Anda di halaman 1dari 17

PENGERTIAN SASTRA DAN JENIS-JENIS SASTRA

KOMPETENSI Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Sastra dan menyebutkan jenis-jenis Sastra.

PENGERTIAN SASTRA
Wellek dan Warren (1993) mengemukakan beberapa definisi sastra: Sastra adalah segala sesuatu yang tertulis atau tercetak Sastra dibatasi hanya pada mahakarya yaitu buku-buku yang dianggap menonjol karena bentuk dan ekspresi sastranya.

Sastra diterapkan pada seni sastra, yaitu dipandang sebagai karya imajinatif

Luxemburg dkk. (1989) mengemukakan definisi sastra sebagai berikut: Sastra adalah sebuah ciptaan, sebuah kreasi, bukan pertama-tama sebuah imitasi. Sastra merupakan luapan emosi yang spontan.

Sastra bersifat otonom, tidak mengacu kepada sesuatu yang lain, sastra tidak bersifat komunikatif.

Sastra

itu bercirikan suatu koherensi. Pengertian koherensi ini pertama-tama mengacu pada keselarasan yang mendalam antara bentuk dan isi.

Sastra

menghidangkan sebuah sintesa antara halhal yang saling bertentangan.

mengungkapkan yang tak terungkapkan. Sastra mampu menghadirkan aneka macam asosiasi dan konotasi yang dalam bahasa seharihari jarang kita temukan.

Sastra

JENIS-JENIS SASTRA
A.

JENIS NARATIF JENIS DRAMATIK


C.

B.

JENIS PUISI

JENIS NARATIF
Teks naratif adalah semua teks-teks yang tidak bersifat dialog dan yang isinya merupakan suatu kisah sejarah, sebuah deretan peristiwa (Luxemburg, 1984).

Unsur-unsur pembangun fiksi atau teks naratif


Tokoh Alur Latar Judul Sudut Pandang Gaya dan Nada Tema

Tokoh

Tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam sebuah fiksi atau teks naratif. Tokoh dalam fiksi merupakan ciptaan pengarang, meskipun dapat juga merupakan gambaran dari orang-orang yang hidup di alam nyata.

Alur (Plot)
Alur adalah rangkaian peristiwa yang disusun berdasarkan hubungan kausalitas. Secara garis besar alur dibagi dalam tiga bagian, yaitu awal, tengah, dan akhir.

Latar (setting)
Dalam fiksi latar dibedakan menjadi tiga macam, yaitu latar tempat, waktu, dan sosial. Latar tempat berkaitan dengan masalah geografis, latar waktu berkaitan dengan masalah waktu, latar sosial berkaitan dengan kehidupan masyarakat.

Judul
Judul merupakan hal pertama yang paling mudah dikenal oleh pembaca karena sampai saat ini tidak ada karya yang tanpa judul. Judul sering mengacu pada tokoh, latar, tema, maupun kombinasi dari beberapa unsur tersebut.

Sudut Pandang
Sudut pandang memasalahkan siapa yang bercerita. Sudut pandang dibedakan menjadi sudut pandang orang pertama dan orang kedua.

Sudut pandang dapat dibedakan menjadi: 1. Sudut pandang akuan sertaan 2. Sudut pandang akuan taksertaan 3. Sudut pandang diaan maha tahu 4. Sudut pandang diaan terbatas

Gaya dan nada


Gaya (gaya bahasa) merupakan cara pengungkapan seorang yang khas bagi seorang pengarang. Gaya meliputi penggunaan diksi (pilihan kata), imajeri (citraan), dan sintaksis (pilihan pola kalimat). Nada berhubungan dengan pilihan gaya untuk mengekspresikan sikap tertentu.

Tema
Tema merupakan makna cerita. Tema pada dasarnya merupakan sejenis komentar terhadap subyek atau pokok masalah, baik secara eksplisit maupun insplisit. Tema memiliki fungsi untuk menyatukan unsur-unsur lainnya, dan juga berfungsi untuk melayani visi atau responsi pengarang terhadap pengalaman dan hubungan totalnya dengan jagat raya (Sayuti, 2000).

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai