Anda di halaman 1dari 30

LARUTAN ASAM - BASA

A.

Teori / Konsep Asam-Basa a). Asam Menurut Svante Arrhenius, asam adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion hidrogen ( H+ ). Merupakan senyawa kovalen dan akan bersifat asam jika sudah larut dalam air. Contoh :

1). Menurut Svante Arrhenius

Berdasarkan jumlah ion H+ yang dapat dilepaskan, maka senyawa asam dapat dikelompokkan menjadi a) !sam monoproti ( asam berbasa " ) # senyawa asam yang melepaskan ( " ) satu ion H+. $ontoh H$l% HBr% H&'( !) !sam "iproti ( asam berbasa ) ) # senyawa asam yang melepaskan ( ) ) dua ion H+. $ontoh H)*'+% H)$)'+% H)$'(. #) !sam triproti ( asam berbasa ( ) # senyawa asam yang melepaskan ( ( ) tiga ion H+. $ontoh H(,'+. !sam diprotik dan triprotik disebut juga asam po$iproti ( memiliki lebih dari " atom H ). Catatan : % &on '( !ersi)at ti"a sta!i$* ion ini a an !erea si "en+an ' ,- mem!entu hi"ronium . '/-( ). % -eaksinya ion

Ber"asar an 0um$ah ion 1an+ "ihasi$ an* asam "i!e"a an men0a"i : Asam uat # asam yang mudah terionisasi dan banyak menghasilkan ion H + dalam larutannya.

$ontoh H$l, HBr, H., H)*'+, H&'( dan H$l'+ Asam $emah # asam yang sedikit terionisasi dan menghasilkan sedikit ion H + dalam larutannya. $ontoh $H($''H, H$''H ( asam format ), H$& !). Basa Menurut Svante Arrhenius, basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion hidroksida ( 'H- ). ,ada umumnya merupakan senyawa ion, ke/uali &H( ( amonia ) merupakan senyawa kovalen. Contoh :

Catatan : % Ti"a semua sen1a2a 1an+ mempun1ai +u+us -'- merupa an suatu !asa. % Contoh : $H('H ( tidak menunjukkan sifat asam atau basa dalam air )% $0H1'H ( asam ). Berdasarkan jumlah gugus 'H- yang diikat, senyawa basa dikelompokkan menjadi Basa monohi"ro si # senyawa basa yang memiliki satu ( " ) gugus 'H-. $ontoh &a'H% 2'H% &H+'H Basa "ihi"ro si # senyawa basa yang memiliki dua ( ) ) gugus 'H-. $ontoh Mg('H))% $a('H)) Basa trihi"ro si # senyawa basa yang memiliki tiga ( ( ) gugus 'H-. $ontoh !l('H)(% 3e('H)( Basa dihidroksi dan trihidroksi disebut juga !asa po$ihi"ro si ( memiliki lebih dari " gugus 'H- ). Ber"asar an "era0at ionisasin1a* !asa "i e$ompo an men0a"i :

a) Basa kuat # basa yang terionisasi sempurna dalam air ( # " ). $ontoh &a'H% 2'H% Ba('H)).

b) Basa lemah # basa yang hanya sedikit terionisasi dalam air ( 4 5 5 " ). $ontoh &H(% !l('H)(. ,). Menurut Bronste" 3 Lo2r1 o 6eori asam 7 basa menurut !rrhenius hanya terbatas untuk senyawa asam 7 basa dalam pelarut air. o Menurut !rrhenius, air bertindak sebagai pelarut yang bersifat netral. o !sam asetat akan bersifat asam jika dilarutkan ke dalam air, tetapi sifat asamnya tidak akan tampak jika dilarutkan dalam ben8ena. o 9arutan amonia ( &H( ) dalam natrium amida ( &a&H) ) menunjukkan sifat basa meskipun tidak mengandung ion 'H-. o Mun/ullah teori asam:basa yang lebih luas dan tidak terbatas hanya pada pelarut air, yaitu teori asam:basa Bronsted79owry Thomas Lowry ). o Menurut Bronsted:9owry, yang berperan dalam memberikan sifat asam dan basa suatu larutan adalah ion H+ atau proton ( ingat # bahwa dalam ion H + yang tertinggal hanyalah " proton ). a). Asam !dalah suatu ion atau molekul yang berperan sebagai pemberi ( donor ) proton atau ion H + kepada ion atau molekul lain. Contoh : Untu rea si e anan : H$l merupakan asam karena memberikan ion H+ ( donor proton ) kepada molekul H)', sehingga H)' berubah menjadi ion H('+. Untu rea si e iri : .on H('+ merupakan asam karena memberikan ion H+ ( donor proton ) kepada ion $l-, sehingga ion $l- berubah menjadi molekul H$l. !). Basa !dalah suatu ion atau molekul yang menerima ( akseptor ) ion H+ atau proton. ( dikemukakan oleh Johannes Bronsted dan

