Anda di halaman 1dari 11

Invisible Hand!

I Raja-raja 19:1-18

Siapakah yang tidak kenal dengan nabi Elia dalam Alkitab? Dia adalah salah satu nabi yang tersohor setelah nabi Musa dan salah satu manusia yang langsung diangkat Tuhan ke surga tanpa melalui kematian

Salah satu perbuatan besar yang dikerjakan oleh nabi Elia adalah tatkala ia menyembelih 450 nabi baal dalam satu hari ketika para nabi baal tersebut gagal memanggil tuhannya. Namun, setelah melakukan perbuatannya yang besar itu, ia pun akhirnya diancam oleh Izebel, istri dari Raja Ahab pemimpin Israel pada masa itu.

Ancaman Izebel yang ingin membunuh dia menjadi sebuah teror yang menakutkan bagi nabi besar ini sehingga sang nabi menjadi tertekan alias stress, bahkan depresi sampai pada satu titik ia memohon kepada Tuhan agar mengambil nyawanya!. Hmmmm, menurut Anda mengapakah sang nabi besar ini bisa stress sedemikian rupa sampai ingin mati?

Ditengah-tengah keputusasaan yang dihadapi nabi Elia, apakah yang terjadi dengan dirinya sehingga ia bisa kembali kuat dan berani menghadapi persoalannya? Ada 3 hal yang dialami oleh sang nabi, yaitu:

1. Jamahan dari Tuhan (Ay.5,7)


Kesuksesan dan keberhasilan dalam karier, studi, pelayanan, bukanlah jaminan bahwa kita terbebas dari stress dan depresi. Justru seringkali, stress dan depresi datang ketika keberhasilan dan kesuksesan telah dicapai. Bukankah kesuksesan dan keberhasilan yang besar mengandung tanggungjawab, resiko yang besar pula? Percaya atau tidak percaya kandangkala persoalan yang datang seakan-akan melebihi kekuatan kita, sehingga nabi sekaliber Eliapun gentar, takut bahkan sampai ingin mati karenanya.

Sekalipun demikian, bagi orang percaya, dalam kondisi yang demikian berat, dimana daya dan akal sudah terkuras habis, percayalah ada invisible hand yang akan menjamah untuk 'membangunkan' kembali untuk mengalirkan kekuatan baru. Inilah yang dialami oleh Elia. Tuhan tidak pernah meninggalkan anak-anakNya, para pelayanNya sekalipun anak-anakNya dan pelayanNya merasa bahwa Tuhan menjauhi atau meninggalkan mereka. Ceritakanlah pengalaman hidup Anda dimana keputusasaan menghinggapi Anda dan Tuhan memberikan semangat baru!

2. Kekuatan dari Tuhan (Ay.5,7)


Tuhan tidak hanya menyadarkan membangunkan kita dari kematian (perasaan bahwa kita telah mati) tetapi Ia memulihkan kita dengan memberikan kita makanan dan minuman yang memberikan kita kekuatan supranatural. Perhatikanlah! Nabi Elia terpaksa dibangunkan 2x untuk makan dan minum agar kekuatannya kembali pulih. Tidak cukup sekali, hal ini menunjukkan betapa berat kelelahan/keletihan tubuh, jiwa dan roh yang dialami oleh nabi Elia. Tuhan tidak membiarkan Elia mengasihani dirinya sendiri dan hidup dalam keputusasaan karena tugas, tanggungjawab, rencana Tuhan dalam hidupnya harus digenapi (ay.7, perjalananmu nanti terlalu jauh).

Tubuh yang lemas tentunya membutuhkan makanan dan minuman secara jasmani untuk kembali kuat, demikian pula halnya jiwa dan roh yang lemas membutuhkan makanan yang sifatnya rohani yaitu firman Tuhan! Kita membutuhkan kekuatan supranatural dari Tuhan dalam memenangi pertandingan dalam dunia ini, dan kekuatan itu telah diberikan bagi kita melalui Roh KudusNya (Kis 1:8).

3. Pemulihan dari Tuhan (Ay. 9-18)


Pemulihan fisik telah selesai, pemulihan selanjutnya yang dikerjakan Tuhan dalam diri nabi Elia adalah pemulihan akan panggilannya. Pertanyaan Tuhan tentang pekerjaannya (ay.9,13) sebanyak 2x, sesungguhnya menunjukkan kepada kita bahwa Tuhan sedang menegaskan ulang panggilan hidup Elia dalam dunia ini. Memang persoalan ada, tetapi persoalan itu pasti akan terselesaikan bila ia terus berjalan dalam panggilannya sebab Tuhanlah turut bekerja.

Firman Tuhan ini membangkitkan kembali Elia sehingga ia 'kembali ke jalannya yang semula' untuk menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya dalam dunia ini sampai selesai. Dan dengan berakhirnya pekerjaannya, ia pun diangkat oleh Tuhan langsung ke surga. Spektakuler bukan? Sudahkah Anda berada dalam jalanmu (dalam panggilan Tuhan) saat ini?

Anda mungkin juga menyukai