Anda di halaman 1dari 18

JOURNAL READING D I A G N O S T I C VA L U E O F L U N G C TSCAN IN CHILDHOOD T U B E RC U L O S I S

NUR ASYIQIN BINTI MUHAMMAD RAMDAN 11.2012.222 Dr. TRI HARJANTO, SpRAD

INTRODUCTION
Tuberkulosis penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak-anak di negara berkembang. Anak-anak berisiko tinggi terinfeksi TB. Diagnosis dan pengobatan TB dalam masa kanak-kanak dapat mencegah dari bentuk progresif TB (meningitis TB dan TB milier) dan TB aktif pada dewasa. Metode yang lebih akurat dan sederhana seperti CT scan dapat mendiagnosis TB dengan lebih akurat.

Kriteria diagnostik yang digunakan mendeteksi TB pada anak memiliki hasil positif atau negatif palsu, maka perlu metoda yang lebih baik untuk diagnosis yang lebih cepat Penelitian menentukan nilai CT-scan sebagai metode yang sensitif dalam mendeteksi keterlibatan hilar, parenkim dan mediastinum di diagnosis awal TB masa kanak-kanak dan membandingkannya dengan kriteria diagnostik lainnya

MATERIALS AND METHODS


Studi cross-sectional Dilakukan pada 100 anak (usia 4 bulan - 14 tahun) Memiliki kontak erat dengan pasien dewasa TB BTA (+) Semua anak yang diteliti diperiksa oleh dokter spesialis anak, semua data yang dibutuhkan termasuk riwayat, pemeriksaan klinis, hubungan anak dengan pasien TB, lamanya waktu kontak dengan pasien TB & riwayat vaksinasi BCG dicatat dalam formulir khusus

Diambil 3 sampel bilas lambung atau sputum diperiksa smear langsung, staining Ziehl Neelsen & kultur. Tes PPD di suntikkan 0,1 cc tuberkulin 5 unit. Dievaluasi diameter indurasi setelah 48-72 jam. Dilakukan X-ray (PA dan lateral) dan CT-scan thorax Hasil X-ray dan CT-scan di periksa secara bersamaan oleh ahli radiologi dan di evaluasi secara statistik menggunakan metoda chi-square dan P-value.

RESULTS
Temuan radiologik foto thorax pada 100 anak dicurigai TB paru primer di RS Masih Daneshvari 1999-2000
Type of involvement Number (%)

Hilar adenopathy Parenchymal infiltration Calcification Hilar adenopathy + Parenchymal infiltration Hilar adenopathy+ Calcification Total

16 (16%) 6 (6%) 6(6%) 4(4%) 4(4%) 36 (36%)

Temuan abnormal pada CT Scan paru dari 100 anak yang dicurigai menderita TB paru primer
Abnormal findings
Hilar adenopathy of the right lung Parenchymal infiltration + Adenopathy Calcification + Adenopathy Hilar adenopathy of the left lung Calcification Parenchymal infiltration Bronchiectasis Parenchymal infiltration Paratracheal adenoapthy Mediastinal adenopathy Cavity Miliary

Number
22 19 17 13 7 5 4 5 2 1 1 1

Perbandingan hasil yang positif dan negatif pada CT dengan PPD 100 anak yang diduga TB paru primer di RS Masih Daneshvari 1999-2000.
PPD Positif Negatif CT Scan Positif 34 21 Negatif 5 40

Perbandingan hasil yang positif dan negatif di CT paru-paru dengan gejala klinis pada 100 anak terduga TB paru primer
Gejala Klinis Positif Negatif CT Scan Positif 10 45 Negatif 0 45

Perbandingan hasil yang positif dan negatif pada CT paru hasil tes mycobacteriologic di 100 anak diduga TB paru primer
Tes mycobakteriologik
Positif Negatif CT Scan Positif 11 45 Negatif 0 45

DISCUSSION
5 kriteria diagnostik dalam mendiagnosis TB anak:
riwayat kontak gejala klinis radiografi thorax temuan mikrobiologis uji tuberkulin

Sedangkan peran CT-scan sebagai cara akurat & cepat mendeteksi lesi parenkim dan mediastinum pada pasien TB

Dalam studi ini, 55% pasien ditemukan keterlibatan paru pada CT scan. Angka ini menunjukkan bahwa CT scan thorax positif pada lebih dari setengah pasien. Jenis keterlibatan yang paling umum ditemukan adalah adenopati hilus yang diamati pada 70% pasien sedangkan temuan ini terungkap dalam foto thorax pada 40% pasien saja. Hasil penelitian ini menunjukkan 55,4% dari pasien ditemukan foto thorax dan CT scan yang abnormal, manakala 45,5% kasus ditemukan foto thorax normal tapi CT scan jelas terdeteksi lesi.

Oleh itu, foto thorax yang normal pada tahap awal penyakit tidak menyingkitkan TB primer pada anak Dengan pemeriksaan CT scan, mungkin dapat mendeteksi lesi primer pada tahap awal penyakit.

Penelitian di Korea Selatan (1997), 41 anak dengan TB, didiagnosis dengan temuan bakteriologis dan dievaluasi foto polos. Hasil CT-scan paru dengan kontras mengungkapkan keterlibatan hilus dan mediastinum pada 90% pasien. CT scan paru dapat menunjukkan detail keterlibatan parenkim dengan tepat. High resolution CT (HRCT) mampu mendeteksi nodul kecil (1-3mm) di mana foto polos thorax belum bisa.

Membandingkan CT scan dengan kriteria diagnostik lain seperti uji tuberkulin menunjukkan 61,8% dari kasus tes PPD dan CT scan positif keduanya. Hal ini dapat meyakinkan dalam mengevaluasi peran uji tuberkulin sebagai temuan diagnostik. Pada 38,2% kasus, tes PPD adalah negatif sementara CT scan positif, menunjukkan adanya keterlibatan paru. Oleh itu, uji tuberkulin saja bukan pemeriksaan diagnostik yang akurat. Sementara CT scan paru dapat membantu sebagai kriteria diagnostik.

Semua kasus bakteriologi positif menunjukkan keterlibatan positif pada CT scan paru. Oleh karena diagnosis yang pasti adalah berdasarkan bukti paraklinikal dan pemeriksaan smear langsung, asosiasi penemuan ini memverifikasi peran penting CT scan dalam diagnosis. 2 pasien dengan temuan positif hanya pada CT scan dan pemeriksaan smear negatif pada awalnya, berubah menjadi positif setelah dua bulan. Hal ini menunjukkan pentingnya CT scan paru sebagai sarana diagnostik yang tepat.

CONCLUSION
Pada tahap awal TB, ketika satu-satunya faktor positif adalah riwayat kontak erat dengan pasien TB dan kriteria

diagnostik lainnya negatif, CT scan paru dapat mengungkap


rincian lebih lanjut mengenai jenis keterlibatan paru (lesi parenkim, mediastinum dan hilus)

Jika dilakukan dengan kontras atau sebagai HRCT, probabilitas mendapat hasil positif lebih tinggi, menunjukkan rincian lesi dengan tepat. Walaupun CT scan dapat menjadi sarana diagnostik yang bermakna dalam mendiagnosis TB pada anak, ia hanya direkomendasikan pada kasus curiga TB tanpa temuan positif lainnya karena mahal dan tidak semua

pusat terapi mampu.

SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai