Periode baru
Pada
periode ini ilmu kedokteran kehakiman telah muncul sebagai suatu disiplin ilmu yg kemudian berkembang dgn pesat dan dpt dipelajari secara sistematis
Yg pertama bertindak sebagai ahli forensik adlh Imhotep seorang bangsa Mesir (29802900 SM), dimana ia bertindak sebagai dokter dan sekaligus sebagai panitera pada pengadilan di zaman Pharaoh Zoser. Ia juga arsitek piramida Saqqara Sekitar tahun 1700 an SM, Raja Hammurabi dari Babylonia mengeluarkan Legal Code yg mengatur tentang praktek kedokteran dan ganjaran hukuman bila terjadi kegagalan dalam pelayanan kesehatan.
Yunani, Hippokrates (460-377 SM) mengemukakan etika kedokteran yg dikenal dengan Sumpah Hipocrates. Ia
juga dikenal sbg Bapak Ilmu Kedokteran Eropa pada abad ke 17 merupakan pusat pengembangan pengetahuan, kalangan hukum memikirkan perlu adanya autopsi (bedah mayat). Gagasan ini kemudian diambil oleh kedokteran dan mengambil inisiatif membentuk suatu bagian yg disebut Medicolegal Science
Tahun 1650 ilmu kedokteran kehakiman dikuliahkan pertama sekali di Jerman oleh Prof. Johann Michaelis di Universitas Leipzing Tahun 1789 Prof. Andrew Duncan Sr memberikan kuliah ilmu kedokteran kehakiman secara sistematis untuk pertama kalinya di Univ. of Edinburgh Inggris Baru tahun 1807 didirikan Bgn Ked. Forensik Di Amerika, tokoh utama adalah Dr. T R Beck (1791-1853) dan saudaranya J.R Beck dan mereka juga sebagai pendiri dan dosen di berbagai FK di negara bagian New York
Tahun 1823 keduanya menerbitkan buku medicolegal pertama di Amerika berjudul Element of medical Juriprudence J.E. Purkinje untuk pertama kalinya menggunakan sidik jari sebagai alat bukti untuk identifikasi Di Indonesia ilmu ini sudah dikenal sejak pendidikan Dokter Jawa tahun 1851 dimana pada tahun 1864 dari 27 materi pelajaran didlmnya termasuk ilmu kedokteran kehakiman
Menyadari keterlibatan kalangan ini dlm membantu penegak hukum yg lebih penting memahami pula ketentuan yg berhubugan dng bantuan yg diberikan. Memahami beberapa ketentuan hukum yg berkaitan dng tindakan tertentu, agar kalangan kesehatan dpt memberikan bantuannya sesuai dengan yg diharapkan
Beberapa ketentuan hukum yg berkaitan dng bantuan dokter kepada pengak hukum :
-
Yg berhak meminta bantuan (visum) - Pasal 6 KUHP - Pasal 10 KUHP - Pasal 7 KUHP - Pasal 11 KUHP Wewenang dokter - Pasal 133 - Pasal 134 - Pasal 135 penyidik meminta bantuan KUHP KUHP KUHP
2.
3. 4. 5.