Anda di halaman 1dari 20

Anatomi Makroskopis Usus halus merupakan tabung yang kompleks, berlipat-lipat yang membentang dari pilorus sampai katup

ileosekal. Pada orang hidup panjang usus halus sekitar 12 kaki (22 kaki pada kadaver akibat relaksasi). Usus ini mengisi bagian tengah dan bawah abdomen. Ujung proksimalnya bergaris tengah sekitar ,! "m, tetapi semakin kebawah lambat laun garis tengahnya berkurang sampai menjadi sekitar 2,# "m (Pri"e $ %ilson, 1&&'). Usus halus dibagi menjadi duodenum, jejenum, dani le um. Pembagian ini agak tidak tepat dan didasarkan pada sedikit perubahan struktur, dan yang relati( lebih penting berdasarkan perbedaan (ungsi. )uodenum panjangnya sekitar 2# "m, mulai dari pilorus sampai kepada jejenum. Pemisahan duodenum dan jejenum ditandai oleh ligamentum treit*, suatu pita muskulo(ibrosa yang berorigo pada krus dekstra dia(ragma dekat hiatus eso(agus dan berinsersio pada perbatasan duodenum dan jejenum. +igamentum ini berperan sebagai ligamentum suspensorium (penggantung). ,ira-kira duaperlima dari sisa usus halus adalah jejenum, dan tiga perlima terminalnya adalah ileum.. -ejenum terletak di regio abdominalis media sebelah kiri, sedangkan ileum "enderung terletak di regio abdominalis bawah kanan (Pri"e $ %ilson, 1&&'). -ejunum mulai pada jun"tura denojejunalis dan ileum berakhir pada jun"tura ileo"ae"alis (.nell, 1&&/). +ekukan-lekukan jejenum dan ileum melekat pada dinding posterior abdomen dengan perantaraan lipatan peritoneum yang berbentuk kipas yang dikenal sebagai messenterium usus halus. Pangkal lipatan yang pendek melanjutkan diri sebagai peritoneum parietal pada dinding posterior abdomen sepanjang garis berjalan ke bawah dan ke kenan dari kiri vertebra lumbalis kedua ke daerah arti"ulatio sa"roilia"a kanan. 0kar mesenterium memungkinkan keluar dan masuknya "abang-"abang arteri vena mesenteri"a superior antara kedua lapisan peritoneum yang memgbentuk messenterium (.nell. 1&&/) Usus besar merupakan tabung muskular berongga dengan panjang sekitar # kaki (sekitar 1,# m) yang terbentang dari sekum sampai kanalis ani. )iameter usus besar sudah pasti lebih besar daripada usus ke"il. 1ata-rata sekitar 2,# in"i (sekitar 2,# "m), tetapi makin dekat anus semakin ke"il (Pri"e $ %ilson, 1&&'). Usus besar dibagi menjadi sekum, kolon dan rektum. Pada sekum terdapat katup ileo"ae"aal dan apendiks yang melekat pada ujung sekum. .ekum menempati dekitar dua atau tiga in"i pertama dari usus besar. ,atup ileo"ae"aal mengontrol aliran kimus dari ileum ke sekum. ,olon dibagi lagi menjadi kolonasendens, transversum, desendens dan sigmoid (Pri"e $ %ilson, 1&&'). ,olon as"endens berjalan ke atas dari sekum ke permukaan in(erior lobus kanan hati, menduduki regio ilia"a dan lumbalis kanan. .etelah men"apai hati, kolon as"endens membelok ke kiri, membentuk (leksura koli dekstra ((leksura hepatik). ,olon transversum menyilang abdomen pada regio umbilikalis dari (leksura koli dekstra sampai (leksura koli sinistra. ,olon transversum, waktu men"apai daerah limpa, membengkok ke bawah, membentuk (leksura koli sinistra ((leksura lienalis) untuk kemudian menjadi kolon des"endens. ,olon sigmoid mulai pada pintu atas panggul. ,olon sigmoid merupakan lanjutan kolon des"endens. 3a tergantung ke bawah dalam rongga pelvis dalam bentuk lengkungan. ,olon sigmoid bersatu dengan rektum di depan sakrum. 1ektum menduduki bagian posterior rongga pelvis. 1ektum ke atas dilanjutkan oleh kolon sigmoid dan berjalan

turun di depan sekum, meninggalkan pelvis dengan menembus dasar pelvis. )isisni rektum melanjutkan diri sebagai anus dalan perineum (.nell, 1&&/) Anatomi Mikroskopis )inding usus halus dibagi kedalam empat lapisan (.abiston,1&&#)4 1.5uni"a .erosa. 5uni"a serosa atau lapisan peritoneum, tak lengkap di atas duodenum, hampir lengkap di dalam usus halus mesenteri"a, keke"ualian pada sebagian ke"il, tempat lembaran visera dan mesenteri"a peritoneum bersatu pada tepi usus. 2.5uni"a 6us"ularis. )ua selubung otot polos tak bergaris membentuk tuni"a mus"ularis usus halus. 3a paling tebal di dalam duodenum dan berkurang tebalnya ke arah distal. +apisan luarnya stratum longitudinale dan lapisan dalamnya stratum "ir"ulare. 7ang terakhir membentuk massa dinding usus. Ple8us myenteri"us sara( (0uerba"h) dan saluran lim(e terletak diantara kedua lapisan otot. .5ela .ubmu"osa. 5ela submu"osa terdiri dari dari jaringan ikat longgar yang terletak diantara tuni"a muskularis dan lapisan tipis lamina muskularis mukosa, yang terletak di bawah mukosa. )alam ruangan ini berjalan jalinan pembuluh darah halus dan pembuluh lim(e. )i samping itu, di sini ditemukan neurople8us meissner. '.5uni"a 6u"osa. 5uni"a mu"osa usus halus, ke"uali pars superior duodenum, tersusun dalam lipatan sirkular tumpang tindih yang berinterdigitasi se"ara transversa. 6asing-masing lipatan ini ditutup dengan tonjolan dan vlli.. Usus halus ditandai oleh adanya tiga struktur yang sangat menambah luas permukaan dan membantu (ungsi absorpsi yang merupakan (ungsi utamanya4 1. +apisan mukosa dan submukosa membentuk lipatan-lipatan sirkular yang dinamakan valvula koniventes (lipatan ker"kringi) yang menonjol ke dalam lumen sekitar ampai 19 mm. +ipatan-lipatan ini nyata pada duodenum dan jejenum dan menghilang dekat pertengahan ileum. 0danya lipatan-lipatan ini menyerupai bulu pada radiogram. 2. :i li merupakan tonjolan-tonjolan seperti jari-jari dari mukosa yang jumlahnya sekitar ' atau # juta dan terdapat di sepanjang usus halus. :illi panjangnya 9,# sampai 1 mm (dapat dilihat dengan mata telanjang) dan menyebabkan gambaran mukosa menyerupai beludru. . 6ikrovili merupakan tonjolan menyerupai jari-jari dengan panjang sekitar 1 ; pada permukaan luar setiap villus. 6ikrovilli terlihat

