan, dan secara internal adanya pengawasan yang ketat terhadap perilaku kader partai akan memberikan umpan balik pada pencitraan partai secara lebih positif. Partai-partai politik harus memiliki strategi khusus untuk menjaring kader-kader baru melalui tindakan-tindakan yang justru tidak bernuansa politik, seperti kegiatan sosial dan bahkan budaya. Kepedulian partai pada masalah-masalah sosial dan sekaligus memberikan solusinya, akan memberikan efek ganda pada partai. Di satu sisi akan mendongkrak pamor partai, di sisi lain akan membuat para pimpinan partai terus berupaya untuk meningkatkan dirinya agar mampu mengelola isu-isu dan masalah publik.

DAFTAR PUSTAKA

http://sumsel.tribunnews.com/ http://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_umum_Gubernur_Sumatera_Selatan_2013 http://m.koran-sindo.com/daerah/sumatera-selatan http://bayu96ekonomos.wordpress.com/ http://kushandayani.blog.undip.ac.id http://pinokio-pesek.blogspot.com/2012/10/mengukur-kekuatan-kandidat-gubernur.html http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000016368536/mengenal-kandidat-gubernursumsel-periode-2013-2018/

Anda mungkin juga menyukai