Anda di halaman 1dari 5

Menurut Ting (1982), potensial osmosis larutan ditekan oleh potensial jaringan tanaman yang diakibatkan oleh pemasukan

garam mineral. Penekanan potensial osmosis dan kehilangan air oleh jaringan akar disebabkan penurunan potensial air. Menurut ebanek (1992), ketika mengambil air, sel tanaman menjadi lebar. !inding sel berusaha menahan protoplasma dengan meningkatkan tegangannya. Tekanan terhadap dinding sel disebut turgor. Turgor dapat menurun atau bahkan hilang disebabkan oleh dua hal yaitu " 1. jika sel atau keseluruhan tanaman kehilangan air melui e#apotranspirasi yang menyebabkan tanaman menjadi layu. 2. jika sel berada pada larutan hipertonik akan menyebabkan plasmolisis sel. Plasmolisis merupakan proses terlepasnya protoplasma dari dinding sel dikarenakan perpindahan air dari sel ke larutan yang hipertonis. $etika sel berada pada larutan hipotonik seperti air murni, air akan masuk ke dalam sel dan menurunkan potensial air. %ni menyebabkan kandungan garam mineral #akuola menipis (berhubungan dengan peningkatan potensial osmosis) dan menghasilkan tekanan turgor (!&idjoseputro, 198'). Perpindahan air ke dalam sel akan berhenti ketika potensial osmosis sel seimbang dengan tekanan turgor dan potensial air juga nol. $etika sel berada pada larutan hipertonis yang mempunyai potensial osmosis yang lebih negati( daripada sel. Protoplasma akan mengkerut dan kondisi ini disebut plasmolisis. Perpindahan air dari sel ke larutan menurunkan potensial osmosis sel. Tekanan turgor menjadi nol dan potensial air sel ditentukan oleh potensial osmosisnya ()opkins, 199*). Menurut +akitan (2''1), (aktor, (aktor yang mempengaruhi tekanan osmotik larutan adalah " 1. $onsentrasi " peningkatan konsentrasi larutan mengakibatkan terjadinya peningkatan tekanan osmosis. 2. %onisasi molekul terlarut " tekanan osmosis. -. )idrasi molekul terlarut " air yang berikatan dengan molekul terlarut disebut hidrasi air.)idrasi air dapat meningkatkan tekanan osmosis. .. Temperatur " tekanan osmosis meningkat seiring denganpeningkatan temperatur. Mekanisme mengembang dan mengkerut sel saat sel didedah dalam larutan diakibatkan karena aliran air keluar dari #akuola tengah. /akuola tengah akan mengkerut dan protoplasma serta dinding sel yang menempel juga akan keluar bersama #akuola itu, jika penurunannya terlalu besar maka protoplasma akan terlepas dari dinding sel &aktu mengkerut itulah protoplasma akan mengalami serangkaian bentuk tidak beraturan, akhirnya berbentuk membulat yang dianggap terpengaruh oleh gaya permukaan. 0ika telah terlepas dari pengaruh tegangan, dinding sel tidak lagi mengkerut bersama protoplasma sebab dinding sel lebih kaku si(atnya. 1uang yang terbentuk antara dinding sel dan protoplasma yang mengkerut akan terisi oleh larutan yang masuk dengan lebar melalui dinding yang permeabel. 2ejala pengerutan tersebut disebut plasmolisis (lo#eles, 1991). Potensial osmotik mempunyai pengertian yaitu 3at 4air dalam #akuola dan bagian,bagian sel lainnya yang mengandung 3at,3atterlarut di dalamnya, artinya 3at 4air tersebut adalah suatu larutan dan potensial airnya (seandainya dikeluarkan dari sel adalah potensial larutan atau potensial osmotik yang nilainya lebih rendah daripada potensial air murni.sedangkan potensial tekanan yaitu keadaan dinding sel yang 4ukup mengandung air memberikan tekanan pada isi sel yang arahnya ke luar sel. 5kibatnya di dalam sel timbul tekanan hidrostatik yang arahnya ke luar sel. Tekanan hidrostatik yang arahya keluar sel disebut turgor. ementara plasmolisis yaitu peristi&a keluarnya isi sel ke lingkungan akibat meningkatnya konsentrasi 3at terlarut di lingkungan (Tjitrosupomo, 199') http://chyrun.blogspot.com/2014/02/tekanan-osmosis.html
Osmosis adalah proses berpindahnya pelarut dari larutan yang lebih encer ke larutan yang lebih pekat melalui membran semi permeable (hanya dapat dilalui oleh pelarut). Osmosis akan berhenti jika kedua larutan telah mencapai konsentrasi yang sama atau dihentikan dengan member tekanan kepada larutan yang lebih pekat. Tekanan yang

diperlukan untuk menghentikan aliran dari pelarut murni kedalam larutan disebut tekanan osmotik. Tekanan osmotikdapat di ukur menggunakan alat yang disebut osmometer.

Contoh tekanan osmotik dalam kehidupan sehari-hari

Contoh tekanan osmotik dalam kehidupan sehari-hari 1. Mengalirnya air dan larutan lain dari dalam tanah ke pucuk pepohonan yang tinggi, karena di dalam sel tumbuh-tumbuhan terjadi tekanan osmotic sebesar !-"! atm. #. $arutan in%us di buat isotonis (bertekanan sama) dengan sel darah sebelum di masukan kedalam tubuh melalui pembuluh darah. &al ini bertujuan agar tidak terjadi krenasi yaitu keluarnya air dari sel darah yang dapat menyebabkan sel darah rusak'mengkerutnya sel darah jika larutan in%us bersi%at hipertonis (bertekanan osmotik lebih tinggi). (ebaliknya jika larutan in%us bersi%at hipotonis (tekanan osmotik rendah) dapat menyebabkan terjadinya hemolisis atau masuknya air ke sel darah sehingga dapat menyebabkan penggelembungan dan pecahnya sel darah. ). Tekanan osmotik dalam sel darah merah, sel darah merah manusia memiliki tekanan osmotik yang sama dengan larutan *aCl !,+, atau dapat pula dikatakan sel darah merah bersi%at isotonik terhadap *aCl !,+,. -ika darah di larutkan kedalam cairan *aCl yang konsentrasinya lebih pekat lagi atau .!,+, maka akan terjadi perpindahan air dari sel darah ke dalam larutan *aCl tersebut yang menyebabkan sel darah merah kehilangan air dan mengkerut ( larutan *aCl tersebut dikatakan bersi%at hipertonis). *amun sebaliknya jika sel darah merah di larutkan kedalam larutan *aCl yang lebih encer yaitu kurang dari !,+, maka aliran air akan menuju kedalam sel darah merah yang menyebabkan terjadinya penggelembungan pada sel darah merah ( dalam hal ini larutan *aCl disebut hipotonis).

http://www.mjumani.net/2013/03/tekanan-osmotik-dan-contohnya.html

Tekanan Osmotik
Kata Kunci: selaput permeabel, tekanan osmotik /itulis oleh 0ul%ikar pada #1-!2-#!1!

Osmosis adalah proses merembesnya atau mengalirnya pelarut ke dalam larutan melalui selaput semipermiabel. 3roses perembesan hanya terjadi dari larutan yang mempunyai konsentrasi yang kecil ke dalam larutan berkonsentrasi besar.

(elaput permeabel merupakan selaput yang hanya dapat dile4ati oleh partikel-partikel dengan ukuran tertentu. Tekanan osmotik atau osmosa adalah tekanan yang diperlukan, sehingga terjadi penghentian aliran pelarut ke dalam larutan. 3ada 5ambar 11.6 besarnya tekanan setara dengan perubahan dari 7h.

5ambar 11.6. 3ercobaan perembesan larutan melalui membran semi permeabel /alam hubungannya dengan konsentrasi larutan 8an het &o%% menyimpulkan bah4a Tekanan osmotik larutan akan semakin besar apabila konsentrasi (Molar) dari 9at terlarut semakin besar. Menurut 8an &et &o%%, maka berlaku:

; < tekanan osmosa (dalam atm) C < konsentrasi 9at terlarut mol'$ = < konstanta gas < !,!2# atm.$'mol.> T < suhu dalam ?> Tekanan osmosa 16 gram suatu 9at dalam 1 liter larutan pada suhu #6 ?C adalah 1," atm. @erapakah berat molekul 9at tersebutA 3ersamaan tekanan osmosa

; < 1." atm = < !.!2# atm.$'mol.>

T < #6) B #6 < )!!!> 1," < C . !,!2# . )!! C < !.!11 mol'$ @M dari 9at tersebut adalah

Mr < #62.

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/si at-koligati -dan-koloid/tekananosmotik/

Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. ergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. !al ini pertama kali diamati oleh "obert Brown (#$$%-#&'&), seorang ahli botani inggris pada tahun #&($. artikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersi)at acak seperti pada zat cair dan gas, atau hanya ber*ibrasi di tempat seperti pada zat padat. +ntuk system koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. ,umbukan tersebut berlangsung dari segala arah. -leh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang ter.adi cenderung tidak seimbang. /ehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga ter.adi gerak zigzag atau gerak Brown /emakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak Brown ter.adi. 0emikian pula, semakin besar ukuran partikel kolopid, semakin lambat gerak Brown yang ter.adi. !al ini men.elaskan mengapa gerak Brown sulit diamati dalam larutan dan tidak ditemukan dalam zat padat (suspensi). Gerak Brown .uga dipengaruhi oleh suhu. /emakin tinggi suhu system koloid, maka semakin besar energi kinetic yang dimiliki partikel-partikel medium pendispersinya. 1kibatnya, gerak Brown dari partikel-partikel )ase terdispersinya semakin cepat. 0emikian pula sebaliknya, semakin rendah suhu system koloid, maka gerak Brown semakin lambat. Gerak Brown merupakn salah satu )aktor yang menstabilkan koloid. 2arena bergerak terus-menerus mak partikel koloid dapat mengimbangi gaya gra*itasi sehingga tidak mengendap.

http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/200!/ itriani"20ratnasari"20dewi "20#044$42%/gerak"20&'()*"20jadi.html

Anda mungkin juga menyukai