Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH EMBRIOLOGI HEWAN

KELOMPOK 6: 1. Dian Dwi Hapsari 2. Elita Kurnianti 3. Dwi Apriyani 4. Feliyana Azmi 5. Noor Inayati

ROMBEL 2 PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2014

GAMETOGENESIS
Proses pembentukan gamet atau sel kelamin disebut gametogenesis, ada dua jenis proses pembelahan sel yaitu mitosis dan meiosis. Bila ada sel tubuh kita yang rusak maka akan terjadi proses penggantian dengan sel baru melalui proses pembelahan mitosis, sedangkan sel kelamin atau gamet sebagai agen utama dalam proses reproduksi manusia menggunakan proses pembelahan meiosis. Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa mitosis menghasilkan sel baru yang jumlah kromosomnya sama persis dengan sel induk yang bersifat diploid (2n) yaitu 23 pasang/ 46 kromosom, sedangkan pada meiosis jumlah kromosom pada sel baru hanya bersifat haploid (n) yaitu 23 kromosom. Gametogenesis ada dua yaitu spermatogenesis dan oogenesis.Gamet dihasilkan dalam gonad, gamet jantan disebut spermatozoa yang dihasilkan oleh testis. Gamet betina disebut ovum dihasilkan oleh ovarium. Gametogenesis terdiri dari 4 tahap, yaitu perbanyakan, pertumbuhan, pematangan, dan perubahan bentuk.Tahap perbanyakan (proliferasi berlangsung secara mitosis berulang-ulang. Gametogonium atau sel induk gamet membelah menjadi 2, 2 menjadi 4, 4 menjadi 8, dan seterusnya.Gametogonium ini akan tumbuh membesar menjadi gametosit I. Gametosit I mengalami tahap pematangan, berlangsung secara meiosis. Akhir meiosis I terbentuk gametosit II, dan akhir meiosis II terbentuk gametid. Gametid mengalami tahap perubahan bentuk (transformasi) menjadi gamet.

A. MENGENAL TESTIS DAN OVARIUM KELAMIN PENGHASIL SEL KELAMIN

SEBAGAI

KELENJAR

Setiap individu yang normal memiliki organ reproduksi yang berfungi untuk mempertahankan kelangsungan generasinya. Pada pria terdapat oragan reproduksi jantan yang kita kenal dengan testis. Didalam testis terdapat gametogonium disebut spermatogonium. Spermatogonium ini pada akhirnya akan berkembang menjadi sel sperma yang akan di jelaskan pada sub materi selanjutnya. Sedangkan organ reproduksi wanita terdapat ovarium yang kemudian akan menghasilkan sel telur. Gametogonium pada wanita disebut oogonium yang pada akhirnya akan berkembang menjadi sel telur fertil yang siap dibuahi oleh sel sperma motil. 1. Organ Reproduksi Jantan Organ-organ reproduktif eksternal laki-laki adalah skrotum dan penis. Organ-organ reproduktif internal terdiri dari gonad yang menghasilkan sperma ataupun hormon-hormon reproduktif, kelenjar-kelenjar aksesori yang menyekresikan produk-produk esensial untuk pergerakan sperma , dan saluran saluran yang mengangkut sperma dan sekresi-sekresi kelenjar. Terdiri dari banayak saluran yang menggulung berkalikali , di kelilingi oleh beberapa lapis jaringan ikat.saluran ini adalah tubulus seminiferus , tempat sperma dibentuk . sel leydig tersebar diantara tubulus seminiferus menghasilkan testosteron dan androgen

Testis

yang lain. Produksi sperma hanya benar terjadi jika suhu testis lebih rendah daripada suhu tubuh normal.scrotum adalah lipatan dinding yang mempertahankan suhu testis sekitar 20 di bawah suhu didalam rongga perut .

Duktus

Kelenjar aksesoris

Penis

Dari tubulus seminiferus sebuah testis , sperma melewati saluran-saluran menggulung yang disebut epididimis pada manusia sperma memerlukan waktu 3 minggu untuk melewati saluran sepanjang 6m setiap epididimis.selama perjalanannya sperma menyelesaikan pematangannya dan menjadi motil.selama ejakulasi sperma didorong dari setiap epididimis melallui vas deferens setiap vas deferens menjulur di sekeliling dan di belkaang kandung kemih , tempat vas deferens berrgabung dengan sebuah saluran dari vesikula seminalis membentuk duktus ejakulasi yang pendek . duktus ejakulasi membuka ke dalam uretra , saluran keluar bagi sistem ekskresi dan juga sistem reproduksi. Urethra membentang melalui penis dan membuka keluar pada ujung penis. Tiga perangkat kelenjar aksesoris yaitu vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar bulbouretra.Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma. Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma. Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa). Penis terdiri dari tiga rongga yang berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan spons korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa jaringan spons korpus spongiosum yang membungkus uretra. Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh

darah dan ujung-ujung saraf perasa. Bila ada suatu rangsangan, rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi).

Gambar anatomi reproduktif laki-laki

2. Organ

Reproduksi

Wanita
Terdiri alat / organ eksternal dan internal, sebagian besar terletak dalam rongga panggul. Eksternal (sampai vagina) : fungsi kopulasi Internal : fungsi ovulasi, fertilisasi ovum, transportasi blastocyst, implantasi, pertumbuhan fetus, kelahiran. Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan / dipengaruhi oleh

hormon-hormon gondaotropin / steroid dari poros hormonal thalamus hipothalamus hipofisis adrenal ovarium.Selain itu terdapat organ/sistem ekstragonad/ekstragenital yang juga dipengaruhi oleh siklus reproduksi :payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan sebagainya. A. GENITALIA EKSTERNAL Vulva Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae externum, kelenjar-kelenjar pada dinding vagina. Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis. Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis. Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak mengandung pleksus vena. Homolog embriologik dengan skrotum pada pria. Ligamentum rotundum uteri berakhir pada batas atas labia mayora. Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu (pada commisura posterior). Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut. Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf. Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva, dan corpus clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina. Homolog embriologik dengan penis pada pria. Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan ujung serabut saraf, sangat sensitif. Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia minora. Berasal dari sinus urogenital. Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium urethrae externum, introitus vaginae, ductus glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus Skene kanan-kiri. Antara fourchet dan vagina terdapat fossa navicularis Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan tipis bermukosa yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan. Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae. Akibat coitus atau trauma lain, hymen dapat robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan dengan robekan (misalnya berbentuk fimbriae). Bentuk himen postpartum disebut parous. Corrunculae myrtiformis adalah sisa2 selaput dara yang robek yang tampak pada wanita pernah melahirkan / para. Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang (hymen

Mons pubis / mons veneris Labia mayora

Labia minora

Clitoris

Vestibulum

Introitus / orificium vagina

Vagina

Perineum

imperforata) menutup total lubang vagina, dapat menyebabkan darah menstruasi terkumpul di rongga genitalia interna. Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari tepi cervix uteri di bagian kranial dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal ventral. Daerah di sekitar cervix disebut fornix, dibagi dalam 4 kuadran : fornix anterior, fornix posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri. Vagina memiliki dinding ventral dan dinding dorsal yang elastis. Dilapisi epitel skuamosa berlapis, berubah mengikuti siklus haid. Fungsi vagina : untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk jalan lahir dan untuk kopulasi (persetubuhan). Bagian atas vagina terbentuk dari duktus Mulleri, bawah dari sinus urogenitalis. Batas dalam secara klinis yaitu fornices anterior, posterior dan lateralis di sekitar cervix uteri. Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik daerah sensorik di sekitar 1/3 anterior dinding vagina, sangat sensitif terhadap stimulasi orgasmus vaginal. Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot diafragma pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis (m.perinealis transversus profunda, m.constrictor urethra). Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus dan vagina. Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur.

