Anda di halaman 1dari 17

BAB II LANDASAN TEORI 2.1.

Pengertian Ester Ester diturunkan dari asam karboksilat dengan mengganti gugus OH dengan gugus OR (R adalah gugus alkil atau aril). Ester merupakan senyawa organik yang bersifat netral, tidak bereaksi dengan logam Na dan P l !. Ester termasuk salah satu turunan asam karboksilat yang diperoleh dengan mereaksikan suatu asam (karboksilat) dengan alkohol atau phenol. dimana R dan R# adalah gugus organik ($essenden,%&'(). Ester yang terdiri dari asam)asam yang berat molekul rendah dan alkohol merupakan senyawa)senyawa *air yang tidak berwarna, sedikit larut dalam air dengan bau semerbak, dan mudah menguap. Ester dari beberapa asam karboksilat dengan rantai pan+ang terdapat se*ara alamiah di dalam lemak, lilin, dan minyak. Tabel 2.1 Rumus ,mum dan -truktur .s./arboksilat dan Ester Kelompok Sen a!a "#g#s $#ngsi R#m#s %m#m .sam /arboksilat ) OOH R) OOH Ester ) OO) R) OOR# Rumusnya" R OOR#

"ambar 2.1 Rumus ,mum Ester ($essenden,%&'()

2.2 2.2.1

Si&at'si&at Ester Si&at'si&at &isika ester %. -enyawa *air yang tidak berwarna (. -edikit larut dalam air !. 0au semerbak 1. 2udah menguap

2.2.2

Si&at kimia ester buahan

%. Pada umumnya mempunyai bau yang harum, menyerupai bau buah) (. -enyawa ester pada umumnya sedikit larut dalam air !. Ester lebih mudah menguap dibandingkan dengan asam atau alkohol pembentuknya 1. Ester merupakan senyawa karbon yang netral 3. Ester dapat mengalami reaksi hidrolisis ontoh " R4 OOR# 5 H(O Ester R 4 OOH .s..lkanoat 5 R# 4OH .lkohol

"ambar 2.2 Hidrolisis Ester ($essenden,%&'() 6. Ester dapat direduksi dengan H( menggunakan katalisator Ni dan dihasilkan dua buah senyawa alkohol ontoh " R4 OOR# 5 (H( Ester R 4 H( 4OH .lkohol 5 R# 4OH .lkohol

"ambar 2.( Reduksi Ester ($essenden,%&'() 7. Ester khususnya minyak atau lemak bereaksi dengan basa membentuk garam sabun) dan gliserol. Reaksi ini dikenal dengan reaksi safonifikasi8penyabunan. '. Hidrolisis Ester dapat terhidolisis dengan pengaruh asam membentuk alkohol dan asam karboksilat. Reaksi hidrolisis merupakan kebalikan dan pengesteran. Hidrolisis lemak atau minyak menghasilkan gliserol dan asam)asam lemak. ontoh hidrolisis gliseril tristearat menghasilkan gliserol dan asam stearat. Penamaan ester hampir menyerupai dengan penamaan basa. walaupun tidak benar)benar mempunyai kation dan anion, namun memiliki kemiripan dalam sifat lebih elektropositif dan keelektronegatifan. -uatu ester dapat dibuat sebagai

produk dari suatu reaksi pemadatan pada suatu asam (pada umumnya suatu asam organik) dan suatu alkohol atau *ampuran 9at asam karbol,walaupun ada *ara)*ara lain untuk membentuk ester. Pemadatan adalah suatu +enis reaksi kimia di mana dua molekul beker+a sama dan menghapuskan suatu molekul yang ke*il, dalam hal ini dua gugus OH yang merupakan hasil eliminasi suatu molekul air ( lark, (::7). Pembentukan ester melalui asilasi langsung asam karboksilat terhadap alkohol, seperti pada esterifikasi Fischer lebih disukai ketimbang asilasi dengan anhidrarida asam atau asil klorida. /elemahan utama asilasi langsung adalah konstanta kesetimbangan kimia yang rendah. Hal ini harus diatasi dengan menambahkan banyak asam karboksilat, dan pemisahan air yang men+adi hasil reaksi (.nshory, (::!). Pemisahan air dilakukan melalui distilasi Dean-Stark atau penggunaan saringan molekul. ,ntuk mendapatkan ester yang tinggi dari reaksi kesetimbangan tersebut, reaksi harus diusahakan bergeser ke kanan dengan *ara memberikan asam karboksilat atau alkohol berlebih, atau memisahkan antara ester yang ter+adi dari hasil sampan reaksi. Penambahan dan pengurangan ;olume atau +umlah dan konsentrasi dapat mempengaruhi reaksi adalah sebagai berikut" a. <ika konsentrasinya dikurangi maka reaksi akan bergeser ke arah 9at tersebut. 0erarti +ika konsentrasi etanol dikurangi maka produknya akan berkurang dan kestimbangan bergeser ke kiri. b. <ika konsentrasinya ditambah maka reaksi bergeser dari arah 9at tersebut. 0erarti +ika konsentrasi asam asetat ditambah, maka produk akan bertambah karna bergeser ke kanan. *. <ika suhu dinaikkan maka reaksi akan bergeser ke arah kiri yaitu arah reaksi yang endoterm (5) dan produk akan berkurang. <ika suhu diturunkan (kalor dikurangi), maka reaksi akan bergeser ke arah kanan yaitu arah reaksi yang eksoterm ()).

2.(

Esteri&ikasi Reaksi esterifikasi adalah suatu reaksi antara asam karboksilat dan alkohol

membentuk ester. Esterifikasi dapat dikatalis oleh kehadiran ion H5 . asam belerang sering digunakan sebagai suatu katalisator untuk reaksi ini. Nama ester berasal dari essig-ather +erman, sebuah nama kuno untuk menyebut etil asam *uka ester atau asam *uka etil (.nshory, (::!). Ester dapat dibuat oleh suatu reaksi keseimbangan antara suatu alkohol dan suatu asam karbon. Ester dinamai menurut kelompok alkil dari alkohol dan kemudian alkanoat (bagian dari asam karbon). -ebagai *ontoh, reaksi antara metanol dan asam butir menghasilkan ester metil butir
!

H7) OO) H! seperti

halnya air. =ang paling sederhana adalah H) OO) H!,metil metanoat. /arena ester dari asam yang lebih tinggi, alkana menyebut dengan )oat pada akhiran. -e*ara umum Ester dari asam berbau harum meliputi ben9oat seperti metil ben9oat. Reaksi esterifikasi merupakan reaksi pembentukan ester dengan reaksi langsung antara suatu asam karboksilat dengan suatu alkohol ($essenden, %&'(). -eperti kebanyakan reaksi aldehida dan keton, esterifikasi suatu asam karboksilat berlangsung melalui serangkaian tahap protonasi dan detonasi. Oksigen karbonil diprotonasi, alkohol nukleofilik menyerang karbon positif dan eliminasi air akan menghasilkan ester yang dimaksud seperti reaksi singkat berikut"

"ambar 2.) Reaksi Pembentukan Etil .setat ( lark, (::7)

