Disebabkan Mycobacterium
leprae (M.Leprae)
Menyerang pertama pada
saraf tepi kulit, mukosa
(mulut), saluran pernapasan
bagian atas, sistem
retikuloendotelial, mata, otot,
tulang dan testis.
Indonesia merupakan
negara ketiga terbanyak
setelah India dan Brasil.
Kasus baru Kusta tahun 2013
Ditemukan di mana2, di dalam tanah , air dan udara.
Pada manusia terdapat pada permukaan kulit, rongga
hidung dan tenggorokan.
Penularan: Saluran pernafasan, kontak kulit lama.
Tanda kardinal:
Lesi kulit anestesi
Penebalan saraf perifer
Ditemukannya M . Leprae ( bakteriologis positif) BTA+
Tanda awal kusta
Bentuk lesi kulit kusta
Kerusakan saraf
Sensoris anestesi
Motoris paresis/
paralisis
Otonom kulit kering
Reaksi kusta
Komplikasi
Pencegahan penularan kusta
Segera melakukan pengobatan dini secara rutin
terhadap penderita kusta, agar bakteri yang dibawa
tidak dapat lagi menularkan pada orang lain.
Menghindari atau mengurangi kontak fisik dengan
jangka waktu yang lama.
Meningkatkan kebersihan diri dan kebersihan
lingkungan.
Meningkatkan atau menjaga daya tahan tubuh,
dengan cara berolahraga dan meningkatkan
pemenuhan nutrisi.
Tidak bertukar pakaian dengan penderita, karena basil
bakteri juga terdapat pada kelenjar keringat
Memisahkan alat-alat makan dan kamar mandi
penderita kusta.
Untuk penderita kusta, usahakan tidak meludah
sembarangan, karena basil bakteri masih dapat hidup
beberapa hari dalam droplet.
Isolasi pada penderita kusta yang belum mendapatkan
pengobatan. Untuk penderita yang sudah
mendapatkan pengobatan tidak menularkan
penyakitnya pada orang lain.
Melakukan vaksinasi BCG pada kontak serumah
dengan penderita kusta.
Melakukan penyuluhan terhadap masyarakat
mengenai mekanisme penularan kusta