B. GENITALIA INTERNAL Uterus Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi peritoneum (serosa).Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi, retensi dan nutrisi konseptus.Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus, isi konsepsi dikeluarkan. Terdiri dari corpus, fundus, cornu, isthmus dan serviks uteri. Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan / menembus dinding dalam vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3 komponen utama: otot polos, jalinan jaringan ikat (kolagen dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu portio cervicis uteri (dinding) dengan lubang ostium uteri externum (luar, arah vagina) dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa serviks, dan ostium uteri internum (dalam, arah cavum). Sebelum melahirkan (nullipara/primigravida) lubang ostium externum bulat kecil, setelah pernah/riwayat melahirkan (primipara/ multigravida) berbentuk garis melintang. Posisi serviks mengarah ke kaudal-posterior, setinggi spina ischiadica. Kelenjar mukosa serviks menghasilkan lendir getah serviks yang mengandung glikoprotein kaya karbohidrat (musin) dan larutan berbagai garam, peptida dan air. Ketebalan

Serviks uteri

mukosa dan viskositas lendir serviks dipengaruhi siklus haid. Corpus uteri Terdiri dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada ligamentum latum uteri di intraabdomen, tengah lapisan muskular/miometrium berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke dalam arah serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular), serta dalam lapisan endometrium yang melapisi dinding cavum uteri, menebal dan runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh hormon-hormon ovarium. Posisi corpus intraabdomen mendatar dengan fleksi ke anterior, fundus uteri berada di atas vesica urinaria. Proporsi ukuran corpus terhadap isthmus dan serviks uterus bervariasi selama pertumbuhan dan perkembangan wanita. Ligamentum latum uteri, ligamentum rotundum uteri, ligamentum Ligamenta cardinale, ligamentum ovarii, ligamentum sacrouterina propium, penyangga ligamentum infundibulopelvicum, ligamentum vesicouterina, ligamentum uterus rectouterina. Vaskularisasi Terutama dari arteri uterina cabang arteri hypogastrica/illiaca interna, serta arteri ovarica cabang aorta abdominalis. uterus Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri. Sepasang tuba kiri-kanan, panjang 8-14 cm, berfungsi sebagai jalan transportasi ovum dari Salping / ovarium sampai cavum uteri. Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa, Tuba Falopii muskular (longitudinal dan sirkular) serta mukosa dengan epitel bersilia. Terdiri dari pars interstitialis, pars isthmica, pars ampularis, serta pars infundibulum dengan fimbria, dengan karakteristik silia dan ketebalan dinding yang berbeda-beda pada setiap bagiannya. Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter uterotuba Pars isthmica(pro pengendali transfer gamet. ksimal/isthm us) Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah daerah ampula / infundibulum, Pars dan pada hamil ektopik (patologik) sering juga terjadi implantasi di dinding ampularis bagian ini. Pars infundibulum (distal) (medial/amp tuba Dilengkapi dengan fimbriae serta ostium tubae abdominale pada ujungnya, ula) melekat dengan permukaan ovarium. Fimbriae berfungsi menangkap ovum yang keluar saat ovulasi dari permukaan ovarium, dan membawanya ke dalam tuba. Mesosalping Jaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada usus). Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum, Ovarium sepasang kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks dan medula. Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormonhormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus luteum pascaovulasi). Berhubungan dengan pars infundibulum tuba Falopii melalui perlekatan fimbriae. Fimbriae menangkap ovum yang dilepaskan

pada saat ovulasi. Ovarium terfiksasi oleh ligamentum ovarii proprium, ligamentum infundibulopelvicum dan jaringan ikat mesovarium. Vaskularisasi dari cabang aorta abdominalis inferior terhadap arteri renalis.

B. MENGENAL SEL KELAMIN JANTAN DAN BETINA


1. Sel Kelamin Jantan (Sperma)
Struktur anatomi sperma Sel-sel sperma memiliki struktur yang khusus, secara umum dibagi kedalam tiga bagian, yakni: 1) Kepala Sperma(head) Pada bagian ini terdapat inti sel. Bagian kepala dilengkapi dengan suatu bagian yang disebut dengan akrosom, yaitu bagian ujung kepala sperma yang berbentuk agak runcing dan menghasilkan enzim hialuronidase yang berfungsi untuk menembus dinding sel telur. Di bagian kepala ini terdapat 22 kromosom tubuh dan 1 kromosom kelamin yaitu kromosom Xatau Y, kromosom X untuk membentuk bayi berkelamin perempuan, sedangkan kromosom Y untuk membentuk bayi berkelamin laki-laki. Kromosom kelamin laki-laki inilah nantinya yang akan menentukan jenis kelamin pada seorang bayi.
2) Bagian tengah Sperma(midpiece) Bagian tengah mengandung mitokondria yang berfungsi

untuk pembentukan energi. Energi tersebut berfungsi untuk pergerakan dan kehidupan sel sperma. Bahan bakar dalam pembentukan energi ini adalah fruktosa.
3) Ekor Sperma(tail) Bagian ekor lebih panjang, bersifat motil atau banyak bergerak. Fungsinya

adalah untuk alat pergerakan sperma sehingga dapat mencapai sel telur. Pergerakan sel ini maju didorong oleh bagian ekor dengan pergerakan menyerupai sirip belakang ikan.

Jalur sperma matang

Sel yang belum terspesialisasi memerlukan waktu sekitar 72-74 hari untuk berkembang menjadi sel sperma yang matang. 1. Dari testis kiri dan kanan, sperma bergerak ke dalam epididimis (suatu saluran berbentuk gulungan yang terletak di puncak testis menuju ke testis belakang bagian bawah) dan disimpan di dalam epididimis sampai saat terjadinya ejakulasi. 2. Dari epididimis, sperma bergerak ke vas deferens dan duktus ejakulatorius. Di dalam duktus ejakulatorius, cairan yang dihasilkan oleh vesikula seminalis ditambahkan pada sperma dan membentuk semen, yang kemudian mengalir menuju ke uretra dan dikeluarkan ketika ejakulasi. 2.Sel Kelamin Betina

Ovum, selayaknya spermatozoon juga didesain khusus untuk memuat muatan genetis berupa 23 kromosom, dan merupakan gamet dari wanita. Dan untuk melindungi muatan genetis tersebut, ovum harus memiliki beberapa lapisan pelindung, antara lain: 1) Membran Vitellin yaitu lapisan transparan di bagian dalam ovum. 2) Zona Pellusida yaitu lapisan pelidung ovum yang tebal dan terletak di bagian tengah. Terdiri dari protein dan mengandung reseptor untuk spermatozoa

3) Korona Radiata yaitu merupakan sel-sel granulosa yang melekat disisi luar oosit dan merupakan mantel terluar ovum yang paling tebal
C. MENJELASKAN PROSES PEMBENTUKAN SEL KELAMIN DENGAN KROMOSOM DIPLOID Pada gametogenesis terdapat dua jenis proses pembelahan sel yaitu mitosis dan meiosis. Mitosis yaitu pembelahan sel dari induk menjadi 2 anakan tetapi tidak terjadi reduksi kromosom contoh apabila ada sel tubuh kita yang rusak maka akan terjadi proses penggantian dengan sel baru melalui proses pembelahan mitosis, sedangkan pembelahan meiosis yaitu pembelahan sel dari induk menjadi 2 anakan dengan adanya reduksi kromosom, contohnya pembelahan sel kelamin atau gamet sebagai agen utama dalam proses reproduksi manusia. Reduksi kromosom ini terjadi pada tahap Anafase. Pada pembelahan mitosis menghasilkan sel baru yang jumlah kromosomnya sama persis dengan sel induk yang bersifat diploid (2n) yaitu 23 pasang/ 46 kromosom, sedangkan pada meiosis jumlah kromosom pada sel baru hanya bersifat haploid (n) yaitu 23 kromosom. Gametogenesis terdiri 4 tahap : perbanyakan, pertumbuhan, pematangan dan perubahan bentuk.