$aktor)faktor yang berpengaruh pada reaksi esterifikasi adalah waktu reaksi, pengadukan, katalisator,dan suhu reaksi. Proses esterifikasi dalam industri dapat dilakukan se*ara kontinyu maupun batch. Pemilihan kedua ma*am proses tersebut tergantung pada kapasitas produksinya. ,ntuk kapasitas produksi yang relatif ke*il sebaiknya +enis yang digunakan adalah proses batch. -edangkan proses esterifikasi kontinyu dipilih untuk kapasitas produksi yang relatif besar. %. Proses Batch Produksi Etil .setat Proses produksi etil asetat se*ara batch pada prinsipnya adalah dengan memanaskan !: bagian asam asetat ':>, !: bagian etanol &3> dan % bagian asam sulfat dalam sebuah tangki silinder. Pemanasan dengan menggunakan steam yang dialirkan ke kolom fraksinasi. -uhu atas kolom fraksinasi di+aga 7:o agar dapat diperoleh komposisi ternary azeotrop, yaitu '!> etil asetat, &> etanol dan '> air. ,ap hasil pun*ak dikondensasi, sebagian lagi direfluk, sebagian diambil sebagai produk. (. Proses /ontinyu Produksi etil asetat Proses produksi etil asetat se*ara kontiyu untuk memperoleh hasil yang maksimal. .sam asetat, etanol dan katalis asam sulfat direaksikan pada reaktor yang dilengkapi dengan pengaduk. -elan+utnya produk reaktor dipisahkan pada menara distilasi untuk memperoleh produk dengan kemurnian tinggi. 2.(.1 *ara'*ara Lain #nt#k +emb#at Ester <ika kita menambahkan sebuah asil klorida kedalam sebuah alkohol , maka reaksi yang ter+adi *ukup proresif pada suhu kamar menghasilkan sebuah ester dan awan)awan dari asap hydrogen yang asam dan beruap.-ebagai *ontoh, +ika kita menambahkan etanol klorida kedalam etanol,maka akan terbentuk banyak hydrogen klorida bersama dengan ester *air etil etanoat ( lark, (::7). *,(*O*l - *,(*,2O, *,(*OO*,2*,( - ,*l

%). Pembuatan Ester dari .lkohol dan .sil /lorida (/lorida .sam)

(). Pembuatan Ester dari .lkohol dan .nhidrada .sam Reaksi)reaksi dengan anhidrida asam berlangsung lebih lambat dibanding reaksi )reaksi yang serupa dengan asil klorida, dan biasanya *ampuran reaksi yang terbentuk perlu dipanaskan. 2ari kita ambil *ontoh etanol yang bereaksi dengan anhidrida etanoat sebagai sebuah reaksi sederhana yang melibatkan sebuah alkohol. Reaksi berlangsung lambat pada suhu kamar(atau lebih *apat dari pemanasan). ?idak ada perubahan yang bias diamati pada *airan yang berwarna, tetapi sebuah *ampuran etil etanoat dan asam etanoat terbentuk ( lark, (::7). .,(*O/2O-*,(*,2O, *,(*OO*,2*,( - *,(*OO,

Reaksi esterifikasi $is*her adalah reaksi pembentukan ester dengan *ara merefluks sebuah asam karboksilat bersama sebuah alkohol dengan katalis asam. .sam yang digunakan sebagai katalis biasanya adalah asam sulfat atau asam @ewis seperti skandium (AAA) triflat (.rki;o*, (::6). Pembentukan ester melalui asilasi langsung asam karboksilat terhadap alkohol , seperti pada esterifikasi Fischer lebih disukai ketimbang asilasi dengan anhidrarida asam atau asil klorida. /elemahan utama asilasi langsung adalah konstanta kesetimbangan kimia yang rendah. Hal ini harus diatasi dengan menambahkan banyak asam karboksilat, dan pemisahan air yang men+adi hasil reaksi. Pemisahan air dilakukan melalui distilasi Bean)-tark atau penggunaan saringan molekul (.rki;o*, (::6). 2ekanisme reaksi esterifikasi $is*her terdiri dari beberapa langkah. %. ?ransfer proton dari katalis asam ke atom oksigen karbonol, sehingga meningkatkan elektrofilisitas dari aatom karbon karbonil (. .tom karbon karbonil kemudian diserang atom oksigen dari alkohol, yang bersifat nukleofilik sehingga terbentuk ion oksonium. !. ?er+adi pelepasan proton dari gugus hidroksil milik alkohol, menghasilkan kompleks terakti;asi.

1. Protonasi terhadap salah satu gugus hidroksil, yang diikuti pelepasan molekul air menghasilkan ester 2.) 2.).1 Reaksi'Reaksi Ester .,i0rolisis Ester'Ester Se0er1ana/ Pengertian ,i0rolisis -e*ara teknis, hidrolisis adalah sebuah reaksi dengan air. Reaksi inilah yang sebenarnya ter+adi ketika ester dihirolisis dengan air atau dengan asam en*er seperti asam hidroklorat en*er. Hidrolisis ester dengan basa melibatkan reaksi dengan ion)ion hidroksida, tetapi hasil keseluruhannya sangat mirip sehingga dikategorikan dalam hidrolisis dengan air atau asam en*er ( lark, (::7). 2.).2 ,i0rolisis +engg#nakan Air Ata# Asam En2er Reaksi dengan air murni sangat lambat sehingga tidak pernah digunakan. Reaksi ini dikatalisis oleh asam en*er, sehingga ester dipanaskan di bawah refluks dengan sebuah asam en*er seperti asam hidroklorat en*er atau asam sulfat en*er. 0erikut dua *ontoh sederhana dari hidrolisis menggunakan sebuah katalis asam" a) Hidrolisis Etil Etanoat H! OO H( H!5H(O b) Hidrolisis 2etil Propanoat H! H( OO H!5H(O H5(aC) H5(aC) H! OOH 5 H! H(OH H! H( OOH 5 H!OH

Perhatikan bahwa kedua reaksi di atas dapat balik (re;ersibel). ,ntuk melangsungkan hidrolisis sesempurna mungkin, harus digunakan air yang berlebih. .ir diperoleh dari asam en*er, sehingga ester perlu di*ampur dengan asam en*er yang berlebih ( lark, (::7). 2.).(. ,i0rolisis mengg#nakan Basa En2er Ani merupakan *ara yang la9im digunakan untuk menghidrolisis ester. Ester dipanaskan di bawah refluks dengan sebuah basa en*er seperti larutan natrium hidroksida.

.da dua kelebihan utama dari *ara ini dibanding dengan menggunakan asam en*er. Reaksinya berlangsung satu arah dan tidak re;ersibel, dan produknya lebih mudah dipisahkan. 2ari kita mengambil *ontoh ester sama seperti kedua *ontoh di atas, tapi menggunakan larutan natrium hdroksida bukan sebuah asam en*er" Pertama, hidrolisis etil etanoat menggunakan larutan natrium hidroksida" H! OO H( H! 5 NaOH etil etanoat H! H( OO H! 5 NaOH metil propanoat H! OONa 5 H! H(OH etanol H!OH metanol natrium etanoat H! H( OONa 5 natrium propanat

dan selan+utnya hidrolisis metil propanoat dengan *ara yang sama"

Perhatikan bahwa terbentuk garam natrium bukan asam karboksilat sendiri. ampuran ini relatif mudah dipisahkan. <ika digunakan dan selan+utnya hidrolisis metil propanoat dengan larutan natrium hidroksida yang berlebih, tidak akan ada ester yang tersisa. .lkohol yang terbentuk bisa dipisahkan dengan distilasi. Pemisahan ini *ukup mudah. <ika anda menginginkan terbentuk asam bukan garamnya, anda harus menambahkan asam kuat yang berlebih seperti asam hidroklorat en*er atau asam sulfat en*er ke dalam larutan yang tersisa setelah distilasi pertama. <ika anda melakukan ini, *ampuran akan diban+iri dengan ion)ion hidrogen. Aon)ion hidrogen ini ditangkap oleh ion)ion etanoat (atau ion paropanoat atau ion apapun) yang terdapat dalam garam membentuk asam etanoat (atau asam propanoat, dan lain)lain). /arena asam)asam ini adalah asam lemah, maka ketika bergabung dengan ion hidrogen, *enderung tetap bergabung. -ekarang asam karboksilat bisa dipisahkan dengan distilasi ( lark, (::7).

