Pendahuluan
Pada pertemuan ini akan dipelajari gaya suatu medan magnetis yang terdapat dalam partikel bermuatan, elemen arus, dan simpul-simpul. Lebih lanjut, pada pertemuan ini dan beberapa pertemuan berikutnya akan dipertimbangkan medan magnetik di dalam media bahan, yang berlawanan dengan medan magnetik di dalam ruang hampa atau vacum yang telah dibicarakan di dalam bab sebelumnya. Hasil-hasil dari bab yang terdahulu hanya memerlukan beberapa modifikasi untuk meliput kehadiran dari material dalam medan magnetik. Diskusi-diskusi lebih lanjut akan meliput induktor, induktansi, energi magnetis, dan rangkaian magnetik
Hal ini dengan jelas menunjukkan bahwa Fm adalah tegak-lurus pada u dan B.
Fe QE 8.1
Fm Qu B 8.2
atau
2.
Hal ini dikenal sebagai Persamaan Gaya Lorentz yang berhubungan erat dengan gaya mekanis dan gaya elektrik. Jika massa dari partikel bermuatan yang bergerak dalam medan-medan E dan B adalah m, oleh hukum Newton II tentang gerak;
Solusi persamaan ini penting dalam menentukan gerakan partikel bermuatan di dalam medan-medan E dan B.
Perlu diingat bahwa dalam medanmedan yang demikian, perpindahan energi hanya dapat melalui medan elektris.
Secara alternatif,
Sehingga
2.
Ini menunjukkan bahwa satu muatan elementer(berkenaan dengan unsur) dQ yang bergerak dengan kecepatan u (dengan demikian menghasilkan elemen arus dQ u) adalah setara dengan suatu elemen arus konduksi I dl. Jadi; Dengan demikian gaya pada suatu elemen arus I dl di dalam medan magnetik B ditemukan dari Pers.8-2 hanyalah dengan menggantikan Qu dengan I dl; yaitu
Bila arus I melalui suatu jalur jaringan tertutup L, gaya pada jejaring diberikan oleh Pers.
2.
Dalam menggunakan Pers.8-8 atau 8-9, Perlu diingat bahwa medan magnetik yang dihasilkan oleh elemen arus I dl tidak menggunakan gaya dalam elemen nya sendiri , sama seperti suatu muatan titik tidak melakukan penggunaan gaya mandirinya. Medan B yang menggunakan gaya pada I dl harus bersesuaian dengan elemen yang lain. Dengan kata lain, medan B dalam Pers. 8-8 atau 8-9 di luar elemen arus I dl. Jika sebagai ganti dari elemen arus saluran (line) I dl, dan K dS adalah elemen arus permukaan atau elemen arus volume J dv, maka hanya menggunakan Pers. 86, Pers. 8-8 menjadi
2.
Dari Pers.8-8 Medan magnet B didefinisikan sebagai gaya per satuan elemen arus Secara alternatif, B dapat didefinisikan dari Pers. 8-2 seperti vektor yang mana memenuhi Fm
q uB
sama seperti mendefinisikan medan listrik E sebagai gaya per Fe satuan muatan,.
q
Keduanya adalah definisi-definisi dari B yang menunjukkan bahwa B menjelaskan sifat-sifat gaya dari suatu medan magnetik.
2.
2.
Sehingga,
2.
2.
Meski persamaan ini kelihatannya rumit, perlu diingat bahwa persamaan ini didasarkan pada Pers. ( 8-10). Yaitu Pers. (8-9) atau (8-10) menjadi pokok penting. Gaya F2 di loop 2 berkenaan dengan medan magnetik B1 dari loop 1 diperoleh dari Pers. ( 8-13) dengan menukar subskrip 1 dan 2.Itu dapat ditunjukkan bahwa F2 = F1 jadi F1 dan F2 memenuhi hukum ketiga Newton aksi sama dengan reaksi tapi berlawanan arah. Pers. (8-13) secara eksperimen dibentuk oleh Oersted dan Ampere; Hukum Biot dan Savart (Para rekan kerja Ampere) sebenarnya berdasarkan atas hukum ini.
2.
Contoh Soal 8-1 Sebuah partikel bermuatan dengan massa 2 kg dan muatan 3 C bergerak mulai dari titik (1,- 2, 0) dengan kecepatan 4ax +3az m/det dalam medan elektris 12ax +10ay V/m. Pada t = 1 det, tentukan Percepatan dari partikel Kecepatannya Energi kinetiknya,dan Posisinya
Untuk A, B, dan C adalah konstanta-konstanta integrasi. Tapi pada t = 0, u = 4ax + 3 az. Sehingga
Sehingga
Substitusikan nilai-nilai dari A1, B1, dan C1 kedalam Pers.(8.1.4) sd (8.1.6), diperoleh