Anda di halaman 1dari 4

Closed Die Forging pada Proses Manufaktur Connecting Rod

Forging adalah proses deformasi yang dilakukan dengan menekan benda kerja diantara dua cetakan (die), baik menggunakan gaya kejut (impact) .Jenis proses penempaan yang akan dibahas di dalam paper ini adalah tempa cetakan tertutup (Closed die forging). Closeddie forging; benda kerja ditekan diantara sepasang cetakan yang tertutup, sehingga aliran logam dalam arah lateral mendapat hambatan yang cukup signifikan. Dalam operasi tempa ini, sejumlah kecil logam kerja mengalir kedalam celah diantara kedua cetakan membentuk sirip (flash), seperti dapat dilihat dalam gambar. Flash yang terbentuk diantara kedua cetakan tersebut harus dipotong dengan proses trimming.

Tahapan Closed-die forging proses ahan baku benda kerja dalam gambar tersebut berbentuk silinder

serupa dengan bentuk benda kerja dalam operasi open-die forging. !ada saat cetakan mendekati posisi akhirnya flash dibentuk oleh aliran logam pada celah di antara cetakan. "alaupun flash harus dipotong pada akhir operasi, tetapi sebenarnya juga bermanfaat untuk menekan aliran logam menuju celah diantara cetakan, sehingga logam akan mengisi seluruh rongga cetakan. !ada penempaan panas, aliran logam menuju celah akan terhambat karena flash yang tipis lebih cepat menjadi dingin, tekanan terhadap benda kerja akan bertambah dan mampu untuk mengisi seluruh bagian dari rongga cetakan, sehingga diperoleh kualitas produk yang lebih baik.

#umusan gaya yang digunakan pada proses penempaan ini sama dengan rumus gaya yang digunakan dalam open-die forging, tetapi dengan interpetasi sedikit berbeda $
F = K f Yf A

dimana $

F A Yf Kf

% = = =

&aya maksimum, lb (') (uas proyeksi termasuk flash, in) (mm)) Tegangan alir material, lb*in) (+!a) ,aktor bentuk penempaan

!ada penempaan panas harga Yf = kekuatan mulur (yield) logam pada temperature tersebut. -arga Kf bertambah sesuai dengan bertambah kompleksnya bentuk* geometri produk yang akan dibuat. .eterbatasan Closed-die forging $ Dimensi produk yang dihasilkan kurang akurat. pemesinan. iasanya geometri dasar dari produk yang dibuat dilakukan dengan proses tempa, dan bagian/bagian yang memerlukan ketelitian yang lebih baik dilakukan dengan proses pemesinan, misalnya lubang, ulir, dan permukaan/ permukaan yang akan disatukan dengan komponen lainnya. .elebihan proses ,orging dibandingkan dengan proses pemesinan $ (aju produksi lebih tinggi !emakaian logam lebih hemat 0rientasi butir .ristal lebih baik ila diinginkan

dimensi yang lebih akurat, penyelesaian akhir dapat dilakukan dengan proses

(!erbandingan aliran butir .ristal hasil penempaan dan pemesinan dalam gambar ).

1liran butir kristal (a) penempaan panas dengan penyelesaian akhir pemesinan, (b) hasil pemesinan Proses produksi !roses pembentukan connecting rod dengan cara pemukulan * penekanan, termasuk jenis closed die forging. !eralatan yang digunakan yaitu ; Drop -ammer, -idraulic, dansekrup penekan.!rosesnya Closed/die forging dengan flash.Tahapan dalam proses pembuatan ,orged Connecting #od $ ahan a2al tempa dibuat dari densifikasi bahan dasar yang dipanaskan secara terus/menerus dengan proses sekali pukul. 3ehingga strukturnya sangat padat dan sesuai untuk pemakaian yang tinggi dimana daya tahan yang tinggi dan kekuatan diperlukan. (angkah a2al dari proses ini yaitu untuk menyeragamkan bentuk dari bahan tempa menyerupai bentuk akhir. .emudian dipanaskan di dalam dapur yang terkontrol. !roses produksi connecting rod yang digunakan disini adalah produksi dengan cara forging $ 1. Bahan Connecting rod bera2al dari batangan alloy steel sepanjang )m. 1lasan digunakannya bahan alloy steel adalah lebih kuat, tahan karat dan mudah dalam proses pemotongan. .emudian batangan dipotong menjadi batangan/ batangan kecil. 2. Proses Closed Die Forging !enekan dan cetakan dipanaskan, sementara bahan dipanaskan didalam o4en, Temperatur pemanasan sama dengan temperatur penekan dan cetakan yaitu sekitar 5566 C 7 5)86 C. enda kerja dapat ditempa pada ))66 ,

turun sampai 5966 ,. .emudian bahan alloy steel (billet) dikeluarkan dari o4en dan d diletakkan di atas penekan (drop hammer). Drop hammer ioperasikan dengan menggunakan pembebanan kejut (impact) terhadap benda kerja. !roses

penekanan dilakukan dengan besar tekanan )666 ton sehingga membentuk bentuk dasar dari connecting rod.

Drop hammer untuk Closed-die forging Drop hammer paling sering digunakan untuk Closed-die forging. Cetakan bagian atas (upper die) diletakkan pada ram, sedang cetakan bagianba2ah (lower die) diletakkan pada landasan (an il). Dalam pengoperasiannya, benda kerja diletakkan pada lower die, dan ram diangkat dan kemudian dijatuhkan. ila upper die memukul benda kerja, energi impak akan menyebabkan benda kerja terdesak dan berubah bentuk mengikuti bentuk rongga cetakan. .adang/kadang dibutuhkan beberapa pukulan untuk mencapai perubahan bentuk yang diinginkan. 2.3 Perhitungan Forging Force dari Connecting rod 3ebuah solid silinder terbuat dari :5:6 1lloy 3teel dengan diameter 86 mm dan tinggi 5)6 mm. 1kan dibentuk menjadi sebuah Connecting #od dengan diameter ;6 mm dengan tinggi 568 mm melalui Closed die forging (k% <). -itunglah force yang dibutuhkan =

Anda mungkin juga menyukai