DEFINISI
Luka bakar adalah kondisi atau terjadinya luka akibat terbakar, tidak hanya disebabkan oleh panas yang tinggi, tetapi oleh senyawa kimia, listrik, dan pemajanan (exposure) berlebihan terhadap sinar matahari. (Aziz Alimul Hidayat, A, 2008) Jenis cidera pada daging atau kulit yang di sebabkan oleh panas, listrik, zat kimia, gesekan atau radiasi.
Gambar Kulit
ETIOLOGI
Kobaran api di tubuh (flame)
Sun Burn
PATOFISIOLOGI
LUKA BAKAR INFLAMASI VASOKONTRIKSI TD PELEPASAN HISTAMIN PERMEABELITAS KAPILER CAIRAN KE DAERAH LUKA EDEMA CAIRAN INTRA VASKULER SYOCK PROTEIN KELUAR HYPOPROTEINEMIA OSMOTIK PLASMA
KLASIFIKASI
Count..Klasifikasi Luka Bakar Derajat III (Full Thickness Burn / Grade III
Berwarna abu-abu kehitaman Permukaan cekung Bulla (-) Eskar (+) dengan gambaran pembuluh darah yang trombosis dibawah eskar Kering Nyeri (-)
Sedang
Dewasa 10-20% LPB Usia muda atau tua 5-10% LPB 2-5% luka bakar yang mengenai seluruh lapisan kulit Cedera tegangan tinggi Kemungkinan cedera inhalasi Luka bakar melingkar
Berat
Dewasa >20% LPB Usia muda atau tua >10% LPB
Luka bakar tegangan tinggi Diketahui menderita cedera inhalasi Luka bakar signifikan pada muka, persendian, tangan dan kaki
PENATALAKSANAAN
A. FASE EMERGENCY
Saat Injury s/d 48 / 72 jam) Saat Kejadian s/d perbaikan permeabelitas kapiler Mencegah Hypovolumik shock dan mempertahankan fungsi organ vital
Medical Management ABC Th/ Trauma Penyerta Resusitasi Cairan Catheter NGT Analgetik Anti Tetanus Th/ Luka Bakar
Nursing Management
Kaji & stabilisasi ABC Kaji tanda/gejala hypovolumi Monitor intake output Monitor BB Berikan Cairan & Elektrolit Monitor Nilai Lab ; Elektrolit serum, AGD, HB, Ht Pertahankan NGT Monitor Output Gaster Monitor warna urine Jaga kepatenan katheter Tinggikan Kepala (tempat Tidur) Bantu Miring , Batuk, atau Napas dalam
Count..Penatalaksanaan
B. FASE AKUT
48 72 jam setelah injury Hemodinamik stabil Permeabelitas kapiler baik Diuresis Normal
Medical Management Kontrol Infeksi Th/ Luka Nutrisi Analgetik Antibiotik Therapy Fisik
Nursing Management Pen Kes Pertahankan Normothermia Adekuat Perfusi Jaringan Mencegah Ulkus Gaster Managemen nyeri Mencegah Infeksi Nutrisi adekuat
CountPenatalaksanaan
C. FASE REHABILITASI
Tingkatkan kemampuan perawatan mandiri
KOMPLIKASI
a. b. c. d. e. Infeksi ; pneumonia, selulitis, ISK Anemia Sindrom kompartemen Kontraktur Scarring
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Bersihan jalan nafas tidak efektif Gangguan pertukaran gas Defisit volume cairan Gangguan perfusi jaringan Nyeri Resiko infeksi Gangguan kebutuhan nutrisi Kerusakan integritas kulit Gangguan mobilisasi fisik Cemas Gangguan konsep diri
RESUSITASI CAIRAN
DEWASA
Jumlah cairan : 4ml x BB (kg) x LLB (%) mL. Jenis cairan : Ringer Laktat atau Asering. Cara pemberian : Diberi 1/2nya dalam 8 jam pertama, sedangkan sisa 1/2nya dalam 16 jam berikut. Monitor :Produks urin dengan target 0.5 1 cc/kg/jam. Bila < 0,5 ml/kg/jam : Naikkan 10% dari volume sebelumnya. Bila telah dinaikkan sebanyak 3 kali dan tidak respons, berikan 1/3 cairan dengan albumin 5% dan 2/3 sisanya dengan Ringer Laktat atau Asering. Bila > 1 ml/kg/jam : Turunkan 10% dari volume sebelumnya. Bila > 2 ml/kg/jam : Turunkan 20% dari volume sebelumnya.
Count.RESUSITASI CAIRAN
ANAK - ANAK
Jumlah cairan :2 x BB (kg) x LLB (%) ml Jumlah cairan maintenance : 1500 x TBSA ml Jenis cairan : untuk cairan luka bakar Ringer Laktat atau Asering, untuk maintenance N4 atau N5 (mengandung natrium lebih tinggi dan glukosa). Cara pemberian : diberikan 1/2nya dalam 8 jam pertama, sedangkans isa 1/2nya dalam 16 jam berikut. Cairan maintenance dibagi dalam 24 jam Monitor : Produksiurindengan target 0.5 1 ml/kg/jam. Bila < 1 ml/kg/jam : naikkan 10% dari volume CAIRAN LUKA BAKAR sebelumnya. Bila telah dinaikkan sebanyak 3 kali dan tidak respons, berikan 1/3 cairan dengan albumin 5% dan 2/3 sisanya dengan Ringer Laktat atau Asering. Bila > 1,5 ml/kg/jam : turunkan 10% dari volume sebelumnya. Bila > 2 ml/kg/jam : turunkan 20% dari volume sebelumnya.