CEP PERDICI
Bayi DBD derajat III dan IV Obesitas Perdarahan masif Penurunan kesadaran Mempunyai penyulit lain ; talasemia dll Rujukan dari tempat lain
Dengue virus
ICAM
40 Perubahan keseimbangan cairan tubuh pada DSS 30 PERCENT OF BODY WEIGHT 10 20 Third Space Sequesterisasi edema interstisial
0
Adolph H. Giesecke, Lawrence D. Egbert
IntraCellular Fluid
InterStitial Fluid
Plasma Volume
DBD / DSS
Demam dengue + tanda2 kebocoran kapiler dan/ atau tanda2 adanya gangguan pembekuan darah Angka kematian 1-5% ( data WHO) Terapi yang penting : resusitasi cairan WHO membagi mejadi 4 tingkat ( grade ) : Tingkat III : adanya tanda2 perdarahan dan tanda2 syok dini Tingkat IV : syok yang sangat berat
Guidelines WHO untuk diagnosis DHF dan DSS (Hal 11) Grade I Lamanya Febris 2 7 hari Perdarahan Rumpelide + trombosit Permiabilitas vaskuler < 100 000 Kebocoran kapiler
II
III
2 7 hari
2 7 hari
Perdarahan spontan
Rumpelide + perdarahan spontan + tanda2 syok Rumpelide + perdarahan spontan + tensi
tak terukur
IV
2 7 hari
Penatalaksanaan DBD dengan peningkatan HT >20% Untuk dewasa : Halaman 28 34 Tatalaksana Syok pada anak : Halaman 37 - 56
Perlu pemantauan tanda2 vital, nilai Ht dan trombosit tiap 6 jam Tanda2 perburukan :
Gelisah Distres pernafasan Frekuensi nadi naik Ht tetap tinggi degan terapi cairan yang adekuat Diuresis kurang / tidak ada
Class I Blood loss Blood loss ( % EBV) Pulse rate Blood pressure Pulse pressure Respiratory rate Urine output CNS/ mental status Up to 750 Up to 15% <100 Normal Normal or decrease 14-20 >30
Slightly anxious
Fluid replacement
crystalloid
crystalloid
Crystalloid/ colloid
Crystallloid/ colloid
Tahap kedua akan mengenai organ : ginjal dan paru-paru Gagalnya sirkulasi ke kedua organ ini akan memberikan tanda2 klinis : Peningkatan laju nafas Nafas dangkal Penurunan PaO2 , SpO2 Tanda2 gagal jantung ronkhi basah basal Penurunan produksi urin Peningkatan konsentrasi urin Peningkatan kadar ureum,kreatinin dan kalium
Tahap akhir akan mengenai otak dan jantung Organ pertama yang akan mendapat perfusi saat resusitasi dan organ terakhir yang mengalami gangguan perfusi saat syok Tanda2 klinis yang didapatkan Penurunan kesadaran Disorientation Reaksi pupil yang lambat Rasa tertekan didada, atau nyeri dada Tachy or brady dysrhytmia, ectopy ST elevasi
Syok yang tidak teratasi dalam 1 jam Syok berulang Syok dengan perdarahan hebat Syok dengan penyulit lain ; gagal nafas, ensefalopati, gagal jantung, gagal ginjal, kejang, dan kebutuhan terapi titrasi
Interpretasi AGD
halaman 33 34
Base Exess < - 5 pH bisa normal atau asidosis Menandakan resusitasi cairan tidak adekuat Jangan diberikan Bic Nat Atasi fungsi respirasi dan kardiovaskuler
FFP :
Perdarahan yang nyata dan APTT > 1.5 x
Trombosit :
Perdarahan yang jelas/berat diberikan sampai perdarahan berhenti
Kriopresipitat :
Bila fibrinogen dibawah 100 mg/dl
Bayi DBD derajat III dan IV Obesitas Perdarahan masif Penurunan kesadaran Mempunyai penyulit lain ; talasemia dll Rujukan dari tempat lain
Keadaan memburuk sewaktu pasien mengalami penurunan suhu Setiap terjadi perdarahan Nyeri abdominal yang akut dan hebat Mengantuk, lemah badan, dan tidur sepanjang hari Menolak makan dan minum Gelisah/ perubahan tingkah laku Kulit dingin dan lembab Distres pernafasan Tidak buang air kecil dalam 4 6 jam
Tanda tanda syok Sangat lemah asupan oral tidak memadai Perdarahan Hitung trombosit < 100.000/l atau peningkatan Ht 10 20% Mengantuk, lemah, tidur terus sepanjang hari ketika suhu mulai turun Nyeri abdominal akut dan hebat Tempat tinggal yang jauh dari RS
Guidelines WHO untuk diagnosis DHF dan DSS (Hal 11) Grade I Lamanya Febris 2 7 hari Perdarahan Rumpelide + trombosit Permiabilitas vaskuler < 100 000 Kebocoran kapiler
II
III
2 7 hari
2 7 hari
Perdarahan spontan
Rumpelide + perdarahan spontan + tanda2 syok Rumpelide + perdarahan spontan + tensi
tak terukur
IV
2 7 hari
Class I Blood loss Blood loss ( % EBV) Pulse rate Blood pressure Pulse pressure Respiratory rate Urine output CNS/ mental status Up to 750 Up to 15% <100 Normal Normal or decrease 14-20 >30
Slightly anxious
Fluid replacement
crystalloid
crystalloid
Crystalloid/ colloid
Crystallloid/ colloid
75 ml/Kg BW 65 ml/Kg BW
14 18 tahun
10 14 tahun 4 10 tahun
65
60 55
1 4 tahun
6 bln 1 tahun 3 bln 6 bln
50
45 40
Syok yang tidak teratasi dalam 1 jam Syok berulang Syok dngan perdarahan Syok dengan penyulit :
Gagal nafas Ensefalopati Gagal jantung Gagal ginjal Kejang Keadaan yang memerlukan terapi titrasi
Gagal nafas :
Sesak, RR meningkat Pernafasan cuping hidung SpO2 rendah dengan FiO2 yang sudah tinggi ( dengan NRFM ) Retraksi WOB meningkat Cyanosis dll Tentukan dengan tanda2 klinis
Interpretasi AGD
BE < -5 pH normal atau rendah PaO2 bukan indikator oksigenisasi yang baik SpO2 dapat tetap bagus dengan terapi O2 akan tetapi tidak dapat menyingkirkan adanya edema paru PaO2/FiO2 < 200 ALI Jangan menggunakan Bic nat untuk memperbaiki status asam basa
FFP :
Perdarahan yang nyata dan APTT > 1.5 x
Trombosit :
Perdarahan yang jelas/berat diberikan sampai perdarahan berhenti
Kriopresipitat :
Bila fibrinogen dibawah 100 mg/dl
Terapi cairan pada anak2 208 infant ( 1 11 bulan ) DHF/DSS Jumlah cairan pada yang syok vs non syok : 129.8cc vs 102.1 cc Pada DSS kebutuhan koloid dan darah > Syok berulang terjadi pada 8 pasien, prolonged shock pada 6 pasien dan respiratory failure pada 13 pasien Kematian pada DSS 4 orang GI bleeding 3, hepatomegali, respiratory failure 2, ensefalopati 3, prolonged shock 2, trombositopenia ( 20 34 x 103 ) Respiratory failure diatasi dengan Nasal CPAP 8 pasien dan 5 pasien hanya dengan nasal canula
Resusitasi cairan sangat penting pada DSS pada anak anak Penelitian ini membandingkan 4 jenis cairan : dextran, gelatin, RL, dan NaCl 0.9% sebagai cairan inisial saat resusitasi Semua pasien survive Pencapaian Recovery yang paling lama golongan RL Tekanan nadi merupakan parameter yang yang signifikan dalam menentukan repons klinis Pasien yang mendapat koloid menunjukkan pulse pressure yang lebih tinggi/ lebih baik dibandingkan dengan kristaloid
A = Dextran
B = Gelatin
C = RL D = NaCl 0.9%
Pulse Pressure Recovery Time Menurut nilainya dan jenis cairan resusitasi yang digunakan