dengan mikroskop elektron dan tampak sebagai brush border pada mikroskop "ahaya. <ila lapisan permukaan usus halus ini rata, maka luas permukaannya hanyalah sekitar 2.99 "m=. :alvula koniventes, vili dan mikrovili bersama-sama menambah luas permukaan absorpsi sampai 2 juta "m=, yaitu menigkat seribu kali lipat (Pri"e $ %ilson, 1&&'). Usus besar memiliki empat lapisan mor(ologik seperti juga bagian usus lainnya. 0kan tetapi, ada beberapa gambaran yang khas pada usus besar saja. +apisan otot longitudinal usus besar tidak sempurna, tetapi terkumpul dalam tiga pita yang dinamakan taenia koli. 5aenia bersatu pada sigmoid distal, dengan demikian rektum mempunyai satu lapisan otot longitudinal yang lengkap. Panjang taenia lebih pendek daripada usus, hal ini menyebabkan usus tertarik dan berkerut membentuk kantong-kantong ke"il peritoneum yang berisi lemak dan melekat di sepanjang taenia. +apisan mukosa usus besar jauh lebih tebal daripada lapisan mukosa usus halus dan tidak mengandung villi atau rugae. ,riptus lieberk>n (kelenjar intestinal) terletak lebih dalam dan mempunyai lebih banyak sel goblet daripada usus halus (Pri"e $ %ilson, 1&&'). .UP+03 :0.,U+?1 Pada usus halus, arteri mesenteri"us superior di"abangkan dari aorta tepat di bawah arteri seliaka. 0rteri ini mendarahi seluruh usus halus ke"uali duodenum yang sebagian atas duodenum adalah arteri pan"reoti"o duodenalis superior, suatu "abang arteri gastroduoodenalis. .edangkan separoh bawah duodenum diperdarahi oleh arteri pan"reoti"oduodenalis in(erior, suatu "abang arteri mesenteri"a superior. Pembuluhpembuluh darah yang memperdarahi jejenum dan ileum ini beranastomosis satu sama lain untuk membentuk serangkaian arkade. <agian ileum yang terbawah juga diperdarahi oleh arteri ileo"oli"a. )arah dikembalikan lewat vena messenteri"us superior yang menyatu dengan vena lienalis membentuk vena porta (Pri"e $ %ilson, 1&&'4 .nell, 1&&/) Pada usus besar, arteri mesenterika superior memperdarahi belahan bagian kanan (sekum, kolon as"endens, dan dua pertiga proksimal kolon transversum) 4 (1) ileokolika, (2) kolika dekstra, ( ) kolika media, dan arteria mesenterika in(erior memperdarahi bagian kiri (sepertiga distal kolon transversum, kolon des"endens dan sigmoid, dan bagian proksimal rektum) 4 (1) kolika sinistra, (2) sigmoidalis, ( ) rektalis superior (Pri"e $ %ilson, 1&&'@ ."hwart*, 2999). )103A0.? P?6<U+UB +36C? Pembuluh lim(e duodenum mengikuti arteri dan mengalirkan "airan lim(e ke atas melalui nodi lymphati"i pan"reoti"oduodenalis ke nodi lymphati"i gastroduodenalis dan kemudian ke nodi lymphati"i "oelia"us dan ke bawah, melalui nodi lymphati"i pan"reoti"oduodenalis ke nodi lyphati"i mesenteri"us superior sekitar pangkal arteri mesenteri"a superior (.nell, 1&&/) Pembuluh lim(e jejenum dan ileum berjalan melalui banyak nodi lymphati"i mesenteri"us dan akhirnya men"apai nodi lymphati"i mesenteri"us suprior, yang terletak sekitar pangkal arteri mesenteri"us superior (.nell, 1&&/).

Pembuluh lim(e sekum berjalan melewati banyak nodi lymphati"i mesenteri"us dan akhirnya men"apai nodi lymphati"i msenteri"us superior (.nell, 1&&/) Pembuluh lim(e untuk kolon mengalirkan "airan lim(e ke kelenjar lim(e yang terletak di sepanjang perjalanan arteri vena kolika. Untuk kolon as"endens dan dua pertiga dari kolon transversum "airan lim(enya akan masuk ke nodi limphati"i mesenteri"us superior, sedangkan yang berasal dari sepertiga distal kolon transversum dan kolon des"endens akan masuk ke nodi limphati"i mesenteri"us in(erior (.nell, 1&&/). P?1.010C0A U.U. .ara(-sara( duodenum berasal dari sara( simpatis dan parasimpatis (vagus) dari pleksus mesenteri"us superior dan pleksus "oelia"us. .edangkan sara( untuk jejenum dan ileum berasal dari sara( simpatis dan parasimpatis (nervus vagus) dari pleksus mesenteri"us superior (.nell, 1&&/). 1angsangan parasimpatis merangasang aktivitas sekresi dan pergerakan, sedangkan rangsangan simpatis menghambat pergerakan usus. .erabut-serabut sensorik sistem simpatis menghantarkan nyeri, sedangkan serabut-serabut parasimpatis mengatur re(leks usus. .uplai sara( intrinsik, yang menimbulkan (ungsi motorik, berjalan melalui pleksus 0uerba"h yang terletak dalam lapisan muskularis, dan pleksus 6eissner di lapisan submukosa (Pri"e $ %ilson, 1&&') Persara(an usus besar dilakukan oleh sistem sara( ototonom dengan perke"ualian s(ingter eksterna yang berada dibawah kontrol voluntar (Pri"e $ %ilson, 1&&'). .ekum, appendiks dan kolon as"endens dipersara(i oleh serabut sara( simpatis dan parasimpatis nervus vagus dari pleksus sara( mesenteri"us superior. Pada kolon transversum dipersara(i oleh sara( simpatis nervus vagus dan sara( parasimpatis nervus pelvikus. .erabut simpatis berjalan dari pleksus mesenteri"us superior dan in(erior. .erabut-serabut nervus vagus hanya mempersara(i dua pertiga proksimal kolon transversum@ sepertiga distal dipersara(i oleh sara( parasimpatis nervus pelvikus. .edangkan pada kolon des"endens dipersara(i serabut-serabut simpatis dari pleksus sara( mesenteri"us in(erior dan sara( parasimpatis nervus pelvikus (.nell, 1&&/). Perangsangan simpatis menyebabkan penghambatan sekresi dan kontraksi, serta perangsangan s(ingter rektum, sedangkan perangsangan parasimpatis mempunyai e(ek berlawanan (Pri"e $ %ilson, 1&&').