D. MENGENAL TAHAPAN DALAM PROSES SPERMATOGENESIS DAN OOGENESIS


1. OOGENESIS Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur di dalam ovarium. Organ reproduksi pada betina terdiri dari organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar. Organ reproduksi dalam terdiri dari ovarium, oviduct, uterus, dan vagina. Sedangkan organ reproduksi luar terdiri dari vulva dan klitoris. Gambar disamping merupakan ilustrasi dari Organ Reproduksi Betina. Tahap-tahap oogenesis meliputi 5 tahap yaitu : 1. Sel-sel kelamin primordial Sel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di dalam ektoderm embrional dari saccus vitellinus, dan mengadakan migrasi ke epitelium germinativum kira-kira pada minggu ke 6 kehidupan intrauteri. 2. Oogonium

sel kelamin primordial (oogonium) dikelilingi oleh sel-sel pregranulosa yang melindungi dan memberi nutrien oogonium dan secara bersama-sama membentuk folikel primordial. Folikel primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex ovarium. 3. Oosit Primer (Meiosis I) Inti (nukleus) oosit primer mengandung 23 pasang kromosom (2n). Satu pasang kromosom merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin, dan disebut kromosom XX. Kromosom-kromosom yang lain disebut autosom.Meiosis terjadi di dalam
ovarium ketika folikel de Graaf mengalami pemasakan dan selesai sebelum terjadi ovulasi. Inti oosit atau ovum membelah sehingga kromosom terpisah dan terbentuk dua set yang masingmasing mengandung 23 kromosom. Satu set tetap lebih besar dibanding yang lain karena mengandung seluruh sitoplasma, sel ini disebut oosit sekunder. Sel yang lebih kecil disebut badan polar pertama. 4. Oosit Sekunder & Firstpolar bodies (Meiosis II) Oosit sekunder membelah membentuk ovum masak dan satu badan polar lagi, sehingga terbentuk dua atau tiga badan polar dan satu ovum matur, semua mengandung bahan genetik yang berbeda. Ketiga badan polar tersebut secara normal mengalami degenerasi.

5. Ootid & second polar bodies (Deferensial) Saat Ootid akan dibuahi, maka terjadi diferensiasi menjadi ovum. Dan ketiga polar sel yang menempel pada ovum akan berangsur megalami degenerasi.

2. Proses Spermatogenesis
Seperti yang telah kita ketahui bahwa sebagan besar hewan berkembang biak secara seksual. Jadi sudah sangat jelas peranan Gametogenesis (Spermatogenesis dan Oogenesis) bagi kelangsungan hidup hewan. Secara entimologi, Spermatogenesis berasal dari dua suku kata yaitu, Sperma: Sel Kelamin jantan dan Genesis: kelahiran Jadi,spermatogenesis merupakan proses meiosis dan terbentuknya sel kelamin jantan yang matang sehingga mampu membuahi. Spermatogenesis terjadi setelah seorang laki-laki telah mengalami masa pubertas (dewasa secara biologis). Proses ini kemudian akan terjadi secara teratur dan terus menerus seumur hidup laki-laki. Tempat terjadinya spermatogenesis yaitu di dalam testis, tepatnya pada tubulus seminiferus. Pada dinding tubulus seminiferus ini telah tersedia calon-calon sperma(spermatogonium) yang berjumlah ribuan. Peristiwa penting dari proses spermatogenesis: Bakal calon sel diploid yaitu sel-sel germinal awal atau promordial dari testis embrionik membelah dan berdiferensiasi kedalam sel-sel punca (dekat tepi luar tubulus) yang membelah secara mitosis hingga membentuk spermatogonium. Spermatogonium merupakan sel induk sperma yang kemudian akan membelah secara mitosis juga yang disebut spermatosit primer, sifatnya diploid. Kemudian sel ini mengalami pembelahan meiosis I menjadi dua spermatosit sekunder. Pada tahap ini kromosom mengalami reduksi, yaitu mengurangi juah kromosom diploid (2n=46) menjadi haploid (n-23). Setiap spermatosit sekunder ini mengalami pembelahan meiosis II yang menghasilkan empat spermatid bersifat haploid. Sperma ini mengalir dari lumen kedalam epididimis tempat ia menjadi motil (matang) dan diberi pasokan nutrien dari sel-sel sertoli. Spermatid mengalami perubahan ekstensif dalam bentuk dan organisasi sel sehingga berdiferensiasi menjadi sperma fungsionil yang dilepaskan dalam lumen tubulus.

