Anda di halaman 1dari 10

Induksi Magnet pada Penghantar Lurus Berarus

Kuat medan magnetik di titik P


Gambar 3. Kuat medan magnetik di titik P.
Induksi magnetik yang diakibatkan oleh kawat berarus listrik diperoleh dengan
menurunkan persamaan (1), yaitu:
Induksi magnetik yang diakibatkan oleh kawat berarus listrik
Dengan memasukkan persamaan (2) maka akan diperoleh:
Induksi magnetik yang diakibatkan oleh kawat berarus listrik
Dalam bentuk vektor, persamaan (5) dapat dituliskan menjadi:
persamaan vektor Induksi magnetik yang diakibatkan oleh kawat berarus listrik
Sehingga, medan magnet total di sembarang titik yang ditimbulkan oleh kawat
berarus listrik adalah:
medan magnet total di sembarang titik yang ditimbulkan oleh kawat berarus listrik
Dari Gambar 3 diketahui bahwa:
rumus jari-jari
dengan mensubstitusikan dl, r, dan sin pada persamaan (7), maka akan diperoleh:
kuat medan magnet
Persamaan di atas kemudian diintegralkan untuk mengetahui induksi magnetik di
titik P, sehingga didapatkan:
persamaan integral induksi magnetik di titik P
Jika panjang kawat 2l << a, kita anggap panjang kawat adalah tak berhingga.
Sehingga persamaan (8) menjadi:
kuat medan magnet panjang kawat tak terhingga
Jadi, besar induksi magnetik di sekitar kawat penghantar lurus berarus yang
berjarak a dari kawat berarus listrik I dinyatakan dalam persamaan:
induksi magnetik di sekitar kawat penghantar lurus berarus yang berjarak a dari
kawat berarus listrik I
dengan:

B = kuat medan magnetik (Wb/m2 = tesla)


a = jarak titik dari penghantar (m)
I = kuat arus listrik (A)
µ0 = permeabilitas vakum

Contoh Soal 1 :

Tentukan besar induksi magnetik pada jarak 15 cm dari pusat sebuah penghantar
lurus yang berarus listrik 45 A!
Penyelesaian:

Diketahui:

jarak ke penghantar, a = 15 cm = 15 × 10-2 m


kuat arus listrik, I = 45 A
permeabilitas vakum, 0 μ = -7 4π × 10-7 Wb/A.m

Ditanya: Besar induksi magnetik oleh penghantar lurus (B)... ?

Pembahasan :
induksi magnetik oleh penghantar lurus (B)

Induksi Magnetik Pada Penghantar Melingkar Berarus

Induksi Magnetik Pada Penghantar Melingkar Berarus

Sebuah kawat yang berbentuk lingkaran dengan jari-jari a dan


dialiri arus listrik I, ditunjukkan pada Gambar 4.

Gambar 4. Penghantar berbentuk lingkaran dengan jari-jari a yang dialiri arus I.


Untuk menentukan induksi magnetik di titik P yang berjarak x dari
pusat lingkaran, dapat dilakukan dengan menggunakan Hukum
Biot-Savart. Dari gambar terlihat bahwa r tegak lurus terhadap dl
atau θ = 90o, sehingga sin θ = 1. Dari persamaan Biot-Savart,
maka:

Karena, a2 + x2 = r2, maka:

Dari gambar diketahui bahwa:


Sehingga komponen vektor dB yang sejajar sumbu x adalah:

Sementara itu, vektor dB yang tegak lurus sumbu x adalah:

Karena sifat simetri, maka komponen yang tegak lurus sumbu x akan saling
meniadakan, sehingga hanya komponen sejajar sumbu x yang ada. Diperoleh:

Nilai a, I, dan x adalah suatu tetapan, karena mempunyai nilai yang sama pada
tiap elemen arus. Jadi:

Karena penghantar berupa lingkaran, maka ∫dl menyatakan keliling lingkaran,


dengan jari-jarinya adalah a, yang dinyatakan oleh:

∫dl = 2 π a

Dengan mensubstitusikan persamaan di atas pada persamaan (14) akan diperoleh:

Induksi magnetik akan bernilai maksimum ketika x = 0 atau titik terletak di pusat
lingkaran, maka akan berlaku:

Untuk penghantar melingkar yang terdiri atas N lilitan, maka induksi magnetik
yang terjadi di pusat lingkaran adalah:

dengan:

Bx = induksi magnetik (Wb/m2)


I = kuat arus listrik (A)
a = jari-jari lingkaran (m)
N = jumlah lilitan

Contoh Soal 2 :
Sebuah kumparan kawat melingkar berjari-jari 10 cm memiliki 40 lilitan. Jika
arus listrik yang mengalir dalam kumparan tersebut 8 ampere, berapakah induksi
magnetik yang terjadi di pusat kumparan?

Penyelesaian:

Diketahui:

kuat arus, I = 8 A
jari-jari, r = 10 cm = 0,1 m
jumlah lilitan, N = 40

Ditanya: Induksi magnetik, B ... ?

Pembahasan :

Induksi magnetik di pusat kumparan kawat melingkar berarus ditentukan dengan


persamaan:

Sebuah kawat yang berbentuk lingkaran dengan jari-jari a dan dialiri arus listrik I,
ditunjukkan pada Gambar 4.
Penghantar berbentuk lingkaran dengan jari-jari a yang dialiri arus I
Gambar 4. Penghantar berbentuk lingkaran dengan jari-jari a yang dialiri arus I.
Untuk menentukan induksi magnetik di titik P yang berjarak x dari pusat
lingkaran, dapat dilakukan dengan menggunakan Hukum Biot-Savart. Dari
gambar terlihat bahwa r tegak lurus terhadap dl atau θ = 90o, sehingga sin θ = 1.
Dari persamaan Biot-Savart, maka:
persamaan Biot-Savart induksi magnet
Karena, a2 + x2 = r2, maka:
persamaan Biot-Savart induksi magnetik

Dari gambar diketahui bahwa:


komponen vektor dB yang sejajar sumbu x

Sehingga komponen vektor dB yang sejajar sumbu x adalah:


komponen vektor dB yang sejajar sumbu x
Sementara itu, vektor dB yang tegak lurus sumbu x adalah:
vektor dB yang tegak lurus sumbu x
Karena sifat simetri, maka komponen yang tegak lurus sumbu x akan saling
meniadakan, sehingga hanya komponen sejajar sumbu x yang ada. Diperoleh:
sifat simetri komponen yang tegak lurus sumbu x akan saling meniadakan
Nilai a, I, dan x adalah suatu tetapan, karena mempunyai nilai yang sama pada
tiap elemen arus. Jadi:
Nilai a, I, dan x adalah suatu tetapan, karena mempunyai nilai yang sama pada
tiap elemen arus
Karena penghantar berupa lingkaran, maka ∫dl menyatakan keliling lingkaran,
dengan jari-jarinya adalah a, yang dinyatakan oleh:

∫dl = 2 π a

Dengan mensubstitusikan persamaan di atas pada persamaan (14) akan diperoleh:


substitusikan persamaan induksi magnet
Induksi magnetik akan bernilai maksimum ketika x = 0 atau titik terletak di pusat
lingkaran, maka akan berlaku:
Induksi magnetik akan bernilai maksimum ketika x = 0 atau titik terletak di pusat
lingkaran
Untuk penghantar melingkar yang terdiri atas N lilitan, maka induksi magnetik
yang terjadi di pusat lingkaran adalah:
induksi magnetik yang terjadi di pusat lingkaran
dengan:

Bx = induksi magnetik (Wb/m2)


I = kuat arus listrik (A)
a = jari-jari lingkaran (m)
N = jumlah lilitan

Contoh Soal 2 :

Sebuah kumparan kawat melingkar berjari-jari 10 cm memiliki 40 lilitan. Jika


arus listrik yang mengalir dalam kumparan tersebut 8 ampere, berapakah induksi
magnetik yang terjadi di pusat kumparan?

Penyelesaian:

Diketahui:

kuat arus, I = 8 A
jari-jari, r = 10 cm = 0,1 m
jumlah lilitan, N = 40

Ditanya: Induksi magnetik, B ... ?

Pembahasan :

Induksi magnetik di pusat kumparan kawat melingkar berarus ditentukan dengan


persamaan:
Induksi magnetik di pusat kumparan kawat melingkar berarus

Hukum Ampere

Ampere sendiri mencatat bahwa jika seseorang berjalan di sepanjang kawat yang
mengandung listrik dari terminal positif ke terminal negatif dengan membawa
kompas magnet, maka jarum penunjuk arah utara dari kompas tersebut akan
mengarah ke sebelah kiri orang tersebut.

Besarnya arus tersebut akan membelokkan jarum kompas secara proporsional,


yang merupakan suatu pengaruh yang pertama kali dicatat oleh Hans Christian
Oersted pada tahun 1819. Sebuah alat yang dikembangkan oleh beberapa peneliti
sepanjang tahun 1820an nantinya akan disebut sebagai galvanometer.

Nama galvanometer sendiri merupakan bentuk penghormatan terhadap Luigi


Galvani yang mengembangkan teori bahwa otot otot hewan dapat menghasilkan
listrik. Sepanjang decade pertama abad ke 19, arus listrik sering kali disebut
dengan galvanic dan galvanometer merupakan alat yang digunakan untuk
mengukurnya.

Mungkin hukum Ampere ini sudah bukan merupakan hal yang asing bagi
sebagian besar dari kita. Hal ini karena hukum ini senantiasa digunakan dalam
kehidupan sehari hari, baik secara kita sadari maupun tidak.

Pada dasarnya, materi mengenai hukum Ampere ini sangat berkaitan erat dengan
ilmu fisika. Fisika sendiri merupakan ilmu yang mempelajari mengenai alam
dalam makna terluas. Kata fisika sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu fysikos
yang berarti alamiah dan fysis yang berarti alam.

Fisika sendiri juga sering disebut sebagai ilmu yang mendasar, karena ilmu alam
lainnya (biologi, kimia, geologi dan lainnya) mematuhi hukum fisika. Fisika juga
berkaitan erat dengan ilmu lain, misalnya matematika.
Hal ini bisa kita lihat dari banyaknya teori fisika yang dinyatakan dalam notasi
matematika. Di samping itu, matematika yang digunakan juga lebih sulit dari pada
matematika yang digunakan dalam bidang ilmu sains lainnya.

Salah satu bahan kajian fisika sendiri adalah hukum Ampere. Hukum ini sangat
berkaitan erat dengan listrik dan magnet. Hukum ini pertama kali dikemukakan
oleh seorang fisikawan berkebangsaan Prancis yang bernama Andre Marie
Ampere pada sekitar tahun 1825.

Hukum tersebut kemudian dirumuskan secara matematis oleh James Clerk


Maxwell yang memberikan kredit pada Ampere atas penemuan rumus ini. Oleh
karena itulah persamaan Maxwell sering kali dikaitkan dengan hukum Ampere.
Induksi Magnet pada Sumbu Toroida

Solenoida panjang yang dilengkungkan sehingga berbentuk lingkaran dinamakan


toroida, seperti yang terlihat pada Gambar 6.
Toroida
Gambar 6. Toroida.
Induksi magnetik tetap berada di dalam toroida, dan besarnya dapat diketahui
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
Induksi magnetik tetap berada di dalam toroida
Perbandingan antara jumlah lilitan N dan keliling lingkaran 2 π a merupakan
jumlah lilitan per satuan panjang n, sehingga diperoleh:

Perbandingan antara jumlah lilitan N dan keliling lingkaran 2 π a merupakan


jumlah lilitan per satuan panjang n, sehingga diperoleh:
B = µ0. I. n ............................................................ (21)

Contoh Soal 4 :

Sebuah toroida berjari-jari 20 cm dialiri arus sebesar 0,8 A. Jika toroida


mempunyai 50 lilitan, tentukan induksi magnetik pada toroida!

Penyelesaian:

jari-jari, a = 20 cm = 2×10-1 m
arus listrik, I = 0,8 A
banyak lilitan, N = 50

Pembahasan :
Induksi magnetik pada toroida adalah:

Induksi magnetik pada toroida adalah:


Induksi magnetik pada toroida
Materi Fisika :

Kompas Oersted [1]


Kompas Oersted

Dalam kuliahnya di Universitas Kopenhagen pada tahun 1820, Oersted


menghubungkan baterai dengan sebuha kawat yang bergerak dekat jarum kompas.
Jarum magnetik berputar dan Oersted segera tahu apa arti gerakan itu. Kawat yang
bertindak sebagai arus bertindak sebagai magnet, membuktikan hubungan
magnetisme dan listrik.

Induksi Magnetik pada Sumbu Solenoida

Solenoida didefinisikan sebagai sebuah kumparan dari kawat yang diameternya


sangat kecil dibanding panjangnya. Apabila dialiri arus listrik, kumparan ini akan
menjadi magnet listrik. Medan solenoida tersebut merupakan jumlah vektor dari
medan-medan yang ditimbulkan oleh semua lilitan yang membentuk solenoida
tersebut. 

Gambar 5. Medan magnet pada solenoida.


Pada Gambar 5. memperlihatkan medan magnetik yang terbentuk pada solenoida.
Kedua ujung pada solenoida dapat dianggap sebagai kutub utara dan kutub selatan
magnet, tergantung arah arusnya. Kita dapat menentukan kutub utara pada gambar
tersebut adalah di ujung kanan, karena garis-garis medan magnet meninggalkan
kutub utara magnet.

Jika arus I mengalir pada kawat solenoida, maka induksi magnetik dalam
solenoida (kumparan panjang) berlaku:

B =   µ0.I.n ............................................................ (18)

Persamaan (5.18) digunakan untuk menentukan induksi magnet di tengah


solenoida. Sementara itu, untuk mengetahui induksi magnetik di ujung solenoida
dengan persamaan:

B = (µ0 .I.n) / 2............................................................ (19)

Induksi magnetik (B) hanya bergantung pada jumlah lilitan per satuan panjang
(n), dan arus (I ). Medan tidak tergantung pada posisi di dalam solenoida,
sehingga B seragam. Hal ini hanya berlaku untuk solenoida tak hingga, tetapi
merupakan pendekatan yang baik untuk titik-titik yang sebenarnya tidak dekat ke
ujung.
"Kumparan adalah sejumlah gulungan kawat berarus yang dibuat dengan
melilitkan kawat tersebut pada sepotong bahan yang terbentuk (former),
contohnya adalah kumparan datar dan solenoida. 

Contoh Soal 3 :

Suatu solenoida yang panjangnya 2 m memiliki 800 lilitan dan jari-jari 2 cm. Jika
solenoida dialiri arus 0,5 A, tentukan induksi magnetik:

a. di pusat solenoida,
b. di ujung solenoida!

Penyelesaian:

panjang solenoida, l = 2 m
banyak lilitan, n = 800
arus listrik, I = 0,5 A

Pembahasan :

Anda mungkin juga menyukai