Fisiologis Usus halus mempunyai dua (ungsi utama 4 pen"ernaan dan absorpsi bahan- bahan nutrisi dan air. Proses pen"ernaan dimulai dalam mulut dan lambung oleh kerja ptialin, asam klorida, dan pepsin terhadap makanan masuk. Proses dilanjutkan di dalam duodenum terutama oleh kerja en*im-en*im pankreas yang menghidrolisis karbohidrat, lemak, dan protein menjadi *at-*at yang lebih sederhana. 0danya bikarbonat dalam sekret pankreas membantu menetralkan asam dan memberikan pB optimal untuk kerja en*im-en*im. .ekresi empedu dari hati membantu proses pen"ernaan dengan mengemulsikan lemak sehimgga memberikan permukaan lebih luas bagi kerja lipase pankreas (Pri"e $ %ilson, 1&&').

Proses pen"ernaan disempurnakan oleh sejumnlah en*im dalam getah usus (sukus enterikus). <anyak di antara en*im-en*im ini terdapat pada brush border vili dan men"ernakan *at-*at makanan sambil diabsorpsi (Pri"e $ %ilson, 1&&') 3si usus digerakkan oleh peristalsis yang terdiri atas dua jenis gerakan, yaitu segmental dan peristaltik yang diatur oleh sistem sara( autonom dan hormon (.jamsuhidajat -ong, 299#). Pergerakan segmental usus halus men"ampur *at-*at yang dimakan dengan sekret pankreas, hepatobiliar, dan sekresi usus, dan pergerakan peristaltik mendorong isi dari salah satu ujung ke ujung lain dengan ke"epatan yang sesuai untuk absorpsi optimal dan suplai kontinu isi lambung (Pri"e $ %ilson, 1&&'). 0bsorpsi adalah pemindahan hasil-hasil akhir pen"ernaan karbohidrat, lemak dan protein (gula sederhana, asam-asam lemak dan asa-asam amino) melalui dinding usus ke sirkulasi darah dan lim(e untuk digunakan oleh sesl-sel tubuh. .elain itu air, elektrolit dan vitamin juga diabsorpsi. 0bsoprpsi berbagai *at berlangsung dengan mekanisme transpor akti( dan pasi( yang sebagian kurang dimengerti (Pri"e $ %ilson, 1&&'). +emak dalam bentuk trigliserida dihidrodrolisa oleh en*im lipase pankreas @ hasilnya bergabung dengan garam empedu membentuk misel. 6isel kemudian memasuki membran sel se"ara pasi( dengan di(usi(, kemudian mengalami disagregasi, melepaskan garam empedu yang kembali kedalam lumen usus dan asam lemak serta monogliserida ke dalam sel. .el kemudian membentuk kembali trigliserida dan digabungkan dengan kolesterol, (os(olipid, dan apoprotein untuk membentuk kilomikron, yang keluar dari sel dan memasuki lakteal. 0sam lemak ke"il dapat memasuki kapiler dan se"ara langsung menuju ke vena porta. Daram empedu diabsorpsi ke dalam sirkulasi enterohepatik dalam ileum distalis. )ari kumpulan # gram garam empedu yang memasuki kantung empedu, sekitar 9,# gram hilang setiap hari@ kumpulan ini bersirkulasi ulang 2 kali dalam 2' jam (.abiston, 1&&#@ ."hwart*, 2999 ). Protein oleh asam lambung di denaturasi, pepsin memulai proses proteolisis. ?n*im protease pankreas (tripsinogen yang diakti(kan oleh enterokinase menjadi tripsin, dan endopeptidase, eksopeptidase) melanjutkan proses pen"ernaan protein, menghasilkan asam amino dan 2 sampai 2 residu peptida. 5ransport akti( membawa dipeptida dan tripeptida ke dalam sel untuk diabsorpsi (."hwart*, 2999 ). ,arbohidrat, metabolisme awalnya dimulai dengan dengan menghidrolisis pati menjadi maltosa (atau isomaltosa), yang merupakan disakarida. ,emudian disakarida ini, bersama dengan disakarida utama lain, laktosa dan sukrosa, dihidrolisis menjadi monosakarida glukosa, galaktosa, dan (ruktosa. ?n*im laktase, sukrase, maltase, dan isimaltase untuk peme"aha disakarida terletak di dalam mikrovili Ebrush borderE sel epitel. )isakarida ini di"erna menjadi monosakarida sewaktu berkontak dengan mikrovili ini atau sewaktu mereka berdi(usi ke dalam mikrovili. Produk pen"ernaan, monosakarida, glukosa, galaktosa, dan (ruktosa, kemudian segera disbsorpsi ke dala darah porta (Duyton, 1&&2).

0ir dan elektrolit, "airan empedu, "airan lambung, saliva, dan "airan duodenum menyokong sekitar !-19 +Fhari "airan tubuh, kebanyakan diabsorpsi 0ir se"ara osmotik dan se"ara hidrostatik diabsorpsi atau melalui di(usi pasi(. Aatrium dan khlorida diabsorpsi dengan pemasangan *at telarut organik atau se"ara transport akti(. <ikarbonat diabsorpsi se"ara pertukaran natriumFhidrogen. ,alsium diabsorpsi melalui transport akti( dalam duodenum

dan jejenum, diper"epat oleh hormon parathormon (P5B) dan vitamin ). ,alium diabsorpsi se"ara di(usi pasi( (."hwart*, 2999 ). Usus besar mempunyai berbagai (ungsi yang semuanya berkaitan dengan proses akhir isi usus. Cungsi usus besar yang paling penting adalah mengabsorpsi air dan elektrolit, yang sudah hampir lengkap pada kolon bagian kanan. ,olon sigmoid ber(ungsi sebagai reservoir yang menampung massa (eses yang sudah dehidrasi sampai de(ekasi berlangsung (Prei"e $ %ilson, 1&&'). ,olon mengabsorpsi air, natrium, khlorida, dan asam lemak rantai pendek serta mengeluarkan kalium dan bikarbonat. Bal tersebut membantu menjaga keseimbangan air adan elektrolit dan men"egah dehidrasi. 6enerima &99-1#99 mlFhari, semua, ke"ualim199299 ml diabsorpsi, paling banyak di proksimal. ,apasitas sekitar # lFhari.(."hwart*, 2999) Derakan retrograd dari kolon memperlambat transit materi dari kolon kanan, meningkatkan absorpsi. ,ontraksi segmental merupakan pola yang paling umum, mengisolasi segmen pendek dari kolon, kontraksai ini menurun oleh antikolinergik, meningkat oleh makanan, kolinergik. Derakan massa merupakan pola yang kurang umum, pendorong antegrad melibatkan segmen panjang 9,#-1,9 "mFdetik, 29- 9 detik panjang, tekanan 199-299 mmBg, tiga sampai empat kali sehari, terjadi dengan de(ekasi (."hwart*, 2999). .epertiga berat (eses kering adalah bakterri@ 19GG-19G=Fgram. 0naerob H aerob.< akter oide s paling umum, ?s"heri"hia "oli berikutnya. Umber penting vitamin , (."hwart*, 2999). Das kolon berasal dari udara yang ditelan, di(usi dari darah, produksi intralumen. Aitrogen, oksigen, karbon dioksida, hidrogen, metan. <akteri membentuk hidrogen dan metan dari protein dan karbohidrat yang tidak ter"erna. Aormalnya 299 mlFhari (."hwart*, 2999). Obstruksi ileus Definisi Ibstruksi 3ntestinal (3leus) adalah gangguan pasase dari isi usus akibat sumbatan sehingga terjadi penumpukkan "airan dan udara di bagian proksimal dari sumbatan tersebut. 0kibat sumbatan tersebut, terjadi peningkatan tekanan intraluminer dan terjadi gangguan resorbsi usus serta meningkatnya sekresi usus. )itambah adanya muntah akibat suatu re(luks obstruksi maupun karena regurgitasi dari lambung yang penuh mengakibatkan terjadi dehidrasi, (ebris dan syok. <eberapa laporan lama (Dibson, 1!!!-1!&!) menunjukkan perubahan penyebab 3leus Ibstrukti( menunjukkan perbedaan yang menyolok bila dibandingkan dengan laporan yang lebih baru (?llis, 1&22-1&!9), dimana pada laporan pertama menunjukkan bahwa sebagai penyebab utama 3leus Ibstrukti( adalah Bernia, sedangkan laporan yang kedua adalah perlekatan sebagai penyebab utamanya . 6ortalitas yang semakin sedikit adalah sebagai akibat kemajuan dibidang terapi, baik itu terapi pembedahan maupun terapi dibidang keseimbangan air dan elektrolit, antibiotika, perawatan intensi( dan lain-lain. 0llan. Jlain 4 0"ute 3ntestinal Ibstruktion, Bamilton <aileyEs, )emonstration o( Physi"al .ign 3n Jlini"al .urgery, 1&!9 4 2&& K 12. <aileys. B 4 0"ute 3ntestinal Ibstru"tion Deneral Prin"iples, ?mergen"y .urgery, ?ighth ?dition, <ristol, 1&2/ 4 292 K 21'.

Ileus Obstruktif merupakan kegawatan dalam bedah abdominalis yang sering dijumpai, merupakan 29K/9L dari seluruh kasus akut abdomen yang bukan appendi"itis akuta. Penyebab yang paling sering dari obstruksi ileus adalah adhesiFstreng, sedangkan diketahui bahwa operasi abdominalis dan operasi obstetri-ginekologik makin sering dilaksanakan yang terutama didukung oleh kemajuan di bidang diagnostik kelainan abdominalis. 0da hal yang tetap menarik untuk diketahuiFdiselidiki tentang obstruksi ileus, ialah 4 1. 6akin meningkatnya keterdapatan obstruksi ileus. 2. )iagnosa obstruksi ileus sebenarnya mudah dan bersi(at universil@ tetapi untuk mengetahui proses patologik yang sebenarnya di dalam rongga abdomen tetap merupakan halyang sulit. . <ahaya strangulasi yang amat ditakuti sering tidak disertai gambaran klinik khas yang dapat mendukungnya. )apat melaksanakan penanggulangan penderita obstruksi ileus dengan "ara yang sebaikbaiknya, diperlukan konsultasi antara disiplin yang bekerja dalam satu tim dengan tujuan untuk men"apai ' keuntungan 4 <ila penderita harus dioperasi, maka operasi dijalankan pada saat keadaan umum penderita optimal. )apat men"egah strangulasi yang terlambat. 6en"egah laparotomi negati(. Penderita mendapat tindakan operati( yang sesuai dengan penyebab obstruksinya. Klasifikasi Berdasarkan mekanisme terjadinya obstruksi, maka obstruksi mekanik dapat dibagi menjadi : 0. Ibstruksi pada lumen usus (3ntra luminer) - Polipoid tumor - 3ntussus"eption - Daelstone 3leus - Ce"es, me"onium be*oar (pada bayi) <. ,elainan pada dinding usus (3ntra mural), kebanyakan kongenital Pada bayi 4 K 0tresia - .tenosis - )uplikasi Pada penderita dewasa 4 K Aeoplasma - ,eradangan - Jrohn disease - Post radiasi - .ambungan usus J. ,elainan di luar usus (?8tra luminer) - 0dhesion (perlengketan) - Bernia eksterna

- Aeoplasma - 0bses Obstruksi mekanik, menurut lokalisasinya dibagi menjadi : 1. Ibstruksi mekanik rendah Ibstruksi mulai dari "ae"um sampai anorektal. Ibstruksi ini paling banyak disebabkan oleh tumor ganas, penyebab lainnya adalah 4 - :olvulus - ."ibala - Paralise "olon distal (pseudoparalise) 2. Ibstruksi mekanik tinggi Menurut letaknya dapat dibedakan menjadi 4 a. Ibstruksi diatas pylorus, dapat disebabkan 4 - .tenosis pylorus - .tri"tur - Ibstruksi oleh karena keganasan - <e*oar Pada obstruksi ini gejalanya yang menonjol adalah 4 muntah-muntah dimana muntahannya dapat dirasakan seperti asam lambung, serangan rasa nyeri lebih sering, distensi abdomen agak kurang. b. Ibstruksi dibawah pylorus. Ibstruksi terjadi mulai dari pylorus sampai ileo"ae"al jun"tion, obstruksi ini sering ditemukan pada 4 - 0dhesion (perlengketan) - Bernia interna - :olvulus - Dumpalan 0s"aris Pada obstruksi ini muntahannya (ae"ulent ((e"es) warna kuning seperti tinja. .erangan nyeri perut agak jarang, tetapi perut lebih distensi. Berdasarkan penyebabnya ileus obstruktif dibedakan menjadi tiga kelompok (<ailey,2992)4 a. +esi-lesi intraluminal, misalnya (ekalit, benda asing, be*oar, batu empedu. b. +esi-lesi intramural, misalnya malignansi atau in(lamasi. ". +esi-lesi ekstramural, misalnya adhesi, hernia, volvulus atau intususepsi. Ileus obstruktif dibagi lagi menjadi tiga jenis dasar ( jamsu!idajat " #ong, $%%&' abiston,())&* : 1. 3leus obstrukti( sederhana, dimana obstruksi tidak disertai dengan terjepitnya pembuluh darah 2. 3leus obstrukti( strangulasi, dimana obstruksi yang disertai adanya penjepitan pembuluh darah sehingga terjadi iskemia yang akan berakhir dengan nekrosis atau gangren yang ditandai dengan gejala umum berat yang disebabkan oleh toksin dari jaringan gangren. . 3leus obstrukti( jenis gelung tertutup, dimana terjadi bila jalan masuk dan keluar suatu gelung usu tersumbat, dimana paling sedikit terdapat dua tempat obstruksi. +ntuk keperluan klinis, ileus obstruktif dibagi dua ( tone, $%%,*:

1. 3leus obstrukti( usus halus, termasuk duodenum 2. 3leus obstrukti( usus besar -tiologi 3leus obstrukti( dapat disebabkan oleh ()oherty et al 2992) 4 1. 0dhesi (perlekatan usus halus) merupakan penyebab tersering ileus obstrukti(, sekitar #9/9L dari semua kasus. 0dhesi bisa disebabkan oleh riwayat operasi intraabdominal sebelumnya atau proses in(lamasi intraabdominal. Ibstruksi yang disebabkan oleh adhesi berkembang sekitar #L dari pasien yang mengalami operasi abdomen dalam hidupnya. Perlengketan kongenital juga dapat menimbulkan ileus obstrukti( di dalam masa anak-anak. 2. Bernia inkarserata eksternal (inguinal, (emoral, umbilikal, insisional, atau parastomal) merupakan yang terbanyak kedua sebagai penyebab ileus obstrukti( , dan merupakan penyebab tersering pada pasien yang tidak mempunyai riwayat operasi abdomen. Bernia interna (paraduodenal, ke"a"atan mesenteri"us, dan hernia (oramen %inslow) juga bisa menyebabkan hernia. . Aeoplasma. 5umor primer usus halus dapat menyebabkan obstruksi intralumen, sedangkan tumor metastase atau tumor intraabdominal dapat menyebabkan obstruksi melalui kompresi eksternal. '. 3ntususepsi usus halus menimbulkan obstruksi dan iskhemia terhadap bagian usus yang mengalami intususepsi. 5umor, polip, atau pembesaran limphanodus mesenteri"us dapat sebagai petunjuk awal adanya intususepsi. #. Penyakit Jrohn dapat menyebabkan obstruksi sekunder sampai in(lamasi akut selama masa in(eksi atau karena striktur yang kronik. 2. :olvulus sering disebabkan oleh adhesi atau kelainan kongenital, seperti malrotasi usus. :olvulus lebih sering sebagai penyebab obstruksi usus besar. /. <atu empedu yang masuk ke ileus. 3n(lamasi yang berat dari kantong empedu menyebabkan (istul dari saluran empedu ke duodenum atau usus halus yang menyebabkan batu empedu masuk ke traktus gastrointestinal. <atu empedu yang besar dapat terjepit di usus halus, umumnya pada bagian ileum terminal atau katup ileo"ae"al yang menyebabkan obstruksi. !. .triktur yang sekunder yang berhubungan dengan iskhemia, in(lamasi, terapi radiasi, atau trauma operasi. &. Penekanan eksternal oleh tumor, abses, hematoma, intususepsi, atau penumpukan "airan. 19. <enda asing, seperti be*oar. 11. )ivertikulum 6e"kel yang bisa menyebabkan volvulus, intususepsi, atau hernia +ittre. 12. Cibrosis kistik dapat menyebabkan obstruksi parsial kronik pada ileum distalis dan kolon kanan sebagai akibat adanya benda seperti mekonium.

-pidemiologi
Perlekatan usus sebagai penyebab dari Ileus saat ini menempati urutan pertama. Maingot melaporkan bahwa sekitar 70% penyebab dari Ileus adalah perlekatan. Survey Ileus Obstruksi di RS ! !R. Soetomo pada tahun "00# mendapatkan $0% dari penyebabnya adalah perlekatan usus% kemudian diikuti &ernia ''%'%% keganasan #$%% (olvulus #%7%.

.atofisiologi .A/OFI IO0O1I 1. 6enurut berat ringannya obstruksi dapat dibagi menjadi 4 0. Ibstruksi 3ntestinal Partial (3n Jomplete) .ebagian sisa makanan dan udara masih dapat melintasi tempat obstruksi <. Ibstruksi 3ntestinal Jomplete (5otal) 5erdapat gangguan pasase isi usus akibat sumbatan. 0kibat sumbatan ini, sisa makanan dan udara akan menumpuk di bagian pro8imal dari sumbatan. Pada obstruksi yang simple ini belum terjadi kerusakan dari vaskularisasi usus. Penimbunan "airanFsisa makanan dan udara dalam lumen usus mengakibatkan meningkatnya tekanan intraluminer. 6eningkatnya gas dalam lumen usus berasal dari udara yang ditelan, JI2 berasal dari netralisasi bikarbonat, I2 yang berasal dari (ermentasi bakteri. )engan adanya gangguan resorbsi dan meningkatnya sekresi usus, maka akan terjadi dilatasi usus. 6untahmuntah dapat terjadi akibat regurgitasi dari lambung yang penuh. 0kibat muntah tadi akan terjadi dehidrasi, hipovolemik. Pada obstruksi pro8imal, kehilangan "airan disertai oleh kehilangan ion hydrogen (BM), kalium dan klorida, sehingga terjadi metabolik alkalosis. Pada obstruksi yang lebih distal, "airan yang hilang hampir sama tetapi tidak disertai oleh kehilangan elektrolit yang bermakna. J. Ibstruksi 3ntestinal .trangulasi 5erdapat gangguan pasase isi usus disertai adanya gangguan vaskularisasi dari segmen usus. Pada strangulasi isi usus, selain terdapat gejala seperti obstruksi intestinal yang komplit juga terdapat gejala 4 rangsangan peritoneum, (ebris, lekositosis dan rasa nyeri yang konstan, gangguan elektrolit yang si(atnya tergantung dari jenis obstruksinya, partial, komplit, lamanya dan lokalisasi dari ligamentum 5reit*. 6etabolik asidosis dapat disertai oleh respiratory asidosis, yang terjadi karena berkurangnya pergerakan perna(asan, akibat menyempitnya rongga dada oleh desakan usus yang dilatasi. .elanjutnya metabolik asidosis dapat diperburuk oleh hipovolemik yang berhubungan dengan hipoper(usi. Bipovolemik yang hebat dan berlangsung lama akan menyebabkan terjadinya 0kut 1enal Cailure. 0kibat kerusakan vili usus karena obstruksi intestinal, maka akan terjadi translokasi bakteri, terjadi sepsis dan dapat menimbulkan kematian 2. ,elainan obstruksi lumen 0. Usus Balus N 0dhesi (penempelan) 3leus karena adhesi tidak disertai strangulasi dan berasal dari rangsangan peritoneum akibat peritonitis setempat atau umum atau pas"a operasi. .ering ditemukan dalam bentuk pita, pada operasi perlengketan dilepas dan pita dipotong agar pasase usus pulih kembali.

N Bernia ?ksternal (inkarserata) 0dalah istilah yang menunjukkan suatu keadaan dimana isi kantong hernia tidak dapat masuk kembali ke rongga peritoneal akibat terjepit di anulus inguinalis. Proses yang langsung terjadi ialah gangguan aliran darah dan pasase segmen usus yang terjepit (kalau usus yang masuk) sehingga dapat juga disebut hernia strangulasi. N Aeoplasma - 5umor -inak +ebih dari sepuluh tumor jinak ditemukan di ileum sisanya di duodenum dan jejenum. Polip adenomatosa menduduki tempat nomor satu disusul lipoma, leimioma dan hemangioma. 5umor jinak yang sering memberi gejala biasanya adalah leimioma - 5umor Danas Bampir sama dengan tumor jinak dan sering ditemukan di ileum dengan penurunan berat badan dan nyeri perut. -enis yang ditemukan adalah lym(oma ganas, karsinoid dan adenokarsinoid. N 0s"ariasis Paling sering pada anak-anak dan kebanyakan hidup di usus halus bagian jejenum biasanya ada puluhan hingga ratusan. Ibstruksi umumnya disebabkan oleh suatu gumpalan padat yang terdiri dari sisa-sisa makanan dan puluhan atau ratusan ekor "a"ing yang mati akibat pemberian obat "a"ing. <. Usus <esar a. ,arsinoma ,olon Ibstruksi kolon yang akut dan mendadak kadang-kadang disebabkan oleh karsinoma. ,arsinoma "olon merupakan penyebab angka kematian yang tertinggi dari pada bentuk kanker yang lain. Caktor predisposisi yang dikenal adalah poliposis multiple, biasanya terdapat tanda-tanda yang mendahului antara lain penyimpangan buang kotoran, keluarnya darah pererktal dan "olon akan mengalami distensi hebat dalam waktu yang "epat. b. )ivertikel )ivertikel saluran "erna paling sering ditemukan di kolon khususnya di sigmoid. )ivertikel "olon adalah divertikel palsu karena terdiri dari mukosa yang menonjol melalui lapisan otot seperti hernia ke"il. ,omplikasi penyakit divertikula merupakan akibat dari divertikulitis akut atau kronik, dapat bermani(estasi sebagai perdarahan, per(orasi, peritonitis, abses dan pembentukan (istula atau obstruksi usus akibat striktur. ". :olvulus :olvulus merupakan proses memutarnya usus (biasanya sekum atau kolon sigmoid) pada mesokolonnya sehingga menyebabkan obstruksi lumen dan disertai gangguan sirkulasi. :olvulus sekum diakibatkan karena (iksasi embriologi kolon yang tidak sempurna karena sekum dan ileum terminal terputar bersama-sama. :olvulus sigmoid diakibatkan karena pemanjangan sigmoid pada mereka yang lanjut usia atau yang sakit mental. d. 3ntususepsiF3nvaginasi .uatu keadaan masuknya suatu segmen usus ke segmen bagian distal yang umumnya akan berakhir dengan obstruksi usus strangulasi. 3nvaginasi diduga oleh karena perubahan dinding usus khususnya ileum yang disebabkan oleh hiperplasia jaringan lymphoid submukosa ileum terminal akibat peradangan, dengan abdominal kolik. ,eluarnya darah dari re"tum serta massa yang berbentuk sosis sepanjang kolon yang merupakan tanda khas.

Patogenesis .e"ara garis besar, obstruksi usus disebabkan oleh 2 (aktor 4 (2 Faktor mekanis: Obstruksi mekanis terjadi karena 1. Penyempitan lumen usus hal 4

0da sebab terjadinya penyempitan 4 a. i. .tri"tura dinding usus, bisa disebabkan karena 4 Penyebab kongenital

Jontoh 4 atresia, stenosis, imper(orate anus (lubang anus tidak ada) ii. Penyebab a"Ouired

Ileh peradangan, trauma, gangguan vaskuler pada dinding dan ada tumor pada dindingnya b. Ibturasi (sama sekali tertutup)

". kompresi dari luar usus ("ontoh tumor, dll) 2. 0dhesi (perlekatan) dan adanya band (ada jaringan seperti tali). <isa terbentuk se"ara kongenital atau peradangan, traumati", atau neoplasma . '. #. Bernia (internal atau eksternal) :olvulus 3ntussusepsi

$2 Faktor persarafan (ggn persarafan usus*: Obstruksi karena gangguan pada saraf, ada $ bagian 4 1. 2. Paraliti" ileus (adynami") .pasti" ileus (dynami")

32 Faktor 4askular : Obstruksi karena gangguan aliran dara! dinding usus 4 Jontoh karena trombosis dari mesenterium atau embolism

/rombosis dan embolism adalah 2 hal yang berbeda, persamaannya adalah keduanya membuat darah membeku. Perbedaannya 4 ?mboli P berasal dari tempat yang jauh lalu nyangkut di pembuluh darah yg menyempit 5rombosis P darah membeku karena di tempat itu sendiri ada gangguan

3atrogenik Q <iasanya ileus atau obstruksi karena pengaruh obat-obatan Q Jontoh 4 hipokalemia R paraliti" ileus, obat antihipertensi, obat spasmoliti"a

pato( Peristiwa pato(isiologik yang terjadi setelah obstruksi usus adalah sama, tanpa memandang apakah obstruksi tersebut diakibatkan oleh penyebab mekanik atau (ungsional. .erbedaan utama adala! obstruksi paralitik di mana peristaltik di!ambat dari permulaan, sedangkan pada obstruksi mekanik peristaltik mula5mula diperkuat, kemudian intermitten, dan ak!irnya !ilang2 Perubahan pato(isiologi utama pada obstruksi usus dapat dilihat pada Dambar-2.1. 1. +umen usus yang tersumbat se"ara progresi( akan teregang oleh "airan dan gas (/9L dari gas yang ditelan) akibat peningkatan tekanan intralumen, yang menurunkan pengaliran air dan natrium dari lumen ke darah. Ileh karena sekitar ! liter "airan diekskresikan ke dalam saluran "erna setiap hari19, tidak adanya absorpsi dapat mengakibatkan penimbunan intralumen dengan "epat. 2. 6untah dan penyedotan usus setelah pengobatan dimulai merupakan sumber kehilangan utama "airan dan elektrolit. . Pengaruh atas kehilangan ini adalah pen"iutan ruang "airan ekstrasel yang mengakibatkan syok-hipotensi, pengurangan "urah jantung, penurunan per(usi jaringan dan asidosis metabolik. '. Peregangan usus yang terus menerus mengakibatkan lingkaran setan penurunan absorpsi "airan dan peningkatan sekresi "airan ke dalam usus2 -fek lokal peregangan usus adala! iskemia akibat distensi dan peningkatan permeabilitas akibat nekrosis, disertai absorpsi toksin-toksin bakteri ke dalam rongga peritoneum dan sirkulasi sistemik untuk menyebabkan bakteriemia. Ibstruksi 6ekanik .imple. Pada obstruksi simple, hambatan pasase mun"ul tanpa disertai gangguan vaskuler dan neurologik. 6akanan dan "airan yang ditelan, sekresi usus, dan udara terkumpul dalam jumlah yang banyak jika obstruksinya komplit2 Bagian usus proksimal distensi, dan bagian distal kolaps2 Fungsi sekresi dan absorpsi membrane mukosa usus menurun, dan

dinding usus menjadi udema dan kongesti. )istensi intestinal yang berat, dengan sendirinya se"ara terus menerus dan progresi( akan menga6aukan peristaltik dan fungsi sekresi mukosa dan meningkatkan resiko de!idrasi, iskemia, nekrosis, perforasi, peritonitis, dan kematian2 Ibstruksi .trangulata. Pada obstruksi strangulata, kematian jaringan usus umumnya di!ubungkan dengan !ernia inkarserata, 7ol7ulus, intussusepsi, dan oklusi 7askuler . .trangulasi biasanya bera8al dari obstruksi 7ena, yang kemudian diikuti ole! oklusi arteri, menyebabkan iskemia yang 6epat pada dinding usus2 +sus menjadi udema dan nekrosis, mema6u usus menjadi gangrene dan perforasi2 A2 .atofisologi ,etika peristaltik berhenti daerah usus yang terlibat akan menjadi kembung dengan gas dan "airan. )alam satu hari kurang lebih ! liter "airan dikeluarkan ke dalam lambung dan usus halus, se"ara normal sebagian besar "airan ini direabsorbsi di dalam kolon. -ika peristaltik berhenti, bagaimanapun akan banyak "airan tertahan di dalam lambung dan usus ke"il. Jairan yang tertahan ini meningkatkan tekanan pada dinding mukosa dan jika tidak dikeluarkan mengakibatkan iskemi" nekrosis, invasi bakteri dan akhirnya peritonitis. ,ehilangan sodium dan ion-ion klorida menyebabkan keluarnya potassium dari sel mengakibatkan alkolosis hypokalemik. ,etika obstruksi mekanik terjadi gelombang peristaltik sebelah proksimal dari daerah obstruksi meningkat sebagai usaha untuk mendorong isi usus melewati obstruksi. Derakan peristaltik ini menyebabkan bising usus yang tinggi. ,andungan abdomen akibat usus yang kembung akan menyebabkan ventilasi paruparu terganggu oleh tekanan pada dia(ragma. 5ekanan pada kandung kemih dapat menyebabkan retensia urine. ,onstipasi terjadi pada obstruksi mekanik karena sebagian dari (eses biasanya lewat daerah obstruksi. -ika peristaltik berhenti sepenuhnya seperti pada ileus paralitik atau obstruksi organik yang komplit, maka tidak terjadi de(ekasi sama sekali (obstruksi) (+ong, <.J, 1&&242''). +aparatomi merupakan operasi besar dengan membuka rongga abdomen yang merupakan stressor pada tubuh. 1espon tersebut terdiri dari respon sistem sara( simpati dan respon hormonal yang bertugas melindungi tubuh dari an"aman "idera. <ila stres terhadap sistem "ukup gawat atau kehilangan banyak darah maka mekanisme kompensasi tubuh terlalu berat sehingga sho"k akan menjadi akibatnya. 1espon metabolisme juga terjadi karbohidrat dan lemak dimetabolisme untuk memproduksi energi. Protein tubuh dipe"ah untuk menyajikan asam amino yang akan digunakan untuk membangun sel jaringan yang baru (1umahorbo, B, 2999429/). Pemulihan (ungsi usus, khususnya (ungsi peristaltik setelah laparatomi jarang menimbulkan kesulitan. 3llues adinamik atau paralitik selalu terjadi selama satu sampat empat hari setelah laparatomi, bila keadaan ini menetap disebabkan karena peradangan di perut berupa peritonitis atau abses dan karena penggunaan obat-obat sedati( (.jamsuhidayat, 1&&/4 !/). 5indakan pembedahan menimbulkan adanya luka yang menandakan adanya kerusakan jaringan. 0danya luka merangsang reseptor nyeri sehingga mengeluarkan *at kimia berupa histamin, bradikimin, prostaglandin akibatnya timbul nyeri.

Manifestasi klinis 1. .ubyekti( - 0namnesis Dejala Utama4 S Ayeri-,olik


Ibstruksi usus halus 4 kolik dirasakan disekitar umbili"us Ibstruksi kolon 4 kolik dirasakan disekitar suprapubik.

S 6untah

.tenosis Pilorus 4 ?n"er dan asam Ibstruksi usus halus 4 <erwarna kehijauan Ibstruksi kolon 4 onset muntah lama.

S Perut ,embung (distensi)


,onstipasi 5idak ada de(ekasi 5idak ada (latus

0danya benjolan di perut, inguinal, dan (emoral yang tidak dapat kembali menandakan adanya hernia inkarserata. 3nvaginasi dapat didahului oleh riwayat buang air besar berupa lendir dan darah. Pada ileus paralitik e.". peritonitis dapat diketahui riwayat nyeri perut kanan bawah yang menetap. 1iwayat operasi sebelumnya dapat menjurus pada adanya adhesi usus. Inset keluhan yang berlangsung "epat dapat di"urigai sebagai ileus letak tinggi dan onset yang lambat dapat menjurus kepada ileus letak rendah. 2. Ibyekti( - Pemeriksaan Cisik 0. .trangulasi 0danya strangulasi ditandai dengan adanya lokal peritonitis seperti4

5akikardia Pireksia (demam) +okal tenderness dan guarding 1ebound tenderness Ayeri lo"al Bilangnya suara usus lo"al

Untuk mengetahui se"ara pasti hanya dengan laparotomi <. Ibstruksi

3nspeksi Perut distensi, dapat ditemukan kontur dan stei(ung. <enjolan pada regio inguinal, (emoral dan skrotum menunjukkan suatu hernia inkarserata. Pada 3ntussusepsi dapat terlihat massa abdomen berbentuk sosis. 0danya adhesi dapat di"urigai bila ada bekas luka operasi sebelumnya. 0uskultasi Biperperistaltik, bising usus bernada tinggi, borborhygmi. Pada (ase lanjut bising usus dan peristaltik melemah sampai hilang. Perkusi Bipertimpani Palpasi ,adang teraba massa seperti pada tumor, invaginasi, hernia. 1e"tal 5ou"her

3si rektum menyemprot 4 Birs"hprung disease 0danya darah dapat menyokong adanya strangulasi, neoplasma Ceses yang mengeras 4 skibala Ceses negati( 4 obstruksi usus letak tinggi 0mpula rekti kolaps 4 "uriga obstruksi Ayeri tekan 4 lokal atau general peritonitis

1adiologi Coto Polos4

Pelebaran udara usus halus atau usus besar dengan gambaran anak tangga dan air-(luid level. Penggunaan kontras dikontraindikasikan adanya per(orasi-peritonitis. <arium enema diindikasikan untuk invaginasi, dan endoskopi disarankan pada ke"urigaan volvulus. J. Paralitik Pada ileus paralitik ditegakkan dengan auskultasi abdomen berupa silent abdomen yaitu bising usus menghilang. Pada gambaran (oto polos abdomen didapatkan pelebaran udara usus halus atau besar tanpa air-(luid level. .emeriksaan .enunjang 0. Laboratorium

5es laboratorium mempunyai keterbatasan nilai dalam menegakkan diagnosis, tetapi sangat membantu memberikan penilaian berat ringannya dan membantu dalam resusitasi. Pada tahap awal, ditemukan hasil laboratorium yang normal. .elanjutnya ditemukan adanya hemokonsentrasi, leukositosis dan nilai elektrolit yang abnormal. Peningkatan serum amilase sering didapatkan.+eukositosis menunjukkan adanya iskemik atau strangulasi, tetapi hanya terjadi pada !L - #9L obstruksi strangulasi dibandingkan 2/L - ''L pada obstruksi non strangulata. Bematokrit yang meningkat dapat timbul pada dehidrasi. .elain itu dapat ditemukan adanya gangguan elektrolit. 0nalisa gas darah mungkin terganggu, dengan alkalosis metabolik bila muntah berat, dan metabolik asidosis bila ada tanda - tanda sho"k, dehidrasi dan ketosis. B. Radiologik 3,9,),(% 0danya dilatasi dari usus disertai gambaran Tstep ladderU dan Tair (luid levelU pada (oto polos abdomen dapat disimpulkan bahwa adanya suatu obstruksi. Coto polos abdomen mempunyai tingkat sensitivitas 22L pada obstruksi usus halus, sedangkan sensitivitas !'L pada obstruksi kolon. Pada (oto polos abdomen dapat ditemukan gambaran Tstep ladder dan air (luid levelU terutama pada obstruksi bagian distal. Pada kolon bisa saja tidak tampak gas. -ika terjadi stangulasi dan nekrosis, maka akan terlihat gambaran berupa hilangnya mukosa yang reguler dan adanya gas dalam dinding usus. Udara bebas pada (oto thoraks tegak menunjukkan adanya per(orasi usus. Penggunaan kontras tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan peritonitis akibat adanya per(orasi. J5 s"an kadang - kadang digunakan untuk menegakkan diagnosa pada obstruksi usus halus untuk mengidenti(ikasi pasien dengan obstruksi yang komplit dan pada obstruksi usus besar yang di"urigai adanya abses .enatalaksanaan : )asar pengobatan ileus obstruksi adalah koreksi keseimbangan elektrolit dan "airan, menghilangkan peregangan dan muntah dengan dekompresi, mengatasi peritonitis dan syok bila ada, dan menghilangkan obstruksi untuk memperbaiki kelangsungan dan (ungsi usus kembali normal

1esusitasi

)alam resusitasi yang perlu diperhatikan adalah mengawasi tanda - tanda vital, dehidrasi dan syok. Pasien yang mengalami ileus obstruksi mengalami dehidrasi dan gangguan keseimbangan ektrolit sehingga perlu diberikan "airan intravena seperti ringer laktat. 1espon terhadap terapi dapat dilihat dengan memonitor tanda - tanda vital dan jumlah urin yang keluar. .elain pemberian "airan intravena, diperlukan juga pemasangan nasogastri" tube (AD5). AD5 digunakan untuk mengosongkan lambung, men"egah aspirasi pulmonum bila muntah dan mengurangi distensi abdomen.

Carmakologis

Pemberian obat - obat antibiotik spektrum luas dapat diberikan sebagai pro(ilaksis. 0ntiemetik dapat diberikan untuk mengurangi gejala mual muntah.

Iperati(

Iperasi dilakukan setelah rehidrasi dan dekompresi nasogastrik untuk men"egah sepsis sekunder. Iperasi diawali dengan laparotomi kemudian disusul dengan teknik bedah yang disesuaikan dengan hasil eksplorasi selama laparotomi. <erikut ini beberapa kondisi atau pertimbangan untuk dilakukan operasi.

/abel 3: /indakan operasi berdasarkan situasi ituations ne6essitating emergent operation 3n"ar"erated, strangulated hernias Peritonitis Pneumatosis "ystoides intestinalis Pneumoperitoneum .uspe"ted or proven intestinal strangulation Jlosed-loop obstru"tion Aonsigmoid "oloni" volvulus .igmoid volvulus asso"iated with to8i"ity or peritoneal signs Jomplete bowel obstru"tion ituations ne6essitating urgent operation Progressive bowel obstru"tion at any time a(ter nonoperative measures are started Cailure to improve with "onservative therapy within 2'VWU'! hr ?arly postoperative te"hni"al "ompli"ations ituations in 8!i6! delayed operation is usually safe 3mmediate postoperative obstru"tion

-ika obstruksinya berhubungan dengan suatu simple obstruksi atau adhesi, maka tindakan lisis yang dianjurkan. -ika terjadi obstruksi stangulasi maka reseksi intestinal sangat diperlukan. Pada umumnya dikenal ' ma"am ("ara) tindakan bedah yang dikerjakan pada obstruksi ileus. (a) Koreksi sederhana (simple correction). Bal ini merupakan tindakan bedah sederhana untuk membebaskan usus dari jepitan, misalnya pada hernia in"ar"erata non-strangulasi, jepitan oleh strengFadhesi atau pada volvulus ringan. (b) Tindakan operatif by-pass. 6embuat saluran usus baru yang TmelewatiU bagian usus yang tersumbat, misalnya pada tumor intralurninal, Jrohn disease, dan sebagainya. (") 6embuat (istula entero-"utaneus pada bagian pro8imal dari tempat obstruksi, misalnya pada Ja stadium lanjut. (d) 6elakukan reseksi usus yang tersumbat dan membuat anastomosis ujung-ujung usus untuk mempertahankan kontinuitas lumen usus, misalnya pada "ar"inoma"olon, invaginasi, strangulata, dan sebagainya. Pada beberapa obstruksi ileus, kadang-kadang dilakukan tindakan operati( bertahap, baik oleh karena penyakitnya sendiri maupun karena keadaan penderitanya, misalnya pada Ja sigmoid obstrukti(, mula-mula dilakukan kolostomi saja, kemudian hari dilakukan reseksi usus dan anastomosis DIA1:O I BA:DI:1

3leus paralitik Iklusi vaskuler usus akut.

Komplikasi : ,omplikasi dari ileus antara lain terjadinya 4 o nekrosis usus, per(orasi usus,

.epsis,

o .yok-dehidrasi, o 0bses .indrom usus pendek dengan malabsorpsi dan malnutrisi, o Pneumonia aspirasi dari proses muntah, o Dangguan elektrolit, o 6eninggal

.rognosis : o 6ortalitas obstruksi tanpa strangulata adalah #L sampai !L asalkan operasi dapat segera dilakukan.
o

,eterlambatan dalam melakukan pembedahan atau jika terjadi strangulasi atau komplikasi lainnya akan meningkatkan mortalitas sampai sekitar #L atau '9L. o Prognosisnya baik bila diagnosis dan tindakan dilakukan dengan "epat. maupun keganasan.

Anda mungkin juga menyukai