Tahapan proses spermatogenesis dibagi menjadi tiga tahapan :

PERBEDAAN Tujuan Tempat Hasil Pembelahan

SPERMATOGENESIS Pembentukan sperma Testis 4 Sel fungsional Pembelahan meiosisnya terjadi secara simetris

OOGENESIS Pembentukan ovum Ovarium 1 sel fungsional Pembelahan meiosisnya terjadi secara asimetris

1. Tahapan Spermatocytogenesis

2. Tahapan Meiosis

3. Tahapan Spermiogenesis

Yaitu tahapan spermatogonium yang bermeiosis menjadi spermatid primer, proses ini dipengaruhi oleh sel sertoli, dengan sel sertoli yang memberi nutrisinutrisi kepada spermatogonium, sehingga dapat berkembang menjadi spermatid Merupakan tahapan spermatosit primer bermeiosis I membentuk spermatosit sekunder dan langsung terjadi meiosis II yaitu pembentukan spermatid, dari spermatosit sekunder. Merupakan tahapan terakhir pembentukan spermatozoa, dimana terjadi transformasi dari spermatid menjadi spermatozoa. Pada tahap spermiogenesis terjadi beberapa pembentukan yaitu:pembentukkan akrosom, pemekatan inti, pembentukan leher lempeng tengah dan ekor. Perkembangan spermatogonium menjadi spermatozoon memerlukan waktu sekitar 61 hari. Setelah terbentuk spermatozoa, Sperma ini terdiri dari tiga bagian yaitu kepala sperma, leher sperma dan ekor sperma.
DALAM GAMETOGENESIS ANTARA

E. MEMBANDINGKAN HASIL AKHIR SPERMATOGENESIS DAN OOGENESIS

Proses

Spermatogenesis terjadi secara terus-menerus

Oogenesis memiliki periode istirahat yang panjang

Tabel perbandingan hasil akhir gametogenesis pada spermatogenesis dan oogenesis

Berikut ini merupakan gambar perbandingan dari proses oogenesis dan spermatogenesis:

Oogenesis

spermatogenesis

F. HORMON-HORMON REPRODUKSI PADA MANUSIA

1. Hormon - Hormon Yang BerperanDalam proses Oogenesis Proses pembentukan oogenesis dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon, diantaranya: Pada wanita usia reproduksi terjadi siklus menstruasi oleh aktifnya aksis hipothalamus-hipofisis-ovarium. Hipothalamus menghasilkan hormon GnRH (gonadotropin releasing hormone) yang menstimulasi hipofisis mensekresi hormon FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (lutinuezing hormone). FSH dan LH menyebabkan serangkaian proses di ovarium sehingga terjadi sekresi hormon estrogen dan progesteron. LH merangsang korpus luteum untuk menghasilkan hormon progesteron da nmeransang ovulasi. Pada masa pubertas, progesteron memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder. FSH merangsang ovulasi dan meransang folikel untuk membentuk estrogen, memacu perkembangan folikel. Hormon prolaktin merangsang produksi susu. Mekanisme umpan balik positif dan negatif aksis hipothalamus hipofisis ovarium. Tingginya kadar FSH dan LH akan menghambat sekresi hormon GnRH oleh hipothalamus. Sedangkan peningkatan kadar estrogen dan progesteron dapat menstimulasi (positif feedback, pada fase folikuler) maupun menghambat (inhibitory/negatif feedback, pada saat fase luteal) sekresi FSH dan LH di hipofisis atau GnRH di hipothalamus.

