Anda di halaman 1dari 13

REFRIGERASI

Refrigerasi adalah suatu sistem yang memungkinkan untuk mengatur suhu sampai mencapai suhu di bawah suhu lingkungan. Penggunaan refrigerasi sangat dikenal pada sistem pendingin udara pada bangunan, transportasi, dan pengawetan suatu bahan makanan dan minuman. Refrigerasi dicapai dengan melakukan penyerapan panas pada suhu rendah secara terus menerus, yang biasanya bisa dicapai dengan menguapkan suatu cairan secara kontinu. Uap yang terbentuk dapat kembali ke bentuk asalnya kembali, cairan, biasanya dengan dua cara. yang paling umum, uap itu hanya akan ditekan lalu diembunkan (memakai fin seperti pada kulkas). Cara lain, bisa diserap dengan cairan lain yang mudah menguap yang setelah itu diuapkan pada tekanan tinggi. Refrigerasi atau disebut juga Air Conditioning adalah perlatan untuk mengontrol: temperatur, sirkulasi udara, kelembaban udara, dan memurnikan udara (purification). Air Conditioner istilah umum untuk perlengkapan memelihara udara di dalam ruangan agar temperatur dan kelembannya menyenangkan. Bila temperaturnya tinggi, maka panas yang diambil agar temperatur turun yang disebut pendinginan. Sebaliknya, ketika temperatur ruangan rendah panas yang diberikan agar temperatur naik disebut pemanasan. Sebagai tanbahan, kelembabannya ditambah atau dikurangi agar terasa nyaman. A. Gambar Sistem Refrigerasi Prinsip dasar dari refrigerasi mekanik adalah proses penyerapan panas dari dalam suatu ruangan berinsulasi tertutup kedap lalu memindahkan serta mengenyahkan panas keluar dari ruangan tersebut. Proses merefrigerasi ruangan tersebut perlu tenaga atau energi. Energi yang paling cocok untuk refrigerasi adalah tenaga listrik yaitu untuk menggerakkan kompresor pada unit refrigerasi (Ilyas, 1993 ).

B. Diagram Sistem Refrigerasi 1 2 Cairan refrigeran dalam evaporator menyerap panas dari sekitarnya, biasanya udara, air atau cairan proses lain. Selama proses ini cairan merubah bentuknya dari cair menjadi gas, dan pada keluaran evaporator gas ini diberi pemanasan berlebih/superheated gas. 2 3 Uap yang diberi panas berlebih masuk menuju kompresor dimana tekanannya dinaikkan. Suhu juga akan meningkat, sebab bagian energi yang menuju proses kompresi dipindahkan ke refrigeran. 3 4 Superheated gas bertekanan tinggi lewat dari kompresor menuju kondensor. Bagian awal proses refrigerasi menurunkan panas superheated gas sebelum gas ini dikembalikan menjadi bentuk cairan. Refrigerasi untuk proses ini biasanya dicapai dengan menggunakan udara atau air. Penurunan suhu lebih lanjut terjadi pada pekerjaan pipa dan penerima cairan, sehingga cairan refrigeran didinginkan ke tingkat lebih rendah ketika cairan ini menuju alat ekspansi. 4 - 1 Cairan yang sudah didinginkan dan bertekanan tinggi melintas melalui peralatan ekspansi, yang mana akan mengurangi tekanan dan mengendalikan aliran menuju kondensor harus mampu membuang panas gabungan yang masuk evaporator dan kondensor.

C. Langkah Kerja Sistem Refrigerasi 1. Kompresor mengkompresikan gas/uap refrigerant yang bertemperatur tinggi dan bertekanan tinggi karena menyerap panas dari evaporator ditambah panas yang dihasilkan saat langkah pengeluaran (discharge). 2. Gas refrigerant mengalir ke dalam kondensor, di dalam kondensor gas refrigerant dikondensasikan menjadi cairan atau terjadi perubahan keadaan yaitu pengembunan refrigerant. 3. Cairan refrigerant mengalir ke dalam receiver untuk disaring antara cairan refrigerant dengan oli sampai evaporator memerlukan refrigerant untuk diuapkan. 4. Katup ekspansi menurunkan tekanan dan temperatur/suhu cairan refrigerant yang bertekanan dan bertemperatur tinggi menjadi rendah. 5. Gas refrigerant yang dingin dan berembun ini mengalir ke dalam evaporator. Refrigerant menguap dan menyerap panas dari udara luar atau terjadi pengkabutan udara sehingga suhu di luar akan dingin.

D. Komponen-Komponen Sistem Refrigerasi 1. Kompresor Kompresor adalah alat yang digunakan untuk menaikan tekanan refrigerant dengan mengkompresikan dalam bentuk gas/uap, akibatnya temperatur refrigerant juga ikut naik. Panas yang timbul kemudian akan dikondensasikan melalui kondensor.

2. Magnetic Clutch Magnetic Clutch digunakan untuk melepaskan dan menghubungkan kompresor dengan putaran mesin. Komponen utamanya terdiri dari : stator, rotor, dan plat penekan. Prinsip kerja magnetic clutch adalah melekatkan dua keping logam besi karena gaya elektromagnet, dua keping logam tersebut adalah penekan drive pulley.

3. Kondensor Kondensor berfungsi untuk pengembunan gas/uap refrigerant. Semakin besar jumlah panas yang di lepaskan oleh kondensor maka semakin besar pula efek pendinginan yang di peroleh evaporator. Kondensor di letakan di bagian depan kendaraan agar proses pendinginanya sempurna. Pada kondensor terjadi perubahan wujud refrigeran dari uap super-heated (panas lanjut) bertekanan tinggi ke cairan sub-cooled (dingin lanjut) bertekanan tinggi. Agar terjadi perubahan wujud refrigeran (dalam hal ini adalah pengembunan/ condensing), maka kalor harus dibuang dari uap refrigeran.

Kalor/panas yang akan dibuang dari refrigeran tersebut berasal dari : 1. Panas yang diserap dari evaporator, yaitu dari ruang yang didinginkan 2. Panas yang ditimbulkan oleh kompresor selama bekerja

4. Receiver (Filter/Dryer) Berfungsi untuk menampung sementara refrigerant, dalam bentuk cairan, kemudian disalurkan sesuai dengan beban pendinginan. Dalam receiver, terdapat filter, desiccant, receiver, dan dryer, juga sight glass pada bagian atas untuk melihat kondisi aliran refrigerant. Keterangan 1. Tutup pengaman 2. Saklar tekanan 3. Kaca pengontrol 4. Filter penyaring 5. Sel silika

5. Katup Ekspansi Katup ekspansi digunakan untuk menurunkan tekanan dan temperatur/suhu serta menginjeksikan refrigerant melalui orifice, sehingga refrigerant yang keluar menjadi bertemperatur dan bertekanan rendah.

6. Evaporator Evaporator ini berfungsi untuk menguapkan gas/uap refrigerant yang

bertemperatur dan bertekanan rendah. Bila udara melewati evaporator menjadi dingin sampai temperatur tekanan dibawah pengembunan, uap air akan mengembun dan menempel pada sirip evaporator dalam bentuk tekanan air. Bila pada saat ini temperatur sirip sampai dibawah 0 C, tetesan air akan berubah menjadi es.

7. Blower Blower digunakan untuk menghisap udara segar atau udara yang telah disirkulasikan ke dalam ruangan. Blower terdiri dari motor dan kipas (fan).

8. Thermostat Bila mesin pendingin bekerja terus-menerus maka suhu ruang akan turun tak terkendali. Oleh karena itu, diperlukan suatu peralatan kontrol yang dapat mengontrol siklus operasi sistem AC, yaitu thermostat. Pada unit tertentu penggunaan thermostat dilkombinasikan dengan pengontrol waktu (timer switch).

Thermostat dapat diletakkan di dalam ruang atau di dalam duct untuk mendeteksi suhu udara dan dapat pula diletakkan di dalam pipa untuk mendeteksi suhu air (chilled water). Bila thermostat diletakkan di dalam ruang maka ketinggiannya kurang lebih 4 atau 5 kaki dari lantai.

E. Contoh Soal Dan Penyelesaiannya Contoh soal: Sistem Refrigerasi Multi tingkat Kompressor Sebuah siklus kompresi uap yang dimodifikasi mempunyai 3 kompresor, 2 flash cooler, dan 2 mixer chamber dioperasikan pada temperatur evaporasi -10C dan temperatur kondensasi 40C. Fluida kerja yang digunakan adalah R-134a dan beban pendingin yang terjadi di evaporator 1000 ton. Jika siklus yang bekerja adalah ideal, buatlah analisa thermodinamika dan tentukanlah COP sistem tersebut.

Diketahui: Siklus kompressi uap ideal multi tingkat kompressor seperti gambar 1, dengan parameter design adalah: Fluida kerja siklus adalah R-134a QE = 1000 TE = -10C TK = 40C Ditanya: 1. Analisa thermodinamika untuk siklus 2. COP siklus

Penyelesaian: 1. Analisa thermodinamika Dari bentuk persoalaan data yang diketahui: Titik 1 Dari tabel saturasi R-134a pada temperatur evaporasi (TE) -10 oC, diperoleh: P1 = PE = 200,6 kPa h1 = 392,75 kJ/kg s1 = 1,7337 kJ/kg. K Titik 7 Dari tabel saturasi R-134a pada temperatur kondensasi (TK) 40 oC, diperoleh: P7 = PK = 1016,6 kPa h7 = 256,41 kJ/kg s7 = 1,1903 kJ/kg. K Rasio tekanan antara optimum, dimana jumlah kompressor (n) 3 buah:

Maka tekanan antara Pi, 1 dan `Pi, 2 dapat ditentukan: Pi,1 = r x PE = 1,71767 x 200,6 = 344,56460 kPa dan Pi, 2 = r x Pi,1 = 1,71767 x 344,56460 = 591,84828 kPa

Dari tabel saturasi R-134a, berdasarkan tekanan Pi, 1 diperoleh:

Maka harga enthalpy:

Untuk harga entropy:

Dan

Dari tabel saturasi R-134a, berdasarkan tekanan Pi, 2 diperoleh:

Maka harga enyhalpy:

Dan

Untuk harga entropy:

Dan

Analisa pada flash cooler 1 (FC, 1) untuk mendapatkan fraksi x , berdasarkan hukum kekekalan energi:

Analisa pada flash cooler 1 (FC, 2) untuk mendapatkan fraksi y , berdasarkan hukum kekekalan energi:

Analisa harga enthalpy untuk titik 2 dan 3 Enthalpy pada titik 2

Enthalpy pada titik 3 Analisa pada mixer chamber (MC1) untuk mendapatkan harga enthalpy (h3):

Entropi pada titik 3

Atau

Enthalpy pada titik 4 dan 5 Enthalpy pada titik 4

Analisa pada mixer chamber (MC2) untuk mendapatkan harga enthalpy (h3):

Entropi pada titik 5

Titik 6

Untuk nilai h6a dan s6a merupakan uap saturasi pada Tk = 40C: h6a = 419,58 kJ/kg s6a = 1,7115 kJ/kg. K h7 = 256,41 kJ/kg s7 = 1,1903 kJ/kg. K maka,

Tabel 1. Rangkuman sifat-sifat thermodinamika R-134a pada setiap titik

2. Analisa statistik siklus kompresi uap multi tingkat kompressor a. Laju aliran massa refrigeran Laju aliran refrigeran pada evaporator

Laju aliran massa refrigeran akibat pemasangan Fc1

Laju aliran massa akibat pemasangan Fc2

b. Kerja kompressor Kerja kompressor tingkat 1

Kerja kompressor tingkat 2

Kerja kompressor tingkat 3

Kerja total kompressor

c. COP sistem

Anda mungkin juga menyukai