Contoh : Untu rea si e anan : H)' merupakan basa karena menerima ion H+ ( akseptor proton ) dari molekul H$l, sehingga H$l berubah menjadi ion $l-. Untu rea si e iri : .on $l- merupakan basa karena menerima ion H+ ( akseptor proton ) dari ion H('+, sehingga ion H('+ berubah menjadi molekul H)'. Catatan : o H$l ( asam " ) dan ion $l- ( basa " ) merupakan pasangan asam:basa konjugasi, demikian juga dengan ion H('+ ( asam ) ) dan H)' ( basa ) ).

pasangan asam-basa konjugasi pasangan asam-basa konjugasi

o ,asangan asam:basa konjugasi mempunyai /iri khas yaitu han1a !er!e"a 1 atom '. o *uatu asam setelah melepas proton akan membentuk basa konjugasi dari asam tersebut. o *uatu basa setelah menerima proton akan membentuk asam konjugasi dari basa tersebut. o *enyawa am)oter / am)iproti adalah suatu senyawa yang dapat berperan sebagai asam maupun basa. Contoh : *enyawa H3

pasangan asam-basa konjugasi pasangan asam-basa konjugasi

Keun++u$an teori asam-!asa Bronste"-Lo2r1 : *etiap 8at tidak ada yang bersifat netral, tetapi akan bersifat asam atau pun basa bergantung pada apakah 8at tersebut menerima atau melepaskan proton ( tergantung pada pasangan reaksinya ). Bersifat luas, tidak hanya bergantung pada pelepasan ion H+ atau ion 'H-. Ke$emahan teori ini : o 6idak berlaku untuk pelarut yang tidak mengandung proton ( ion H+ ) atau 8at aproti . o *ifat suatu 8at tidak pasti ( bisa asam atau pun basa ), tergantung pada pasangan reaksinya. Contoh air bisa bersifat asam, jika bereaksi dengan &H ( dan akan bersifat basa, jika bereaksi dengan $H($''H. /). Menurut Le2is a). Asam Menurut ;.& 9ewis, asam adalah suatu ion atau molekul yang dapat menerima pasangan elektron ( akseptor pasangan elektron ). !). Basa !dalah suatu ion atau molekul yang dapat memberikan pasangan elektron kepada 8at lain ( donor pasangan elektron ). 2onsep asam:basa yang dikembangkan oleh 9ewis didasarkan pada ikatan kovalen koordinasi ( pelajari kembali materi kelas X tentang Ikatan Kimia <) Contoh :
H+(aq) +
asam

NH3(aq)
basa

NH4+(aq)

*pesi yang memberikan pasangan elektron dalam membentuk ikatan kovalen koordinasi akan bertindak sebagai basa% sedangkan spesi yang menerima pasangan elektron bertindak sebagai asam. =alam dunia kedokteran dan farmasi, dikenal adanya senyawa basa 9ewis yang digunakan untuk obat kera/unan logam berat, misalnya merkuri, timbel, kadmium.

'bat tersebut dikelompokkan sebagai British Anti Lewis A id ( B!9 ), yang berperan untuk mengikat logam berat sehingga tidak mengganggu kerja en8im. Rea sin1a :

1. Konsep p'* p-' "an pK2 =erajat atau tingkat keasaman ( pH ) suatu larutan bergantung pada konsentrasi ion H + dalam larutan tersebut. 6ingkat keasaman berbanding terbalik dengan nilai pH, artinya semakin asam larutan, maka semakin ke/il nilai pH:nya dan sebaliknya. 4irumus an : p' 5 - $o+ 6 '( 7 6 '( 7 5 18- p' !nalogi dengan pH ( sebagai /ara untuk menyatakan konsentrasi ion H + ), maka konsentrasi ion 'H- juga dapat dinyatakan dengan /ara yang sama, yaitu dengan p'H. p-' 5 - $o+ 6-'- 7 6-'- 7 5 18- p-' Tetapan Kesetim!an+an Air . K2 ) !ir merupakan elektrolit sangat lemah, karena sebagian molekul air akan terionisasi sebagai berikut Besarnya tetapan kesetimbangannya ( 2/ )
Kc =
[H + ].[OH ] [H O] 2

'leh karena jumlah molekul air yang terionisasi sangat sedikit, maka dapat dianggap bahwa >H)'? tetap% sehingga
Kc.[H 2O] =[H +].[OH ]
Kw =[H +].[OH ]

Harga 2w akan berubah jika suhunya berubah. -eaksi ionisasi air merupakan reaksi endoterm, sehingga jika suhunya dinaikkan% maka harga 2w akan semakin besar. ,ada suhu kamar ( )1 o$ ), harga 2w # "4-"+ 4a$am air murni : > H+ ? # >'H- ? *ehingga
Kw =[H +].[OH ] Kw =[H +].[H +]
+2 Kw = [H ]
[H + ] =[OH ] = Kw = 1
14

= 1

Catatan : =alam larutan berair =alam larutan asam


Kw =[H +].[OH ]

=alam air murni ( netral )

> H+ ? # >'H- ? % pH # p'H # @

> H+ ? A >'H- ? % pH 5 @

=alam larutan basa > H+ ? 5 >'H- ? % pH A @ 'u!un+an p' "en+an p-'


Kw =[H +].[OH ]
+ - #og Kw = #og( [H ].[OH ] )