2.).). ,i0rolisis ester'ester kompleks #nt#k memb#at sab#n Pembahasan ini berkaitan dengan hidrolisis basa (dengan menggunakan larutan natrium hidroksida) ester)ester besar yang ditemukan dalam lemak dan minyak hewani dan nabati. <ika ester)ester besar yang terdapat dalam lemak dan minyak hewani dan nabati dipanaskan dengan larutan natrium hdiroksida pekat, reaksi yang ter+adi persis sama dengan reaksi pada ester)ester sederhana. ?erbentuk asam karboksilat, garam natrium dari sebuah asam besar seperti asam oktadekanoat (asam stearat). Daram)garam ini merupakan komponen sabun yang penting, yaitu komponen yang melakukan pembersihan. <uga terbentuk alkohol ) kali ini, alkohol yang lebih rumit, propan)%,(,!) triol (gliserol). /arena hubungannya dengan pembuatan sabun, hidrolisis ester dengan basa terkadang disebut sebagai saponifikasi ( lark, (::7). 2.).3. Reaksi ester 0engan pereaksi "rinar0 Ester bereaksi dengan dua ekui;alen pereaksi grinard menghasilkan alkohol tersier. Reaksi berlangsung melalui serangan nukleofil pada gugus karbonil ester. Hasil awalnya, keton, bereaksi lebih lan+ut menghasilkan alkohol tersier. 2etode ini digunakan dalam pembuatan al*ohol tersier damana paling sedikit dua dari ! gugus alkil yang melekat pada atom karbon adalah identik ( lark, (::7). 2.).4 Re0#ksi Ester Ester dapat direduksi dengan litium hidrida men+adi al*ohol O @i.lH1 R (ester) OR# R H(OH 5 REOH (alkohol primer)

Etil asetat

In&ormasi Nama sistematis Nama alternati& R#m#s molek#l +assa molar Etil etanoat Etil asetat Etil ester Ester asetat Ester etanol *),5O2 55.12 g6mol

Densitas 0an 7.589 g62m:; 2airan pa0a (7* &ase Titik leb#r Titik 0i0i1 Penampilan 2.3 Etil Asetat <5(.4 =* .158.33 K/ 99.1 =* .(37.23 K/ *airan tak ber!arna

Etil .setat adalah senyawa organik dengan rumus "

H! OO H( H!.

-enyawa ini merupakan ester dari etanol dan asam asetat. -enyawa ini berwu+ud *airan tak berwarna, memiliki aroma khas. -enyawa ini sering disingkat EtO.*, dengan Et mewakili gugus etil dan O.* mewakili asetat. Etil asetat diproduksi dalam skala besar sebagai pelarut. Etil asetat merupakan salah satu +enis pelarut yang memiliki rumus molekul H! OO (H3. Produk turunan dari asam asetat ini memiliki banyak kegunaan serta pasar yang *ukup luas seperti pengaroma buah dan pemberi rasa seperti untuk es krim, kue, kopi, teh atau +uga untuk parfum,digunakan pada industri tinta *etak, *at dan tiner, lem, PF sebagainya (Harold, %&'!) film, polimer *air dalam industri kertas, serta banyak industri penyerap lainnya seperti industri farmasi, dan

Etil asetat disintesis melalui reaksi esterifikasi fis*her dari asam asetat dan etanol, biasanya disertai katalis asam seperti asam sulfat. Reaksinya " /atalis Etanol 5 .sam .setat
H(-O1
(

Etil .setat 5 .ir

H3OH 5 H! OOH

H! OO (H3 5 H(O

Reaksi di atas merupakan reaksi re;ersibel dan menghasilkan suatu kesetimbangan kimia. Etil asetat dapat dihidrolisis pada keadaan asam atau basa menghasilkan asam asetat dan ethanol kembali. /atalis asam sulfat dapat menghambat hidrolisis karena berlangsungnya reaksi kebalikan hidrolisis yaitu esterifikasi Fischer. Etil asetat mempunyai *iri)*iri sebagai berikut " %. (. !. 1. ?idak bera*un dan tidak terhigrokopis. 2erupakan pelarut polar menengah yang ;olatil (mudah menguap). Bapat melarutkan air hingga !>, dan larut dalam air hingga kelarutan '> pada suhu kamar 2erupakan penerima ikatan hidrogen yang lemah dan bukan suatu donor ikatan hidrogen karena tidak adanya proton yang bersifat asam (yaitu hidrogen yang terikat pada atom elektronegatif seperti flor, oksigen, dan nitrogen. 3. kelarutannya meningkat pada suhu yang lebih tinggi. Namun demikian, senyawa ini tidak stabil dalam air yang mengandung basa atau asam (keenan, %&':) 2.3.1 Pemb#atan Etil Asetat

Pembuatan etil asetat dapat dilakukan dengan beberapa *ara yaitu" %. Esterifikasi fis*her" merefluks asam dengan alkohol yang berlebihan dalam suasana asam. (. 2ereaksikan garam perak karboksilat dengan alkil halide. Reaksi asam dengan sintesis Williamson dari ester berlangsung melalui pertukaran atom unsur dua molekul yang meliputi pelepasan O.g dan reaksi itu pada wu+udnya tidak dihalangi oleh adanya gugus alkil yang ber*abang. /elemahan *ara ini adalah pan+angnya prosedur dan mahalnya biaya. !. 2ereaksikan alkohol dengan anhidrida asam alkanoat. 1. 2ereaksikan halogen asam alkanoat dengan alkohol. 2ekanisme pembentukan etil asetat yaitu"

"ambar 2.3 2ekanisme Pembentukan Etil .setat ( lark,(::7). 2.4 Transesteri&ikasi ?ransesterifikasi (biasa disebut dengan alkoholisis) adalah tahap kon;ersi dari trigliserida (minyak nabati) men+adi alkyl ester, melalui reaksi dengan alkohol, dan menghasilkan produk samping yaitu gliserol. Bi antara alkohol) alkohol monohidrik yang men+adi kandidat sumber8pemasok gugus alkil, metanol adalah yang paling umum digunakan, karena harganya murah dan reaktifitasnya paling tinggi (sehingga reaksidisebut metanolisis). <adi, di sebagian besar dunia

ini, biodiesel praktis identik dengan ester metil asam)asam lemak ( Fatty Acids Metil Ester ($.2E)). Reaksi transesterifikasi trigliserida men+adi metil ester dapat dilihat pada Dambar di bawah ini.

"ambar 2.4 Reaksi ?ransesterifikasi ( lark,(::7). ?ransesterifikasi +uga menggunakan katalis dalam reaksinya.?anpa adanya katalis,kon;ersi yang dihasilkan maksimum namun reaksi ber+alan dengan lambat./atalis yang biasa digunakan pada reaksi transesterifikasi adalah katalis basa, karena katalis ini dapat memper*epat reaksi. Produk yang diinginkan dari reaksi transesterifikasi adalah ester metil asam)asam lemak. ?erdapat beberapa *ara agar kesetimbangan lebih ke arah produk, yaitu" a. 2enambahkan metanol berlebih ke dalam reaksi b. 2emisahkan gliserol *. 2enurunkan temperatur reaksi (transesterifikasi merupakan reaksi eksoterm). 2.4.1 ,al'1al ang +empengar#1i Reaksi Transesteri&ikasi Pada intinya, tahapan reaksi transesterifikasi pembuatan biodiesel selalu menginginkan agar didapatkan produk biodiesel dengan +umlah yang maksimum.

0eberapa kondisi reaksi yang mempengaruhi kon;ersi serta perolehan biodiesel melalui transesterifikasi adalah sebagai berikut" a. Pengaruh air dan asam lemak bebas 2inyak nabati yang akan ditransesterifikasi harus memiliki angka asam yang lebih ke*il dari %. 0anyak peneliti yang menyarankan agar kandungan asam lemak bebas lebih ke*il dari :.3> (G:.3>). -elain itu, semua bahan yang akan digunakan harus bebas dari air. /arena air akan bereaksi dengan katalis,sehingga +umlah katalis men+adi berkurang. /atalis harus terhindar dari kontak dengan udara agar tidak mengalami reaksi dengan uap air dan karbon dioksida. b. Pengaruh perbandingan molar alkohol dengan bahan mentah -e*ara stoikiometri, +umlah alkohol yang dibutuhkan untuk reaksi adalah ! moluntuk setiap % mol trigliserida untuk memperoleh ! mol alkil ester dan % mol gliserol. Perbandingan alkohol dengan minyak nabati 1,'"% dapat menghasilkankon;ersi &'> (0radshaw and 2euly, %&11). -e*ara umum ditun+ukkan bahwa semakin banyak +umlah alkohol yang digunakan, maka kon;ersi yang diperoleh +uga akan semakin bertambah. Pada rasio molar 6"%, setelah % +am kon;ersi yang dihasilkan adalah &')&&>, sedangkan pada !"% adalah 71)'&>.Nilai perbandingan yang terbaik adalah 6"% karena dapat memberikan kon;ersiyang maksimum. *. Pengaruh +enis alkohol Pada rasio 6"%,metanol akan memberikan perolehan ester yang tertinggi dibandingkan dengaan menggunakan etanol atau butanol. d. Pengaruh +enis katalis .lkali katalis (katalis basa) akan memper*epat reaksi transesterifikasi bila dibandingkan dengan katalis asam./atalis basa yang paling populer untuk reaksi transesterifikasi adalah natrium hidroksida(NaOH), kalium hidroksida(/OH), natrium metoksida (NaO H!),dan kalium metoksida(/O H!). /atalis se+ati bagi reaksi sebenarnya adalah ion metilat (metoksida). Reaksi transesterifikasi akan menghasilkan kon;ersi yang maksimum dengan

+umlah katalis :,3)%,3>)b minyak nabati. <umlah katalis yang efektif untuk reaksi adalah :,3>)b minyak nabati untuk natrium metoksida dan %>)b minyak nabati untuk natrium hidroksida.

DA$TAR P%STAKA .lipart, (:%%, Pembuatan etil asetat. http"88alipart.blogspot.*om8(:%%8:!8pembuatan)etil)asetat.html ((7 Oktober (:%(). .nonim, (::&, http"88www.*hem)is)try.org8materi kimia 8 sifat senyawa organik8alkohol8reaksi pengesteran ((7 Oktober (:%().

lark <, (::7, http"88www.*hemistry.org8pembuatanester.pdf ((7 Oktober (:%(). $essenden, Ralph < dan <oan -. $essenden, %&'&, Erlangga, <akarta. $essenden, Ralph < dan <oan -. $essenden, %&'(, imia !rganik, Erlangga, <akarta. Hart , Harold (alih bahasa oleh Br. -uminar .*madi Ph.B), %&'!, # imia !rganik$ Suatu kuliah singkat%, edisi keenam, Erlangga, <akarta. Ardoni, H- H Nirwana, HI, (:%(, Modul Praktikum Riau, Pekanbaru /eenan, .J, /leinfelter B,J dan Jood, <.H, %&':, &eneral 'ollege imia !rganik, imia !rganik Edisi ",

@aboratorium ?eknologi 0ahan .lam H 2ineral ?eknik ,ni;ersitas

'hemistry, Harper and Row Publishers, New =ork" -uparno, (::6, Ester dari asam lemak, Penerbit ,-,, 2edan. .nshory, H. Arfan.(::!, .*uan Pela+aran /imia, Erlangga, <akarta. http"88id.wikipedia.org8wiki8EsterifikasiK$is*her

Anda mungkin juga menyukai