Anda di halaman 1dari 29

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN

OLEH : NGATMINAH, S,Kep. Ns

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN


Menurut Dubois & Miley (2005 : 317) :

Sistem pelayanan kesehatan merupakan jaringan pelayanan interdisipliner, komprehensif, dan kompleks, terdiri dari aktivitas diagnosis, treatmen, rehabilitasi, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan untuk masyarakat pada seluruh kelompok umur dan dalam berbagai keadaan.

Berbagai sistem pelayanan kesehatan meliputi : pelayanan kesehatan masyarakat, rumah sakit-rumah sakit, klinik-klinik medikal, organisasi-organisasi pemeliharaan kesehatan,

lembaga kesehatan rumah, perawatan dalam rumah, klinik-klinik kesehatan mental, pelayanan-pelayanan rehabilitasi.
Pekerja sosial bekerja dalam berbagai sistem pelayanan kesehatan.

Menurut Zastrow (1982 : 319 322) :


Pelayanan kesehatan diorganisasi dalam komponen :

Praktek dokter sendiri, kurang disupervisi, hanya bertanggungjawab kepada pasien, relatif terisolasi.

Setting pelayanan rawat jalan berkelompok : Seperti balai-balai pengobatan atau klinik-klinik khusus (seperti klinik ginjal, balai pengobatan gigi) Pelayanan kesehatan yang diselenggarakan di perguruan tinggi atau sekolah-sekolah,

Pelayanan kesehatan yang di pabrik-pabrik, Di perusahaan-perusahaan atau tempattempat kerja lain. Setting Rumah sakit

Perawatan dalam rumah

Pelayanan kesehatan masyarakat yang diorganisir dalam berbagai tingkatan : Lokal, Regional, Oleh pemerintah pusat atau nasional, Internasional.

Umumnya pelayanan kesehatan masyarakat disediakan melalui programprogram kesehatan secara lokal, lebih fokus pada promotif dan pencegahan atau upaya perubahan masyarakat dalam mengatasi suatu masalah kesehatan, seperti memberantas penyakit menular.

Menurut Johntson, M. (1988: 7 - 18) Sistem kesehatan terbagi ke dalam subsitem: Yang menitikberatkan pada pelayanan kuratif Yang menitikberatkan pada pelayanan promotif dan preventif

Sistem Pelayanan Kesehatan di Indonesia

Visi Pembangunan Kesehatan

Gambaran keadaan masyarakat Indonesia di masa depan atau Visi yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan dirumuskan dalam INDONESIA SEHAT 2010

Dalam Indonesia Sehat 2010, lingkungan yang diharapkan adalah yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, perumahan dan pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong menolong dengan memelihara nilai-nilai budaya bangsa.

Perilaku masyarakat Indonesia Sehat 2010 yang diharapkan adalah yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat

Kemampuan masyarakat yang diharapkan pada masa depan adalah yang mampu menjangkau pelayang kesehatan yang bermutu tanpa adanya hambatan, baik yang bersifat ekonomi, maupun non ekonomi.

Pelayanan kesehatan bermutu yang dimaksudkan disini adalah pelayanan kesehatan yang memuaskan pemakai jasa pelayanan serta yang diselenggarakan sesuai dengan standar dan etika pelayanan profesi

Untuk mewujudkan INDONESIA SEHAT 2010, ada empat misi pembangunan kesehatan

Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat

beserta lingkungannya

Sistem Kesehatan Nasional


Untuk menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan, diperlukan dukungan Sistem Kesehatan Nasional yang tangguh. Di Indonesia, Sistem Kesehatan Nasional (SKN) telah ditetapkan pada tahun 1982. SKN secara terus menerus mengalami perubahan sesuai dengan dinamika masyarakat

Pengertian SKN

Suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjami derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945. Dari rumusan pengertian di atas, jelaslah SKN tidak hanya menghimpun upaya sektor kesehatan saja melainkan juga upaya dari berbagai sector lainnya termasuk masyarakat dan swasta. Sesungguhnyalah keberhasilan pembangunan kesehatan tidak ditentukan hanya oleh sektor kesehatan saja.

Tujuan SKN

Terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua potensi bangsa, baik masyarakat, swasta maupun pemerintah secara sinergis, berhasilguna dan berdaya-guna, sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Maksud dan Kegunaan Sistem Kesehatan Nasional

Penyusunan SKN dimaksudkan untuk dapat dipergunakan sebagai landasan, arah dan pedoman penyelenggaraan pembangunan kesehatan baik oleh masyarakat, swasta maupun oleh pemerintah (pusat, provinsi, kabupaten/kota) serta pihak pihak terkait lainnya.

Indikator pencapaian SKN ditentukan oleh dua determinan Pertama, status kesehatan yakni yang menunjuk pada tingkat kesehatan yang berhasil dicapai oleh SKN yang dihitung dengan menggunakan disability adjusted life expectancy (DALE).

Kedua, tingkat ketanggapan (responsiveness) system kesehatan yakni yang menunjuk pada kemampuan SKN dalam memenuhi harapan masyarakat tentang bagaimana mereka ingin diperlakukan dalam memperoleh pelayanan kesehatan.

Hasil yang diperoleh untuk indikator ini menempatkan Indonesia pada urutan ke 106 dari 191 negara anggota WHO yang dinilai.

Indikator kinerja SKN ditentukan oleh tiga determinan


Pertama,

distribusi tingkat kesehatan di suatu negara ditinjau dari kematian Balita.

Kedua,

distribusi ketanggapan (responsiveness) sistem kesehatan ditinjau dari harapan masyarakat.

Ketiga,

distribusi pembiayaan kesehatan ditinjau dari penghasilan keluarga. Hasil yang diperoleh untuk indikator ini menempatkan Indonesia pada urutan ke 92 dari 191 negara anggota WHO yang dinilai

Prinsip-Prinsip SKN

Perikemanusiaan Hak Asasi Manusia Adil dan Merata Pemberdayaan dan Kemandirian Masyarakat Kemitraan Pengutamaan dan Manfaat Tata kepemerintahan yang baik

SKN terdiri dari enam subsistem, yakni:

Subsistem Upaya Kesehatan (kuratif/rehabilitatif, promotif dan pencegahan) Subsistem Pembiayaan Kesehatan Subsistem Sumberdaya Manusia Kesehatan Subsistem Obat dan Perbekalan Kesehatan Subsistem Pemberdayaan Masyarakat Subsistem Manajemen Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai