Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elektronika Daya Semester Genap Yang dibimbing oleh Bapak Hendro Buwono ST! MMT
-M
33 5a1bar%angkaian
63 !lat 2an $ahan 4! $ Trans%ormator 5 k-* 55& - 6 78 5! ;ampu 4&& ' 55& $! (siloskop 7! -oltmeter 8! <robe T 2 4 .4&24/ +o! 9$8,&5 +o! 9$8,&$ )! 4 Dioda 4 k- 45 * 9! ) Thyristor .S#1/ 4 k- 45 * 73 Data Data Hasil <erhitungan dan <er"obaan -D# .-/ +o! 4 5 $ 7 8 =./ & 5& )& ?& 45&
&
-1MS .-/ Error .>/ 75 $ 8 5) 95 & Hitung 4&8 $8 ?? )5 8? )? 55 ?5 & 0kur 4&4 ?9 8) 57 & Error .>/ 7$ 59 )) 78 & Keterangan #ontinue Dis"ontinue
:r1s
; +,7<37 volt
Sudut 5&
:r1s
; ==< 8- volt
Sudut )&
-rms 3 8? )? @olt
Sudut ?&
Sudut 45&
-rms
3 & @olt
Perhitungan :DC
3 4&8 5) @olt
3 ?: ?5 @olt
3 85 )$ @olt
3 47 4& @olt
3 & @olt
>3 !nalisa
Gambar sinusoidal dari sistem $ %asa output tra%o adalah seperti diatas gambar pertama! Kemudian setelah itu arus masing,masing %asa melewati 5 thyristor yang dipasang seri sehingga saat nilai tegangan yang bernilai negati@e akan dibalikkan kedudukannya menjadi positi% seperti gambar 5 kemudian terbentuk gabungan gelombang antar %asa sepeti gambar dibawah ini!
Badi bentuk gelombang baru %asa 4 disebabkan oleh Thyristor 4 dan 5 bentuk gelombang baru %asa 5 disebabkan oleh Thyristor $ dan 7 dan bentuk gelombang %asa $ disebabkan oleh Thyristor 8 dan )! Thyristor disini yang digunakan untuk mengatur nilai tegangan output D# dengan melakukan pemotongan gelombang! <emotongan gelombang ./ dilakukan pada titik
pertemuan awal antar gelombang 4 dan 5 seperti gambar diatas yaitu pada sudut )&&! Dan nilai hanya bernilai dari &&,45&& ! 0ntuk )&& disebut sebagai nilai pemutusan untuk arus kontinyu karena saat sudut pemutusan $&& tidak terjadi pemutusan arus yang dikarenakan tegangan supply bernilai & .ditunjukkan pada gambar pemotongan sudut 5& &/! 0ntuk )&& disebut sebagai nilai pemutusan untuk arus diskontinyu karena saat sudut pemutusan )&& terjadi tegangan supply bernilai & sehingga tidak ada arus yang mengalir ke beban .ditunjukkan pada gambar pemotongan sudut dari )&&,45&&! Sehingga %rekuensi gelombang baru adalah
5! <ada rangkaian ditambahkan 4 dioda digunakan untuk menghilangkan nilai arus putar yang menyebabkan output thyristor men"apai nilai negati@e .,/ meskipun sedikit!Hal ini dapat dibuktikan ketika tidak dihubungkan dengan dioda namun dihubungkan dengan sebuah balast maka luasan negati%nya semakin besar! Dan ini harus dihilangkan! $! Tegangan (utput awal tra%o sebesar 44& 59 - karena yang digunakan adalah tegangan %asa ke %asa dan titik bintang tidak digunakan sebagai netral! 7! <ada saat pemotongan sudut && ternyata nilai -D# sama dengan-1MS dikarenakan perbedaan titik tertinggi dengan titik terendah sedikit sekali! 8! Dari data hasil per"obaan tersebut dapat digambar kur@a sebagai berikut2
6. Dari kur@a di atas dapat diketahui bahwa jika sudut pemotongan dinaikkan maka
tegangan D# maupun tegangan 1MS yang terukur akan turun namun nilai penurunan
tidak linier dan gra%ik penurunan -D# bisa dikatakan sama dengan -1MS! Hal ini dapat diketahui bahwa jika sudut dinaikkan dari )& ke ?& nilai tegangan yang terukur baik tegangan D# maupun tegangan 1MS turun masing,masing sebesar 7) -olt dan 74 -olt! 9! Kur@a penurunan tegangan -D# dengan -1MS terhadap besarnya sudut pemotongan memiliki bentuk yang hampir sama!
8. Dapat diketahui bahwa selama per"obaan dilakukan selalu terdapat error atau perbedaan
data hasil perhitungan dengan data hasil per"obaan! Misalnya pada saat sudut )& nilai perhitungan untuk tegangan D# dan tegangan 1MS sebesar ?: ?5 -olt dan ?? )5 -olt! +amun pada kenyataannya tegangan yang terukur masing,masing adalah ?) -olt dan ?9 -olt! <ada "ontoh per"obaan ini terdapat error masing,masing sebesar 8 5)> dan ) )>! Kesalahan tersebut terjadi akibat beberapa kemungkinan antara lain C Kesalahan pemba"aan .human error/ Kesalahan pemba"aan alat ukur .parallaD error/ Kekurang presisian alat ukur *lat ukur yang digunakan adalah alat ukur analog sehingga menyulitkan pemba"aan adanya tambahan nilai tahanan dari sambungan dan kabel, kabel penghubung! <erubahan sudut pemotongan juga tidak bisa tepat sama seperti yang diinginkan misalnya = 3 5&& pemotongan sudut di osiloskop sulit untuk tepat 5&&! ?! 0ntuk mengatasi kesalahan tersebut di atas maka sebelum per"obaan sebaiknya dilaksanakan test awal dari setiap alat yang dipakai dan praktikan seharusnya mempelajari terlebih dahulu teori maupun prosedur per"obaan yang ada! 4&! Besarnya sudut pemotongan hanya bisa dilakukan pada sudut && E 45&&! 44! Saat sudut pemotongan diperbesar nyala lampu semakin redup! Hal ini dikarenakan jika sudut pemotongan diperbesar maka -D# dan -1MS akan semakin ke"il sehingga daya input lampu semakin ke"il! +-3 'esi1pulan 4! Semakin besar sudut pemotongan -D# dan -1MS akan semakin ke"il namun nilai penurunannya tidak linier! 5! -D# merupakan tegangan rata,rata dari gelombang yang mun"ul baik sebelum atau sesudah pemotongan sehingga -D# selalu lebih ke"il daripada -1MS! $! Besarnya sudut pemotongan hanya bisa dilakukan dari sudut &&,45&&! 7! Daerah pemotongan untuk arus yang kontinue berada pada = F )&&! 8! Daerah pemotongan untuk arus yang diskontinue berada pada = G )&&! )! Semakin besar sudut pemotongan maka -D# dan -1MS akan semakin ke"il sehingga daya input lampu semakin ke"il!
9! 1angkaian penyearah pengendali dapat digunakan untuk mengatur besarnya - D# output namun nilai -H+<0T rangkaian merupakan nilai -D# maksimal! :! Sistem ini bagus digunakan untuk motor D# dengan kapasitas besar karena supply energinya dari sistem $ %asa sehingga lebih e%isien!