Anda di halaman 1dari 3

Nama saya Dedi Lumbantoruan, salah satu mahasiswa teknik geologi UNPAD yang mengikuti program KKNM 2013.

Pada KKNM kali ini saya berlokasi di Kabupaten Sukabumi, Kecamatan Jampangkulon, Desa MekarJaya. Menurut saya desa ini cukup asri dengan udara yang segar dan juga hamparan sawah yang indah .Desa ini terdiri dari 4 dusun dan juga ada 29 RT. Desa ini merupakan desa tematik yang berarti desa ini yang langsung didanai oleh gubernur Jawa Barat. Jumlah penduduk di desa ini berkisar 4000-an jiwa. Luas daerah desa ini 213 ha dan penduduk di desa ini mayoritas beragama muslim. Jalur transportasi di desa ini sangat minim sekali, tidak ada ditemukannya angkot , jadi sangat susah menjangkau bila ingin pergi kepasar ataupun ke kota dan juga semakin susah utuk warga menjual hasil-hasil pertaniannya. Bagi warga yang mampu membeli motor atau mobil saja yang dapat bepergian kemana-mana. Kondisi infrastruktur jalan didesa ini sebagian saja yang bagus dan sebagian lagi jelek. Menurut saya, pembangunan disesa ini belum sepenuhnya merata dirasakan oleh masyarakat. Mata pencaharian didesa ini ada bermacam macam seperti petani, pekerja kayu , pedagang, pegawai negeri . Namun didesa ini mayoritas bermata pencaharian sebagai petani . Untuk industri kayu, masyarakat juga mempunyai hutan kayu sendiri. Kayu-kayu ini diolah untuk menjadi papan yang dipakai dalam pembangunan rumah. Untuk yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil biasanya hanya aparat desa dan juga guru. Jumlah guru didesa ini juga sangat sedikit , kadang satu sekolah hanya mempunyai 4 guru. Untuk lahan pertanian yang dapat digunakan sebagai tempat bercocok tanam masih luas. Hasil pertanian yang dihasilkan dari desa ini seperti padi, ketela pohon, kacang tanah, tomat, cabe keriting dan juga kentang. Kebanyakan petani di desa ini menanam padi dibandingkan tanaman yang lain. Hal pertama yang melintas dalam pikiran saya mungkin adalah, bahwa saya ingin mencoba bertani. Desa Mekarjaya adalah desa hampir di sekeliling daerahnya terdapat lahan pertanian. Seperti yang kita ketahui komoditas pertanian sangat berpengaruh terhadap kebutuhan pangan masyarakat. Jika misalnya petani gagal panen atau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka sudah dipastikan masyarakat juga akan megalami kesulitan dibidang pangan. Padi merupakan salah satu komoditas paling besar dari desa ini. Di desa ini sawahnya itu merupakan sawah tadah hujan. Sawah tadah hujan adalah sawah yang dimana kita dapat menanam padi jika ada hujan yang mengari sawah . Didesa ini tidak ada ditemukannya irigasi di persawahan. Ini dikarenakan sungai-sungai yang ada didesa sangat kecil dan kalaupun ada airnya sangat kecil

sehingga susah untuk dijdikan irigasi. Jadi petani-petani di desa ini sangat bergantung pada turunnya hujan guna menanam padi. Jika aku menjadi petani maka saya berharap pemerintah lebih memperhatikan hal ini , karena pengairan sawah merupakan komponen penting dalam menanam padi. Pada tahun ini petani sangat didesa ini sangat beruntung, mereka melakukan dua kali panen karena musim hujan masih berlanjut. Kendala-kendala yang dihadapi petani adalah adanya hama walang sangit yang sangat sering terjadi di tanaman padi. Biasanya petani menyemprotkan pestisida ataupun sejenisnya untuk membunuh hama-hama tanaman tersebut. Untuk meningkatkan kualitas dari tanaman padi petani juga melakukan pemupukan yang rutin. Namun para petani didesa ini pada umumnya masih mengggunakan pupuk-pupuk kimia seperti NPK,TSP dan sebagainya. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu bapak dari departemen pertanian, pemerintah sudah menganjurkan masyarakat untuk mulai menggunakan pupuk organik dang mengurangi penggunaan pupuk kimia. Disamping lebih hemat , pupuk organic ini lebih ramah lingkungan dibandingkan pupuk kimia. Pupuk organik ini terbuat dari sisa-sisa hasil penggilingan padi yang kemudian dicampurkan dengan suatu larutan dan kemudian ditunggu beberapa bulan sampai terurai. Dari departemen pertanian sendiri juga sudah mengadakan penyuluhan tentang bagaimana bertani yang baik dengan mengadakan kelompokkelompok tani di desa. Masalahnya adalah kurangnya kesadaran dari masyarakatnya sendiri. Mereka lebih cenderung bertani dengan cara yang biasa, oleh sebab itu tidak banyak dari mereka yang ikut di kelompok tani tersebut. Jika saya menjadi petani saya akan menyadarkan masyarakat akan pentingnya bertani yang baik untuk meningkatkan komditas tani dengan mengajak masyarakat yang lain untuk ikut kelompok tani dan mengikuti penyuluhan yang diberikan oleh pemerintah

Kalau terjadi musim kering biasanya petani akan mencari tanaman alternatif lain. Mereka bisa saja menanam kacang ataupun jagung dan juga cabai keriting. Secara keseluruhan kondisi ekonomi di desa ini termasuk kedalam golongan sedang , dang angka kemiskinan juga sedikit. Jadi masalah-masalah yag dihadapi petani di desa ini adalah: Jenis sawahnya adalah sawah tadah hujan Kurangnya irigasi Adanya hama tanaman Kurangnya Sumber Daya Manusia dari masyarakatnya sendiri mengingat potensi yang besar Saya berharap pemerintah lebih memperhatikan masalah-masalah tersebut demi pengembangan dari desa Mekar Jaya. Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai