Kelompok 4
Nama Kelompok :
Mona yuliana Ratih kusuma Riska julianti Sandri eka saputri Siska wulandari
Anatomi Ginjal
Anatomi internal
Cortex renalis Medulla renalis Pyramid renalis Papilla renalis Collumna renalis Ductus papillaris Calyx minor Calyx major Pelvis renalis Sinus renalis
http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://academic.kellogg.cc.mi.us/herbrandsonc/bio201_McKinley/f279a_urinary_bladder_c.jpg&imgrefurl=http://academic.kellogg.cc.mi.us/herbrandsonc/bio201_McKinley/Urinary%2520System.htm&h=490&w=800&sz=135&hl=id&start=3&tbnid=PjiUmILb7BE7M:&tbnh=88&tbnw=143&prev=/images%3Fq%3Dmicturition%2Breflex%26svnum%3D10%26hl%3Did%26lr%3D%26sa%3DG
Nephron: 1. Renal corpuscle : a. Glomerulus b. Bowmans capsule 2. Renal tubule: a. Proximal convoluted tubule b. Loop of Henle c. Distal convoluted tubule Collecting duct Papillary duct
http://www.farmakologija.com/materia/images/nephron.gif
http://coe.fgcu.edu/faculty/greenep/kidney/glomer3.jpg
ginjal dan masuk ke hilus melalui cabang posterior dan anterior. 2. Cabang arterior dan posterior arteri renalis membentuk arteri-arteri interlobaris yang
melewati korteks. 5. Arteriol aferen berasal dari arteri interlobularis. Satu arteriol aferen membentuk
Lanjutan
6. Arteriol aferen meninggalakan setiap glomerulus dan memebentuk jarring-jaring kapiler lain, kapiler peritubular yang mengelilingi tubulus proksimal dan distal untuk member nutrient pada tubulus tersebut dan mengeluarkan zat-zat yang direabsorbsi. a. Arteriol aferen dari glomerulus nefron korteks memasuki jarring-jaring kapiler peritubular yang mengelilingi tubulus proksimal dan distal pada nefron tersebut. b. Arteriol aferen dari glomerulus pada nefron jukstaglomerular memiliki perpanjangan pembuluh kapiler panjang yang lurus disebut vasa recta yang berdesenden ke dalam piramida medulla. Lekukan vasa recta membentuk lengkungan jepit yang melewati ansa henle. Lengkungan ini memungkinkan terjadinya pertukaran zat antara ansa henle dan kapiler serta memegang peranan dalam konsentrasi urin.
Lanjutan
7. Kapiler peritubular mengalir ke dalam vena korteks yang kemudian menyatu dan membentuk vena interlobularis. 8. Vena arkuata menerima darah dari vena interlobularis. Vena arkuata bermuara ke dalam vena interlobaris yang bergabung untuk bermuara ke dalam vena renalis. Vena ini meninggalkan ginjal untuk bersatu dengan vena kava inferior.
muskular, dan
mukosa.
dihasilkan
postenor.
oleh
kelenjar
hipofisis
Urine encer berwarna kuning pucat, dan kuning pekat jika kental. Urine segar biasanya jernih dan menjadi keruh jika didiamkan.
2. Bau Urine memilki bau yang khas dan cenderung berbau ammonia jika didiamkan. Bau ini dapat berfariasi sesuai dengan diet; misalnya, setelah makan asparagus. Pada diabetes yang tidak terkontrol, aseton menghasilkan bau manis pada urine.
Lanjutan
3.
Asiditas atau Alkalinitas PH urine bervariasi antara 4.8 sampai 7.5 dan biasanya sekitar 6.0 tetapi juga bergantung pada diet. Ingesti makanan yang berprotein tinggi akan meningkatkan asiditas, sementara diet sayuran meningkatkan alkalinitas. 4. Berat Jenis Urine Berkisar antara 1.001 sampai 1.035, bergantung pada konsentrasi urine.
pH: antara 4,6 8,0 (rata-rata 6,0). Diet tinggi protein asam; diet tinggi sayuran basa Berat jenis: antara 1,001 1,035. Konsentrasi zat terlarut meningkat BJ meningkat
http://hcd2.bupa.co.uk/images/factsheets/kidney_stones.gif
Pengisian Vesica Urinaria 1. Vesica Urinaria kosong Tekanan = 0 cm air 2. Urine 30 50 ml Tekanan tonik naik 5 10 cm air 3. Urine 200 300 ml Tekanan naik sedikit (micturition reflex) 4. Urine 300 400 ml Tekanan naik cepat
osmolaritas
cairan tubuler
2. Symporters Na+, K+, Cl- pada thick ascending limb dari loop of Henle
3. Thick ascending limb tak permeable terhadap air 150 mOsm/l di akhir loop of Henle
4. Tubulus kontortus distalis tak terlalu permeable terhadap air & tak diregulasi oleh ADH 5. Kadar ADH rendah, duktus kolektivus tak permeable terhadap air 65 70 mOsm/l
Pembentukan Urine Pekat Asupan air sedikit/ kehilangan air banyak ADH urine pekat (4x), 1200 mOsm/l Gradien osmotik cairan interstisial (Na+, Cl-, urea) 1. Perbedaan permeabilitas dan reabsorbsi air & zat terlarut di loop of Henle panjang (nephron juxtaglomerular) & duktus kolektivus 2. Countercurrent flow
TERIMAKASIH