Anda di halaman 1dari 2

2.1 Teori Konsep Stres pada setiap orang dapat memberi stimulus terhadap perubahan dan pertumbuhan.

Suatu Stres dapat positif dan bahkan diperlukan. Namun, terlalu banyak stress dapat mengakibatkan penyesuaian yang buruk, penyakit fisik dan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah (Potter & Perry. 2005). Stres yang umum dialami mahasiswa adalah stres akademik yang mempengaruhi hasil akademik.

1. Pengertian stress Tiga pendekatan teoritis pada disiplin ilmu fisiologi, sosiologi dan psikologi telah mendefinisikan stress dalam riset keperawatan. Pendekatan fisiologi mendefinisikan stress sebagai sebuah respon nonspesifik tubuh terhadap setiap kebutuhan, tanpa memperhatikan sifatnya (Seyle, 1976 dalam potter & Perry , 2005). Pendektan psikologi mendefinisikan stress sebagai suatu stimulus atau penyebab adanya respon yang berada diluar individu dan sebagai factor predisposisi atau pencetus yang meningkatkan kepekaan individu terhadap penyakit 9Barnfather, 1993 ; Lyon & Werner 1987 dalam Smeltxer & Bare 2005) . Pendekatan fisiologis mendefinisikan stre sebagai suatu transaksi. DImana terjadi antara individu dengan lingkungannya yang memberikan umpan balik pada hubungan individu lingkungan. Walaupun setiap orang beresiko untuk mengalami stress (Hudak dan Gallo 1997). Stres akademik dikondisikan pada individu yang mengalami tekanan sebagai hasil persepsi dan penilaian mahasiswa tentang stressor akademik yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan pendidikan di perguruan tinggi (Govaerst & Gregone 2004)

2. Indikator stress Indikator stress merupakan ukuran kuantitatif dan kualotataif yang dapat menggambarkan tingkat stress individu, termasuk mahasiswa. STres memberikan dampak langsung terhadap psikologis secara tidak langsung berdampak pula terhadap fisiologis. Terdapat beberapa indicator stress, yaitu fisiologis, emosiaonal, dan perilaku stress ( Potter & Perry 2005, Psychology Foundation of Australia 2010)

Indikator fisiologi merupakan indicator objektif seperti tekanan darah naik, ekstermitas dingin, pstur tubuh yang tidak tegap, keletihan, sakit kepala, gangguan lambung, perubahan nafsu makan dan telapak tangan berkeringat. Secara umum semua ini dapat diamati

Indikator emosional dan perilaku stress merupakan indicator subjektif seperti ansietas, depresi, kepenatan, keletihan mental, perasaan tidak adekuat, kehilangan harga diri, minat dan motivasi,

ledakan emosi dan menangis, kecenderungan membuat kesalahan, mudah lupa, ketidakmampuan terhadap konsentrasi, penurunan produktivitas dan kualitas kerja. Indikatorindikator ini tidak mudah diamati

Indikatir perilaku dapat berupa konstruktif, yaitu mahasiswa menerima tantangan untuk menyelesaikan konflik, sedangkan indicator yang berupa destruktif, yaitu yang mempengaruhi orientasi realiyta, kemamuan menyelesaikan masalah, kepribadian, situasi yang sangat berat dan kemampuan untuk berfungsi. Mekanisme ini berorientasi pada tugas yang mencakup penggunann teknik pemecahan masalah secara langsung untuk menghadapi ancaman, mekanisme ini cenderung ditemukan pada perempuan. Sedangkan laki-laki sering menggunakan mekanisme koping berupa pertahanan ego, untuk mengatur distre emosional dan dapat memberikan perlindungan terhadap ansietas dan stress. Sehingga perempuan lebih mudah diidentifikasi jika mengalami stre

Anda mungkin juga menyukai