2. Hormon Hormon Yang Berperan Dalam Proses Spermatogenesis Testosteron adalah hormon yang bertanggung jawab terhadap pertumbuhan seks sekunder.Hormon ini diproduksi di testis, yaitu di sel Leydig. Produksinya dipengaruhi oleh FSH (Follicle Stimulating Hormone), yang dihasilkan oleh hipofisis. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder.Hormon ini berfungsi mendorong spermatogenesis. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior. Fungsi LH Luteinizing adalah merangsang sel Leydig untuk menghasilkan hormon Hormone/LH testosteron Follicle Stimulating Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior. FSH berfungsi untuk merangsang sel Sertoli menghasilkan ABP (Androgen Binding Hormone/FSH Protein) yang akan memacu spermatogonium untuk memulai proses spermatogenesis Estrogen dibentuk oleh sel-sel Sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Estrogen Sel-sel Sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma. Di rangsang oleh pituitari anterior , merangsang pertumbuhan melalui Hormon pertumbuhan(growth efek-efek tropik dan nontropik. Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara hormone , GH) khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis. Hormon gonadotropin dihasilkan oleh hipotalamus. Hormon ini Hormon berfungsi untuk merangsang kelenjar hipofisa bagian depan (anterior) gonadotropin agar mengeluarkan hormon FSH dan LH. Bila spermatogenesis sudah selesai, maka ABP testosteron (Androgen Hormon inhibin Binding Protein Testosteron) tidak diperlukan lagi, sel Sertoli akan menghasilkan hormon inhibin untuk memberi umpan balik kepada hipofisis agar menghentikan sekresi FSH dan LH. Merupakan hormon kelamin (sex) pada individu jantan (lakiHormon androgen laki).hormon androgen tergolong hormon steroid, dengan bahan dasar kolesterol / lemak yang disintesis oleh sel Leydig (sel interstitial) didalam testis, melalui proses steroidogenesis, atas kontrol LH. Hormon androgen memiliki sifat diantaranya : hidropob,memiliki paruh hidup 15-30 menit, degradasi pada hati, dibuang melalui empedu & urine. Testosteron

KONTROL HORMONAL SISTIM REPRODUKSI JANTAN


hipotalamus

GnRH Pituitari anterior

Umpan balik negatif

Umpan balik negatif

Sel-sel sertoli

sel-sel Leydig

Inhibin

spermatogenesis
Testis

testosteron

Hormon pelepas gonadotropin (GnRH) dari hipotalamus merangsang pituitari anterior untuk menyekresikan dua gonadotropin , yaitu hormon perangsang folikel (FSH) dan hormon luteinisasi (LH).FSH bekerja pada sel-sel sertoli , yang memberi nutrien pada sperma yang sedang berkembang.LH bekerja pada sel-sel Leydig , yang menghasilkan androgen , terutama testosteron.umpan-balik negatif oleh testosteron pada hipotalamus dan pituitari anterior meregulasi kadar GnRH,LH, dan FSH dalam darah.Sekresi FSH juga bergantng pada umpanbalik negatif oleh inhibin yang di sekresikan oleh sel-sel sertoli.

Daftar Pustaka Campbell, Neil dkk. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3. 2008. Jakarta: Erlangga Anonim. 1990. Embriologi Perbandingan pada Vertebrata. Yogyakarta: UGM Anonim. Ilmu Biologi. 2012. Html: ilmubiologi.com/search/struktur-selovum (8 Maret 2014)

Anda mungkin juga menyukai