#og Kw =( #og[H ]) + (-#og[OH ]) %&ngan p =- #og$ maka " pKw =pH +pOH

9en+u uran p' a. Men++una an !e!erapa in"i ator .ndikator asam:basa memiliki daerah pH yang berbeda:beda. No " ) ( + &n"i ator Metil jingga B oranye ( M' ) Metil merah ( M- ) 2ertas lakmus Bromtimol biru ( B6B ) Tra1e p' 9eru!ahan :arna

(," 7 +,+ Merah ke kuning +,) 7 0,) Merah ke kuning +,1 7 C,( Merah ke biru 0,4 7 @,0 2uning ke biru

3enolftalein ( ,, )

C,4 7 D,0

6ak berwarna ke merah ungu

!. Men++una an in"i ator universa$ !dalah gabungan dari beberapa indikator tunggal, yaitu metil jingga, metil merah, bromtimol biru dan fenolftalein. *alah " indikator jenis ini adalah kertas pH. $aranya kertas pH di/elupkan ke dalam larutan yang akan ditentukan pH:nya, kemudian kertas pH akan mengalami perubahan warna sesuai dengan pH larutan. 2emudian warna di/o/okkan dengan warna yang tertera pada kemasan indikator universal ( tabel panduan warna ). #. Men++una an p'meter !dalah alat untuk mengukur pH larutan dengan /ara men/elupkan elektrodeEnya ke dalam larutan yang akan ditentukan pH:nya. Besarnya pH larutan dapat diba/a pada layar pHmeter. ,. Ke uatan Asam =ipengaruhi oleh ) hal yaitu a) 4era0at &onisasi Banyak sedikitnya 8at yang terion dinyatakan dengan derajat ionisasi ( ), yaitu perbandingan antara jumlah 8at yang mengion dengan jumlah 8at mula:mula.
=
jumlah !at yang mengion jumlah !at mula mula

=engan 4 F F " !) Tetapan &onisasi Asam . Ka )


H'(aq ) H +(aq) + ' -( aq)

Ka =

> " + ?.> A ? > "A?

'u!un+an antara "era0at ionisasi . ) "en+an tetapan ionisasi asam . Ka ) :


H'(aq) H+(aq) + '-(aq)
H'(aq) H+(aq) + '-(aq)

!wal -eaksi *etimbang

M. M.

: M. M( ": )

+ M. + M.

Ka =

# . $ # . # .(" )

2arena H! merupakan asam lemah, maka mendekati nol sehingga nilai ( " : ) G "
Ka = # . $ # . #

Ka = # .) Ka ) = # Ka = M

Catatan : *emakin en/er larutan, maka semakin besar nilai . *emakin besar harga , maka kekuatan asam akan relatif lebih kuat. *emakin besar harga 2a, maka kekuatan asam akan relatif lebih kuat. 1). Asam Kuat Contoh :
H2(O4(aq) 2 H+(aq) + (O42-(aq)

[H+ ] = Ma x valensi asam

,). Asam Lemah


[H +] = Ka x Ma

[H + ] =Ma x %

/). Asam 9o$iva$en . 9o$iproti ) !sam jenis ini akan mengion se/ara bertahap. !sam bervalensi ), akan mengion dalam ) tahap sedangkan asam bervalensi (, akan mengion dalam ( tahap. Contoh : H)*'+
)a*ap 1 )a*ap 2 H2(O4(aq) H(O4-(aq) H+(aq) + H(O4-(aq) H+(aq) + (O42-(aq)

Hntuk asam lemah polivalen


[H +] = Ka1 x Ma

Keteran+an : Ma 5 onsentrasi asam /. Ke uatan Basa =ipengaruhi oleh ) hal yaitu a) 4era0at &onisasi !) Tetapan &onisasi Basa . K! )
+OH(aq) ++(aq) + OH-(aq)

Kb =

> L+ ?.>&" ? > L&" ?

=engan /ara yang sama dengan perhitungan di asam lemah, maka untuk basa lemah
Kb = # .) Kb ) = # Kb = M

1). Basa Kuat Contoh :


,a(OH)2(aq) ,a2+(aq) + 2 OH-(aq)

M
[OH ] =Mb x valensi basa

,). Basa Lemah


[OH ] = Kb x Mb

[OH] =Mb x

Keteran+an : M! 5 onsentrasi !asa ;. Rea si antara Asam "en+an Basa . Rea si 9enetra$an )
H'(aq) +OH(aq) H+(aq) + '-(aq) ++(aq) + OH-(aq)

.on 9+ dengan ion !: akan bereaksi membentuk garam, sedangkan antara ion H+ dengan 'H: akan bereaksi membentuk molekul air. -eaksi antara asam dengan basa disebut juga rea si pen++araman. *e/ara umum
'sam + ,asa -a.am + 'i.

Be!erapa rea si 1an+ $ain :


'sam + Oksi%a ,asa Oksi%a 'sam + ,asa Oksi%a 'sam + Oksi%a ,asa 'sam + 'monia -a.am + 'i. -a.am + 'i. -a.am

-a.am 'monium

Campuran Asam "en+an Basa $ampuran ekivalen antara asam dengan basa belum tentu bersifat netral, e#ua$i /ampuran antara asam kuat dengan basa kuat. -eaksi antara asam kuat dengan basa kuat dapat dituliskan sebagai reaksi antara ion H+ dengan 'H:. =alam hal ini% ion H+ mewakili asam sedangkan 'H: mewakili basa.
H+(aq) + OH-(aq) H2O(l)

Keteran+an : d. Iika mol H+ # mol 'H: maka /ampuran bersifat netral.

e. Iika mol H+ A mol 'H: maka /ampuran bersifat asam dan konsentrasi ion H + dalam /ampuran hanya ditentukan oleh jumlah mol ion H+ yang tersisa. f. Iika mol H+ 5 mol 'H: maka /ampuran bersifat basa dan konsentrasi ion 'H : dalam /ampuran hanya ditentukan oleh jumlah mol ion 'H: yang tersisa. <. Titrasi Asam Basa A. 9en+ertian Titrasi 6itrasi merupakan suatu metoda untuk menentukan kadar suatu 8at dengan menggunakan 8at lain yang sudah diketahui konsentrasinya. 6itrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai /ontoh bila melibatkan reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi asam basa. Jat yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai KtitrantL dan biasanya diletakan di dalam Mrlenmeyer, sedangkan 8at yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai KtiterL dan biasanya diletakkan di dalam KburetL. Baik titer maupun titrant biasanya berupa larutan. B. 9rinsip Titrasi Asam !asa 6itrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titrant. 6itrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan. 2adar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya. 6itrant ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai men/apai keadaan ekuivalen ( artinya se/ara stoikiometri titrant dan titer tepat habis bereaksi). 2eadaan ini disebut sebagai Ktitik ekuivalenL. ,ada saat titik ekuivalent ini maka proses titrasi dihentikan, kemudian kita men/atat volume titer yang diperlukan untuk men/apai keadaan tersebut. =engan menggunakan data volume titrant, volume dan konsentrasi titer maka kita bisa menghitung kadar titrant. C. Cara Menentu an Titi = uiva$en !da dua /ara umum untuk menentukan titik ekuivalen pada titrasi asam basa.

". Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi dilakukan, kemudian membuat plot antara pH dengan volume titrant untuk memperoleh kurva titrasi. 6itik tengah dari kurva titrasi tersebut adalah Ktitik ekuivalentL. ). Memakai indi/ator asam basa. .ndikator ditambahkan pada titrant sebelum proses titrasi dilakukan. .ndikator ini akan berubah warna ketika titik ekuivalen terjadi, pada saat inilah titrasi kita hentikan. ,ada umumnya /ara kedua dipilih disebabkan kemudahan pengamatan, tidak diperlukan alat tambahan, dan sangat praktis. .ndikator yang digunakan dalam titrasi asam basa adalah indi/ator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH. ,enambahan indi/ator diusahakan sesedikit mungkin dan umumnya adalah dua hingga tiga tetes. Hntuk memperoleh ketepatan hasil titrasi maka titik akhir titrasi dipilih sedekat mungkin dengan titik eNuivalent, hal ini dapat dilakukan dengan memilih indi/ator yang tepat dan sesuai dengan titrasi yang akan dilakukan. 2eadaan dimana titrasi dihentikan dengan /ara melihat perubahan warna indi/ator disebut sebagai Ktitik akhir titrasiL. 4. Cara Menentu an Kurva Titrasi Asam-Basa 1. Titrasi Asam Kuat - Basa Kuat $ontoh : !sam kuat H$l : Basa kuat &a'H ,ersamaan -eaksi H$l + &a'H O &a$l + H)' -eaksi ionnya H+ + 'H: O H)'

Kurva Titrasi Asam Kuat Basa Kuat

,. Titrasi Asam Kuat - Basa Lemah /ontoh : !sam kuat H$l : Basa lemah &H+'H ,ersamaan -eaksi H$l + &H+'H O &H+$l + H)' -eaksi ionnya H+ + &H+'H O H)' + &H++ Kurva Titrasi Asam kuat ' Basa Lemah

/. Titrasi Asam Lemah - Basa Kuat

/ontoh

: !sam lemah $H($''H : Basa kuat &a'H

,ersamaan -eaksi $H($''H + &a'H O &a$H($'' + H)' -eaksi ionnya H+ + 'H: O H)' Kurva Titrasi Asam Lemah ' Basa Kuat

Beberapa indikator asam basa

&n"i ator

9eru!ahan 2arna Asam Basa 2uning 2uning 2uning:jingga 2uning Biru Merah:ungu

9e$arut

6himol biru Metil kuning Metil jingga Metil merah Bromtimol biru 3enolftalein

Merah Merah Merah Merah 2uning 6ak berwarna

!ir Mtanol D4P !ir !ir !ir Mtanol @4P

thimolftalein

6ak berwarna

biru

Mtanol D4P

=. >enis - >enis Titrasi Asam Basa Titrasi Asam Basa ter!a+i men0a"i / 0enis 1aitu : ". !sam kuat : Basa kuat ). !sam kuat : Basa lemah (. !sam lemah : Basa kuat 1. Titrasi Asam uat Basa uat 6itrasi asam basa melibatkan reaksi neutralisasi dimana asam akan bereaksi dengan basa dalam jumlah yang ekuivalen. 6itran yang dipakai dalam titrasi asam basa selalu asam kuat atau basa kuat. 6itik akhir titrasi mudah diketahui dengan membuat kurva titrasi yaitu plot antara pH larutan sebagai fungsi dari volume titran yang ditambahkan. *ebagai /ontoh titrasi asam kuat dan basa kuat adalah titrasi H$l dengan &a'H. -eaksi yang terjadi adalah sebagai berikut 'C$ ( Na-' NaC$ ( ','( ( -'- ',-eaksi umum yang terjadi pada titrasi asam basa dapat ditulis sesuai dengan reaksi kedua diatas. .on H+ bereaksi dengan 'H: membentuk H)' sehingga hasil akhir titrasi pada titik ekuivalen pH larutan adalah netral. 2urva titrasi antara 14 m9 H$l 4," M dengan 14 m9 &a'H 4," M dapat ditunjukkan dengan gambar berikut ini

2urva 6itrasi 4," M H$l dengan 4," M &a'H ,ada awal sebelum titrasi berlangsung maka dalam Mrlenmeyer hanya terdapat 4," M H$l shingga pH larutan adalah ". *elanjutnya setelah proses titrasi berlangsung maka pH meningkat sedikit demi sedikit dikarenakan jumlah H+ yang semakin berkurang. *ebagai perbandingan saja jika D4P H$l telah bereaksi dengan &a'H maka konsentrasi H+ dalam larutan berkisar 1,(."4:( M dan pHnya adalah ),(, dan se/ara gradual pHnya akan meningkat sampai pada saat titik ekuivalen diperoleh. ,ada titik ekuivalen maka pH larutan adalah sama dengan @, dalam larutan hanya terdapat &a$l dan H)'. ,enambahan &a'H selanjutnya akan membuat pH semakin meningkat dari konsentrasi "4:@ M untuk 'H: hingga bisa men/apai "4:( M hanya dengan penambahan 1 m9 &a'H saja. ,ada kurva titrasi diatas ditunjukkan ) penggunaan indi/ator yaitu metil orange (M') dan fenolthalein (,,). Hntuk titrasi H$l dan &a'H diatas maka digunakan indi/ator pp disebabkan trayek pH indi/ator pp adalah C,( 7 "4 dimana trayek pH ini adalah dekat dengan pH titik ekuivalen titrasi H$l:&a'H yaitu pada pH @. ,emilihan indi/ator yang baik adalah setidak: tidaknya antara :" pH titik ekuivalen sampai dengan +" pH titik ekuivalen. .ndikator lain yang bisa dipakai adalah Bromothymol blue.

Iika kita pergunakan indi/ator M' maka titik akhir titrasi akan terjadi terlebih dahulu sebelum titik ekuivalen ter/apai. Hal ini tentu saja akan membuat perhitungan analisa kita jauh dari akurat. Bila yang dipergunakan sebagai titer adalah H$l maka kurva titrasinya adalah kebalikan dari kurva titrasi H$l:&a'H diatas. ,. Titrasi Asam Lemah Basa Kuat !sam lemah yang di/ontohkan disini adalah asam asetat $H($''H (biasanya kita singkat menjadi H'!/) dan dititrasi dengan basa kuat &a'H. -eaksi yang terjadi dapat ditulis sebagai berikut '-A# ( Na-' Na-A# ( ',=an kurva titrasi antara 4," M H'!/ 14 m9 dengan 4," M &a'H 14 m9 dapat digambarkan sebagai berikut

2urva titrasi 4," M $H($''H dengan 4," M &a'H ,ada saat sebelum titrasi dalam Mrlenmeyer hanya terdapat asam asetat. H'!/ adalah asam lemah sehingga dalam laruta tidak terdisosiasi sempurna, dan untuk men/ari konsentrasi

H+ nya kita menggunaka rumus pH asam lemah. 4," M H'!/ dengan volume 14 m9 memiliki pH sekitar (. pH dihitung dengan rumus

*etelah titrasi dijalankan dengan penambahan sedikit demi sedikit &a'H maa dalam larutan akan terbentuk &a'!/ sebagai hasil reaksi antara &a'H dan H'!/. =alam larutan sekarang terdapat H'!/ yang belum bereaksi serta &a'!/ sehingga terbentuk sistem buffer. pH larutan pun sedikit demi sedikit beranjak naik sebagai fungsi perubahan perbandingan >'!/:?B >H'!/?. ,enambahan "4 m9 &a'H 4," M pada analit H'!/ akan merubah pH larutan menjadi +,( (hitung pH dengan persamaan Henderson:Hasselbal/h).

pH # 1 + log 4,4"0@B4,40@ pH # +,( ,ada titik tengah titrasi dimana setengah dari jumlah total mol baik &a'H dan H'!/ telah bereaksi maka konsentrasi '!/: akan sama dengan konsentrasi H'!/ ( >'!$:? # >H'!/? ) sehingga pH nya akan sama dengan p2a yaitu 1.

pH # 1 + log 4,4((B4,(( pH # 1

,ada titik ekuivalen, H'!/ habis bereaksi dan sekarang kita mempunyai larutan &a'!/. &a'!/ adalah garam yang dibangun dari basa kuat dan asam lemah, sehingga dalam air akan terhidrolisis sebagian dengan reaksi sebagai berikut Na-A# Na( ( -A#-A#- ( ',- '-A# ( -'!danya 'H: sebagai akibat hidrolisis parsial &a'!/ akan menyebabkan pH larutan menjadi bersifat basa, sehingga pH pada titik ekuivalen titrasi asam lemah dan basa kuat adalah basa, dan pHnya ditentukan oleh konsentrasi &a'!/.

>'H:? # Q ("4eRp:"+B"4eRp:14 SeRp"B) . 4,41 >'H:? # @.4@."4:0 M p'H # :log @.4@."4:0 M # 1,"1 pH # "+ 7 1,"1 # C,C1 Iadi pH larutan pada saat titik ekuivalen adalah C,C1. pH ini adalah berada pada trayek pH indi/ator pp oleh sebab itu titrasi asam asetat dengan &a'H dipakai indi/ator pp. Iika indi/ator M' dipakai maka warnanya akan berubah begitu titrasi dimulai dan se/ara gradual berubah menjadi warna pada kondisi basa pada sekitar pH diatas 0 sebelum titik akhir titrasi di /apai. 'leh sebab itulah maka indi/ator titrasi asam lemah yang diapaki adalah indi/ator yang memiliki transisi perubahan warna pada kisaran pH @ sampai "4 dan indi/ator pp memenuhi kriteria ini. =engan penambahan &a'H maka 'H: dari hasil hidrolisis &a'!/ dapat diabaikan sebab 'H: dari &a'H yang akan mendominasi. 'leh sebab itu adanya penambahan &a'H maka

pHnya ditentukan oleh konsentrasi 'H: dari &a'H dengan demikian pHnya semakin naik ke pH basa. /. Titrasi Basa $emah asam uat 6itrasi basa lemah dan asam kuat adalah analog dengan titrasi asam lemah dengan basa kuat, akan tetapi kurva yang terbentuk adalah /erminan dari kurva titrasi asam lemah vs basa kuat. *ebagai /ontoh disini adalah titrasi 4," M &H+'H )1 m9 dengan 4," H$l )1 m9 dimana reaksinya dapat ditulis sebagai N';-' ( 'C$ N';C$ ( ',2urva titrasinya dapat ditulis sebagai berikut

2urva titrasi 4," M &H+'H dengan 4," M H$l ,ada awal titrasi dalam Mrlenmeyer hanya terdapat &H+'H, karena &H+'H adalah basa lemah maka tidak semua akan terionisasi untuk men/ari pH nya maka kita gunakan rumus

>'H:? # ("4eRp:1 R 4," )eRp"B) >'H:? # "4:( M pH # "" *etelah titrasi berlangsung maka akan terbentuk sistem buffer disebabkan dalam larutan sekarang terdapat &H+'H dan &H+$l. ,ada saat ini kurva titrasi berada pada daerah yang landai dan pH larutan ditentukan oleh pebandingan >&H+$l?B>&H+'H?. ,ada titik tengah titrasi yaitu setengah jumlah mol baik H$l dan &H+'H bereaksi maka >&H+$l? akan sama dengan >&H+'H? akibatnya pH akan sama dengan p2b (ingat persamaan Henderson: Hasselbal/h. 2b &H+'H adalah "4:1.

pH # p2b # 1 ,ada saat titik ekuivalen di/apai maka dalam larutan sekarang hanya terdapat &H+$l adalah garam dari asam kuat dan basa lemah sehingga dalam larutan akan terhidrolisis parsial dengan reaksi sebagai berikut N';C$ N';( ( C$N';( ( ',- N';-' ( '( =alam larutan sekarang akan bersifat asam disebabkan terdapat H+ dari hidrolisis parsial &H+$l. pH larutan dapat dihitung dengan persamaan

>H+? # Q ("4eRp:"+B"4eRp:1) SeRp"B) . 4,41

>H+? # @.4@."4:0 M pH # 1,"1 karena pH pada titik ekuivalen titrasi &H+'H dengan H$l jatuh pada kisaran pH 1,"1 maka indi/ator yang memenuhi trayek pH ini adalah metil merah yang memiliki trayek pH +,+ sampai dengan 0,) atau juga bisa digunakan metil orange (M') yang trayek pHnya (," 7 +,+ ?. Rumus Umum Titrasi ,ada saat titik ekuivalen maka mol:ekuivalent asam akan sama dengan mol:ekuivalent basa, maka hal ini dapat kita tulis sebagai berikut mo$-e uiva$en asam 5 mo$-e uiva$en !asa Mol:ekuivalen diperoleh dari hasil perkalian antara &ormalitas dengan volume maka rumus diatas dapat kita tulis sebagai N@A asam 5 N@A !asa &ormalitas diperoleh dari hasil perkalian antara molaritas (M) dengan jumlah ion H+ pada asam atau jumlah ion 'H pada basa, sehingga rumus diatas menjadi n@M@A asam 5 n@A@M !asa keterangan & # &ormalitas T # Tolume M # Molaritas n # jumlah ion H+ (pada asam) atau 'H 7 (pada basa) ?. Cara Me$a u an Titrasi Asam Basa ". Jat penitrasi (titran) yang merupakan larutan baku dimasukkan ke dalam buret yang telah ditera

). Jat yang dititrasi (titrat) ditempatkan pada wadah (gelas kimia atau erlenmeyer).=itempatkan tepat dibawah buret berisi titran (. 6ambahkan indikator yang sesuai pada titrat, misalnya, indikator fenoftalien +. -angkai alat titrasi dengan baik. Buret harus berdiri tegak, wadah titrat tepat dibawah ujung buret, dan tempatkan sehelai kertas putih atau tissu putih di bawah wadah titrat 1. !tur titran yang keluar dari buret (titran dikeluarkan sedikit demi sedikit) sampai larutan di dalam gelas kimia menunjukkan perubahan warna dan diperoleh titik akhir titrasi. Hentikan titrasi < B. MAT=R& LARUTAN 9=NCANDDA A. 9en+ertian Banyak sistem kimia dan biologi sangat sensitif terhadap pH. *ebagai /ontoh, pH darah dalam tubuh berada dalam kisaran @,(1:@,+), jika suatu saat berubah menjadi @,44 atau C,44, maka tubuh akan mati. =anau dan sungai dengan pH kurang dari 1 sering tidak bisa mendukung kehidupan ikan. =engan demikian, perubahan pH dapat menghasilkan efek yang tidak diinginkan, dan sistem yang sensitif terhadap pH harus dilindungi dari asam atau basa yang mungkin dibentuk atau dikonsumsi oleh beberapa reaksi. 9arutan penyangga adalah /ampuran dari 8at terlarut yang dapat melindungi suatu sistem dari asam atau basa. 9arutan tersebut dikatakan buffer atau digambarkan sebagai larutan buffer (Brady, )4")). 9arutan penyangga atau bu((er atau larutan dapar adalah larutan yang dapat menyangga (mempertahankan) pH pada kisarannya apabila ada upaya untuk menaikkan atau menurunkan pH akibat penambahkan sedikit asam atau sedikit basa. 9arutan buffer memiliki pH yang konstan, terhadap pengaruh pengen/eran atau ditambah sedikit asam atau basa. *e/ara teoritis berapa pun dien/erkannya pH tidak akan berubah, tetapi dalam praktiknya jika pengen/eran besar sekali, jelas pH:nya akan berubah. 9arutan penyangga adalah larutan yang mengandung asam lemah dan basa konjugasinya atau basa lemah dan asam konjugasinya (Htami, )44@). B. Komposisi "ari suatu $arutan pen1an++a 9arutan penyangga dibedakan atas larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa

a. 9arutan penyangga asam mengandung suatu asam lemah (H!) dengan basa konjugasinya (!7). $ontoh $H($''H + $H($''&a (komponen buffer $H($''H dan $H($'': b. 9arutan penyangga basa mengandung basa lemah (B) dengan asam konjugasinya (BH+). $ontoh &H( + &H+$l (komponen buffer &H( dan &H++) *uatu larutan penyangga dapat mempertahankan pHnya apabila di/ampurkan asam maupun basa dengan perbandingan " "4 dengan larutan penyangga (volume asamB basa " "4 larutan penyangga). *ebagai /ontoh umum, sistem penyangga terdiri dari asam asetat ($H($''H) ditambah natrium asetat ($H($''&a), dengan ion asetat garam yang melayani sebagai dasar BrUnsted. =alam darah, asam karbonat (H)$'(, asam diprotik lemah) dan ion bikarbonat (H$'(, basa konjugasinya) berfungsi sebagai salah satu sistem penyangga yang digunakan untuk mempertahankan pH sangat konstan dalam menghadapi produksi tubuh dari asam organik oleh metabolisme. ,enyangga lain yang umum terdiri dari kation asam lemah, &H++ disediakan oleh garam seperti &H+$l, dan basa konjugasinya, &H(. *atu hal penting tentang buffer adalah perbedaan antara menjaga solusi pada pH tertentu dan menjaganya agar tetap netral pada pH @. Meskipun tentu mungkin untuk penyangga solusi pada pH @, buffer dapat dibuat bekerja pada setiap nilai pH di seluruh skala pH. C. Cara er0a "ari suatu $arutan pen1an++a Hntuk bekerja, larutan penyangga harus mampu menetralkan baik asam kuat atau basa kuat yang ditambahkan. Misalnya, buffer terdiri dari asam asetat ($H($''H), dan ion asetat ($H($'':) yang berasal dari garam seperti $H($''&a. Iika kita menambahkan ekstra H+ ke buffer (dari asam kuat) ion asetat (basa konjugat lemah) dapat bereaksi sebagai berikut. H+ (aN) + $H($'': (aN) $H($''H (aN) -eaksi ini men/egah penumpukan besar H+ dan penurunan nilai pH yang disebabkan oleh penambahan asam kuat. *ebuah respon yang sama terjadi ketika basa yang kuat ditambahkan ke buffer. 'H: dari basa kuat akan bereaksi dengan beberapa $H($''H.

$H($''H(aN) + 'H: (aN) $H($'': (aN) + H)' =i sini penambahan 'H: menyebabkan perubahan beberapa buffer asam BrUnsted yaitu $H($''H menjadi basa konjugatnya yaitu $H($'':. Hal ini untuk men/egah penumpukan 'H:, yang dapat menyebabkan peningkatan nilai pH. =engan demikian, salah satu bagian dalam larutan penyangga menetralkan kekuatan H+ yang masuk ke dalam larutan, dan bagian lainnya menetralkan 'H:. 4. Ma#am-ma#am $arutan pen1an++a ". 9arutan penyangga asam Misalkan HV (aN) H+ (aN) + V: (aN)

2eterangan 2a # tetapan ionisasi asam >asam? # konsentrasi asam >basa konjugasi? # konsentrasi basa konjugasi $ontoh $H($''H

2e dalam "44 m9 $H($''H 4,) M di/ampurkan "44 m9 larutan &a'H 4," M. Iika 2a $H($''H # ",C R "4:1, maka tentukan pH /ampuran tersebut< Iawab mol $H($''H # "44 m9 R 4,) M mol &a'H # "44 m9 R 4," M # )4 mmol # "4 mmol

$H($''H (aN) + &a'H (aN) $H($''&a (aN) + H)' (aN) !wal -eaksi !khir )4 mmol "4 mmol "4 mmol "4 mmol "4 mmol : : "4 mmol "4 mmol : "4 mmol "4 mmol

# ",C R "4:1 pH # : log >H+? # : log >",C R "4:1? # 1 7 log ",C # 1 7 4,)1 # +,@1 ). 9arutan penyangga basa Misalkan V'H (aN) V+ (aN) + 'H: (aN)

Wlog p'H 2eterangan 2b # tetapan ionisasi basa >basa? # konsentrasi basa >asam konjugasi? # konsentrasi asam konjugasi $ontoh &H+$l

*ebanyak 14 m9 larutan &H( 4," M di/ampur dengan 14 m9 larutan &H+$l 4," M. Berapakah pH /ampuran larutan tersebutX (2b # "4:1) Iawab $ampuran larutan &H( dengan larutan &H+$l bersifat penyangga, karena mengandung basa lemah (&H() dan asam konjugasinya (&H++). mol &H( # 14 m9 R 4," M # 1 mmol mol &H+$l # 14 m9 R 4," M # 1 mmol (jumlah ion &H++ # ")

p'H # : log "4:1 #1 pH # "+ 7 p'H # "+ 7 1 #D =. Si)at Larutan 9en1an++a ". pH larutan penyangga praktis tidak berubah pada penambahan sedikit asam kuat atau sedikit basa kuat atau pengen/eran. ). pH larutan penyangga berubah pada penambahan asam kuat atau basa kuat yang realitif banyak, yaitu apabila asam kuat atau basa kuat yang ditambahkan menghabiskan komponen larutan penyangga itu, maka pH larutan akan berubah drastis.

(. =aya penyangga suatu larutan penyangga bergantung pada jumlah mol komponennya, yaitu jumlah mol asam lemah dan basa konjugasinya atau jumlah mol basa lemah dan asam konjugasinya.

?. Ke+unaan $arutan pen1an++a ". =alam tubuh makhluk hidup terdapat sistem penyangga yang berfungsi untuk mempertahankan pH, seperti a. Buffer darah pH darah berkisar @,(1 7 @,+1. 2etika pH darah lebih ke/il dari @,(1 disebut keadaan asidosis. Iika pH darah lebih ke/il dari @,4 atau lebih besar dari @,C maka akan menyebabkan kematian. Hntuk menjaga agar pH darah tidak berubah, maka dalam darah terdapat sistem penyangga H)$o( dan H$'(. b. Buffer /airan tubuh =alam /airan sel tubuh terdapat sistm penyangga H),'+: dan H,'+):. $ampuran penyangga tersebut berperan juga dalam ekskresi ion H+ pada ginjal. ). =alam industri farmasi, larutan penyangga berperan dalam pembuatan obat:obatan, agar 8at aktif obat tersebut mempunyai pH tertentu. 9arutan penyangga yang umum digunakan dalam industri farmasi adalah larutan penyangga asam basa konjugasi senyawa fosfat.

=!36!- ,H*6!2!

!nonim.)4"4.Larutan. diakses dari http BBid.wikipedia.orgBwikiB9arutan pada tanggal )4""

"4 Mei

Haryanto, Hntung 6ri. )441. K)*ATI+, Kimia untuk Kelas X Semester -enap. 2laten Tiva ,arning dan Horale. )441. KI#IA .B Kelas . S#A Semester Kedua. Iakarta Yudhistira. *imamora, Maruli, dkk. )44+. Buku Ajar Kimia /asar II. *ingaraja Iurusan ,endidikan 2imia, 3akultas ,endidikan M.,!, .2., &egeri *ingaraja. *utresna, &ana. )44@. 0erdas Belajar Kimia untuk Kelas XII . Bandung ,ratama ,akarindo. $hang, -aymond. )44(. Kimia /asar Konsep1Konsep Inti. 6erjemahan *uminar *etiati. -eneral 0hemistry The *ssential 0on epts. Mdiasi 2e:(. Iakarta Mrlangga ;rafindo Media

Anda mungkin juga menyukai