=
m
M
Suatu media yang mana M dimana-mana tidak sama
dengan nol disebut termagnetisasi. Untuk suatu
volume yang sangat kecil
v d
'
momen magnet adalah
, v d d
'
= M m
Dari Pers.8.21b,vektor potensial magnetik berkenaan
dengan dm adalah
v d
R
v d
R
d
R
'
=
'
=
3
0
2
0
4 4 t
t
R M a M
A
R R
1
3
V
'
=
R
Bertalian dengan Pers.7.46
Sehingga
'
V
'
= 28 . 8
1
4
0
v d
R
M A
t
1 1
Masukan ini ke Pers.8.28 menghasilkan
} }
' '
'
V
'
'
V
'
=
v v
v d
R
v d
R
M M
A
t
4 4
Gunakan identifikasi vektor
S F F d v d
v
S
=
'
V
'
} }
'
'
Pada integral ke dua, diperoleh
8.29
4 4
4 4
0 0
0
0
} }
} }
' '
' '
'
+
'
=
'
+
'
V
'
=
v S
b b
S
n
v
R
S d
R
v d
S d
R
v d
R
K J
a M M
A
t
n b
b
a M K
M J
=
V =
Dimana J
b
adalah batasan kerapatan arus volume atau
kerapatan arus volume magnetisasi magnetization
volume current density (dalam ampere per meter
pengkat dua), K
b
dalah batasan kerapatan arus
permukaan (dalam ampere per meter),dan a
n
adalah
vektor satuan normal terhadap permukaan.
Persamaan 8.29 memperlihatkan bahwa potensial
medan magnet yang berkenaan terhadap kerapatan
arus volume J
b
yang melalui benda dan arus
permukaan K
b
pada permukaan benda.
Vektor M adalah analogi dari polarisasi P dalam
dielektrikum dan ini kadang kadang disebut kerapatan
polarisasi magnetis (magnetic polarization density
dari medium.Dalam pandangan yang lain, M
dianalogikan dengan H dan keduanya memiliki satuan
yang sama.
Dalam hal ini, sebagai
. juga , M J H J V = V =
b
Juga J
b
dan K
b
untuk benda yang termagnetisasi
adalah serupa dengan
pv
dan
ps
untuk suatu benda
yang terpolarisasi seperti di jelaskan di Pers. (8.29) sd
(8.31), J
b
dan K
b
dapat diperoleh dari M; oleh karena
itu, J
b
dan K
b
tidak lazim digunakan.
Dalam ruang hampa, M = 0 dan diperoleh,
8.32 atau
0
f f
J
B
J H =
|
|
.
|
\
|
V = V
dimana J
f
kerapatan volume arus bebas. Dalam media
bahan M = 0, dan hasilnya B berubah sehingga
M H
J J J
B
V + V =
= + =
|
|
.
|
\
|
V
b f
o
8.33 ) (
atau
0
M H B + =
Hubungan dalam Pers. 8.33 dirangkum untuk semua
material apakah material-material itu bersifat linear
atau tidak.
Konsep-konsep dari kelinearan, isotropi, dan
kehomogenan diperkenalkan dalam bagian 5.7.
Penerapannya disini untuk media dielekrtikum, sama
seperti media magnetik.
Untuk bahan-bahan yang linier, M (dalam A/m)
tergantung secara linier pada H seperti
8.34 H M
m
_ =
Dimana
m
adalah besaran tanpa dimensi
(perbandingan M dengan H) disebut suseptibilitas
magnet (magnetic susceptibility) untuk medium.
Masukan Pers.8.34 ke 8.33 menghasilkan
8.37 1
untuk
8.36
atau
8.35 ) 1 (
0
r
0
0
_
_
= + =
=
= + =
m
r
m
H B
H H B
Masukan Pers.8.34 ke 8.33 menghasilkan
Perlu diingat bahwa hubungan-hubungan dalam Pers.
8.34 sd 8.37 dipertahankan hanya pada material yang
linear dan isotropik.
Jika material atau bahan yang bersifat anisotropik
(misalnya, kristal), Pers. 8.33 tetap dipertahankan tapi
Pers. 8.34 sd 8.37 jangan diterapkan.
Dalam hal ini, mempunyai sembilan terminologi
(serupa dengan di dalam Pers. 5.37) dan, sebagai
akibatnya, medan-medan, B, H, dan M sudah tidak
lagi paralel.